Anda di halaman 1dari 8

BATUAN METAMORF

A. Definisi Batuan Metamorf


Batu metamorf yang berasal dari 2 kata bahasa yunani yaitu “meta” yang
memiliki arti berubah dan “morph” yang memiliki artinya bentuk. Sehingga batu ini
dapat diartikan dengan batuan dari hasil pengubahan batuan yang telah ada
sebelumnya. Batuan ini terbentuk karena adanya suatu proses metamorfisme
yang berarti adanya proses perubahan batuan asal dari metamorf yaitu protolith.
Proses batuan metamorf ini disebabkan oleh beberapa perubahan-perubahan.
Temperature yang terjadi berkisar pada 200° - 800° C, tekanan, aktivitas
kimia, dan baik dari proses perubahan batuan metamorf dari batuan asalnya. Pada
saat proses perubahan dari temperature atau suhu ini dapat terjadi akibat intrusi
magma atau suatu naiknya magma yang masuk menyusup diantara lapisan, atau
bisa terjadi karena suatu gesekan pada massa batuan tersebut. Pada perubahan
tekanan disebabkan oleh terjadinya perubahan-perubahan dari aktivitas vulkanik
dan tektonik, tekanan ini dapat terjadi karena tumpukan endapan dari batuan yang
telah ada sebelumnya. Pada saat aktivitas kimia yaitu fluida atau gas pada batuan
yang telah ada dan bisa terjadinya bentuk batuan metamorf karena pada proses
perubahannya berkomposisikan kimia. Pada proses perubahan batuan metamorf
dari batuan asalnya karena terbentuk oleh perubahan yang terjadi pada batuan
beku ataupun sedimen yang telah mengalami pelapukan dan erosi.

Sumber : Deliar, 2012


Foto 1
Batu Metamorf
B. Genesa Batu Metamorf
Keterbentukan batuan metamorf diakibatkan karena diakibatkan oleh
adanya suatu perubahan yang diakibatkan oleh tahapan metamorfosa. Tahapan
metamorfosa merupakan suatu proses ubahan batuan yang disebabkan oleh
adanya perubahan tekanan, temperature, dan aktifitas kimia. Batuan metamorf
diakibatkan adanya suatu gaya geologi yang mengakibatkan perubahan dari
susunan mineral, perubahan tekstur, perubahan struktur, dan perubahan
kristalnya. Perubahan batu metamorf ini merupakan hasil ubahan batuan asalnya
seperti batuan beku, batuan sedimen, dan batuan metamorf itu sendiri yang akan
membuat batuan dengan kondisi berbada.
1. Proses Perubahan diakibatkan dari Temperatur
Temperatur terjadi diakibatkan oleh adanya suatu perubahan pemanasan
yang disebabkan akibat instrusi magma dan perubahan gradient geothermal.
Terjadinya perubahan diakibatkan dari panas baik dari secara gesekan batuan
dengan magma. Pada batuan silikat terjadinya suatu perubahan sekitar pada
temperatur 150°C.
2. Proses Perubahan Tekanan
Pada proses ini dimana tekanan dapat diakibatkan oleh proses perubahan
yang berbeda-beda. Tekanan ini diakibatkan oleh proses dari segi tektonik
ataupun vulkanik, dimana perubahan ini diakibatkanoleh instrusi magma yang
akan mendekati tekanan permukaan.
3 Aktitas Kimiawi
Aktifitas kimiawi merupakan perubahan yang sangat utama dalam proses
perubahannya, hal ini diakibatkan oleh fluida aktif seperti air, karbon dioksida,
asam hidrolik, dan hidroflorik. Pada dasarnya gas dan fluida merupakan sebagai
katalis yang memiliki sifat membentuk reaksi kimia.

C. Mineral Penyusun Batuan Metamorf


Mineral penyusun batuan merupakan mineral penyusun batuan metamorf
yang memiliki komposisi hampir sama dengan batuan asalnya seperti batuan beku
dan batuan sedimen, mineral penyusun batuan tersebut diantaranya :
 Kuarsa
 Albit
 Ortoklas
 Biotit
 Hornblende
 Kalsit
 Dolomit
Selain mineral tersebut adalnya mineral-mineral khusus yang hanya
dipunyai oleh batuan metamorf, dintaranya :
 Kianit
 Andalusite
 Garnet
 Staurolite
 Epidot
 Chlorit

D. Klasifikasi Batuan Metamorf


Pada umumnya batuan metamorf diklasifikasikan hanya menjadi 2 jenis,
diantaranya :
1. Metamorf Lokal
Metamorf lokal ini dapat digolongkan menjadi 2 macam, sebagai berikut :
a. Kontak thermal
Kontak Termal merupakan proses pembentukan yang diakibatkan oleh
suhu tinggi yang dipengaruhi oleh adanya suhu tinggi yang dipengaruhi oleh
komposisi magma dan batuan samping yang instrusi. Apabila massif maka dapat
berpungsi sebagai penghantar panas dan apabilaterbentuk suatu retakan maka
difusi panas sangat mudah terjadi.
b. Kataklastik
Kataklastik merupakan hasil dari pembentukan yang disebabkan oleh hasil
penggerusan secara mekanik yang diakibatkan oleh tekanan secara tegak
ataupun mendatar.
2. Metamorf Regional
Metamorf dinamo ini dapat digolongkan menjadi 2 macam, diantaranya :
a. Metamorf Dinamo Thermal
Metamorf dinamo thermal merupakan proses perubahan dimana
temperatur dan tekanan yang sangat tinggi yang diakibatkan oleh beberapa faktor
yaitu aktifitas orogenesa atauproses pembentukan pegunungan.
b. Metamorf Beban
Metamorf beban merupakan perubahan yang diakibatkan oleh
pembebanan pada saat sedimentasi dalam jumlah yang cukup banyak dalam
suatu cekungan yang sangat luas.
1. Batuan Metamorf Thermal
Batuan metamorf thermal merupakan yang mengalami suatu metamorfosa
yang diakibatkan oleh temperatur yang sangat besat dibandingkan dengan
tekanan, temperatur sekitar 400° – 800°C. contoh dari batu ini taitu hornfels.
2. Batuan Metamorf Dynamo
Batuan metamorf dynamo merupakan batuan yang mengalami suatu
metamorphosis yang diakibatkan oleh tekan yang lebih besar dibandingkan
dengan temperatur. Contoh dari batu ini yaitu gneiss.
3. Batuan Metamorf Regional.
Batuan metamorf regional merupakan batuan yang diakibatkan oleh
pengaruh tekanan dan temperatur dimana temperatur dan tekanan sangat
dominan dalam proses perubahan terhadap batuannya. Contoh dari batuan ini
yaitu batu sekis mika.

E. Tekstur Batuan Metamorf


Tekstur pada batuan metamorf terbagi menjadi 2 yaitu tekstur umum batuan
metamorf dan tekstur khusus batuan metamorf.
1. Tekstur Umum Batuan Metamorf
Pada tekstur terdapat berbagai macam istilah tekstur batuan metamorf,
sebagai berikut :

Sumber : Setyobudi, 2013


Foto 2
Teksturk Umum Batuan Metamorf
 Lepidoblastik merupakan tekstur yang mempelihatkan pola kesejajaran
mineral-mineal pipih, ontohnya sepeti mika dan klorit.
 Nematoblastik merupakan tekstur yang dapat memperlihatkan adanya
kesejaran mineral-mineral tabular, prismatic, meniang dan sebagainya,
contohnya seperti silimanit piroksen, amfibol, dan lain-lain.
 Granoblastik merupakan tekstur dimana tersusun dari mineral berbutir yang
memiliki dimensi yang sama (Equidimentional)
Pada penjelasan 3 tekstur umum yang berada pada di batuan metamorf,
dapat digolongkan menjadi 2 teksturnya yaitu heteroblastik dan homeoblastik.
Heteroblastic merupakan batuan yang menunjukan adanya bentuk tekstur lebih
dari satu jenis bentuk tekstur batuan metamorf. Homeo blastik merupakan tekstur
yang menunjukan hanya adanya satu tekstur metamorf.
2. Tekstur Khusus Batuan Metamorf
Pada tekstur khusus batuan metamorf terbagi menjadi 5 jenis tekstur
khusus natuan metamor diantaranya :
 Porfiroblastik merupakan tekstur yang memiliki bentuk yang hampir sama
dengan tekstur pada batuan beku yaitu porfiritik, selain itu menunjukan
adanya butir kasar.
 Blastoporfiritik merupakan merupakan tekstur dari batuan sebelumnya.
 Idioblast merupakan tekstur yang memiliki butiran kristal euhedral
 Xenoblas merupakan tekstur yang memiliki butiran kristal anhedral
 Sub-idioblast merupakan tekstur yang memiliki butiran kristal subhedral.

