Ciri:
Struktur berupa anyaman kawat yang diisi batu belah.
Manfaat:
Dapat menahan gerakan vertikal dan horisontal, memiliki
sifat lulus air sehingga tidak akan menyebabkan
terbendungnya air permukaan.
Ciri:
Terbuat dari pasangan batu, beton, atau beton bertulang.
Manfaat:
Untuk menahan gerakan tanah dan melindungi bangunan
dari runtuhan.
Ciri:
Terbentuk dari cincin-cincin beton pracetak, dimasukkan
hingga dibawah bidang longsorannya, kemudian cincin ini
diisi dengan beton tumbuk.
Manfaat:
Untuk menahan gerakan tanah dari tipe longsoran yang
tidak aktif.
Ciri:
Terdiri dari timbunan tanah berbutir yang diberi tulangan
berupa pelat-pelat baja strip dan panel untuk menahan
material berbutir.
Manfaat:
Untuk menambah tahanan geser, prinsipnya mirip dengan
bronjong.
Ciri:
Terdiri dari penimbunan pada bagian kaki longsoran
dengan material berbutir kasar yang dipadatkan dan yang
berfungsi untuk menahan tahanan geser.
Manfaat:
Digunakan untuk longsoran translasi dan rotasi.
Ciri:
Memasang penumpu beton pada batuan yang berpotensi
untuk runtuh.
Manfaat:
Menahan potensi runtuhan batuan yang menggantung.
Ciri:
Dipasang menembus bidang yang berpotensi untuk longsor
sehingga mengikat bidang longsor.
Manfaat:
Sebagai penguat dan pengikat batuan.
Ciri:
Dipasang pada bidang tegak atau miring dari lereng.
Manfaat:
Menjaga dan menahan agar tidak terjadi runtuhan batu
atau bongkah.
Ciri:
Dipasang pada bagian kaki lereng.
Manfaat:
Untuk menahan fragmen batuan yang meluncur atau
runtuh dari atas.
Ciri:
Dipasang bersama-sama dengan anyaman kawat baja.
Manfaat:
Untuk memperkuat permukaan batu yang berkekar dan
batuan lapuk, serta batuan yang bersifat meluruh..