TOPIK BAHASAN
memiliki kekayaan sumber daya alam yang melimpah. Potensi sumber daya
Salah satu sumberdaya alam yang kita miliki adalah mineral emas yang
dan sangat banyak diminati oleh penduduk dunia karena merupakan logam
mulia. Hal ini disebabkan oleh keterdapatannya yang cukup langka dan dari
zaman dahulu emas sering digunakan sebagai alat tukar yang dipercaya.
perak, tembaga, atau besi. Salah satu perusahaan yang sedang melakukan
eksplorasi adanya potensi emas ini adalah PT. Sorikmas Mining yang terletak
pada daerah Trans Sumatra Fault Zone. Dalam proses eksplorasi endapan
endapan dari sistem hidrotermal yang terbentuk pada kedalaman dangkal yang
al, 2005 dalam Sibarani, 2008). Larutan hydrothermal merupakan suatu cairan
sisa magma yang panas yang berasal dari proses magmatik dan bermigrasi ke
(Pirajno, 1992).
yang ada pada batuan dinding digantikan oleh unsur lain yang berasal dari
menjadi lebih stabil. Untuk mengetahui lebih rinci megenai mineral tersebut
terhadap core yang dihasilkan selama tahap pengeboran. Fungsi utama dari
logging geoteknik adalah untuk mengetahui data sifat fisik serta struktur
batuan yang berguna untuk rekomendasi penambangan dalam pit dan desain
tambang.
PT. Sorikmas Mining pada saat ini sudah melakukan pengeboran sekitar
81 titik bor di lokasi eksplorasi Hutabargot. Oleh karena itu, penulis dalam
Utara”.
B. Kajian Teoritis
saja akan tetapi menggunakan data geochemistry dari soil sample and
Geophysics.
teknik yang dilakukan adalah dengan mengambil batuan inti (Coring). Coring
atau pengeboran inti bertujuan untuk mengetahui data geologi dan kandungan
mineral yang terdapat dalam batuan. Sample batuan dalam bentuk coring akan
dikirim ke Laboratorium untuk uji kadar dengan metode Fire assay dan Aqua
panjang 10 cm atau lebih. Dalam hal ini, inti terambil yang lunak atau
tidak keras tidak perlu dihitung walaupun mempunyai panjang lebih dari
10cm. Diameter inti optimal yaitu 47.5mm. Saat ini RQD sebagai
a. Sering kali sulit untuk membedakan antara patah karena aktifitas bor
cm)
(fracture) akibat dari aktifitas bor yang terjadi pada akhir dan awal
setiap run. Fracture ini terkait dengan kegiatan mengambil core dari
pendek pada akhir run yang biasanya terabaikan ini harus dimasukkan
tinggi terhadap core axis (tegak lurus terhadap core axis). Hal ini akan
e. RQD hanya boleh dicatat pada batuan yang kompeten (yaitu tidak
area. Litologi dari batuan unit deskripsi karakteristik fisik terlihat pada
singkapan, ditangan atau inti sampel, atau dengan perbesaran lup. Ciri
ringkasan dari karakter fisik kasar suatu batuan. Pada setiap kegiatan
3. Weathering
material tanah pada atau dekat dengan permukaan Bumi yang disebabkan
proses fisika, kimia, maupun biologi. Adapun proses pelapukan ini terjadi
dalam waktu yang sangat lama. Selain sangat dipengaruhi oleh waktu,
lainnya.
setiap batuannya.
4. IRS
dalam clasts ataupun matriks, atau di mana sebuah band alteration yang
5. Defect
mengalami deformasi.
a. Total Defect Count adalah jumlah total natural defect dalam interval
log. Dalam kondisi yang benar benar rusak atau yang telah
b. Number of Joint set digunakan untuk mencatat jumlah joint set yang
diamati dalam interval log. Regular joint dan yang berulang harus
c. Microfracture intensity
fragmentasi.
d. Porositas
0-100%.
f. Roughness
g. Infill
terdapat clay dan lapisan iron oxide, clay adalah mineral halus yang
yang lain. Kehadiran clay akan memiliki dampak yang lebih besar
akan diberikan tanda pada bagian dasar lubang. Tanda ini digunakan
yang maksimum.
Sudut alpha (α) adalah besaran sudut antara sumbu inti batuan
Sudut beta (β) adalah besaran sudut yang berada di sekeliling inti
logging geotek:
1. Pengukuran core recovery. Jika core tidak terambil (core lost), pastikan
bahwa core blok berada pada bagian akhir run, dan panjang core yang
0,4 m
= x 100%
0,6 m
= 67%
Hutabargot.
Hutabargot.
dengan sctatter.
a. Jika core merupakan Soil maka Total Defect Count ditulis 20 (sesuai
pada comment.
2) Microfracturing Intensity.
3) Porosity.
4) Defect Type .
5) Shape.
6) Roughness.
7) Infill.
8) Infill Mineral.
D. Pembahasan
53% yang berarti kualitas massa batuan sedang dan tidak adanya indikasi Core
lost.
kode Litologi QVN yang mengandung Kuarsa dan Urat Suphida yang
1. Hasil coring yang sudah diambil diletakkan pada corebox dari lokasi
(nol) sampai pada zona patahan pada batuan yang terjadi pada saat
dilakukan.
pengukuran RQD.
Tab
el 3.
Pen
guk
Depth Depth To Panjang Core
ura Recovery RQD %
From (m) (m) >10cm
n
RQ
DX
No
1 8,60 9,20 0,4 0,6 0,67
2 9,20 10,00 0,57 0,7 0,81
3 10,00 10,50 0,22 0,4 0,55
4 10,50 11,30 0,5 0,7 0,71
5 11,30 11,80 0,17 0,4 0,425
6 11,80 12,70 0,11 0,8 0,1375
7 12,70 13,60 0,4 0,8 0,5
5. Pada Hole ID-080 dapat diketahui banyak ditemukan kode Litologi QVN
diatas 10mm, sedangkan Vein Lates adalah jenis batuan yang memiliki
6. Pada Weathering Code banyak ditemukan FR, maka batuan secara visual
kode yang sering muncul adalah R3 berarti core spesimen rusak oleh satu
kali pukulan keras palu geologi serta pisau atau scribber dapat menggores
permukaan core.
soil atau berbentuk remukan batuan yang memiliki terlalu banyak defect.
memiliki void void kecil yang tersebar akibat proses leaching secara
interval.
9. Setiap Defect yang terbentuk dikelompokkan preset, maka dapat
ditentukan Defect Type, untuk core ID-080 ada 3 tipe defect yang
ditemukan yaitu JT, SR, dan VN. Untuk JT berarti adanya fraktur tunggal
dalam zona geser dan untuk VN berarti adanya parting di sepanjang zona
10. Shape berarti bentuk bidang defect yang terbentuk. Untuk core ID-080
ada 3 kode shape yang ditemukan yaitu P, U, dan S. Jika P maka bentuk
bidang defect menerus diseluruh inti core dan tidak ada gap bila dipegang
11. Roughness berarti tekstur permukaan defect yang terbentuk. Untuk core
ukuran butir. Jika S berarti tekstur permukaan terasa halus dan memiliki
seperti kuarsa atau yang sama kerasnya berupa mineral abrasive. Jika 3
maka lapisan mineral kasar namun pengisinya seperti oksida besi, keras
tapi veneer sangat halus. Jika 4 maka lapisan mineral lembut dengan
pengisinya seperti klorit atau clay. Jika 7 maka lapisan mineral berupa
clay gouge tipis paling tebal sekitar 10 mm dan jika 9 maka tidak ada