Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN

I.1. Judul Penelitian

Penelitian ini memiliki judul “Karakteristik dan Petrogenesa Batuan


Granitoid Bukit Batu, Kecamatan Pangkalampam, Kabupaten Ogan
Komering Ilir, Provinsi Sumatera Selatan.”

I.2. Latar Belakang Masalah

Batuan granitoid di Pulau Sumatera merupakan bagian dari suatu sabuk


batuan granitik yang memanjang mulai dari Semenanjung Malaya hingga ke
Kepulauan Bangka – Belitung di Pulau Sumatera (Cobbing, 2005). Sabuk
yang memanjang ini diperkirakan terbentuk sebagai akibat dari adanya proses
tektonik yang besar yang dahulu pernah terjadi pada Pulau Sumatera sebagai
bagian dari blok tektonik lempeng Eurasia yang disebut sebagai Sundaland
(Barber dan Crow, 2005a). Sundaland yang sejatinya merupakan bagian dari
blok – blok kontinen yang lebih kecil tentunya mengalami proses – proses
tektonik internal yang meninggalkan bekas yang cukup besar (Barber dan
Crow, 2005b).

Jalur Bentong – Raub atau biasa juga disebut sebagai Bentong – Raub
lines diperkirakan merupakan sisa dari adanya kontak antara blok
SIBUMASU yang merupakan singkatan dari Siam, Burma, Malaya, dan
Sumatera terhadap blok East Malaya atau Malaya Timur (Barber dan Crow,
2005b). Salah satu bekas yang dapat terlihat pada garis Bentong – Raub yang
juga merupakan jalur dari sabuk batuan granitik yang memanjang tersebut.

Proses tektonik yang besar ini kemudian menyebabkan proses


magmatisme dapat terjadi di sepanjang jalur Bentong – Raub yang kemudian
dimanifestasikan di dalam kenampakan atau kemunculan dari batuan – batuan
granitik yang dapat ditemukan mulai dari Semenanjung Malaya hingga ke
Pulau Sumatera (Cobbing, 2005).

1
2

Hal aneh terjadi pada batuan granitoid yang muncul di Bukit Batu,
Sumatera Selatan. Batuan granitoid ini menjadi sangat unik dibandingkan
batuan granitoid yang ada di Kepulauan Bangka – Belitung dikarenakan oleh
letak dari batuan granitoid ini yang terpencil dan memiliki karakter yang
berbeda (Cobbing, 2005). Penelitian yang pernah dilakukan pada daerah ini
juga sangat sedikit bahkan bisa dikatakan langka. Fakta – fakta yang di
temukan ini kemudian menjadi dasar untuk meneliti lebih detil tentang
karakter dan genesa batuan granitoid di Bukit Batu ditinjau dari segi
geologinya baik dari aspek geokimia maupun aspek tektoniknya.

I.3. Maksud dan Tujuan

Maksud dari penelitian ini adalah untuk memberikan pemahaman


secara komprehensif tentang karakteristik dan petrogenesa batuan granitoid
yang ada di Bukit Batu, Kecamatan Pangkalampam, Kabupaten Ogan
Komering Ilir, Provinsi Sumatera Selatan. Sedangkan penelitian ini memiliki
tujuan untuk :

a. Mengetahui karakteristik dari batuan granitoid di Bukit Batu


b. Mengetahui tatanan tektonik pembentukan dari batuan granitoid di Bukit
Batu
c. Menjelaskan dengan baik bagaimana batuan granitoid di Bukit Batu
dapat terbentuk.

I.4. Batasan Masalah

Penelitian ini dibatasi seputar karakteristik fisik serta petrogenesa dari


batuan granitoid ini saja. Yang dimaksud dengan karakter dari batuan
granitoid akan meliputi karakteristik tekstur batuan dan susunan mineral yang
terdapat dari batuan granitoid ditinjau dari pengamatan lapangan, pengamatan
petrografis sayatan tipis, mineragrafi, dan XRD yang dilakukan pada sampel
yang didapat pada lokasi penelitian, karakteristik kimiawi oksida – oksida
utama dan beberapa unsur minor yang terdapat di dalam batuan dengan
3

menggunakan analisis kimia untuk mengetahui karakteristik kimiawi khusus


yang ada pada batuan beku, sifat kemagnetan batuan granitoid, serta
interpretasi asal usul batuan jika ditinjau secara tektonik dengan mengacu
kepada model tektonik yang telah baku dan dapat dibuktikan secara sains.
Interpretasi tambahan adalah proses – proses yang dialami oleh batuan ini,
termasuk proses tektonik berupa kekar dan aktifitas hidrotermal.

