Anda di halaman 1dari 11

KAJIAN KEGIATAN PENGEBORAN EKSPLORASI BATUBARA

DENGAN METODE OPENHOLE DRILLING

Fahrul Indrajaya1, Agus Mictyson2


Dosen Fakultas Teknik, UNPAR

Abstrak : Pemboran merupakan metode yang sangat praktis untuk


membuktikan keberadaan batubara serta pengambilan conto batubara secara
aktual untuk analisa kualitas dan keperluan analisa geoteknik serta
geohidrologi. Berdasarkan kegunaannya, pemboran dibagi menjadi 2
kategori yaitu pemboran dangkal dan pemboran dalam. Pemboran dangkal
memiliki total kedalaman < 50 meter, sedangkan pemboran dalam > 50
meter dengan maksimun 150 meter.
Pengeboran dapat di bagi pula dalam beberapa tahapan, yaitu pengeboran
uji yang di buat dalam jumlah terbatas dengan tujuan untuk mengklarifikasi
beberapa dugaan dari sumberdaya yang ada dan selanjutnya pengeboran
secara sistematik yang dirancang untuk menghasilkan model dari
sumberdaya tersebut bagi perancangan penambangannya nanti.

Kata Kunci : Eksplorasi, Pengeboran, Openhole Drilling

PENDAHULUAN dangkal dan pemboran dalam.


Pemboran dangkal memiliki total
Latar Belakang kedalaman < 50 meter, sedangkan
Indonesia adalah Negara yang pemboran dalam > 50 meter dengan
memiliki sumber daya alam yang maksimun 150 meter.
berlimpah, salah satu sumber daya alam Pengeboran dapat di bagi pula
yang masih banyak cadangannya adalah dalam beberapa tahapan, yaitu
batubara. Batubara pada saat ini pengeboran uji yang di buat dalam
merupakan salah satu energi alternatif jumlah terbatas dengan tujuan untuk
yang sangat penting peranannya di mengklarifikasi beberapa dugaan dari
muka bumi guna menggantikan minyak sumberdaya yang ada dan selanjutnya
bumi dan bahan bakar lainnya. pengeboran secara sistematik yang
Pemboran merupakan metode dirancang untuk menghasilkan model
yang sangat praktis untuk dari sumberdaya tersebut bagi
membuktikan keberadaan batubara serta perancangan penambangannya nanti.
pengambilan conto batubara secara Pengeboran batubara biasanya
aktual untuk analisa kualitas dan dangkal, yaitu 30 - 40 meter, karena
keperluan analisa geoteknik serta sejauh ini batubara yang ekonomis
geohidrologi. Berdasarkan untuk ditambang adalah batubara yang
kegunaannya, pemboran dibagi letaknya tidak terlalu dalam. Pemboran
menjadi 2 kategori yaitu pemboran dangkal pada umumnya digunakan

