Pendahuluan
Negara kita ini mempunyai potensi sumberdaya alam yang banyak baik yang dilaut maupun yang di darat, sudah seharusnya kita memanfaatkan sumberdaya tersebut dengan semaksimal mungkin dan tentunya tanpa melupakan aspek kelingkunganan. Eksploitasi pun harus memperhatikan lingkungan agar tidak rusak dan dapat kita lestarikan kembali seperi semula bahkan harus bisa lebih baik dari sebelumnya agar bisa dipertahankan untuk masa depan kita kelak.
EKSPLORASI
Pengertian Eksplorasi (exploration) adalah suatu aktivitas untuk mencari tahu (searching) atau perjalanan untuk mengungkap (discovery) keadaan suatu daerah, ruang ataupun suatu wilayah yang sebelumnya tidak diketahui keberadaannya, baik fisik maupun non fisik (misalnya: pengetahuan).
Tujuan Eksplorasi Tujuan eksplorasi adalah untuk menemukan serta mendapatkan sejumlah maximum dari cebakan mineral ekonomis baru dengan biaya seminimal mungkin dalam waktu seminimal mungkin.
TEKNIK EKSPLORASI
Teknik ekspolari awal yang di tetapkan adalah pemetaan geologi permukaan utamanya mendasarkan atas singkapan batuan di permukaan.
Untuk mendapatkan data geologi lebih lanjut dalam usaha mengetahui jumlah cadangan/ketebalan perlapisan dan kualitas/mutu bahan galian diperlukan pekerjaan, teknik eksplorasi yang dapat dilakukan yang dituliskan oleh sukandarrumidi dalam bukunya bahan galian industry:
Pemboran Inti
Tujuan utama pemboran inti adalah untuk mendapatkan contoh bahan galian secara vertikal yang berada dibawah pemukaan tanah, disamping itu mengetahui ketebalanya. Sesuai dengan tingkat kedalaman pemboran yang di inginkan dan waktu yang tersedia, pemboran inti dapat dilakukan dengan. 1. Alat bor augar, yang dioperasikan secara manual oleh tenaga manusia. Alat ini sesuai diterapkan apabila sasaran pemboran merupakan batuan yang lunak, oleh sebab itu apabila batuan yang akan di bor cukup tebal maka perpindahan pemboran secara sistematis perlu di lakukan. 2. Alat bor inti yang di operasionalkan dengan mesin Alat ini sesuai diterapkan pada batuan yang lunak maupun padat, kemampuan membor alat ini cukup dalam sehingga pemindahan pemboran dapat dillakukan seminimal mungkin. Dalam opreasinya, mengerjakan pemboran dengan alat ini membutuhkan keahlian khusus. Dengan kedua alat pemboran inti akan didapatkan inti pemboran yang siap untuk dilakukan analisa laboratorium untuk masing-masing lubang pemboran di susun log litologinya.
METODE EKSPLORASI
Metode dalam eksplorasi dapat digolongkan dalam dua kelompok besar, yaitu: Metode langsung, terdiri atas 1. Metode langsung di permukaan, dan 2. Metode langsung di bawah permukaan
Metode tidak langsung, terdiri atas 1. Metode tidak langsung cara geokimia, mencakup: geokimia batuan dasar (bed rock), soil, air, vegetasi dan endapan sungai (stream deposit); 2. Metode tidak langsung cara geofisika, mencakup metode-metode: magnetik, gravitasi, seismik, geolistrik (resistivity).
Penyelidikan singkapan (out crop) Singkapan segar umumnya dijumpai pada : 1. Lembah-lembah sungai, hal ini dapat terjadi karena pada lembah sungai terjadi pengikisan oleh air sungai sehingga lapisan yang menutupi tubuh batuan tertransportasi yang menyebabkan tubuh batuan nampak sebagai singkapan segar 2. Bentuk-bentuk menonjol pada permukaan bumi, hal ini terjadi secara alami yang umumnya disebabkan oleh pengaruh gaya yang berasal dari dalam bumi yang disebut gaya endogen misalnya adanya letusan gunung berapi yang memuntahkan material ke permukaan bumi dan dapat juga dilihat dari adanya gempa bumi akibat adanya gesekan antara kerak bumi yang dapat mengakibatkan terjadinya patahan atau timbulnya singkapan ke permukaan bumi yang dapat dijadikan petunjuk letak tubuh batuan.
Tracing Float (penjejakan) Float adalah fragmen-fragmen atau potongan-potongan biji yang berasal dari penghancuran singkapan yang umumnya disebabkan oleh erosi, kemudian tertransportasi yang biasanya dilakukan oleh air, dan dalam melakukan tracing kita harus berjalan berlawanan arah dengan arah aliran sungai sampai float dari bijih yang kita cari tidak ditemukan lagi, kemudian kita mulai melakukan pengecekan pada daerah antara float yang terakhir dengan float yang sebelumnya dengan cara membuat parit yang arahnya tegak lurus dengan arah aliran sungai, tetapi jika pada pembuatan parit ini dirasa kurang dapat memberikan data yang diinginkan maka kita dapat membuat sumur uji sepanjang parit untuk mendata tubuh batuan yang terletak jauh dibawah over burden.
Tracing dengan Panning (mendulang) Caranya sama seperti tracing float, tetapi bedanya terdapat pada ukuran butiran mineral yang dicari, biasanya cara ini digunakan untuk mencari jejak mineral yang ukurannya halus dan memiliki masa jenis yang relatif besar.
Metoda Seismik Metoda ini jarang dipergunakan dalam penyelidikan pertambangan bijih tetapi banyak dipergunakan dalam penyelidikan minyak bumi. Suatu gempa atau getaran buatan dibuat dengan cara meledakan dinamit pada kedalaman sekitar 3 meter dari permukaan bumi dan kecepatan merambatnya getaran yang terjadi diukur. Untuk mengetahui kecepatan rambatan getaran tersebut pada perlapisan-perlapisan batuan, disekitar titik ledakan dipasang alat penerima getaran yang disebut geofon (seismometer). Geofongeofon yang dipasang secara teratur di sekitar lobang ledakan tadi akan terbias atau refraksi. Dengan mengetahui waktu ledakan dan waktu kedatangan gelombanggelombang tadi, maka dapat diketahui kecepatan rambatan waktu getaran melalui perlapisan-perlapisan batuan. Dengan demikian konfigurasi struktur bahwa permukaan dapat diketahui. Gelombang akan merambat dengan kecepatan yang berbeda pada batuan yang berbeda-beda.
Metoda Geolistrik Dalam metoda ini yang diukur adalah tahanan jenis (resistivity) dari batuan. Dalam cara pengukuran tahanan jenis batuan di dalam bumi biasanya dipakai sistem empat elektrode yang dikontakan dengan baik pada bumi. dua elektrode dipakai untuk memasukan arus listrik ke dalam bumi, disebut elektrode arus (current electrode) disingkat C, dan dua elektrode lainnya dipakai untuk mengukur voltage yang timbul karena arus tadi, elektrode ini disebut elektrode potensial atau potential electode disingkat P. ada beberapa cara dalam penyusun ke empat elektode tersebut, dua diantaranya banyak yang dipakai adalah cara Wenner dan cara Shlumberger.