- WireLine Coring
Pengambilan core dilakukan dengan menggunakan kabel. Tidak perlu mencabut rangkaian pipa
bor pada saat mengambil core dari core barrel.
Kerugian :
Metode ini terbatas pada formasi lunak
Presentasi perolehan core rendah
Diameter core lebih kecil
Keuntungan :
Biaya jauh lebih murah
- SideWall Coring
Pada metode ini, sampel batuan diambil dari dinding sumur yang telah dibor terlebih dahulu pada
kedalaman tertentu. Pengambilan core dilakukan saat pemboran dihentikan sementara, dengan
cara menurunkan peralatan core, yang dilengkapi dengan peluru yang berlubang (sebagai tempat
core) dan diikatkan pada kawat baja (wireline).
Peluru-peluru tersebut dioperasikan secara elektris dari permukaan dan dapat ditembakkan secara
simultan baik bersama-sama atau sendiri-sendiri. Dengan menembusnya peluru kedalam dinding
lebiang bor maka core akan terpotong dan terlepas dari formasi. Dengan adanya kabel baja yang
berhubungan dengan peluru, maka peralatan sidewall coring beserta core dapat diangkat ke
permukaan. Ukuran core yang didapat dengan cara ini mempunyai diameter ¾ - 13/16 inci dan
panjangnya hanya 2 ¼ inci. Keuntungan dari metode ini adalah mendapatkan sampel pada
kedalaman berapa pun setelah lubang dibor dan dapat membantu interpretasi log.
Gambar 4. Pengambilan core menggunakan Wireline layne rock drilling truck (kiri), core barrel yang
berisi core (tengah), core untuk dianalisa (kanan).
Gambar 5. (Kiri )Sidewall coring gun (Schlumberger) (Kanan) Rubber sleeve core barrel
(Christensen)
- Pemotongan
Setelah sampai dipermukaan core dikeluarkan dari barrel dan dipotong setiap 3ft (±1 meter)
dengan menggunakan core cutter. Tujuan pemotongan ini agar memudahkan dalam
pengangkutan ke laboratorium. Kemudian disusun dalam box dan diberi tanda top dan
bottomnya.
- Pembungkusan
Tujuan dari pembungkusan adalah agas isi core tidak mengalami perubahan fluida serta terjadi
kerusakan selama proses pengangkutan. Pembungkusan dapat dibungkos dengan
Lilin : core dibungkus dengan plastic tipis kemudian dibungkus dengan kertas almunium dan
diberi label diikat dengan tali dan dicelupan dalam lilin.
Pipa PVC : dilakukan dengan memasukkan core kedalam pipa PVC dan kedua ujungnya ditutup
rapat
Fibere Glass : fiber glass sudah terpasang pada core barrel sehingga saat dipermukaan sudah
berada dalam pipa fiber glass. Kemudian core dipotong dan diinjeksikan resin dengan maksud
untuk menjaga core agar tidak mengalami goncangan selama transportasi dan ujunya ditutup
rapat.
- Pemberian Label
Tujuan pemberian label ini agar tidak terjadi kesalahan dalam interpretasi. Pelabelannya antara
lain nama sumur, kedalaman, lapangan, nomor core, tanda panah top dan bottom.
- Terhadap Reserovir
Penentuan ketebalan lapisan, dan luas lapisan reservoir untuk menghitung luas total reservoir
produktif.
Untuk menghitung total luas reservoir kita memerlukan data ketebalan lapisan reservoir dan
luasnya. Data ini didapatkan dari hasil analisa core pada pengeboran sumur deliniasi untuk
menentukan batasan dan tebal luas reservoir tersebut. Pada core tersebut kita akan menganalisa
apakan analisa core yang dianalisa mengandung minyak atau tidak. Jika core pada pengeboran
deliniasi tersebut mengandung minyak maka reservoir tersebut masih ada dalam batasan reservoir
namun jika batuan core yang di analisa tidak terdapat minyak maka sumur tersebut ada diluar
reservoir.
Penentuan porositas dan saturasi untuk mengetahui OOIP.
Kita perlu mengetahui nilai porositas dan saturasi untuk mengetahui jumlah minyak mula-mula
pada reservoir tersebut (OOIP).