Jurnal Teknik Pertambangan (JTP) 39


1) Dosen Fakultas Teknik, 2) Mahasiswa
untuk melakukan pengecekan yang sejak pengendapannya terkena
keberadaan batubara pada suatu daerah proses fisika dan kimia, yang
sebagai kelanjutan dari pemetaan mengakibatkan pengayaan kandungan
geologi maupun sebagai tambahan data karbon. Proses terjadinya batubara
sebelum proses penambangan dimulai. disebut proses inkolen (air yang ada di
Pemboran dangkal memiliki kelebihan dalamnya dan bahan-bahan yang mudah
dari kecepatan dalam perpindahan menguap, Nitrogen makin kecil
tempat tetapi memiliki keterbatasan sedangkan kadar zat arang atau karbon
dalam total kedalaman yang dicapai, bertambah presentasenya). Setelah
sehingga pemboran dangkal lebih tumbuhan mati, proses penghancuran
difokuskan pada pekerjaan delineasi tidak dapat memainkan peranannya
subcrop untuk 1 seam, tetapi bila karena air ditempat matinya tumbuh-
memungkinkan (secara kemiringan tumbuhan tersebut tidak atau kurang
Batubara maupun interburden) dapat mengandung oksigen. Oleh karena itu,
meng-cover beberapa seam sekaligus. tumbuh-tumbuhan tidak mengalami
Secara kualitas, data kedalaman pembusukan dan kemudian ditimbuni
batubara hasil pemboran dangkal dan lempung, pasir, kerikil yang akhirnya
dalam tidak dapat dijadikan referensi terjadi proses pembentukan batubara.
utama karena banyaknya faktor Proses pembentukan batubara dari
keterbatasan akurasi disebabkan jenis tumbuhan melalui dua tahap, yaitu :
alat yang digunakan memungkinkan 1. Tahap pembentukan gambut (peat)
lubang bor miring serta rendahnya core dari tumbuhan yang disebut proses
recovery sehingga data pemboran harus peatification. Gambut adalah
dikompilasikan dengan data logging. lapisan organik yang dapat
terbakar, berasal dari tumpukan
hancuran atau bagian dari
Tujuan
tumbuhan yang terhumifikasi dan
a) Untuk mengetahui pemboran
dalam keadaan tertutup udara
eksplorasi baik dari tahap penentuan
(dibawah air), tidak padat,
lubang bor, prosedur pemboran,
kandungan air lebih dari 75 %, dan
peralatan yang digunakan, dan
kandungan mineral lebih kecil dari
kegiatan pemboran serta pengolahan
50% dalam kondisi kering.
datanya.
2. Tahap pembentukan batubara dari
b) Untuk mengetahui kendala atau
gambut yang disebut proses
hambatan pada kegiatan pengeboran
coalification. Lapisan gambut yang
terbentuk kemudian ditutupi oleh
suatu lapisan sedimen, maka
KAJIAN PUSTAKA lapisan gambut tersebut mengalami
Genesa Batubara tekanan dari lapisan sedimen di
Batubara merupakan batuan atasnya. Tekanan yang meningkat
sedimen (padatan) yang dapat terbakar, mengakibatkan peningkatan
berasal dari tumbuhan, yang pada temperatur. Disamping itu,
kondisi tertentu tidak mengalami proses temperatur juga akan meningkat
pembusukan dan penghancuran yang dengan bertambahnya kedalaman,
sempurna karena aktivitas bakteri disebut gradient geotermik.
anaerob, berwarna coklat sampai hitam
Jurnal Teknik Pertambangan (JTP) 40
1) Dosen Fakultas Teknik, 2) Mahasiswa
Kenaikan temperature dan tekanan mengalami transportasi oleh media
dapat juga disebabkan oleh air dan terakumulasi disuatu
aktivitas magma, proses tempat, tertutup oleh lapisan
pembentukan gunung api serta sedimen dan mengalami
aktivitas tektonik lainnya. coalification. Dengan cirri-ciri :
Peningkatan tekanan dan penyebaran tidak luas ttp
temperatur pada lapisan gambut akan banyakdan kualitas kurang baik
mengkonversi gambut menjadi batubara (mengandung pasir pengotor).
dimana terjadi proses pengurangan
kandungan air, pelepasan gas gas ( Kegiatan Pengeboran Dalam Industri
CO2, H2O, CO, CH4 ), penigkatan Pertambangan
kepadatan dan kekerasan serta Dalam industri pertambangan
peningkatan nilai kalori. Komposisi pekerjaan pemboran dilakukan untuk
batubara terdiri dari unsur C, H, O, N, penyelidikan subsurface baik tentang
S, P, dan unsur unsur lain (air, gas, keadaan geologi maupun sifat-sifat
abu). keteknikan dari batuannya, yang sangat
Secara horisontal maupun berguna bagi proses sebuah
vertikal endapan batubara bersifat penambangan. Kegiatan di awali
heterogen.Perbedaan secara horisontal dengan pengeboran eksplorasi bertujuan
disebabkan oleh perbedaan kondisi untuk mengetahui lithologi batuan,
lapisan tanah penutup, mineral pengotor ketebalan dan kedalaman lithologi,
yang dibawa oleh sedimen rawa. kualitas serta kalkulasi cadangan
Perbedaann vertikal terjadi karena kasar/minimum untuk dapat ditambang
pengendapan berkali-kali, endapan yang secara ekonomis serta mengetahui
paling bawah yang paling tua dengan korelasi lithologi antar lubang bor.
kualitas terbaik. Batuan yang dibor pada
Teori berdasarkan Tempat terbentuknya eksplorasi batubara lebih lunak dari
batubara, yaitu : batuan vulkanik atau batuan beku,
- Teori Insitu yaitu bahan-bahan sehingga mempengaruhi dalam
pembentuk lapisan batubara pemilihan mata bor yang di pakai pada
terbentuk ditempat dimana tumbuh- kegiatan pengeboran, untuk batuan
tumbuhan asal itu berada. Dengan lunak seperti batuan sedimen
demikian setelah tumbuhan mati, menggunakan mata bor yang terbuat
belum mengalami proses dari baja, sedangkan untuk batuan keras
transportasi segera tertutup oleh menggunakan mata bor yang terbuat
lapisan sedimen dan mengalami dari intan industri yaitu intan kecil-kecil
proses coalification. Dengan cirri- yang di tanam pada mata baja.
ciri : penyebaran luas dan merata Ada 4 komponen fungsional
dan kualitas lebih baik. utama. Fungsi ini dihubungkan dengan
- Teori Drift yaitu bahan-bahan penggunaan energi oleh sistem
pembentuk lapisan batubara terjadi pemboran di dalam melawan batuan
ditempat yang berbeda dengan dengan cara sebagai berikut :
tempat tumbuhan semula hidup dan  Mesin bor, sumber energi adalah
berkembang. Dengan demikian penggerak utama, mengkonversikan
tumbuhan yang telah mati energi dari bentuk asal (fluida,

