Anda di halaman 1dari 58

GEOTEKNIK TAMBANG TERBUKA

Pelatihan Perencanaan dan Operasi Penambangan


GEOTEKNIK TAMBANG TERBUKA

Pemantauan dan Perkuatan Lereng

Pelatihan Perencanaan dan Operasi Penambangan


Pendahuluan

 Lereng yang dirancang dengan sangat berhati-hati


sekalipun tetap mempunyai kemungkinan untuk menjadi
tidak mantap.
 Pemahaman bahwa ketidakmantapan lereng dapat terjadi
dan pengetahuan akan tanda-tanda ketidakmantapan
tersebut akan memberikan kontribusi yang berarti pada
keselamatan operasi.

Pelatihan Perencanaan dan Operasi Penambangan


Pendahuluan

 Terdapat beberapa tanda-tanda ketidakmantapan lereng


yang penting untuk diketahui dan tanda-tanda ini dapat
dilihat secara visual.
 Selain itu, program pemantauan yang baik, dengan
menggunakan peralatan yang sesuai, akan dapat pula
memberikan peringatan awal mengenai ketidakstabilan
lereng.

Pelatihan Perencanaan dan Operasi Penambangan


Pendahuluan

"Pada dasarnya pemantauan adalah pemeriksaan dinding pit


terhadap kemungkinan terjadinya suatu ketidakstabilan agar
kemudian dapat diambil suatu tindakan perbaikan.“
(Laroque, 1977)

Pelatihan Perencanaan dan Operasi Penambangan


Rekahan Tarik

 Rekahan tarik akan terjadi jika


material lereng telah bergerak
ke arah pit.
 Perpindahan ini tidak dapat
dideteksi dari lantai pit 
Sangat penting untuk secara
reguler menginspeksi crest
pada highwall di atas daerah
penambangan aktif.

Pelatihan Perencanaan dan Operasi Penambangan


Rekahan Tarik

 Akses yang aman harus terus


dijaga di daerah yang langsung
berada di lokasi penambangan
aktif.
 Inspeksi dengan frekuensi
sering mungkin diperlukan
selama periode musim hujan
dan setelah peledakan yang
besar.

Pelatihan Perencanaan dan Operasi Penambangan


Scarps

 Scarps terjadi jika material


telah bergerak ke bawah secara
vertikal atau hampir vertikal.
Material dan permukaan scarp
dapat tidak stabil dan harus
dipantau secara benar.

Pelatihan Perencanaan dan Operasi Penambangan


Aliran Air Tak Normal

 Peningkatan aliran air di dalam


lereng dapat menyebabkan
pengaruh yang buruk pada
lereng.

Pelatihan Perencanaan dan Operasi Penambangan


Aliran Air Tak Normal

 Perubahan aliran langgeng


pada sumur-sumur penirisan
atau perubahan pada hasil
pembacaan piezometer juga
dapat menunjukkan
pergerakan subsurface yang
telah memotong muka air
tanah atau lapisan pembawa
air.

Pelatihan Perencanaan dan Operasi Penambangan


Pelendutan atau Rayapan

 Muka lereng yang melendut


mengindikasikan adanya
rayapan atau pergerakan
subsurface perlahan-lahan dari
lereng.
 Indikator lain dari terjadinya
rayapan adalah dengan melihat
vegetasi pada area
penambangan, misalnya
pergerakan pohon pada crest
lereng.

Pelatihan Perencanaan dan Operasi Penambangan


Pemantauan dengan Instrumen

 Langkah-langkah pemilihan instrumen:


1. Memahami mekanisme penyebab terjadinya ketidak
stabilan.
2. Menetapkan dan memprioritaskan data yang dipakai.
3. Menetapkan lokasi pemantauan
4. Memprediksi besar pergerakan dan parameter lainnya.
5. Membuat anggaran instrumentasi.
6. Memilih instrumen berdasarkan langkah 1-5 di atas.

Pelatihan Perencanaan dan Operasi Penambangan


Pemantauan dengan Instrumen

 Ketika memilih instrumentasi, gabungkan beberapa tingkat


redundansi dalam sistem untuk memeriksa ulang kinerja
instrumen dan mengeleminasi kesalahan. Redundant atau
pengukuran overlapping juga akan menyediakan back-up
dalam kasus kegagalan instrumen.
 Peralatan otomatis pada umumnya lebih akurat dari
peralatan manual karena beberapa kesalahan akibat human
error tidak ada.

