Oleh : Nur Hidayah, S.T TAHAPAN EKSPLORASI BATUBARA Eksplorasi batubara merupakan suatu proses kegiatan untuk menentukan lokasi endapan batubara yang prospek untuk dikembangkan.
Tujuan Eksplorasi Batubara adalah : Untuk
menginventarisir serta melokalisir data endapan batubara yang ada di daerah studi yang guna mencari lokasi-lokasi singkapan batubara dan melaporkan daerah prospeksi hasil temuan di lapangan. Apabila data-data yang didapat sangat mendukung, maka diharapkan daerah studi tersebut dapat dikembangkan ketingkat selanjutnya dengan membuat program studi kelayakan. 1. Survei Tinjau (Reconnaissance) Survei tinjau merupakan tahap eksplorasi Batubara yang paling awal dengan tujuan mengidentifikasi daerah-daerah yang secara geologis mengandung endapan batubara yang berpotensi untuk diselidiki lebih lanjut serta mengumpulkan informasi tentang kondisi geografi, tata guna lahan, dan kesampaian daerah. 2. Prospeksi (Prospecting)
Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini, di
antaranya, pemetaan geologi dengan skala minimal 1:50.000, pengukuran penampang stratigrafi, pembuatan paritan, pembuatan sumuran, pemboran uji (scout drilling), pencontohan dan analisis. Metode tidak langsung, seperti penyelidikan geofisika, dapat dilaksanakan apabila dianggap perlu. Logging geofisik berkembang dalam ekplorasi minyak bumi untuk analisa kondisi geologi dan reservior minyak. 3. Eksplorasi Pendahuluan (Preliminary Exploration)
Tahap eksplorasi ini dimaksudkan untuk
mengetahui kuantitas dan kualitas serta gambaran awal bentuk tiga-dimensi endapan batubara. Kegiatan yang dilakukan antara lain, pemetaan geologi dengan skala minimal 1:10.000, pemetaan topografi, pemboran dengan jarak yang sesuai dengan kondisi geologinya, penarnpangan (logging) geofisika, pembuatan sumuran/paritan uji, dan pencontohan yang andal. Pengkajian awal geoteknik dan geohidrologi mulai dapat dilakukan. 4. Eksplorasi Rinci (Detailed Exploration) Tahap eksplorasi ini dimaksudkan untuk mengetahui kuantitas dan kualitas serta bentuk tiga-dimensi endapan batu bara. Kegiatan yang harus dilakukan adalah pemetaan geologi dan topografi dengan skala minimal 1:2.000- 1:500, pemboran, dan pencontohan yang dilakukan dengan jarak yang sesuai dengan kondisi geologinya, penampangan (logging) geofisika, pengkajian geohidrologi, dan geoteknik. Pada tahap ini perlu dilakukan pencontohan batuan, batubara dan lainnya yang dipandang perlu sebagai bahan pengkajian lingkungan yang berkaitan denqan rencana kegiatan penambangan. TUGAS Jelaskan eksplorasi pada endapan laterit (Nikel dan Bauksit) !