Jurnal Teknik Pertambangan (JTP) 41


1) Dosen Fakultas Teknik, 2) Mahasiswa
elektrik, pnuematik, atau penggerak mengontrol debu, mendinginkan bit
mesin combustion) ke energi dan kadang-kadang mengstabilkan
mekanik untuk mengfungsikan lubang bor.
sistem. Ketiga komponen pertama
 Batang bor (rod) mengtransmisikan adalah komponen fisik yang mengontrol
energi dari penggerak utama ke proses penetrasi, sedangkan komponen
mata bor (bit). ke empat adalah mendukung penetrasi
 Mata bor (bit) adalah pengguna melalui pengangkatan cuttings.
energi didalam sistem, menyerang Mekanisme penetrasi, dapat
batuan secara makanik untuk dikategorikan kedalam 2 golongan
melakukan penetrasi. secara mekanik yaitu rotasi dan
 Sirkulasi fluida untuk tumbukan (percussion) atau selanjutnya
membersihkan lubang bor, kombinasi keduanya

Gambar 1. Tipe aksi pemboran dalam memecah batuan

Faktor-faktor yang mempengaruhi yang bekerja pada lubang bor yang


unjuk kerja pemboran. sering disebut sebagai drillability
a. Variabel operasi, mempengaruhi ke factors yang menentukan drilling
empat komponen sistem pemboran strength dari batuan (kekuatan
(drill, rod, bit dan fluid). Variabel batuan untuk bertahan terhadap
dapat dikontrol pada umumnya dan penetrasi) dan membatasi unjuk
mencakup dua kategori dari faktor- kerja pemboran.
faktor kekuatan pemboran : (a) c. Faktor-faktor pelayanan, yang
tenaga pemboran, energi semburan terdiri dari pekerja dan supervisi,
dan frekuensi, kecepatan putar, daya ketersediaan tenaga, tempat kerja,
dorong dan rancangan batang bor cuaca dan lain-lain, juga merupakan
dan (b) sifat-sifat fluida dan laju faktor bebas.
alirnya. Untuk memilih dan
b. Faktor-faktor batuan, faktor bebas mengevaluasi sistem pemboran yang
yang terdiri dari : sifat-sifat batuan, optimal, ada 4 parameter yang harus
kondisi geologi, keadaan tegangan diukur atau diperkirakan,yaitu :

