Anda di halaman 1dari 26

OLEH :

Muh. Fiqri Laamiri


012 31 678

UNIVERSITAS PEJUANG REPUBLIK INDONESIA


MAKASSAR
2016
LATAR
BELAKANG

RUMUSAN
MASALAH

BATASAN
PENDAHULUAN
MASALAH

TUJUAN
PENELITIAN

MANFAAT
PENELITIAN
Latar Belakang

PT. Semen Bosowa Maros merupakan salah satu badan


usaha yang bergerak dalam bidang industri semen di
Indonesia yang dikelola oleh swasta-nasional, dengan
target produksi semen tahun 2015 adalah sebesar
2.851.848 ton/tahun. Untuk dapat menghasilkan
semen dengan jumlah tersebut dibutuhkan batu
gamping sebanyak 3.800.000 ton/tahun. Salah satu
bahan baku pokok pembuatan semen yaitu
batugamping, dengan demikian perlu adanya
perencanaan yang baik dalam penambangan
batugamping, salah satunya kegiatan penambangan
dan kegiatan perintisan dilakukan secara kontinyu.
Penambangan batu gamping dilakukan dengan sistem
tambang terbuka yaitu quarry harus dilakukan dengan
sebaik mungkin untuk menghasilkan ukuran material
yang di inginkan, dengan demikian geometri
peledakannya harus memenuhi kriteria yang
terencana.
Rumusan Masalah

Identifikasi masalah pada kegiatan peledakan dalam penelitian ini di


PT.SEMEN BOWOSA MAROS yaitu:
1. Penerapan pola pemboran kaitannya dengan persiapan lubang ledak
2. Mengetahui produksi peledakan sekali peledakan dengan jumlah
lubang yang telah terencana
3. Mengetahui kendala-kendala yang mempengaruhi produksi peledakan
tidak oktimal
Berdasarkan identifikasi tersebut diatas, maka dirumuskan permasalahan
utama yang menjadi perhatian penulis dalam penelitian ini yaitu :
1. Apa penyebab menurunnya efisiensi kerja alat bor,dan berapa
kemampuan pembuatan lubang ledak/jam
2. Bagaimana desain geometri peledakan pada PT Bosowa Maros
3. Apa kendala-kendala yang mempengaruhi produksi peledakan tidak
optimal?
Batasan Masalah

Dari uraian masalah di atas maka dalam penelitian ini


hanya dibatasi pada analisa desain peledakan dengan
melakukan observasi pada aktivitas pemboran dan
peledakan itu sendiri dengan meninjau geometri
peledakan dan parameter-parameter lainnya yang
berpengaruh terhadap produksi peledakan dilihat dari
fragmentasinya.
Tujuan Penelitian

1. Mengetahui geometri peledakan yang meliputi :


burden, spacing, stemming, kedalaman, sub- drilling
dan keadaan lokasi di sekelilingnya.
2.Mengetahui Efisiensi kerja alat bor yang digunakan.
3. Mengetahui kendala-kendala yang mempengaruhi
produksi peledakan tidak optimal.
Manfaat Penelitian

1. Mengetahui bagaimana proses kegiatan peledakan di


PT. Semen Bosowa Maros.
2.Mahasiswa dapat mengetahui kendala-kendala apa
yang menghambat proses kegiatan peledakan di PT.
Semen Bosowa Maros.
Tinjauan Pustaka
Penelitian Terdahulu
Adapun penelitian terdahulu yang membahas tentang
penelitian ini yaitu :
Target produksi peledakan batugamping di PT.Semen
Bosowa Maros sebesar 7.016 ton/hari setelah dilakukan
peningkatan/penambahan lubang ledak target perusahaan
yaitu 12,20 ton/hari. Geometri peledakan yang diterapkan
sesuai dengan hasil perhitungan statistik yaitu : burden =
3,50 meter, spacing 3,50 meter, kedalaman lubang bor = 6,10
meter, stemming = 4,20 meter, subdrilling = 0,9 meter.
Faktor-faktor yang mempengaruhi fragmentasi peledakan
pada produksi batugamping yaitu : Diameter lubang bor,
Ketinggian jenjang (bench stability requirement), type bahan
peledak yang akan digunakan (Wahyuni Siauta:2015).
Kajian Teori
Peledakan adalah tindak lanjut dari kegiatan
pemboran yang bertujun untuk melepaskan material
dari batuan induknya dari batuan yang semula
berdimensi besar menjadi batuan yang berdimensi
kecil yang sesuai dengan kebutuhan alat angkut dan
kemampuan crusher yang ada, dengan menggunakan
bahan peledak kimia
Geometri Peledakan
Geometri peledakkan adalah variabel yang terdiri dari Burden,
Spacing, Stemming, Subdrilling, Kedalaman lubang tembak, dan tinggi
jenjang dengan menurut teori Richard L. Ash :
Geometri peledakkan adalah variabel yang terdiri dari Burden,
Spacing, Stemming, Subdrilling, Kedalaman lubang tembak, dan tinggi
jenjang dengan menurut teori Richard L. Ash :
Burden (B)
Burden merupakan jarak lubang tembak tegak lurus terhadap bidang
bebas terdekat.Harga burden ini menentukan besaran yang lain,
dimana penentuan harga burden dipengaruhi oleh diameter lubang
tembak, jenis batuan dan bahan peledak yang digunakan.
Rumus untuk menghitung harga burden adalah :
B = Kb x De
12
Dimana ;
B = Burden ( meter )
Kb = Burden ratio penyesuaian
De = Diameter lubang tembak ( Hole ) (inci)
Spacing (S)
Spacing adalah jarak antara lubang tembak yang dirangkai dalam satu baris.
Pada umumnya penentuan spacing tergantung kepada kedalaman lubang
tembak dan burdennya.
Rumus untuk menghitung harga spacing adalah :
S = Ks x B
Dimana :
S = Spacing ( meter )
Ks = Spacing ratio, 1,2
B = Burden ( meter )

