TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pemboran
Gambar 2.1
pemboran tersebut lebih murah dan lebih mudah untuk dilaksanakan. Akan
tetapi dikarenakan alasan-alasan tertentu tidak semua pemboran dapat dilakukan
secara vertikal, sehingga harus dilakukan pemboran berarah
2
Pemboran geotek dibagi dalam 2 tipe pemboran, yaitu :
Inti dari pemboran ini adalah untuk mengambil kualitas ore yang akan
diambil sampelnya. Pemboran ini juga hanya mengambil lapisan ore tersebut,
mengabaikan batuan lainnya. Teknisnya, sudah diperkirakan ore misal
berada di kedalaman 64 - 70 m, maka antara 0 – 62 m hanya akan diambil
serbuk (lumpur) pemborannya. Lalu di kedalaman 72 m berhenti coring.
b. Pemboran Coring
1. Elevasi
3
2. Kedalaman
Deskripsi tanah dan batuan dilakukan secara megaskopis dari conto yang
diperoleh. Keakuratan dari deskripsi yang dilakukan sangat dipengaruhi oleh
profesionalisme dan pengalaman dari bor master.
4
Simbol ini diperlukan untuk membedakan jenis dari tanah dan batuan yang
didapatkan dari kegiatan pengeboran geoteknik.
7. Penetrasi
5
keterangan mengenai kedalaman dan nama lubang bor. Sampel kemudian
akan dibagi menjadi dua searah dengan arah pengeboran, di mana satu
bagian akan digunakan sebagai assay sedangkan satu bagian lainnya
digunakan untuk dokumentasi geologi. Selain itu beberapa core akan diambil
dan digunakan sebagai sampel yang nantinya akan dilakuka pengujian di
laboratorium untuk menghasilkan data berupa data sifat fisik dan mekanik dari
batuan. Pemilihan ini dilkakuan dengan mengacu pada perbedaan litologi,
karakteristik batuan, perbedaan inferred strength serta potensi air asam
tambang. proses sampling ini biasanya dilakukan secara khusus dan teliti
untuk mendapatkan sampel yang layak uji.
Teknik pengukuran :
6
b. Tentukan Sumur pantau yang akan diukur tinggi muka airnya ketika sumur uji
dipompa;
c. Catat lokasi, diater lubang bor dan diameter saringan sumur ;
d. Ukur tinggi muka airtanah sumur pantau sebelum sumur uji dipompa;
e. Siapkan Automatic Water Level Logger dan luncurkan dengan mengatur
waktu perekaman tertentu. Semakin dekat interval perekaman maka data
yang dihasilkan akan semakin bagus, catat muka airtanahnya.
f. Ukur debit pemompaan yang diaplikasikan pda saat uji pompa berlangsung
g. Lakukan pemompaan secara terus menerus dalam kurung waktu 1-3 hari.
Rumus yang digunakan :
2,3 x Q
T=
4 x π x ∆S
T = Transmisivitas (m2/hari)
Q=¿ Debit pemompaan
'
∆ S =¿ Selisih kenaikan residual drawdown
Q max ¿ 2 x π x ℜ x b x
√K re =
r lubang +r saringan
15 2
Gambar 2.2
7