Jurnal Teknik Pertambangan (JTP) 42


1) Dosen Fakultas Teknik, 2) Mahasiswa
a. Energi proses dan konsumsi daya f. Memperhitungkan parameter unjuk
(power) kerja, termasuk ketersediaan alat,
b. Laju penetrasi biaya dan perbandingan. Mengamati
c. Lama penggunaan bit (umur) sumber tenaga dan memilih
d. Biaya (biaya kepemilikan + biaya spesifikasi. Item biaya yang besar
operasi) adalah mata bor, depresiasi alat bor,
Pemilihan suatu alat produksi tenaga kerja, pemeliharaan, energi
haruslah melalui suatu prosedur yang dan fluida. Umur bit dan biaya
telah didefinisikan dengan baik. Hal ini merupakan hal yang kritis namun
merupakan persoalan rancangan sulit untuk diproyeksikan.
rekayasa yang sebenarnya (true g. Memilih sistem pemboran yang
engineering design) yang memerlukan memuaskan semua persyaratan
suatu pertimbangan harga. Langkah- biaya keseluruhan yang rendah dan
langkahnya adalah sebagai berikut : memperhatikan keselamatan kerja.
a. Mendeterminasi dan menentukan Kegunaan dari kegiatan pemboran
spesifikasi kondisi-kondisi dimana antara lain :
alat bor akan digunakan, seperti a. Mengambil conto inti bor, kemudian
faktor-faktor yang berhubungan dilakukan pendiskripsian inti tersebut.
dengan pekerjaan (pekerja, lokasi, b. Untuk membuat sayatan geologi,
cuaca dan lain-lain) dengan berdasarkan korelasi lubang bor.
konsiderasi keselamatan kerja. c. Dapat mengetahui, atau menunjukan
b. Menetapkan tujuan untuk fase adanya suatu gejala struktur geologi
pemecahan batuan dari siklus bawah tanah.
operasi produksi ke dalam tonase, d. Mengetahui muka air tanah.
fragmentasi, throw, vibrasi dan lain- e. Untuk mengadakan percobaan-
lain (mempertimbangkan batasan percobaan di lubang bor, sebagai
pemuatan dan pengangkutan, pekerjaan ikutan dari kegiatan
stabilitas kemiringan lereng, pemboran.
kapasitas crusher, kuota produksi, f. Kemiringan lapisan batuan.
dan geometri pit).
c. Atas dasar pada persyaratan
Klasifikasi Alat Bor
peledakan, merancang pola lubang
Macam-macam alat bor dapat
bor (ukuran dan kedalaman lubang
dibedakan berdasarkan berdasarkan :
ledak, kemiringan, burden dan
cara kerjanya, jenis alat pemutarnya
spasi).
serta cara bergerak dan transportasinya.
d. Menentukan faktor drillability untuk
Berdasarkan cara kerjanya dan
jenis batuan yang diantisipasi,
mekanisme pemboran (metode
mengindentifikasikan metoda
pemborannya), alat bor eksplorasi dapat
pemboran yang mendekati
dibedakan menjadi :
kelayakan.
a. Metode tumbuk (Percussive
e. Menspesifikasikan variabel operasi
Method)
untuk tiap sistem dibawah
Dioperasikan dengan cara
pengamatan, meliputi : mesin bor,
mengangkat dan menjatuhkan alat
batang bor, mata bor dan sirkulasi
bor berat secara berulang-ulang
fluida.
kedalam lubang bor, sehingga