Subdrilling (J)
Subdrilling adalah bagian dari panjang lubang tembak yang terletak lebih
rendah dari lantai jenjang. Tujuan subdrilling agar batuan dapat diledakan
secara penuh dengan hasil lantai yang rata.
Rumus untuk menghitung harga subdrilling adalah :
J = Kj x B
Dimana ;
J = Subdrlling ( meter )
Kj = Subdrilling ratio, 0,3
B = Burden ( meter )
Kedalaman Lubang Tembak (H)
Kedalaman lubang tembak tidak boleh lebih kecil dari burden, untuk menghindari
terjadinya over break.
Rumus untuk menghitung harga kedalaman lubang tembak adalah :
H = Kh x B
H = L+J
Dimana ;
H = Kedalaman lubang tembak ( meter )
Kh = Kedalaman ratio 1,5
B = Burden ( meter )
L = Tinggi jenjang diinginkan ( meter )
J = Subdrilling ( meter )

Stemming (T)
Stemming adalah bagian dari lubang tembak yang tidak diisi bahan peledak. Fungsi
stemming adalah untuk mengurung adanya gas dalam reaksi kimia peledakan agar
energi peledakkan lebih sempurna sehingga hasil peledakannya baik.
Rumus untuk menghitung harga stemming adalah :
T = Kt x B
Dimana ;
T = Stemming ( meter )
Kt = Stemming ratio, 0,7
B = Burden ( meter )
Volume Bahan Peledak
Bahan Peledak adalah bahan atau zat yang berbentuk padat, cair, gas atau campuran
yang apabila dikenai atau terkena suatu aksi berupa panas, benturan atau gesekan, akan
berubah secara kimiawi menjadi zat-zat yang lebih stabil, yang sebagian besar atau
seluruhnya berbentuk gas atau perubahan tersebut berlangsung dalam waktu yang amat
singkat, disertai efek panas dan tekanan yang tinggi.
Bahan peledak yang dipakai pada Quarry PT. Semen Bosowa Maros adalah bahan
peledak High explosive yaitu Amonium Nitrat dan Fuel oil (ANFO), untuk lubang kering
dan lubang basah. ANFO adalah campuran antara ammonium nitrat dan fuel oil dengan
perbandingan 94,5%:5,5%.
Sehubungan dengan penggunaan bahan peledak dalam proses pembongkaran batuan
maka ada beberapa hal yang harus dihitung yaitu :
Loading Density ( de )
Loading density diartikan sebagai berat bahan peledak per satuan tinggi
panjang kolom isian.
Rumus yang digunakan untuk menghitung loading density adalah :
de = 0,34 x De2 x SG
Dimana :
de = Loading density ( lb/ft)
SG = Berat jenis bahan peledak
De = Diameter lubang tembak ( meter )
Panjang Kolom Isian (Pc)
Rumus yang digunakan untuk menghitung harga panjang kolom isian bahan peledak
adalah :
Pc = HT
Dimana :
Pc = Panjang kolom isian ( meter )
H = Kedalaman lubang tembak,
T = Stemming ( meter )
Jumlah Bahan Peledak
Untuk memperkirakan jumlah bahan peledak yang digunakan setiap lubang tembak,
dipengaruhi oleh kedua factor diatas.
Rumus yang digunakan untuk menghitung jumlah bahan peledak adalah:
e = de x Pc
Dimana ;
e = Jumlah bahan peledak setiap lubang ( Kg )
Pc = Panjang kolom isian ( meter )
de = Loading density, ( ld/ft atau Kg/m )
Total Bahan Peledak yang dibutuhkan
E = nxe
Dimana :
E = Total bahan peledak yang dibutuhkan
n = Jumlah lubang bor
e = Jumlah bahan peledak
Produksi Peledakan
Produksi peledakan dipengaruhi oleh burden, spacing, dan ketinggian jenjang.
Volume Peledakan (V)
Rumus untuk menghitung volume satu lubang ledak adalah :
V = B x S x L x Di
Dimana ;
V = Volume Satu Lubang Ledak ( m3/lubang)
B = Burden ( meter )
L = Tinggi Jenjang ( meter )
S = Spacing
Di = Density batuan setempat (ton/m3)