Analisis core lebih dititikberatkan pada analisis sedimentologi dalam penentuan lingkungan
pengendapan. Deskripsi core dan analisis petrografi adalah pelengkap analisis core untuk
menentukan baberapa faktor seperti lingkungan pengendapan,pengindentifikasian rekahan dan
mineralogi dan pengaruhnya terhadap kualitas batuan dan produksi.
- Pengukuran Porositas
Dilakukan dengan menentukan volume pori-pori dan volume bulk batuan. Metode yang
digunakan untuk menentukan porositas antara lain: Boyle’s low porosimeter dan saturasi
method.
Gambar 8. (Kiri) Stark and Deak Destilation apparatus, (Kanan) oven untuk mengeringkan core
- Permeabillitas
Adalah kemampuan batuan untuk mengalirkan fluida melalui pori-pori yang saling
berhubungan menyebabkan perubahan susunan partikel pembentukannya. Dasar yang
digunakan dalam penentuan permeabilitas adalah dari percobaan yang dilakukan Darcy.
Definisi permeabilitas dapat dinyatakan sebagai berikut :
- Penentuan Tekanan Kapiler
Distribusi fluida secara vertical dalam reservoir mmegang peran penting di dalam
perencanaan Well Completion. Distribusi secara vertical ini mencerminkan saturasi fluida
menempati setiap porsi rongga pori dari batuan tersebut.
Adanya tekanan kapiler (Pc) mempengaruhi distribusi saturasi fluida tersebut, maka kontak
antara minyak dengan air dan minyak dengan gas di dalam rongga pori tidak terdapat batas yang
tajam atau terbentuk zona transisi. Oleh karena air dan gas menempati level tertentu dalam
reservoir dapat ditentukan. Dengan demikian distribusi saturasi fluida ini merupakan salah satu
dasar untuk menentukan secara efisien letak kedalam sumur yang akan dikomplesi.
Untuk menentukan tekanan kapiler pada sampel batuan reservoir dengan menggunakan
peralatan Mercury Capilary Pressure Apparatus atau penginjeksian Hg pada kondisi khusus.
Gambar 11. alat Mercury Capilary Pressure Apparatus
- Penentuan Wetabilitas
Wetabilitas adalah kecenderungan batuan untuk dibasahi oleh salah satu jenis fluida. Berbicara
tentang interaksi antara fluida dan padatan, kita harus mengerti secara fisik dan kimia interaksi
antara satu fluida dan batuan reservoir, fluida yang berbeda didalam reservoir, satu fluida dan
batuan reservoir ketika fluidanya lebih dari satu. Reservoir minyak umumnya mempunyai 2-3
fluida (system multifasa). Parameter utama menentukan kebasahan adalah sudut kontak yang erat
hubungannya dengan surface tension dan adhesion.
Wetting Phase : kontinyu dan seluruhnya menutup permukaan batuan. Reservoir umumnya
bersifat water wet, sehingga air cenderung untuk melekat pada permukaan batuan sedangkan
minyak akan terletak diantara fasa air.minyak tidak mempunyai gaya tarik-menarik dengan
batuan dan akan lebih mudah mengalir. Fluida yang membasahi akan cenderung menempati pori-
pori batuan yang lebih kecil.
Non-wetting phase : tidak kontinyu dan menempati ruang-ruang kecil di antara fasa tidak
membasahai yang berhubungan dengan batuan. Fluida tidak membasahi cenderung menempati
pori-pori batuan yang lebih besar. Natural gas tidak pernah menjadi wetting phase dalam
reservoir hidrokarbon.
Besar wetibilitas sangat dipengatuhi oleh beberapa faktor :
Jenis mineral yang terkandung dalam batuan reservoir
Ukuran butir batuan, semakin halus ukuran butiran, maka semakin besar gaya adhesi yang terjadi
Jenis kandungan hidrokarbon yang terdapat didalam mnyak mentah.
Gambar 12. Sudut kontak antarmuka (a) air-udara (b) merkuri-udara (c) kesetimbangan
- Penentuan Kompresibilitas
Kompresibilitas adalah perbandingan fraksi volume persatuan perubahan tekanan.
Pada tekanan reservoir normal, gaya kebawah dari tekanan overbudden harus diimbangi dengan
tekanan keatas dari matrik dan fluida.