Jurnal Teknik Pertambangan (JTP) 43


1) Dosen Fakultas Teknik, 2) Mahasiswa
lubang bor terbentuk akibat  Bor putar spiral (electric auger
mekanisme tumbukan dan beban drill), digunakan untuk operasi
rangkaian bor. Pada metode tumbuk, pemboran untuk penambangan atau
yang terjadi adalah proses pengambilan data geologi teknik.
peremukan (crushing) permukaan c. Metode Tumbuk-Putar (Rotary-
batuan oleh mata bor. Cara ini Percussive Drill Method)
sesuai digunakan pada yang lunak Dimana lubang bor dibentuk dari
sampai keras dan mudah pecah. kombinasi antara mekanisme putar
Frekuensi pukulan normal untuk (rotary drill) dengan mekanisme
mesin bor adalah 50 tumbuk (percussive drill).
tumbukan/detik. Meknisme ini cocok digunakan pada
Adapun jenis dari alat bor dengan perlapisan batuan keras sampai
metode ini antara lain : perlapisan yang sangat keras
 Bor Tumbuk Kabel, prinsip (kompak).
kerjanya: pipa bor beserta bitnya Adapun jenis dari alat bor dengan
bekerja naik turun seperti metode ini antara lain :
menumbuk. Kecepatan pemboran  Drifter jack hammer, dipakai untuk
sangat tergantung kemampuan pemboran mendatar sehingga
penetrasi mata bor yang dipengarui memerlukan penopang (muonting
oleh tinggi dan berat tumbukannya device), sehingga penyangga disebut
 Hammer Drill, prinsip kerjanya jack leg.
mata bor berkerja naik turun seperti  Stoper jack hammer, digunakan
menumbuk. untuk pemboran dengan arah keatas,
b. Metode Putar (Rotary Method) sehingga disangga dengan
Pada metode pemboran ini, lubang tekscoping tube. Biasa digunakan
bor dibentuk dengan mekanisme pada pemboran daitambang bawah
putar dan disertai pembebanan. Pipa tanah, contohnya pembuatan rise
bor berputar, bergerak atau maupun pembuatan shaft dengan
menggerus sehingga batuan menjadi arah keatas
terpotang dan terlepas atau hancur  Sinker jack hammer, digunakan
menjadi cutting. .swqwdw untuk pemboran dengan arah
Adapun jenis dari dari alat bor bawah, contohnya pembuatan winze
dengan merode ini antara lain : maupun pembuatan shaft dengan
 Bor Putar Hidrolik (Hydraulic arah kebawah.
rotary drill), digunakan untuk Berdasarkan jenis alat
membuat lubang untuk bukaan pemutarnya, dapat dibedakan
dengan diameter 4 – 15 inchi. Untuk menjadi beberapa macam
mobilitas yang tingggi, alat ini diantaranya :
ditempatkan diatas truck atau trailer. a. Spindel, pada pemboran ini, bor
 Bor Intan, cara kerjanya sama dimasukkan kedalam tabung spindel
dengan sistem rotary drill lainnya, dan dapat berputar karena dipegang
akan tetapi mata bornya atau di chuck oleh baut yang
menggunakan intan untuk menekan didinding luar pipa bor.
menembus perlapisan yang sangat Metode ini juga biasa digunakan
kompak dan keras. dalam pemboran inti.

Jurnal Teknik Pertambangan (JTP) 44


1) Dosen Fakultas Teknik, 2) Mahasiswa
b. Pemutar Rotor (Rotary Top Head) Metode pengeboran yang sering
Pipa bor dihubungkan langsung digunakan dalam kegiatan pemboran
dengan rotor atau gear box yang eksplorasi antara lain sebagai berikut :
diletakkan diatas pipa bor, pipa bor 1. Open Hole yaitu pengeboran
berputar mengikuti putaran dari gear langsung dari permukaan awal
box. Kecepatan dari gear bok tidak sampai batas yang di tentukan tanpa
dapat diubah-ubah. Coring.
Berdasarkan cara bergerak dan 2. Touch Coring yaitu open hole pada
transportasinya mesin bor lapisan non batubara dan Coring
digolongkan menjadi beberapa pada lapisan batubara.
macam, antara lain : 3. Full Coring yaitu Coring pada
a. Skid Mounted seluruh lapisan batuan baik lapisan
Mesin bor diletakkan pada suatu non batubara atau lapisan batubara.
rangkaian pipa besi, dan
dipindahkan secara manual. Alat bor Pelaksana Pemboran
ini sangat cocok digunakan pada Tim pelaksana yang melakukan
medan yang sangat sulit (pada kegiatan ini meliputi operator bor,
daerah bergunung dan belum ada geologists dan kru pemboran.
akses jalan).
b.Truck Mounted Peralatan Pemboran
Mesin bor diletakkan diatas Alat bor ini dapat dipisahkan
truck, sangat praktis dalam dalam komponen-komponen kecil dan
berpindah-pindah dari suatu lokasi dapat di angkut oleh orang secara
pemboran kelokasi pemboran yang manual. Kapasitas alat bor ini hanya
lain. Mempunyai tenaga yang lebih dapat menembus lithologi batuan
besar karena sumber tenaga mesin dengan kedalaman maksimum 50 meter
bor bergabung dengan rangkaian dengan menggunakan media air yang
truck, sehingga lubang bor dapat berfungsi mengeluarkan cutting dan
lebih besar dan dalam dibandingkan mempermudah proses pengeboran
skid mounted. tersebut.
c. Trailer Mounted Khas dari pengeboran ini selain
Mesin bor diletakkan diatas mudah diangkut secara manual adalah
trailer sehingga sangat praktis pada umumnya menggunakan mesin
dalam berpindah-pindah, serta dengan motor bakar kecil (2 tak) yang
mempunyai sumber tenaga yang ikut turun naik dengan turun/naiknya
lebih besar dari jenis truck mounted pipa bor yang dipandu oleh operator
serta hasil kedalaman lubang bor bor. Tekanan pada bor dapat
lebih besar dibandingkan truck ditingkatkan dengan menambah beban
mounted. diatas mesin bor.
d. Crawler Mounted Peralatan yang digunakan dalam
Mesin bor diletakkan diatas roda rangka pelaksanaan kegiatan pemboran
crawler, cocok digunakan pada ini meliputi :
daerah yang berbukit-bukit, cukup
 Mesin Bor, yaitu mesin yang
curam maupun daerah yang becek.
digunakan untuk mengerakan
rangkaian alat bor guna melakukan