F. Struktur Batuan Metamorf


1. Struktur Foliasi
Struktur Foliasi merupakan lapisan-lapisan pada batuan metamorf yang
memiliki bentuk seperti belahan. Dimana adanya timbul oleh mineral pipih, struktur
foliasi ini menunjukan mineral-mineral prismatik. Struktur foliasi ini contohnya,
sebagai berikut :
 Slaty Cleavage
 Phyletic
 Schistosis
 Geneissic
Sumber : Setyobudi, 2012
Foto 3
Struktur Foliasi
2, Struktur Non-Foliasi
Struktur non-foliasi merupakan struktur yang terbentuk oleh mineral yaitu
equidimensional yang terdiri dari butiran-butiran yang dapat ditemukan pada
batuan metamorf hornfels yang akibatkan dari hasil proses metamorfosa thermal.

Sumber : Setyobudi, 2012


Foto 4
Struktur Non-Foliasi
KESIMPULAN

Pada kesempatan ini praktikan dapat menjelaskan tentang batuan sedimen


non-klastik, seperti berikut :
1. Batuan Metamorf
Batuan metamorf merupakan batuan hasil ubahan dari batuan asalnya
seperti batuan sedimen, batuan beku, dan batuan metamorf itu sendiri. Batu
metamorf ini dipengaruhi oleh temperatur dan tekanan, dimana keduanya
mempengaruhi dari hasil ubahan batuan sebelumnya.
2. Pada batuan metamorf terdapat mineral penyusun batuan metamorf
diantaranya yaitu kuarsa, albit,ortoklas, biotit,hornblende, kalsit, dan
dolomit. Selain itu adanya mineral lain seperti silimanit, kyanit, andalustit,
garnet, staurolite, dan epidot.
3. Adapun tekstur dalam batuan metamorf dimana terbagi menjadi 2 yaitu
adanya tekstur umum batuan metamorf yang terdiri dari lepidoblastik,
nematoblastik, dan granoblastik. Sedangkat menurut tekstur khususnya
terbagi menjadi 5 yaitu porfiroblastik, blastoporfiritik, idioblast, xenoblast,
dan sub-idioblas. Adapun struktur pada batuan metamorf yaitu sturkur
foliasi dan strukru non-foliasi.
DAFTAR PUSTAKA

1. Anonim, 2017. “Pengertian, Ciri, dan Jenis Batuan Metamorf”,


ilmudasar.com. Diakses Tanggal 9 Desember 2018 pukul 15.30
WIB (Referensi Internet).

2. Anonim, 2016. “Batuan Metamorf : Pengertian, Jenis dan Dampak”,


ilmugeografi.com. Diakses Tanggal 9 Desember 2018 pukul
15.00 WIB (Referensi Internet).

3. Agnas, Setiawan 2013. “Jenis Batuan Metamorf”,


geograph88.blogspot.co.id. Diakses Tanggal 9 Desember 2018
pukul 14.00 WIB (Referensi Internet).

4. Setyobudi , Prihatin, 2012. “Tekstur dan Struktur Batuan Metamorf”,


ptbudie.com. Diakses Tanggal 9 Desember 2018 pukul 17.00
WIB (Referensi Internet).

5. Agnas, Setiawan 2013. “Jenis Batuan Metamorf”,


geograph88.blogspot.co.id. Diakses Tanggal 9 Desember 2018
pukul 14.00 WIB (Referensi Internet).

Anda mungkin juga menyukai