A. Pendahuluan
Core yaitu suatu sampel batuan dari hasil pengambilan dari bawah tanah
atau bawah permukaan yang melewai beberapa tahapan pengeboran dengan
metode tertentu. Metode pengeboran yang dipakai disesuaikan dengan asumsi
letak dan ketebalan suatu objek yang akan dilakukan proses pemboran yang
berdasarkan informasi dan dengan data geologi. Dalam suatu pengeboran
terdapat beberapa metode untuk mengambil suatu sampel diantaranya :
1. Cutting
2. Coring
3. Kombinasi coring-coring
Deskripsi core ini memiliki tujuan untuk mendapatkan informasi data dari
kondisi suatu massa batuan. Data core yaitu data paling baik guna mengetahui
kondisi di bawah permukaan, akan tetapi dari pengambilan core ini sangat terbatas
panjangnya dan biaya relative besar, sehingga dituntut untuk mendapatkan data
secara maksimal.
Deskripsi core ini dapat digolongkan menjadi 2 yaitu deskripsi kualitatif dan
kuantitatif., sebagai berikut :
1. Data Kualtatif
Data kualitatif merupakan Analisa yang dapat dengan cepat menentukan
berbagai jenis dari litologi kedalaman yang sedang dilakukan penelitian. Zona
hidrokarbon, komposisi formasi, serta informasi paleontology yang akan
didapatkan pada data kualitatif. Informasi dari core yang sangat utama,
diantaranya :
Pemberian batuan dengan secara lengkap
Fosil yang berada pada inti batuan dapat digunakan untuk penunjuk dalam
pemboran kedepannya.
Pada batuan yang memiliki beberapa lapisan. Into lapisan batuan yang
dapat diukur oleh strike dan dip
Menandakan adanya suatu sifat-sifat fasies yang berada didalam sedimen
klastik yang dapat diketahui faises sedimenter pada sumur bor.
2. Data Kuantitatif
Data kuantitatif merupakan menunjukan harga pada prosrositas,
permeabhilitas, dan pada titik jenuh suatu cairan yang berada pada inti batuan dari
batuan-batuan resevoar yang ditunjukan oleh cadangan hidrokarbonnya. Pada
data kuantitatif ini dapat dilihat sedimentologi dan geologi reservoar. Pada data
kuantitatif ini dapat digunakan dalam menentukan, sebagai berikut :
Hubungan dari matrik dan porositassuatu rekahan
Tipe-tipe batuan dan tekstur batuan
Mineral dan batuan asal
Hubungan antar butir, matrik, dan porositas.
Pada pengambilan suatu data core di lapangan merupakan alasan utama
guna mengetahui kondisi batuan dibawah permukaan. Tujuan dari pengambilan
data core terbagi menjadi 2 data, sebagai berikut :
1. Data pengambilan data core secara primer
Pada data ini terbagi kembali 4 yang akan didapatkan, diantaranya :
Jenis batuan dan mineral
Kemiringan suatu batuan
Struktur batuan
Formasi batas antar batuan
2. Data pengambilan data core secara sekunder
Pada data ini terbagi kembali 4 yang akan didapatkan, diantaranya :
Korelasi data antar daerah sumur untuk menentukan batas dan arah dari
sebaran batuan
Core Recovery
Rock Quality Designation
Pemetaan batuan bawah permukaan zona prospek
Data yang diambil yaitu jenis batuan, tekstur, struktur sedimen, dan dari fisik
suatua batuan tersebut. Selain hal tersebut dapat memberikan informasi data
berupa harga porositas, permeabilitas, dan saturasi fluisda yang ada pada batuan.
Tekstur dan stuktur pada batuansedimen dapat memberikan informasi berupa
sejarah atau proses pengendapannya, pembentukan batuannya, genesa, arah
aruh, mekanisme transportasi, dan kecepatan sedimentasi. Pada teknik pemboran
untuk mengambil sampel core dibagi menjadi 2, sebagai berikut :
1. Convetional Core
Contentional core merupakan core yang diambil bersaam dengan tahapan
pemboran.
2. Sidewall Core
Sidewall core merupakan core yang diambi pada saat dilakukannya wireline
logging.
B. Penanganan Core
Penanganan inti bor yaitu tahapan-tahapan dimana dilakukanya setelah
core mencapai ke permukaan. Pada penangan core terbagi menjadi 3 yaitu
pemotongan, pembungkusan, da pemberian label.
1. Pemotongan
Pemotongan ini dimana setelah core mencapai ke permukaan dimana
dikeluarkannya dari barrel dipotong setiap 1 meter dengan menggunakan core
cutter. Dari hal ini tujuannya yaitu untuk dapat dimasukan pada core box sehingga
dapat dengan mudah dibawa ke laboratorium untuk dijadikan objek penelitian.
Penempatan pada core box harus bersusunan top – bottom dan diberikan suatu
tanda serta dengan informasi kedalaman sampel.
2. Pembungkusan
Pembungkusan pada hal ini merupakan proses dimana agar core tidak
terjadinya perubahan yang diakibatkan oleh carian fluida. Pada saat
pembungkusan dilakukan dengan perlakuan khusus terhadap sampel pada
potongan core tersebut akan dilakukan analisis laboratorium guna untuk
mengetahui kadungan air (minyak, air, gas), dan prorsitas efektif, dan lain-lainnya.
Tujuannya dari proses pembungkusan ini yaitu agar core tidak mengalami
suatu proses dimana terjadinya perubahan fluida serta menghindari kerusakan
pada saat proses pengangkuta. Sehingga pada saaat pembukusan adanya
pelindungan unruk sampel core yang dapat digunakan, sebagai berikut :
Lilin dapat digukanan untuk menjadi pelindung core dengan cara lipasisi
plastic tipis setelah itu dibungkus dengan kertas alumunium foil dan
diberikan label kemudian diikat dengan tali dan dicelupkan pada lilin.
Pipa PVC yaitu dimana core dimasukan kedalam pipa tersebut dan keduan
ujung dari pipa ditutup rapat.
Fibere Glass merupakan perlindungan core dimana dipasangkan fibere
glass. Sehingga pada saat di permukaan core telah terlindungi didalam pipa
fiber glass. Setelah itu core dipotong dan dsuntikan resin agar core tidak
mengalami perubahan ataupun goncangan pada saat proses
pengangkutan.
3. Pemberian Label
Pemberian label ini merupakan suatu hal terpenting yang memiliki tujuan
untuk tida terjadinya kesalahan dalam interpretasi. Pada pemberian label
diantaranya nama sumur, kedalamnya, nomor core, tanda panah top dan bottom.
C. Pendeskripsian Core
Pada pendeskripsian sampel batuan hasil dari coring harus berisikan faktor
pemboran dan firld material description.
1. Faktor Drilling
Faktor ini dipengaruhi pada saat proses pemboran yang akan
menghasilkan, sebagai berikut :
a. Run merupakan diawali pengeboran baru
b. Depth merupakan kedalam batuan
c. Loss core merupakan inti bor yang hilang dari proses pengeboran.
d. Core Recovery (CR) = Besar % coringyang terambil pada 1 pipa bor.
e. Rock Quality Designation (RQD) = Besar % coring yang tidak tepatahkan.
Joint
Bedding
Fault