Jurnal Teknik Pertambangan (JTP) 45


1) Dosen Fakultas Teknik, 2) Mahasiswa
kegiatan pemboran. Type mesin bor permukaan untuk mengetahui
yang digunakan adalah tipe Power perhitungan kedalaman bor yang
Rig. telah di lakukan. Di lakukan apabila
 Pipa pemboran, yaitu pipa yang pemboran mengenai roof atau floor
menghubungkan core barrel atau Batubara.
mata bor dengan mesin bor dengan  Plastik Sample, yaitu plastik yang di
cara pipa disambung dengan stang gunakan untuk menyimpan sample
bor pada bagian atas dan pada cutting.
bagian bawah disambung dengan
core barrel, dan dimasukkan pada
PEMBAHASAN
lubang bor. Panjang pipa adalah 1,5
meter.
 Mesin pompa air (Dephi Pump), Tahapan Kegiatan Pemboran
digunakan untuk meyedot dan Eksplorasi
mengalirkan air dari sumber air Tahapan-tahapan secara umum
terdekat yang di alirkan yang dilakukan sebelum kegiatan
menggunakan sambungan polypipe pemboran eksplorasi adalah sebagai
ke bak penampungan. berikut :
 Mesin pompa air (Mud Pump),  Kajian Peta Geologi dan Struktur
digunakan untuk meyedot dan Geologi daerah rencana pemboran.
mengalirkan air kedalam pipa bor  Orentasi/survey lapangan
yang berguna untuk mengangkut berdasarkan penafsiran dari
cutting hasil pemboran dan sebagai pemetaan geologi permukaan, peta
pelumas untuk mendinginkan mata topografi ataupun peta geomorfologi
bor akibat gesekan dengan batuan. yang ada.
 Selang air (Polypipe) , yaitu selang  Menentukan titik lokasi rencana
pipa dari sambungan Dephi Pump pemboran dengan cara membuat
untuk mengalirkan air dari sumber estimasi kedalaman batubara main
ke kolam penampungan. seam dari tafsiran pemetaan geologi
 Mata Bor, digunakan untuk dan penampang/section yang telah
mengerus batuan dan membuat dibuat.
lubang bor. Dalam kegiatan  Melakukan pemasangan titik-titik
pemboran ini ada tiga type mata bor pemboran dengan GPS.
yang digunakan, disesuaikan  Melakukan pembebasan lahan /
dengan jenis perlapisan dan konpensasi lahan lokasi titik yang
kekerasan batuan. Mata bor yang akan dilakukan pemboran.
digunakan untuk soil biasanya  Pengawasan pemboran, dilakukan
digunakan jenis Tricone Bit baik pada Open Hole maupun
 Kunci Pipa, yaitu kunci yang di Coring dan hasil pemeriannya
gunakan untuk mengencangkan dibuat pada Lithology Log (Log
atau mengendurkan drat pipa Bor)
dengan pipa atau pipa dengan bit
dan core barrel.
 Meteran, yaitu di gunakan untuk Penentuan Lokasi Lubang Bor
Untuk menentukan lokasi
mengukur sisa pipa yang keluar ke
lubang bor maka seorang geologis

