dikelola maka diperlukan informasi yang pasti tenang jumlah HK yang ada didalamnya serta
kemungkinan dari HK tersebut untuk di produksikan.
Jumlah hidrokarbon yang ada di reservoir dapat di hitung antara lain dengan metode
volumetric. Data yang diperlukan disini antara lain porsitas , saturasi dan data geologi.
Sedang untuk memperkirakan jumlah HK yang dapat di produksikan diperlukan informasi
yang tepat tentang permeabilitas. Kesemua informasi tersebut dapat diperoleh dari beberapa
macam test dan analisa antara lain adalah :
1. Logging
2. Analisa batuan
3. Analisa tekanan.
Logging akan dibahas lebih lanjut pada matakuliah Penlaian Formasi dan analisa
tekanan pada matakuliah Produksi ataupun Well Testing. Dalam petrofisik yang akan dibahas
hanyalah analisa batuan/ analisa core. Contoh batuan dapat diperoleh dari Coring yaitu
pemboran khusus untuk mendapatkan contoh batuan .
Coring
Peralatan Coring
Conventional coring yaitu coring yang menggunakan core bit biasa atau diamond bit. Ukuran
core yang didapat adaloah diameter antara 3 5 inch dan panjang
Wire-line Retrievable coring dimana pada cara ini alat diturunkan kedasar sumur tanpa
mengangkat drill string. Ukuran core yang diperoleh dengan cara ini lebih kecil yaitu 1 1/8 1 inch dan panjang 10 - 20 ft.
2. Sidewall Coring yaitu coring yang dilakukan setelah pemboran umumnya digunakan untuk
mengambil sample/contoh pada interval tertentu (yang dipilih ) yang telah dibor. Sample
diambil dari dinding lubang bor dengan diameter - 1 3/16 inch dan panjang - 1 inch.
Yang harus diperhatikan adalah sebelum core diawetkan core tidak boleh dicuci
hanya boleh dibersihkan dengan lap yang sebelumnya dibasahi dengan lumpur pemboran
yang dipakai .
2.2. Analisa core ( Core analysis )
Analisa core ( inti batuan) pada prinsipnya adalah menentukan sifat sifat petrofisika
dari batuan reservoir yang sangat diperlukan dalam pengelolaan suatu lapangan Migas
karena sifat-sifat ini dibutuhkan oleh bagian geologi, pemboran, reservoir maupun produksi.
Sifat petrofisika tersebut antara lain adalah :
1.
Porositas
2.
Permeabilitas
3.
Saturasi
4.
Tekanan kapiler
5.
Sifat kelistrikan
6.
Wettabilitas
7.
Kompresibilitas
8.
Permeabilitas relative
9.
Water flooding
10. EOR
11. dan lain-lain
Analisa core dibedakan menjadi dua yaitu :
1.
capacity dan flow capacity antara lain porositas, saturasi dan permeabilitas .
2.
kapiler , sifat
kelistrikan . Sedang dinamik test mencakup permeabilitas relative, flooding dan EOR
Hubungan dari analisa rutin dan analisa khusus adalah bahwa hasil analisa rutin akan dipilih
untuk digunakan dalam analisa khusus dengan jalan
porositas atau ( k/ ). Sampel dipilih dengan range harga permeabilitas dan porositas serta
litologi batuan tertentu.
2.3. Persiapan pengukuran sifat petrofisika batuan inti
Jenis core ( contoh batuan) atau sample yang dianalisa dibedakan berdasarkan
besar serta jenisnya menjadi :
1. Conventional plug core adalah core yang dianalisa diambil dengan jalan dibor sejajar
dengan pelapisan dalam bentuk silinder dengan diameter 1 atau 1 inch. Umumnya
ini diterapkan pada batuan yang homogen.
2. Full diameter core yaitu core yang dianalisa sesuai dengan diameter aslinya dengan
panjang kira-kira 8 inch. Core jenis ini umumnya diterapkan pada formasi yang
heterogen atau batuan yang mempunyai rekahan / berongga.
3. Whole core dimana seluruh core dianalisa , ini biasanya untuk batuan yang heterogen
4. Sidewall core adalah contoh batuan yang diambil dari sidewall coring ( diambil dari
penembakan pada dinding lubang bor
Setiap core akan dibagi-bagi untuk beberapa pengukuran (test) antara lain :