Pelatihan Perencanaan dan Operasi Penambangan


Pemantauan dengan Instrumen

 Sistem otomatis juga menyediakan memberikan fleksibilitas


dalam tingkat pengambilan data, dan oleh sebab itu dapat
dilakukan pemantauan yang lebih sering dibandingkan
cara manual.
 Pertimbangan lain yang perlu diingat adalah jumlah
pekerja terlatih yang diperlukan dan persyaratan waktu
untuk pengumpulan data. Pekerja mungkin memerlukan
pelatihan yang sangat teknis untuk mengkalibrasi dan
memelihara sistem elektronik yang kompleks.

Pelatihan Perencanaan dan Operasi Penambangan


Pemantauan dengan Instrumen

 Terkadang pemasangan dalam jumlah yang lebih banyak


akan lebih murah, instrumen yang dapat diandalkan lebih
berguna daripada menginstal beberapa instrumen mahal
yang sangat sensitif .
 Instrumen harus diletakkan pada tempat yang paling
efektif.
 Estimasi gerakan pada daerah tertentu harus dilakukan
untuk memastikan bahwa batas kemampuan instrumen
tidak terlewati.

Pelatihan Perencanaan dan Operasi Penambangan


Pemantauan dengan Instrumen

 Perpindahan adalah salah satu besaran primer yang paling


sering diukur pada kegiatan pemantauan di tambang.
 “Pengukuran” parameter lainnya, khususnya gaya dan
tegangan, membutuhkan penggunaan model matematis
dan karakteristik material untuk perhitungannya.
 “... stress is a philosophical concept – deformation is the physical
reality” (Burland, 1967).

Pelatihan Perencanaan dan Operasi Penambangan


Jaringan Survey

 Peralatan survey harus


dikalibrasi secara benar, sesuai
petunjuk pabrik untuk
menjamin keakuratan dan
kehandalannya.
 Sangat penting untuk
meletakkan titik-titik kontrol
permanen pada lokasi yang
mantap dan memasang prisma
secara baik.

Pelatihan Perencanaan dan Operasi Penambangan


Jaringan Survey

 Semua galat pada survey harus


lebih kecil dibandingkan
dengan akurasi minimum yang
dipersyaratkan.

Pelatihan Perencanaan dan Operasi Penambangan


Pengukuran Rekahan

 Metode paling sederhana


untuk pemantauan rekahan
adalah dengan
menyemprotkan cat atau
memasang bendera pada ujung
rekahan sehingga rekahan baru
atau propagasi sepanjang
rekahan yang ada dapat
teramati.

Pelatihan Perencanaan dan Operasi Penambangan


Pengukuran Rekahan

 Crack gages dengan electrical


readout juga tersedia, tetapi
sering terjadi pada masalah
lereng tambang, rekahan
melampaui batas pengukuran
dari peralatan.
 Metode apa pun yang dipilih
untuk pengukuran rekahan,
peralatan harus ditandai
dengan tanggal pemasangan
dan dapat menunjukkan besar
dan arah pergerekan.

Pelatihan Perencanaan dan Operasi Penambangan


Wireline Extensometer

 Rangkaian umumnya terdiri


atas kabel yang di-anchored
pada bagian lereng yang tidak
mantap dengan stasiun
pemantauan dan pulley
dipasang pada bagian lereng
yang mantap di belakang
rekahan tarik yang terakhir.
 Kabel dibentangkan di atas
pulley dan ditegangkan dengan
pemberat pada ujung kabel
yang lain.

Pelatihan Perencanaan dan Operasi Penambangan


Wireline Extensometer

 Jika bagian yang tidak mantap


bergerak menjauhi tiang pulley,
pemberat akan bergerak dan
perpindahan dapat direkam,
baik secara manual maupun
elektronik.
 Peralatan pemantauan
elektronik dapat diprogram
untuk mengaktifkan alarm
apabila perpindahan melebihi
batas yang telah ditetapkan.

Pelatihan Perencanaan dan Operasi Penambangan


Wireline Extensometer

 Panjang kabel extensometer


sebaiknya tidak lebih dari 60 m
untuk meminimalkan
pelendutan.
 Kadang-kadang perlu
dilakukan juga untuk
melakukan adjustment akibat
ekpansi termal dari kabel.
 Juga, kemungkinan adanya
burung yang hinggap di atas
extensometer.

Pelatihan Perencanaan dan Operasi Penambangan


Inclinometer

 Inclinometer terdiri atas sebuah


casing yang dipasang ke dalam
tanah melalui area yang
diperkirakan bergerak.
 Ujung casing diasumsikan tidak
bergerak sehingga profil dari
perpindahan lateal dapat
dihitung.

Pelatihan Perencanaan dan Operasi Penambangan


Inclinometer

 Sisi casing mempunyai lajur


untuk unit sensor. Defleksi dari
casing (~ massa batuan) diukur
berdasarkan inklinasi dari unit
sensor.

Pelatihan Perencanaan dan Operasi Penambangan


Time Domain Reflectometer

 TDR merupakan sebuah teknik


dimana pulsa-pulsa elektronik
dikirimkan sepanjang sebuah
kabel coaxial yang sudah di-
grouted di dalam sebuah lubang
bor.
 Jika terjadi deformasi atau
kabel putus, sebuah signal
akan dipantulkan, yang
memberikan informasi
mengenai deformasi sub-
permukaan dari massa batuan.

Pelatihan Perencanaan dan Operasi Penambangan


Borehole Extensometer

 Borehole extensometer digunakan


untuk mendeteksi dan
memantau perubahan jarak
antara beberapa anchors dalam
sebuah lubang bor dengan
anchor yang dianggap tetap
pada collar lubang bor.
 Perubahan jarak ini
memberikan informasi
mengenai perpindahan yang
terjadi pada massa batuan.

Pelatihan Perencanaan dan Operasi Penambangan


Borehole Extensometer

 Extensometer jenis ini yang


terbaik untuk memantau
pergerakan akibat struktur
geologi yang diketahui tetapi
cukup mahal jika dibandingkan
dengan peralatan pemantauan
lainnya, sehingga mungkin
kurang cocok untuk tambang
terbuka yang besar.

Pelatihan Perencanaan dan Operasi Penambangan


Kriteria untuk Pemantauan

 Pemantauan akan menghasilkan banyak data, tetapi


pengetahuan mengenai data mana yang penting akan dapat
mengarahkan tindakan selanjutnya.
 Plotting perpindahan terhadap waktu tidak akan
memberikan informasi yang cukup bagi perencana
tambang. Laju perpindahan merupakan parameter paling
penting yang harus dipantau.

Pelatihan Perencanaan dan Operasi Penambangan


Kriteria untuk Pemantauan

 Permasalahan lainnya adalah berapa harga limit yang harus


digunakan sehingga tidak terjadi kasus:
 Kelongosoran sudah terjadi sedangkan alarm belum
berbunyi.
 Alarm berbunyi tetapi lereng sebenarnya dalam keadaan
mantap.

Pelatihan Perencanaan dan Operasi Penambangan


Kriteria untuk Pemantauan

 Laju kritis (laju yang menunjukkan transisi dari


pergerakan stabil ke tidak stabil) adalah rata-rata 12
mm/hari (Ryan and Call, 1992).
 Data empirik menunjukkan bahwa pada laju 50 mm/hari
akan terdapat rentang waktu 48 jam sebelum lereng
longsor.
 Tetapi, tidak ada angka yang dapat digunakan secara
global.

Pelatihan Perencanaan dan Operasi Penambangan


Kriteria untuk Pemantauan

 Di Aznalcollar Mine, Spain, laju perpindahan melebihi 1600


mm/hari dan perpindahan lereng total mecapai 10 m tetapi
lereng masih belum longsor dan kegiatan penambangan
masih berlangsung (Sjöberg, 1996).
 Jadi, sebenarnya para personal yang bekerja di tambanglah
yang memegang peranan lebih penting.

Pelatihan Perencanaan dan Operasi Penambangan


“We can’t rely only on monitoring systems. The eyes and ears of a
committed workforce are the most valuable assets mines have for
monitoring hazards.”

ACG, “Unearthing Black Gold”

Pelatihan Perencanaan dan Operasi Penambangan


Perkuatan Lereng

 Perkuatan lereng merupakan tindakan yang pada


prinsipnya bertujuan untuk memperbesar kekuatan
(strength) tanah / batuan, sehingga lereng lebih mantap.
 Adapun maksud dari perkuatan lereng adalah:
 Membantu massa batuan untuk menyangga dirinya
sendiri.
 Memasang struktur luar (lain) yang nantinya tidak
merupakan bagian lain dari massa batuan, tetapi akan
menyangga dari sisi luar.

Pelatihan Perencanaan dan Operasi Penambangan


Perkuatan Lereng

 Tindakan perkuatan harus memperhatikan :


 Jenis material yang dihadapi. Dalam hal ini material
lereng yang dihadapi adalah lereng tanah dan lereng
batuan.
 Jenis keruntuhan yang berpotensi untuk timbul.
 Faktor-faktor yang dapat menyebabkan keruntuhan
lereng.

Pelatihan Perencanaan dan Operasi Penambangan


Perkuatan Lereng Tanah

 Untuk menanggulangi longsoran tanah dapat dilakukan


dengan menggunakan bangunan penguat antara lain:
 Bronjong
 Tembok Penahan
 Sumuran
 Tanah Bertulang
 Dinding Penopang Isian Batu

Pelatihan Perencanaan dan Operasi Penambangan


Bronjong

 Ciri:
Struktur berupa anyaman kawat yang diisi batu belah.
 Manfaat:
Dapat menahan gerakan vertikal dan horisontal, memiliki
sifat lulus air sehingga tidak akan menyebabkan
terbendungnya air permukaan.