Jurnal Teknik Pertambangan (JTP) 46


1) Dosen Fakultas Teknik, 2) Mahasiswa
mempunyai peranan tersendiri, yaitu  Sebagai pelumas bit.
disesuaikan dengan tujuan  Mengangkut potongan-potongan
diadakannya pekerjaan pemboran. batuan ke atas permukaan
Langkah awal dari penentuan tanah.
lubang bor berdasarkan peta Pelepasan air ini diatur sesuai
topografi dan peta geologi yang dengan kebutuhan dari pemboran
telah ada. Hal ini untuk memperjelas untuk menghasilkan inti sebaik
keadaan geologi daerah yang akan mungkin baik pada open hole
dibor. Namun prinsip yang maupun coring. Karena selalu
digunakan dalam meletakan lubang banyak air yang dipakai justru akan
bor yaitu bahwa daerah tersebut merusak batuan inti dan bahkan
akan mewakili daerah yang luas terusak oleh core catcher sendiri.
maka hal ini akan lebih mendekati f. Kemudian selanjutnya yaitu
sempurna apabila didasarkan pada pengambilan hasil pemboran, pada
peta topografi dan peta geologi, kedalaman tertentu, kemudian hasil
kemudian langkah selanjutnya yaitu pemboran didiskripsi sifat
didasarkan pada maksud keteknikan batuannya.
dari pemboran tersebut.
Pelaksanaan Pemboran
Prosedur Pemboran Kegiatan pelaksanaan pemboran
Adapun prosedur kegiatan meliputi :
pemboran, antara lain : 1. Melakukan pemboran open hole
a. Menentukan lokasi daerah yang dari permukaan sampai dengan
akan di bor. estimasi kedalaman roof dan
b. Mempersiapkan mesin bor, pipa- floor batubara atau sampai
pipa bor, dan peralatan lain yang ditemukannya tanda-tanda
dianggap perlu. batubara. Untuk pemboran
c. Pembuatan bak lumpur/air dangkal gunakan mata bor (wing
pemboran dengan ukuran (1m x 1m bit) dan pipa NQ sampai
x 1m) dan bak cutting dengan kedalaman < 50 meter.
ukuran (0,5m x 0,5m x 0,5m). 2. Perpindahan mesin bor ke lokasi
d. Pipa disambung dengan stang bor berikutnya
pada bagian atas dan pada bagian 3. Reklamasi lokasi pemboran,
bawah disambung dengan bit, dan meliputi : penutupan bak lumpur
dimasukkan pada lubang bor. dan bak cutting.
e. Mengalirkan air pencuci ke lubang 4. Hasil cutting ditulis berdasarkan
bor setelah terlebih dahulu melewati kode lokasi dan kedalaman bor .
bagian peyaringan. Air yang telah
dialirkan tersebut kebawah setelah Perlakuan Terhadap Cutting Sample
melewati bagian luar dari bit, Perlakuan terhadap cutting
Fungsi air disini adalah untuk : sample meliputi :
 Untuk mendinginkan pipa-pipa  Cutting sample diambil dari
bor akibat panas yang gerusan (cutting) hasil
ditimbulkan oleh gesekan bit pemboran
dengan batuan.

