Anda di halaman 1dari 9

KRISTAL DAN KISTALOGRAFI

A. Kristal
Kristal merupakan benda atau bahan padat homogen polyhedral atau
yang bentuk bidang tiga dimensi dengan jumlah dan kedudukan bidang kristalnya
teratur serta anisotrop tembus cahaya dan mempunyai bahan-bahan kimia
tertentu yang terikat dalam bentuk ion. Kristal berasal dari kata “crystalon” ialah
suatu tetesan yang dingin menjadi beku. Kristal ini dibatasi oleh bagian bidang
datar yang jumlah dan kedudukan tertentu. Kristal ini hukum-hukum yang
mengikuti ilmu pasti yang susunan bidang-bidangnya memenuhi hukum
geometri.

Sumber : Deliar, 2012


Gambar 1
Kristal
1. Pembentukan Kristal
Suatu kristal yang terbentuk menjadi padatan memiliki suatu proses,
tahapan yang terjadi oleh kristal yang dipengaruhi oleh sifat-sifat dari kristal.
Tahapan itu akan bergantung pada susunan kimia atau senyawa tertentu serta
kondisi lingkungan yang terjadi kristal itu terbentuk.
Pembentuk dari kristal ini memiliki beberapa fase, dibawah ini yang
beberapa fase-fase biasanya berlangsung menjadi bentuk kristal :
a. Fase Cair Ke padat
Fase ini ialah suatu kristalisasi yang dari cairan atau lelehan berlangsung
pada skala luas pada kondisi alam ataupun indutri. Fase ini merupakan fase
dimana cairan awal yang akan membentuk kristal membeku menjadi padatan.
Hal ini dipengaruhi oleh adanya suatu perubahan suhu pada daerah pembentuk
kristal tersebut.
b. Fase Gas ke Padat
Fase ini ialah suatu kristalisasi yang berlangsung terjadi karena adanya
uap tidak melalui proses lelehan. Kristal ini umumnya akan berbentuk kecil dan
akan berbentuk rangka atau skeletal form. Membentuk kristal ini terjadi karena
adanya sublimasi gas-gas yang menjadi padatan yang disebabkan oleh faktor
lingkungan yang berubah. Bisanya gas-gas ini dihasilkan dari aktifitas gunung
api.
c. Fase Padat ke Padat
Fase ini adalah suatu tahapan dimana pada agregat kristal terjadi adanya
pengaruh temperatur dan tekanan yang mengakibatkan deformasi. Tahapan ini
akan merubah suatu stuktur kristalnya dan susunan atau senyawa kimia tidak
berubah. Fase ini ialah suatu fase yang merubah kristal yang telah terjadi
pembentukannya terubahkan bentuk dan unsure fisiknya yang disebabkan oleh
tekanan dan temperaturnya yang berubah secara cukup besar.
2. Bentuk Kristal
Bentuk kristal akan disebabkan oleh suatu kondisi pertumbuhannya,
sebagai contoh dimana tahapan pendinginan menghaslkan kristalin, akan tetapi
pada kondisi tertentu akan mengalami non-kristalin. Kristalin merupakan suatu
partikel penyusunnya tertata sehingga keteraturannya nampak secara
megaskopis. Sedangkan non-kristalin merupakan suatu susunan partikelnya
tidak teratur seperti gelas atau amorf tidak adanya bangun kristal dan tidak
mempunyai bentuk geometris.
Habit kristalin merupakan bentuk mineral (kristal) yang disebabkan oleh
keadaan lingkungan kondisi kristal tumbuh. Mineral yang terdapat memiliki
bentuk yang beragam. Berikut bentuk-bentuk kristal :
 Prismatic merupakan kristal memanjang pada satu arah sumbu contohnya
kuarsa
 Tabular merupakan lebar kristal rata
 Acicular merupakan kristal berupa jarum
 Bladed merupakan kristal berbentuk pisau silet contohnya
 Firbrous merupakan kristal seperti serat benang halus menyerupai asbes
 Foliaceus merupakan kristal tipis yang terpisah seperti pada mika
 Scaly merupakan kristal melempeng kecil contohnya hematite

B. Kristalografi
Kristalografi merupakan ilmu yang mempelajari tentang sistem kristal
seperti struktur, pertumbuhan, sifat-sifat fisik pada kristal dan klasifikasi pada
bentuk kristal.
1. Unsur Simetri Kristalografi
Pada unsur simetri kristalografi terdapat 6 unsur seperti zona dan sumbu
zona, pusat atau inti simetri, translasi, rotasi, pencerminan, dan inversi.
a. Zona dan sumbu zona
Zona dapat diartikan sebagai salah satu set bidang-bidang kristal yang
terletak sedemikain rupa sehingga garis potongnya satu sama lain saling sejajar.
Sumbu zona ialah garis nyata yang sejajar dengan garis potong dari suatu
bidang yang terletak pada suatu zona.

