TINJAUAN UMUM
Bahan Baku;
Asbuton Granular;
Asbuton Ekstraksi.
Perseroan
oleh A.
Volker sebagai
pemegang
Kontrak
No. 3537).
Peraturan Pemerintah No. 12 Tahun 1998 tentang Perusahaan
Perseroan (PERSERO) (Lembaran Negara tahun 1998 No. 15,
Tambahan Lembaran Negara No. 3587).
Nama Perusahaan
Company Name
PT Wika Bitumen (d/h PT Sarana Karya)
Berdiri pada September 1, 1984
Alamat Kantor Pusat
Banabungi, Pasarwajo, Pulau Buton, Sulawesi Tenggara
Alamat Kantor Jakarta
Jakarta Ofice
Signature Park lantai 3 Suite 03-06
Jl MT. Haryono Kav. 22, Jakarta 12820
T. 021-2938 6554
F. 021-2938 6826
E. wikabitumen@gmail.com
Kepemilikan
PT Wijaya Karya (Perero) Tbk
Bidang Usaha
Pengembang Aspal Alam Buton
Buton Natural Asphalt Developer
Kantor Cabang
Jl. Kartini No. 1 Bau-Bau, P. Buton
Sulawesi Tenggara
T. 0402-2822158
F. 0402-2821270
Jl. Kakatua No. 12, Makasar
Sulawesi Selatan
T. 0411-872859
F. 0411-872859
memberi nilai tambah yang tinggi untuk usaha WIKA Group. Adapun program
pengembangan produk yang sedang dan akan dilakukan, antara lain:
a. Asbuton Curah
b. Asbuton Granular
c. Asbuton Ekstraksi.
Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham di Luar
Rapat
M.Kn., Notaris dan Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT) di Jakarta dengan
Akta No. 53 tanggal 16 April 2014 yang diantaranya berisi keputusan untuk
melakukan
perubahan
kegiatan
perseroan,
maka
Perseroan
dapat
2. Innovation
3. Balance
4. Excellence
5. Relationship
6. Team Work
7. Integrity
ciri/kepribadian
manusia
WIKA
Bitumen
serta brand
image Perusahaan.
Paradigma Perusahaan
Dalam menjalankan usahanya, setiap insan WIKA Bitumen bekerja
berlandaskan paradigma berikut :
1. Kepemimpinan dan keteladanan mendorong kinerja ekselen.
2. Kecepatan, kecermatan dan efisiensi adalah faktor esensial.
3. Pengetahuan dan kompetensi adalah aset utama untuk meraih
keunggulan.
4. Setiap aktivitas dan perubahan wajib memberikan nilai tambah.
5. Inovasi dan kepuasan pelanggan adalah komitmen setiap karyawan.
Karya (Persero) Tbk atau sering disebut PT WIKA Bitumen Terobosan penting
yang yang dilakukan adalah membuat perencanaan matang untuk memasuki
industri pengolahan Asbuton, menjadi produk bitumen bernilai tambah tinggi
yang
dapat
dipergunakan
sebagai
material
untuk
infrastruktur
IUP Lawele Area Code KW 97 PP 0127 dengan luas 100 Ha, sesuai
Keputusan Bupati Buton Nomor : 79 Tahun 2011 berlaku selama 10 tahun,
sampai tanggal 24 Januari 2021
IUP Pasar wajo Kabungka Kode Wilayah DU 6/Sutra dengan luas 318,526
Ha, sesuai Keputusan Bupati Buton Nomor : 177 Tahun 2011 berlaku
sampai 10 Tahun sampai tanggal 1 Maret 2021.
Kegiatan PT WIKA Bitumen mencakup berbagai aktifitas sebagai
Sebelah utara
Sebelah selatan
Sebelah barat
Sebelah timur
:
:
:
:
Untuk mencapai lokasi dari PT. Wijaya Karya Bitumen (Wika) dapat
melalui beberapa alternative perjalanan, yaitu :
Formasi Tobelo
Formasi Wapulaka
Formasi ini sebagian besar berupa batu gamping, batu gamping pasiran,
batu pasir gampingan. Batu gamping terutama sebagai gamping terumbu
ganggang atau koral, topografi batuan ini memperlihatkan undak-undak
pantai purba dan topografi kuarst.
2.6 Vegetasi
Data Curah Hujan (CH) dan Hari Hujan (HH) PT. Wijaya Karya Bitumen
CH (mm)
HH (Hari)
CH/Hujan
Januari
203
17
11,94
Februari
173
15
Maret
250
15
16,66
April
303
17
17,82
Mei
444
21
21,14
Juni
338
18
18,77
Juli
113
11
10,27
Agustus
96
10
9,6
September
Oktober
11
11
November
83
41,5
Desember
368
19
19,36
11,53
Sampai saat ini penambangan aspal alam hanya dilakukan di Kabungka yang
dilakukan dengan cara tambang terbuka. Penambangan dilakukan dengan cara
mengupas tanah penutup, kemudian batuan aspalnya dieksploitasi dengan geyan
breaker untuk menghancurkan material aspal, pengecilan ukuran, pemilihan kadar,
dan pencampuran. Kadar bitumen berkisar antara 3-15% dengan hasil
pencampuran berkisar antara 6,5-7%.
Lapisan asbuton yang relatif keras (batuan induknya pasir) digalih dengan
buldozer (ripping) dan batuan induknya kapur digali dengan geyan breaker. Hasil
galian asbuton diangkut ke crusher plant untuk dipecah menjadi dua macam
ukuran, diayak/disaring dalam bentuk curah. Asbuton curah diangkut ke
pelabuhan Banabugi untuk dimuat ke kapal/tongkang dengan alat muat ship
loader/conveyor dan selanjutnya dikirim kedaerah-daerah yang memerlukan di
Indonesia.
Pemasaran menjadi kendala utama apabila penjualan/pengaspalan. Aspal
tidak lancar, produksi juga akan terpaksa diturunkan.
Produksi Aspal Indonesia terdiri dari aspal alam oleh PT. Wijaya Karya
Bitumen dan aspal minyak yang dihasilkan oleh empat dai delapan kilang minyak
dari pertamina, yaitu Kilang Pangkalan Brandan, Musi, Cilacap, dan Wonokromo.
Potensi cadangan aspal alam di Pulau Buton saat ini berjumlah 5,72 ton
dengan kadar bitumen 20-30% Mengingat jumlah cadangan tersebutn, untuk
memasok kebutuhan aspal di Indonesia yang saat ini lebih dari 500.000 ton sangat
tidak mungkin. Oleh karena itu cadangan yang masih dapat dimanfaatkan sebagai
pelapis permukaan jalan dan pengikatan agregat sebagai aspal hot mix. Konsumsi
diarahkan ke Indonesia kawasan Timur yang mempunyai jarak tidak terlalu jauh,
sehingga pengangkutan tidak memerlukan ongkos tinggi.
Penggunaan asbuton oleh Bina Marga mencakup program pemeliharaan,
penunjang, peningkatan dan pembangunan jalan, jembatan.