Jurnal Teknik Pertambangan (JTP) 47


1) Dosen Fakultas Teknik, 2) Mahasiswa
 Cutting sample diambil tiap 1,5 Dalam pengamatan kegiatan
meter dan dimasukkan dalam pemboran ada beberapa kendala yang
plastik sampel. dapat menyebabkan terhentinya aktifitas
 Tiap plastik sample diberi kode pemboran, antara lain :
lokasi bor dan interval  Tidak tersedianya sumber air
kedalaman bor. didekat daerah pemboran atau
 Diletakkan pada tempat yang letaknya terlalu jauh hingga
bersih, aman, rapi atau menghambat aktifitas pemboran.
diletakkan pada tempat yang  Faktor cuaca misalnya terjadi hujan
telah disediakan. yang cukup lebat, maka kegiatan
 Peletakannya disusun berurutan pemboran biasanya dihentikan
dari kedalaman top sampai untuk sementara menunggu hujan
kedalaman bottom. reda.
 Bocornya selang (polypipe).
Perlakuan terhadap Cutting  Macetnya mesin pompa air.
Batubara  Minimnya Bahan bakar Bensin dan
 Cutting batubara diambil dari Solar.
gerusan (cutting) hasil pemboran  Rusaknya Peralatan Bor.
apabila mengenai roof batubara  Ausnya Mata Bor.
 Cutting batubara dimasukkan .
dalam plastik sample dan diberi
SIMPULAN
kode lokasi bor dan interval
kedalaman lithologi 1. Kegiatan pengeboran diawali dengan
 Diletakkan pada tempat yang melakukan pencarian dan
bersih, aman, rapi atau diletakan pemasangan titik-titik pemboran
pada tempat yang telah dengan kordinat yang telah diberikan
disediakan oleh project geologist menggunakan
 Peletakannya disusun GPS, lalu kemudian melakukan
berdasarkan kedalaman apabila pembersihan lahan untuk lokasi titik
mengenai roof batubara sampai pengeboran tersebut. Tahapan
ke floor batubara. selanjutnya adalah membuat bak
cutting dan bak lumpur pengeboran
Tugas Wellsite dilapangan sebagai tempat tampungan air untuk
adalah melakukan pemeriksaan dan persiapan pengeboran dengan
pengamatan atas hasil bor serta memperhatikan topografi lokasi
melaporkan pada kantor penentu pengeboran dan letak sumber
kebijakan (geologis). Kemudian air.Selama kegiatan pemboran
Wellsite akan menerima perintah untuk beberapa kendala yang dapat
melanjutkan pengeboran sesuai dengan menghambat kegiatan pemboran baik
rencana dan perubahan sehingga dari segi teknis, alat dan cuaca. Hasil
kegiatan pengeboran harus dihentikan pemboran (cutting sample) diambil
atau ditunda sementara waktu sampai tiap 1,5 meter dan mengamati
ada kebijakan lebih lanjut dari pihak perubahan lithologi yang terjadi pada
geologis. interval kedalaman tertentu yang
peletakanya disusun berurutan dari

Jurnal Teknik Pertambangan (JTP) 48


1) Dosen Fakultas Teknik, 2) Mahasiswa
kedalaman top sampai bottom. dampak yang besar pada lingkungan
Cutiing batubara diambil dari sekitar.
gerusan hasil pemboran apabila 2. kendala yang dapat menyebabkan
mengenai roof batubara yang terhentinya aktifitas pemboran,
selanjutnya dimasukkan dalam antara lain :
plastik sampel dengan diberi kode - Tidak tersedianya sumber air
lokasi dan interval kedalaman didekat daerah pemboran atau
batubara kemudian peletakannya letaknya terlalu jauh hingga
disusun berdasarkan kedalaman menghambat aktifitas pemboran.
apabila mengenai roof batubara - Faktor cuaca misalnya terjadi
sampai ke floor batubara.Setelah hujan yang cukup lebat, maka
kegiatan pemboran selesai, kegiatan pemboran biasanya
selanjutnya melakukan perpindahan dihentikan untuk sementara
(moving) mesin bor ke lokasi menunggu hujan reda.
berikutnya serta reklamasi lokasi - Bocornya selang (polypipe).
pengeboran meliputi penutupan bak - Macetnya mesin pompa air.
lumpur pengeboran, bak cutting dan - Minimnya Bahan bakar Bensin
lubang bor. Dalam kegiatan dan Solar.
pemboran di lokasi tidak - Rusaknya Peralatan Bor.
menggunakan bahan adiktif pada - Ausnya Mata Bor.
lumpur pemboran sehingga masih
alami dan tidak menimbulkan

DAFTAR PUSTAKA

Anonim, _. Klasifikasi Sumberdaya dan Cadangan Batubara. SNI - Amandemen 1 -


SNI 13- 5014-1998 ICS 73.020
Anonim, _. Standar Operasional Prosedur (SOP) PT. Bara Indo Multicoal. PT.
Bara Indo Multicol.
Koesoemadinata,R.P., 1995. Geologi Eksplorasi. Pusat Penelitian dan Pengembangan
Geologi, ITB Bandung ; halaman 141Bandung;
Sudradjat, A., 1999. Teknologi & Menajemen Sumberdaya Mineral. ITB Bandung.
halaman 63

Jurnal Teknik Pertambangan (JTP) 49


1) Dosen Fakultas Teknik, 2) Mahasiswa

Anda mungkin juga menyukai