Sumber : Fajar Adil, 2012


Gambar a
Zona dan Sumbu Zona
b. Pencerminan (m)
Pencerminanan dalam unsur simetri kristolografi ialah bidang imajiner
atau khayal yang memisahkan dua bidang yang memiliki bentuk muka yang
sama dalam bentuk dan ukurannya pada arah yang berlawanan yang terletak
tepat pada kedua bidang itu.

Sumber : Fajar Adil, 2012


Gambar b
Pencerminan
c. Inversi (i)
Inversi (i) ialah suatu proses perulangan yang terbentuk dari garis khayal
namun posisi benda akan terlihat bertolak belakang dalam bentuk aslinya. Kristal
akan disebut mempunyai pusat inversi pada saat garis yang ditarik pada setiap
titknya selalu melewati pusat kristal yang akan menghasilkan titik yang
berlawanan arah denagn jarak yang sesuai pada pusat kristal.

Sumber : Fajar Adil, 2012


Gambar c
Inversi
d. Rotasi
Rotasi pada unsur simetri kritalografi merupakan perulangan yang terjadi
akibat dari perputaran secara periodic dengan besaran sudut tertentu pada
sumbu putar. Jumlah dari simetri rotasi ditentukan oleh bilangan (n) yang diawali
dari satu sampai tak terhingga.
2. Kelompok Sistem Kristalografi
Dalam bidang kristalografi terdapat 6 kelompok sistem kristalografi seperti
kelompok sistem monoklin, triklin, orthorombik, tetragonal, heksagonal, dan
isometric.
a. Kelompok Sistem Monoklin
Monoklin merupakan memiliki satu sumbu yang miring dari 3 sumbu yang
dimilikinya dan mempunyai ciri-ciri seperti berikut :
1. Sumbu a miring ke depan lebih 90 derajat yang diartikan sumbu a
tidak tegak lurus dengan sumbu c.
2. Satuan ukur a ≠ b ≠ c
3. Sumbu a dan sumbu b terletak pada bidang miring
Sistem Monoklin terbagi menjadi 3 kelas yaitu sphenoid, doma, dan
prisma. Contoh mineral-mineral pada sistem ini diantaranya biotite, hornblende,
azurite, monazite, gypsum, orthoclass, augite, arsenopirit, lazurit, dan lain-lain.
Sumber : Bamshep, 2013
Gambar a
Sistem Monoklin
b. Kelompok Sistem Triklin
Sistem Triklin memiliki 3 buah sumbu simetri yang satu dan lainnya tidak
saling tegak lurus atau hablur yang memiliki cirri-ciri pengenalan seperti berikut :
1. Tidak saling tegak lurus
2. Satuan ukur sumbu a, b dan c
3. Sumbu a dan sumbu b terletak pada bidang miring

Sumber : Bamshep, 2013


Gambar b
Sistem Triklin
Sistem ini terbagi menjadi 2 kelas yaitu pedial dan pinakoidal. Contoh
mineral dari sistem triklin yaitu albit,kyanit, rhodonit, axsinit, labdorit, kaulinit, dan
lain-lain.
c. Kelompok Sistem Orthorombik
Sistem orthorombik ini yang disebut sebagai sistem rhombis yang memiliki
3 sumbu yang saling tegak lurus satu sama lainnya. Dari ketiga sumbu itu
memiliki panjang yang berbeda. Dari 3 buah sumbu tersebut memiliki ciri sebagai
berikut :
1. Memiliki 3 sumbu hablur yang saling tegak lurus
2. Sumbu a dan sumbu b terletak pada bidang horizontal dan sumbu c
tegak lurus bidang horizontal
Sumber : Bamshep, 2013
Gambar c
Sistem Orthorombik
Sistem initerbagi menjadi 3 kelas bispenoit, piramid, bpiramid. Contoh
mineral pada sitem orthorombik yaitu barit, brookit, sulfur, topas, marcasit,
andalusit, anglesit, chrysoberyl, dan lain-lain.
d. Kelompok Sistem Tetragonal
Sistem tetragonal yaitu sistem yang memiliki 3 sumbu kristal da pada
masing-masingnya saling tegak lurus.

Sumber : Bamshep, 2013


Gambar d
Sistem Tetragonal
Sistem tetragonal dibagi menjadi 7 kelas yaitu pyramid, bpiramid,
bisfenoid, trapezohedral, ditetragonal pyramid, skalenohedral, ditetragonal
bipiramid. Contoh dari mineral tetragonal yaitu zircon, kasiterit, rutil, kalkopirid,
ulfeneti dan lain-lain.
e. Kelompok Sistem Hexagonal
Sistem hexagonal memiliki 4 sumbu kristal yang mana sumbu c . 4 buah
sumbu hablur yang mempunyai ciri-ciri seperti berikut :
1. Kedudukan sumbu c tegak lurus bidang horizontal atau bidang (a, b,
dan d)
2. Sudut antar sumbua a, b, dan c sama dengan 120 derajat
Sumber : Bamshep, 2013
Gambar e
Sistem Hexagonal
Sistem hexagonal dibagi terbagi menjadi 7 kelas hexagonal pyramid,
hexagonal bipiramid, dihexagonal pyramid, dihexagonal bipiramid, trigonal
pyramid, ditrigonal bipiramid, hexagonal trafezohedral. contoh mineral dari sistem
hexagonal adalah greennotckit, korondum, aquamarine, hematid,
f. Kelompok Sistem Isometik
Sistem isometik adalah suatu sistem yang sangat sederhana. Sistem ini
disebut juga dengan sistem kristal kubus atau kubik. Syarat pada sistem
isometric seperti berikut :
1. Memiliki 3 sumbu ( a, b, dan c ) yang saling tegak lurus atau
membentuk sudut 90 derajat dengan sumbu lain.
2. Satuan ukur ( panjang sumbu) dan sama panjang.
3. Sumbu a dan sumbu b terletak pada bidang horizontal dan sumbu c
tegak lurus dengan bidang horizontal.

Sumber : Bamshep, 2013


Gambar f
Sistem Isometri
Sistem isometric ini menjadi 5 kelas yaitu tetaoidal. Gyroida, diploid,
hextahedral, hexoctahedral. Contoh mineral pada sistem isometrik ini yaitu pirid,
halit, emas, galena, florid, kuprit, dan lain-lain.
KESIMPULAN

Pada kesempatan ini praktikan dapat menjelaskan tentang pengenalan


kristal dan kristalografi, seperti berikut :
1. Kristal dan kristalografi
Kristal merupan bahan padat homogen polyhedral yang teratur, yang
dibatasi oleh suatu bidang licin yang tidak kasar sebagai bangun atau
struktur yang terdapat didalam. Sedangkan kristalografi merupakan ilmu
yang mempelajari kristal seperti pertumbuhannya, klasifikasi bentuk dan
ukurannya maupun sifat-sifat fisiknya
2. Pada kristal ini adanya beberapa fase yang memperoses terbentuknya
suatu kristal, ada 3 fase yang terjadi yaitu fase cair ke padat, gas ke padat
dan fase padat ke padat.
3. Terdapat beberapa bentuk kristal pada umumnya yaitu Prismatic, tabular,
acicular , bladed, firbrous, foliaceus, dan scaly .
4. Pada sistem kristalografi terdapat 6 kelompok sistem yaitu monoklin,
triklin, orthorombik, tetragonal, heksagonal, dan isometric.
DAFTAR PUSTAKA

1. Adil , Fajar 2012. “Kristalografi”,


ceritageologi-wordpress-com.cdn.ampproject.org. Diakses
Tanggal 09 September 2018 pukul 19.00 WIB (Referensi
Internet).

2. Bamsep , 2013. “Pengenalan 7 sistem kristalografi”,


https://bamseko.wordpress.com. Diakses Tanggal 10
September 2018 pukul 15.00 WIB (Referensi Internet).

3. Kamal , Farobi 2014. “Pengertian Kristal”,


https://www.scribd.com. Diakses Tanggal 09 September 2018
pukul 19.00 WIB (Referensi Internet).

Anda mungkin juga menyukai