I.5. Manfaat Penelitian

Penelitian granitoid Bukit Batu di Kecamatan Pangkalampam,


Kabupaten Ogan Komering Ilir, Provinsi Sumatera Selatan diharapkan dapat
memberikan kontribusi terhadap pemahaman yang mendalam mengenai
keberadaan granit yang ada di Bukit Batu. Hasil penelitian ini diharapkan
dapat memberikan pemahaman komprehensif terhadap :

a. Mengapa batuan granitoid dapat terbentuk di daerah ini.


b. Bagaimana batuan granitoid tersebut dapat terbentuk.
c. Ciri khas batuan granitoid termasuk di dalamnya karakteristik fisik,
mineralogis, dan kimiawi.
d. Kondisi tektonik pembentukan batuan granitoid Bukit Batu.

I.6. Batasan Penelitian

I.6.1 Batasan Wilayah

Wilayah dari penelitian ini dibatasi hanya pada wilayah Bukit


Batu, Kecamatan Pangkalampam, Kabupaten Ogan Komering Ilir,
Provinsi Sumatera Selatan. Peta topografi wilayah penelitian di buat
dari citra SRTM dengan resolusi spasial 90 meter oleh Jarvis, et. al.
(2008) dan untuk kepentingan geologi menggunakan peta geologi
regional lembar Tulung Selapan nomor peta 1112 dengan skala 1 :
250.000 oleh Mangga, dkk. (1993). Sedangkan untuk data tambahan
berupa nama tempat atau administratif digunakan acuan pada Peta Rupa
4

Bumi Indonesia (RBI) dengan skala 1:50.000 oleh Jawatan Topografi


TNI AD lembar Pampangan dengan nomor helai peta 2219 – III.

Gambar 1. Peta lokasi daerah penelitian (kotak merah adalah daerah penelitian).

I.6.2 Batasan Waktu

Waktu pengerjaan dari karya skripsi ini dapat dilihat pada tabel
waktu yang diberikan pada gambar di bawah.

Tabel 1. Diagram waktu kerja yang diajukan

Tahun 2014 2015


Bulan Juli Agustus September Oktober November Desember Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus
Minggu 12341234123412341234123412341234123412341234123412341234
Studi Pustaka
Pengambilan Data
Analisis Data
Pembuatan Laporan
Penyelesaian
5

I.7. Peneliti Terdahulu

Tidak banyak peneliti yang secara langsung membahas mengenai


granitoid yang ada di Bukit Batu, Kecamatan Pangkalampam, Kabupaten
Ogan Komering Ilir, Provinsi Sumatera Selatan. Di lain pihak cukup banyak
literatur umum tentang petrologi batuan beku yang dapat digunakan untuk
dijadikan pendekatan terhadap petrogenesa dari granitoid yang ada di Bukit
Batu. Dari semua karya – karya ini tidak ada yang secara jelas dan dengan
detil dapat menjelaskan bagaimana granitoid ini terbentuk.

Mangga, dkk. (1993) melakukan pemetaan geologi yang bersifat


regional dengan skala 1 : 250.000 dan menghasilkan peta geologi regional
Tulung Selapan. Dalam peta geologi regional ini terdapat Satuan Granit
dengan kode “Jgr” yang tipe lokasinya adalah granitoid Bukit Batu. Gasparon
dan Varne (1995) membahas tentang batuan granitoid yang ada di Pulau
Sumatera dan bagaimana hubungannya terhadap batuan granitoid yang ada di
Asia Tenggara (Semenanjung Malaya). Karya milik Gasparon dan Varne
(1995) tidak memberikan gambaran secara detil mengenai bagaimana
granitoid di Bukit Batu dapat terbentuk. Penelitian oleh Gasparon dan Varne
(1995) ini kemudian disitir dan diulas kembali oleh Cobbing (2005) yang di
sini mulai diulas mengenai pandangan seperti apa dan masuk ke dalam
kategori apa batuan granitoid yang ada di Bukit Batu ini. Dalam karya ini
granitoid Bukit Batu dimasukkan ke dalam batuan granitoid tipe – A dan
termasuk ke dalam tatanan tektonik Within Plate Granite atau WPG. Tetapi
karya yang dibuat oleh Cobbing (2005) bukan merupakan data baru atau
merupakan aktivitas penelitian yang baru, melainkan hanya mencoba
menjelaskan kembali menurut pemikirannya tentang bagaimana dan apa jenis
dari batuan granitoid yang ada di Bukit Batu ini berdasarkan data – data
lapangan yang telah ada saja. Selain dari kedua peneliti ini tidak ditemukan
peneliti yang lebih dalam membahas mengenai granitoid di Bukit Batu.

Anda mungkin juga menyukai