Pelatihan Perencanaan dan Operasi Penambangan


Bronjong

Pelatihan Perencanaan dan Operasi Penambangan


Tembok Penahan

 Ciri:
Terbuat dari pasangan batu, beton, atau beton bertulang.
 Manfaat:
Untuk menahan gerakan tanah dan melindungi bangunan
dari runtuhan.

Pelatihan Perencanaan dan Operasi Penambangan


Tembok Penahan

Pelatihan Perencanaan dan Operasi Penambangan


Sumuran

 Ciri:
Terbentuk dari cincin-cincin beton pracetak, dimasukkan
hingga dibawah bidang longsorannya, kemudian cincin ini
diisi dengan beton tumbuk.
 Manfaat:
Untuk menahan gerakan tanah dari tipe longsoran yang
tidak aktif.

Pelatihan Perencanaan dan Operasi Penambangan


Sumuran

Pelatihan Perencanaan dan Operasi Penambangan


Tanah Bertulang

 Ciri:
Terdiri dari timbunan tanah berbutir yang diberi tulangan
berupa pelat-pelat baja strip dan panel untuk menahan
material berbutir.
 Manfaat:
Untuk menambah tahanan geser, prinsipnya mirip dengan
bronjong.

Pelatihan Perencanaan dan Operasi Penambangan


Tanah Bertulang

Pelatihan Perencanaan dan Operasi Penambangan


Dinding Penopang Isian Batu

 Ciri:
Terdiri dari penimbunan pada bagian kaki longsoran
dengan material berbutir kasar yang dipadatkan dan yang
berfungsi untuk menahan tahanan geser.
 Manfaat:
Digunakan untuk longsoran translasi dan rotasi.

Pelatihan Perencanaan dan Operasi Penambangan


Dinding Penopang Isian Batu

Pelatihan Perencanaan dan Operasi Penambangan


Perkuatan Lereng Batuan

 Untuk menanggulangi longsoran tanah dapat dilakukan


dengan menggunakan bangunan penguat antara lain:
 Tumpuan Beton
 Jangkar Batuan
 Jala Kawat
 Tanah Penahan Batu
 Beton Tembak

Pelatihan Perencanaan dan Operasi Penambangan


Tumpuan Beton

 Ciri:
Memasang penumpu beton pada batuan yang berpotensi
untuk runtuh.
 Manfaat:
Menahan potensi runtuhan batuan yang menggantung.

Pelatihan Perencanaan dan Operasi Penambangan


Tumpuan Beton

Pelatihan Perencanaan dan Operasi Penambangan


Jangkar Batuan

 Ciri:
Dipasang menembus bidang yang berpotensi untuk longsor
sehingga mengikat bidang longsor.
 Manfaat:
Sebagai penguat dan pengikat batuan.

Pelatihan Perencanaan dan Operasi Penambangan


Jangkar Batuan

Pelatihan Perencanaan dan Operasi Penambangan


Jala Kawat (Wiremesh)

 Ciri:
Dipasang pada bidang tegak atau miring dari lereng.
 Manfaat:
Menjaga dan menahan agar tidak terjadi runtuhan batu
atau bongkah.

Pelatihan Perencanaan dan Operasi Penambangan


Jala Kawat (Wiremesh)

Pelatihan Perencanaan dan Operasi Penambangan


Tembok Penahan Batu

 Ciri:
Dipasang pada bagian kaki lereng.
 Manfaat:
Untuk menahan fragmen batuan yang meluncur atau
runtuh dari atas.

Pelatihan Perencanaan dan Operasi Penambangan


Tembok Penahan Batu

Pelatihan Perencanaan dan Operasi Penambangan


Beton Tembak

 Ciri:
Dipasang bersama-sama dengan anyaman kawat baja.
 Manfaat:
Untuk memperkuat permukaan batu yang berkekar dan
batuan lapuk, serta batuan yang bersifat meluruh..

Pelatihan Perencanaan dan Operasi Penambangan


Proteksi Lereng

 Tindakan proteksi lereng yang bertujuan untuk melindungi


lereng serta menjamin kelestarian lingkungan antara lain :
 Kontrol pada saat penggalian
 Penanaman rumput
 Pemasangan dinding tipis (shotcrete)
 Penirisan
 Proteksi terhadap jatuhnya batu

Pelatihan Perencanaan dan Operasi Penambangan


Proteksi Lereng

Pelatihan Perencanaan dan Operasi Penambangan

Anda mungkin juga menyukai