- WireLine Coring
Pengambilan core dilakukan dengan menggunakan kabel. Tidak perlu mencabut
rangkaian pipa bor pada saat mengambil core dari core barrel.
Kerugian :
- Metode ini terbatas pada formasi lunak
- Presentasi perolehan core rendah
- Diameter core lebih kecil
Keuntungan :
- Biaya jauh lebih murah
- SideWall Coring
Pada metode ini, sampel batuan diambil dari dinding sumur yang telah dibor terlebih
dahulu pada kedalaman tertentu. Pengambilan core dilakukan saat pemboran
dihentikan sementara, dengan cara menurunkan peralatan core, yang dilengkapi
dengan peluru yang berlubang (sebagai tempat core) dan diikatkan pada kawat baja
(wireline).
Peluru-peluru tersebut dioperasikan secara elektris dari permukaan dan dapat
ditembakkan secara simultan baik bersama-sama atau sendiri-sendiri. Dengan
menembusnya peluru kedalam dinding lubang bor maka core akan terpotong dan
terlepas dari formasi. Dengan adanya kabel baja yang berhubungan dengan peluru,
maka peralatan sidewall coring beserta core dapat diangkat ke permukaan.
Ukuran core yang didapat dengan cara ini mempunyai diameter ¾ - 13/16 inci dan
panjangnya hanya 2 ¼ inci. Keuntungan dari metode ini adalah mendapatkan sampel
pada kedalaman berapa pun setelah lubang dibor dan dapat membantu interpretasi log.
- Terhadap Reservoir
Penentuan ketebalan lapisan dan luas lapisan reservoir untuk menghitung luas total
reservoir produktif.
Untuk menghitung total luas reservoir kita memerlukan data ketebalan lapisan
reservoir dan luasnya. Data ini didapatkan dari hasil analisa core pada pengeboran
sumur deliniasi untuk menentukan batasan dan tebal luas reservoir tersebut.
Pada core tersebut kita akan menganalisa apakah analisa core yang dianalisa
mengandung minyak atau tidak. Jika core pada pengeboran deliniasi tersebut
mengandung minyak maka reservoir tersebut masih ada dalam batasan reservoir
namun jika batuan core yang di analisa tidak terdapat minyak maka sumur tersebut
ada diluar reservoir.
Penentuan porositas dan saturasi untuk mengetahui OOIP.
Kita perlu mengetahui nilai porositas dan saturasi untuk mengetahui jumlah minyak
mula-mula pada reservoir tersebut (OOIP).
Analisis core lebih dititikberatkan pada analisis sedimentologi dalam penentuan
lingkungan pengendapan. Deskripsi core dan analisis petrografi adalah pelengkap
analisis core untuk menentukan baberapa faktor seperti lingkungan
pengendapan,pengindentifikasian rekahan dan mineralogi dan pengaruhnya terhadap
kualitas batuan dan produksi.
- Pengukuran Porositas
Dilakukan dengan menentukan volume pori-pori dan volume bulk batuan. Metode yang
digunakan untuk menentukan porositas antara lain: Boyle’s low porosimeter dan saturasi
method.
Gambar 7. Porometer untuk mengukur porositas
- Permeabilitas
Adalah kemampuan batuan untuk mengalirkan fluida melalui pori-pori yang saling
berhubungan menyebabkan perubahan susunan partikel pembentukannya. Dasar yang
digunakan dalam penentuan permeabilitas adalah dari percobaan yang dilakukan Darcy.
Definisi permeabilitas dapat dinyatakan sebagai berikut :
- Penentuan Tekanan Kapiler
Distribusi fluida secara vertical dalam reservoir mmegang peran penting di dalam
perencanaan Well Completion. Distribusi secara vertical ini mencerminkan saturasi
fluida menempati setiap porsi rongga pori dari batuan tersebut.
Adanya tekanan kapiler (Pc) mempengaruhi distribusi saturasi fluida tersebut, maka
kontak antara minyak dengan air dan minyak dengan gas di dalam rongga pori tidak
terdapat batas yang tajam atau terbentuk zona transisi. Oleh karena air dan gas
menempati level tertentu dalam reservoir dapat ditentukan. Dengan demikian
distribusi saturasi fluida ini merupakan salah satu dasar untuk menentukan secara
efisien letak kedalam sumur yang akan dikomplesi.
Untuk menentukan tekanan kapiler pada sampel batuan reservoir dengan
menggunakan peralatan Mercury Capilary Pressure Apparatus atau penginjeksian Hg
pada kondisi khusus.
- Penentuan Wetabilitas
Wetabilitas adalah kecenderungan batuan untuk dibasahi oleh salah satu jenis fluida.
Berbicara tentang interaksi antara fluida dan padatan, kita harus mengerti secara fisik
dan kimia interaksi antara satu fluida dan batuan reservoir, fluida yang berbeda
didalam reservoir, satu fluida dan batuan reservoir ketika fluidanya lebih dari satu.
Reservoir minyak umumnya mempunyai 2-3 fluida (system multifasa). Parameter
utama menentukan kebasahan adalah sudut kontak yang erat hubungannya
dengan surface tension dan adhesion.
Wetting Phase : kontinyu dan seluruhnya menutup permukaan batuan. Reservoir
umumnya bersifat water wet, sehingga air cenderung untuk melekat pada permukaan
batuan sedangkan minyak akan terletak diantara fasa air.minyak tidak mempunyai
gaya tarik-menarik dengan batuan dan akan lebih mudah mengalir. Fluida yang
membasahi akan cenderung menempati pori-pori batuan yang lebih kecil.
Non-wetting phase : tidak kontinyu dan menempati ruang-ruang kecil di antara fasa
tidak membasahai yang berhubungan dengan batuan. Fluida tidak membasahi
cenderung menempati pori-pori batuan yang lebih besar. Natural gas tidak pernah
menjadi wetting phase dalam reservoir hidrokarbon.
Besar wetibilitas sangat dipengatuhi oleh beberapa faktor :
Jenis mineral yang terkandung dalam batuan reservoir
Ukuran butir batuan, semakin halus ukuran butiran, maka semakin besar gaya adhesi
yang terjadi
Jenis kandungan hidrokarbon yang terdapat didalam mnyak mentah.
Gambar 12. Sudut kontak antarmuka (a) air-udara (b) merkuri-udara (c)
kesetimbangan
- Penentuan Kompresibilitas
Kompresibilitas adalah perbandingan fraksi volume persatuan perubahan tekanan.
Pada tekanan reservoir normal, gaya kebawah dari tekanan overbudden harus
diimbangi dengan tekanan keatas dari matrik dan fluida.