OLEH :
DAFID SITAMPAN
170920172
PEMBIMBING 1: RINA REMBAH, S.T.,M.T. CPHCM
PEMBIMBING 2: NURFASIHA, S.T.,M.T.
(PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
PT. Tiran Indonesia Indonesia merupakan merupakan anak perusahaan dari Tiran Group yang
bergerak dibidang pertambangan nikel yang berlokasi di Kecamatan Langgikima, Kabupaten Konawe
Utara, Provinsi Sulawesi Tenggara. PT. Tiran Indonesia berencana akan membuka blok penambangan
baru untuk memenuhi target produksi sebesar 80.000 WMT Ore/bulannya. Dan diharapkan dari rencana
pit yang akan dibuka, dapat memberikan kontribusi sebesar 40.000 WMT ore/bulannya. Untuk memenuhi
target produksi tersebut, diperlukan rancangan tahapan (Pushback) penambangan sebelum dilakukan
kegiatan penambangan pada rencana bukaan baru tersebut.
Lokasi penelitian berada pada Blok 2 PT. Tiran Indonesia dengan luas blok 2 ± 287 Ha. Untuk
area pengamatan telah dilakukan eksplorasi pengeboran dengan jumlah titik bor sebanyak 76 titik bor
sebagai basis input data dalam melakukan pemodelan geologi, estimasi sumberdaya maupun estimasi
cadangan. Selanjutnya dilakukan perancangan batas akhir penambangan (Ultimate Pit Limit)
menggunakan metode Algoritma Lerchs-Grossmann dengan Cut Off Grade (COG) 1,5 % Ni, dan
diperoleh 2 bukaan pit dengan luas masing-masing Pit Y 2,42 Ha dan Pit X 5,33 Ha sehingga total bukaan
tambang seluas 7,75 Ha.
Parameter geoteknik yang digunakan mengikuti rekomendasi geoteknik yang direkomendasikan
oleh perusahaan, yaitu tinggi bench 4 m, lebar berm 2 m dan bench face angle 60o. Berdasarkan hasil
rancangan batas akhir penambangan diperoleh cadangan tertambang bijih nikel sebesar 148.500 ton
dengan kadar rata-rata Ni 1,95 % dan Fe 10,61 %, serta terdapatnya material bukan bijih (waste) sebesar
268.000 ton sehingga menghasilkan Stripping Ratio sebesar 1,8 ton waste/ ton ore. Dari hasil rancangan
tersebut diperoleh 2 Tahapan (Pushback) penambangan dan 5 kemajuan penambangan yang dirancang
berdasarkan ketercapaian target produksi perusahaan.
PT. Tiran Indonesia is a subsidiary of Tiran Group which is engaged in nickel mining, located in
Langgikima District, North Konawe Regency, Southeast Sulawesi Province. PT. Tiran Indonesia plans to
open a new mining block to meet the production target of 80.000 WMT Ore/month. And it is expected that
from the planned pit to be opened, it can contribute 40.000 WMT ores/month. To meet the production
target, required design stages (Pushback) prior to mining activities is carried out on the new opening
plan.
The research location is in Block 2 PT. Tiran Indonesia with extensive ± 287 Ha. In the research’s
location have done exploration drilling, with a total of 76 drillholes, which will be used as database
input to perform geological modeling, resources estimation and reserve estimation. Furthermore, the
design of the final pit limit (Ultimate Pit Limit) using the Lerchs-Grossmann Algorithm with a Cut Off
Grade (COG) of 1,5% Ni, and obtained 2 pits with an area of each Pit Y 2,42 Ha and Pit X 5 ,33 Ha so
that the total mine opening area is 7.75 Ha.
The geotechnical parameters used follow the geotechnical recommendations by the company, with
bench of height 4 m, width of berm 2 m and bench face angle 60 o. Based on the ultimate pit limit, mined
reserves of nickel ore are 148.500 tons with an average of Ni 1,95% and Fe 10,61%, and the presence of
non-ore material (waste) of 268.000 tons, resulting in a Stripping Ratio of 1,8 tons of waste. /ton of ore.
From the results of the design obtained 2 stages (Pushback) mining and 5 progress designed based on the
achievement of the company's production targets.
= 1,8
4. PEMBAHASAN
3.3.7.2 Kemajuan Penambangan Pada 4.1 RANCANGAN BATAS AKHIR
Pushback Kedua PENAMBANGAN (ULTIMATE PIT LIMIT)
Hasil perancangan pushback kedua
kemudian dibagi menjadi beberapa tahapan Rancangan batas akhir penambangan
kemajuan penambangan berdasarkan target pada lokasi penelitian didasarkan pada kadar
produksi perusahaan sebesar 40.000 wmt. batas terendah (COG) yang ditetapkan
Adapun estimasi tonase ore dan waste disetiap perusahaan sebesar 1,5 % untuk memenuhi
kemajuan penambangan dapat dilihat pada tabel kebutuhan pasar (COG Rata-Rata) sebesar 1,7 %
3.9 sebagai berikut. dengan maksimal Striping Ratio yang
Tabel 3.9 Volume dan Tonase Kemajuan diperbolehkan < 3. Rancangan batas akhir
Penambangan Pertama pada penambangan dirancang menggunakan metode
Pushback Kedua Algoritma Lerchs-Grossman dan menghasilkan 2
pit penambangan dengan luas masing masing pit
2,42 Ha dan 5,33 Ha. Metode Algoritma Lerchs-
Grossman adalah metode yang membagi blok
bahan galian menjadi blok ore (layak) dan waste
(tidak layak) untuk ditambang, kemudian
mengkonversinya dalam bentuk uang/finansial.
Namun karna dalam penelitian ini penulis tidak
Volume dan tonase pada kemajuan membahas aspek ekonomi secara rinci, maka
penambangan kedua pada Pushback kedua dapat penulis hanya membagi blok bahan galian
dilihat pada tabel 3.10 dan volume dan tonase berdasarkan data klasifikasi ore yang telah
kemajuan penambangan ketiga pada pushback ditetapkan oleh perusahaan.
kedua dapat dilihat sebagai berikut. Hasil dari rancangan batas akhir
Tabel 3.10 Volume dan Tonase Kemajuan penambangan berupa 2 pit (Gambar 5.1), yaitu
Penambangan kedua pada pit Y dan pit X. Dengan total tonase pada pit Y
Pushback Kedua sebesar 126.000 mT yang terdiri dari 68.000 mT
ore dan 58.000 mT waste dengan SR 1,13
dengan rata-rata Ni 2,088 % (tabel 4.4)
sedangkan total tonase pada pit X sebesar
340.000 ton yang terdiri dari 130.000 mT ore
dan 210.000 mT waste dengan SR 2,15 dengan
rata rata Ni 1,886 % (tabel 4.5). Setelah keamanan pada desain pit limit yang telah
dilakukan perhitungan SR dan didapatkan SR dibuat. Dalam permodelan ini, data material
lebih kecil dari SR maksimal yang telah propertis yang digunakan adalah data material
ditetapkan oleh perusahaan dan rata-rata kadar propertis pada daerah terdekat berdasarkan
Ni melebihi COG Rata-Rata yaitu 1,7 % Ni domain batuan. Pada lokasi penelitian pada blok
sehingga secara ekonomis rancangan batas akhir 2 PT. Tiran Indonesia, domain batuan yang ada
penambangan ini ekonomis untuk ditambang. pada lokasi tersebut adalah batuan peridotit.
Adapun parameter geoteknik pada Sehingga data material propertis yang digunakan
perancangan batas akhir penambangan (Ultimate pada tiap litologi mengikuti data material
Pit Limit) mengikuti rekomendasi geoteknik propertis pada tabel 4.2. Dimana untuk zona
yang diberikan oleh perusahaan, yaitu tinggi limonit peridotit sudut gesek dalam ( o) yang
bench 4 m, lebar berm 2 m, bench face angle digunakan 34,87o, Kohesi 31,30 kN/m2, berat
60o. Untuk faktor teknis keamanan, harus jenis basah 11,81 kN/m2 dan nilai tekan UCS
dilakukan kajian geoteknik yang mendalam agar 0,11 Mpa. Sedangkan untuk saprolit peridotit
dapat mengetahui berapa faktor keamanan dari sudut gesek dalam (o) yang digunakan 34,71o,
rancangan pit yang telah dibuat. Kohesi 31,43 kN/m2, berat jenis basah 10.86
Rancangan batas akhir penambangan kN/m2 dan nilai tekan UCS 0,21 Mpa.
(ultimate pit limit) dapat dilihat pada gambar 4.1 Dari data material propertis tersebut
Peta batas akhir penambangan sebagai berikut. kemudian diolah menggunakan software slide
v.6.0 untuk mendapatkan nilai faktor keamanan
(FK) pada rancangan pit limit (Pit X dan Pit Y).
Adapun pemodelan untuk menghitung faktor
keamanan pada pit X dapat dilihat pada gambar
4.2.