Produksi Peledakan Perhari (P)


Rumus untuk menghitung produksi peledakan perhari adalah
P = V x n ( bcm/lubang )
Dimana :
P = Produksi Peledakan ( bcm )
V = Volume satu lubang ledak (m/lubang)
n = jumlah lubang bor
Blasting Ratio (Br)
Dapat diartikan sebagai jumlah bahan peledak yang digunakan
per ton batuan terbongkar. Rumus untuk menghitung berat
batuan terbongkar adalah :
Br = E/W
Dimana ;
Br = Blasting ratio
W = Berat batuan terbongkar ( ton )
E = Jumlah bahan peledak ( Kg )
Powder Factor (Pf)
Powder factor adalah perbandingan antara jumlah batuan yang
terbongkar dengan berat bahan peledak yang digunakan. Rumus
untuk menghitung powder factor adalah :
Pf = W/E
Dimana ;
Pf = Powder factor
W = Berat batuan terbongkar ( ton )
E = Jumlah bahan peledak ( Kg )
Kerangka Pikir
Tahap Persiapan

Tahap
Pengambilan data

DATA PRIMER :
DATA SEKUNDER :
1. EFISIENSI KERJA
1. DATA PERUSAHAAN
ALAT BOR
2. INTERNET
2. DESAIN GEOMETRI
3. ARTIKEL
PELEDAKAN
4. GRAFIK DAN TABEL
3. PRODUKSI
PELEDAKAN

Pengolahan data

Penyusunan
laporan
METODE PENELITIAN

Jenis dan Desain penelitian


Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif
dapat digunakan untuk meneliti pada populasi atau
sampel tertentu, teknik pengambilan sampel pada
umumnya dilakukan secara acak, pengumpulan data
menggunakan instrument penelitian, analisis data
bersifat statistic dengan tujuan untuk menguji
hipotesis yang telah ditetapkan, adapun metode
penelitian yang digunakan sesuai dengan tujuan
permasalahan dalam penelitian ini, maka metode yang
digunakan adalah metode penelitian deskriptif
verifikatif.
Waktu dan Lokasi Penelitian

Waktu Penelitian
Adapun rencana waktu penelitian akan dilaksanakan
selama 1 bulan dimulai pada bulan November
Desember
Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian ini di PT. Semen Bosowa Maros. Kab.
Maros, Provinsi Sulawesi Selatan.
Jenis dan Sumber Data

Jenis Data
Dalam penelitian ini penulis menggunakan penelitian
kuantitatif, karna data yang diperoleh nantinya berupa
angka, dari angka yang diperoleh akan dianalisis lebih
lanjut dalam analisis data.
Sumber Data
Sumber data terdiri dari :
1. Data primer
2. Data sekunder.
Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data meliputi
1. Studi pustaka
2. Observasi lapangan
Adapun data yang ingin diambil dilapangan
dikelompokan kedalam dua kelompok data,
diantaranya:
1. Data primer
2. Data sekunder
Populasi dan Sampel
Populasi
Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah
daerah kegiatan penambangan PT. Semen Bosowa
Maros.
Sampel
Dalam hal ini penulis mengambil sampel berdasarkan
pengamatan langsung dilapangan terhadap Geometri
peledakan di PT. Semen Bosawa Maros.
Metode Pengolahan
Metode pengolahan dilakukan setelah data dari
lapangan terkumpul lengkap, kemudian dilakukan
analisis dan pembahasan terhadap data yang
diperoleh, sesuai dengan rumusan masalah yang telah
ditetapkan, sampai didapatkan solusi dari hasil
pembahasan tersebut.

Analisis Data
Dalam hal analisa data pada penelitian ini,penulis
menggunakan analisa data dengan metode statistic
deskriptif.
November 2016 Desember 2016
No. Kegiatan (Minggu Ke-)
I II III IV
1. Tahap Persiapan
2. Pengambilan Data
3. Pengolahan Data
4. Penyususnan Laporan
5. Persiapan Kembali
SEKIAN DAN TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai