Anda di halaman 1dari 67

LUMPUR PEMBORAN

1
2
FUNGSI LUMPUR
ƒ Mengangkat cuttings dari dasar lubang
ƒ Menahan cuttings dan material pemberat supaya
tidak turun saat sirkulasi berhenti
ƒ Menahan tekanan formasi
ƒ Menahan dinding lubang supaya tidak runtuh
ƒ Sebagai pelumas dan pendingin
ƒ Mengurangi berat rangkaian pemboran
ƒ Sebagai media logging
ƒ Sebagai media informasi
ƒ Sebagai tenaga penggerak.

3
FUNGSI LUMPUR
ƒ Mengangkat cutting dari dasar lubang

4
FUNGSI LUMPUR
ƒ Menahan cuttings dan material pemberat supaya tidak
turun saat sirkulasi berhenti.

5
FUNGSI LUMPUR
ƒ Menahan tekanan formasi
TEKANAN HIDROSTATIK LUMPUR
Hydrostatic Pressure (psi)
Ph = 0.052 x BJ x h = Height (ft) x Density(ppg) x 0.052
Dimana :
Bj : Berat jenis Lumpur, ppg
h : Tinggi kolom Lumpur,ft
Ph > Pf
PH< Pf, maka terjadi well kick

Pore
Pressure
(Not normally
known)

6
PENGERTIAN DASAR TEKANAN
Tekanan Hidrostatik (Hydrostatic Pressure) :

PH
G
TVD
0,052 MW

7
PENGERTIAN DASAR TEKANAN
Tekanan Hidrostatik (Hydrostatic Pressure) :

PH
G
TVD
0,052 MW

PH = Tekanan Hidrostatic, psi


G = Gradien Tekanan, psi/ft
0,052 = Konstanta (C)
MW = Berat Lumpur, ppg
TVD = Kedalaman Sebenarnya, ft

8
PENGERTIAN DASAR TEKANAN
Tekanan Hidrostatik (Hydrostatic Pressure) :

PH
G
TVD
0,052 MW

G = PH / TVD
Gradien Tekanan (psi/ft) = Pressure / Depth (ft)

BHP = PH + Gauge
Bottom Hole Pressure = Hydrostatic Pressure + Gauge

Pada umumnya di lapangan menggunakan rumus


HP = 0,052 x MW x TVD

9
PENGERTIAN DASAR TEKANAN
Tekanan Formasi (Formation Pressure) :

PH
G
TVD
0,052 MW

PF = Formation Pressure
PF = Tekanan Fluida Formasi
- Tekanan Normal (0.433 – 0.465 psi/ft)
- Tekanan Abnormal ( > 465 psi/ft)
- Tekanan Sub Normal (< 433 psi/ft)

10
PENGERTIAN DASAR TEKANAN
Tekanan Formasi (Formation Pressure) :

PH
G
TVD
0,052 MW

PF = Formation Pressure
OVER BALANCE
- Berat Lumppur ( 0.1 – 0.3 ppg)
- Harga Tekanan (50 – 100 psi)
- Prosentase (3 – 10 %)

Pada umumnya di lapangan menggunakan rumus


HP = 0,052 x MW x TVD

11
FUNGSI LUMPUR
ƒ Menahan dinding lubang supaya tidak runtuh

12
FUNGSI LUMPUR
ƒ Sebagai pelumas dan pendingin.
Bit menggerus lapisan formasi akan menimbulkan panas.
Panas akan menyebabkan bit cepat aus.
Dengan sirkulasi Lumpur panas cepat diserap oleh lumpur.
Jadi Lumpur bertindak sebagai pendingin.

13
FUNGSI LUMPUR
ƒ Mengurangi berat rangkaian pipa pemboran
Berat rangkaian pemboran di dalam lumpur adalah :
⎛ BJm ⎞
Wm = W ⎜1 − ⎟
⎝ BJ ⎠
Dimana :
Wm : Berat rangkaian pemboran di dalam lumpur
W : Berat rangkaian pemboran di udara ( di luar)
Bj m : Berat jenis lumpur pemboran
Bj : Berat jenis rangkaian pemboran

14
FUNGSI LUMPUR
ƒ Mengurangi berat rangkaian pemboran
Rangkaian pemboran terbuat dari besi baja.
BJ besi baja = 65.5 ppg
Sehingga,
Wm = W ( 1 - 0.015 x BJm )
Dimana :
Wm : Berat rangkaian dalam lumpur,lbs
W : Berat rangkaian di udara, lbs
BJm : Berat jenis lumpur, ppg.
Bouyancy factor adalah :
BF = ( 1 - 0.015 x BJm )
Dimana :
BF : Bouyancy factor

15
FUNGSI LUMPUR
ƒ Mengurangi berat rangkaian pipa pemboran
Soal.
Drill pipe 5”OD, 19.5 lb/ft, 3000 ft.
Drill collar 7” OD, 120 lb/ft, 300 ft.
Berat jenis lumpur 10 ppg.
Berapakah :
a. Bouyancy factor ?
b. Berat rangkaian di udara ?
c. Berat rangkaian dalam lumpur ?

16
FUNGSI LUMPUR
ƒ Mengurangi berat rangkaian pemboran
Jawab.
a. Bouyancy factor adalah :
BF = ( 1 - 0.015 x BJ )
= 1 - ( 0.015 x 10 )
= 0.85
b. Berat rangkaian di luar (udara) adalah :
W = (19.5 lbs/ft x 3000 ft) + (120 lbs/ft x 300 ft)
= 58500 lbs + 36000 lbs
= 94500 lbs
c. Berat rangkaian di.dalam lumpur adalah :
Wm = W x BF
= 94500 lbs x 0.85
= 80325 lbs

17
FUNGSI LUMPUR
ƒ Sebagai media logging

3800’ SD
3809’ (-3662’)

15’ Prob. Oil Zona Minyak

18
FUNGSI LUMPUR
ƒ Sebagai media informasi
• Lumpur Menginformasikan Mud Gain
• Lumpur Menginformasikan Mud Loss

19
FUNGSI LUMPUR
ƒ Sebagai tenaga penggerak bit
1/2 2/3 3/4

Stator
(Elastomer)

5/6 7/8 9/10


Rotor
Direction
Of
Rotation

Fluid
Flow

Universa
l Joint

Positive Displacement Motors

20
KOMPONEN LUMPUR
‰ Fluida :
- Air tawar
- Air asin
- Minyak : Mentor, Saraline
- Gas : Udara, Gas alam, Nitrogen
‰ Padatan :
- reactive solid : bentonite, attapulgite
- inert solid : barite, ilmenite, hematite, galena
‰ Additive :
- Viscosifier
- Thinner
- Weight material
- Filtration loss additive
- Corrosion inhibitor
- Defoame
- Emulsifier
- dll

21
KOMPONEN LUMPUR
ƒ Additive
ƒ Viscosifier ⇒ menaikkan viskositas lumpur.
ƒ thinner ⇒ menurunkan viskositas lumpur adalah.
ƒ Weight material ⇒ menaikkan berat jenis lumpur.
ƒ Filtration loss ⇒ menurunkan filtrate Lumpur.
ƒ Corrosion inhibitor ⇒ mencegah peralatan yang terbuat dari besi baja
berkarat.
ƒ Defoamer ⇒ mencegah busa pada lumpur.
ƒ Emulsifier ⇒ memperbaiki tingkat emulsi dari air dalam lumur minyak.

22
SIFAT – SIFAT LUMPUR
‰ Berat jenis
‰ Viskositas
‰ Yield point
‰ Gelstrength
‰ Filtration loss
‰ Mud cake
‰ Kandungan hydrogen
‰ Kandungan pasir
‰ Fraksi minyak
‰ Fraksi air
‰ Oil water ratio
‰ Kandungan garam

23
SIFAT – SIFAT LUMPUR
‰ Berat jenis
Dimana :
Wm BJ m : berat jenis lumpur pemboran
BJ = Wm : berat lumpur pemboran
Vol m
Vol m : volume lumpur pemboran
Berat lumpur : Volume lumpur :
Wm = Wf + Ws + Wa Vol m = Vol f + Vol s + Vol a
Dimana: Dimana :
Wm : berat lumpur pemboran Vol m: volume lumpur pemboran
Wf : berat fluida Vol f : volume fluida
Ws : berat soild Vol s : volume solid
Wa : berat additive. Vol a : volume additive.
Berat Jenis Lumpur :
Wf + Ws + Wa
BJm =
Vol f + Vol s + Vol a

24
SIFAT – SIFAT LUMPUR
‰ Berat jenis
Soal.
Lumpur pemboran dibuat dari air dan bentonite.
Air :100 bbl; BJ = 8.4 ppg
Bentonite: 20 lbs per bbl; BJ bentonite = 22 ppg.
Berapakah :
a. Berat lumpur pemboran yang terjadi ?
b Volume lumpur pemboran yang terjadi ?
c. Berat jenis lumpur pemboran yang terjadi ?

25
SIFAT – SIFAT LUMPUR
‰ Berat jenis
Penyelesaian.
Air.
Volume air = 100 bbl x 42 gal/bbl = 4200 gal
Berat air = 4200 gal x 8.4 lbs/gal
= 35280 lbs
Bentonite.
Berat bentonite = 20 lbs/bbl x 100 bbl = 2000 lbs
2000 lbs
Volume bentonite = = 90.9 gal
22 lbs/gal
a. Berat Lumpur yang terjadi.
Wm = 35280 + 2000
= 37280 lbs
b. Volume Lumpur pemboran yang terjadi
Vol m = 4200 + 90.9
= 4290.9 gal
c. Berat jenis Lumpur yang terjadi adalah :
37280 lb
Bjm = =8.7 ppg
4290.9 gal

26
SIFAT – SIFAT LUMPUR
‰ Berat jenis, Menaikkan BJ Lumpur
Untuk menaikkan berat jenis lumpur pemboran adalah dengan:
1. Menambahkan Weight Material :
Barite, galena, hematite, ilmenite, calcium carbonate, natrium
chlorida
2. Dengan menambahkan lumpur pemboran berat .

27
SIFAT – SIFAT LUMPUR
‰ Berat jenis, Menaikkan BJ Lumpur
1. Menambahkan Weight Material :
Menambahkan Barite

Lumpur mula Barite Lumpur yang


mula terjadi

Vol m1, Vol bar, Vol m 2,


BJm 1 BJ bar BJ m2
Persamaan Volume.
Vol m 1 + Vol bar = Vol m 2

Persamaan Berat
( Vol m 1 x BJm 1 ) + ( Vol bar x BJ bar ) = (Vol m 2 x BJm 2)
Dimana :
Vol m1 : Volume Lumpur mula-mula
Vol m2 : Volume Lumpur yang terjadi
Vol bar : Volume barite yang ditambahkan
BJ m1 : Berat jenis Lumpur mula-mula
BJ m2 : Berat jenis Lumpur yang terjadi
BJ bar : Berat jenis barite yang ditambahkan

28
SIFAT – SIFAT LUMPUR
‰ Berat jenis, Menaikkan BJ Lumpur
1. Menambahkan Weight Material :
SOAL.
500 bbl lumpur pemboran mula-mula mempunyai berat jenis = 10 ppg.
Dinaikkan berat jenisnya menjadi 11 ppg dengan menambahkan barite
( BJ = 35 ppg ; 100 lb/sack ).
a. Berapa bbl barite ditambahkan ?
b. Berapa sack barite ditambahkan ?
c. Berapa bbl lumpur pemboran yang terjadi ?

29
SIFAT – SIFAT LUMPUR
‰ Berat jenis, Menaikkan BJ Lumpur Penyelesaian.

1. Menambahkan Weight Material : 500 bbl Vol bar = ? Vol m2 = ?

SOAL. 10 ppg 35 ppg 11 ppg

500 bbl lumpur pemboran mula-mula 500 + Vol bar


Vol m2
= Vol m2
= 500 + Vol bar
mempunyai berat jenis = 10 ppg. 10 (500) + 35 Vol bar = 11 Vol m2

Ingin dinaikkan berat jenisnya menjadi 11 10 (500) + 35 Vol bar = 11 ( 500 + Vol bar )

ppg dengan menambahkan barite ( BJ = a. Vol bar =


500 ( 11 – 10 )

35 ppg ; 100 lb/sack ). (35 – 11)

= 20.83 bbl
a. Berapa bbl barite ditambahkan ? 30629.1 lbs Berat Barite yang ditambahkan adalah :
b. Berapa sack barite ditambahkan ? 307 sacks = 20.83 bbl x 35
Lbs

c. Berapa bbl lumpur pemboran yang


gal
Lbs 42 gal
= 20.83 bbl x 35 x
terjadi ? 520.83 bbl = 30629.1 lbs
gal bbl

b. Karena berat barite adalah 100 lbs per sack, maka barite yang
Lbs 42 gal sack ditambahkan adalah
Konstanta= bbl x 35 x x = 30629.1 lbs x sack/100 lbs
gal bbl 100 lbs = 307 sacks
35 x 42
= sack Kalau volume barite dalam satuan bbl, berat jenis barite = 35 ppg,
100 dan berat barite = 100 lbs/sack,
= 14.7 sacks
Untuk mengubah barite dalam bbl ke sack dapat dikalikan dengan suatu
Jadi, Barite (sack) = 14.7 x Vol bar (bbl) konstanta (konversi),

c. Lumpur pemboran yang terjadi adalah :


Vol m2 = 500 + Vol bar
Vol m2 = 500 + 20.83
= 520.83 bbl

30
SIFAT – SIFAT LUMPUR
‰ Berat jenis, Menaikkan BJ Lumpur
1. Menambahkan Weight Material :
Soal
Diinginkan lumpur pemboran 1000 bbl dengan berat jenis 12 ppg.
Lumpur pemboran yang ada berat jenisnya 11 ppg.
Dengan menambahkan barite (BJ=35 ppg).
Berapakah :
1.Volume lumpur pemboran (BJ=11ppg) dibutuhkan ?
2.Volume barite yang ditambahkan ?
3.Jumlah sack barite yang ditambahkan?( 1 sack = 100 lbs )

31
SIFAT – SIFAT LUMPUR
‰ Berat jenis, Menaikkan BJ Lumpur
1. Menambahkan Weight Material :
Soal Penyelesaian.

Diinginkan lumpur pemboran Gambaran soal.


Lumpur mula Barite lumpur yang
1000 bbl dengan berat jenis 12 mula terjadi

ppg. Lumpur pemboran dibuat Vol m1=? Vol bar ? 1000 bbl
dari yang mempunyai berat 11 ppg 35 ppg 12 ppg

jenis 11 ppg, dengan


menambahkan barite (BJ=35 a. Volume lumpur pemboran (BJ=11ppg) yang dicampurkan :

ppg). Vol m1 +Vol bar = 1000


Vol bar = 1000 – vol m1
Berapakah : 11 Vol m1 + 35 Vol bar= 12 (1000)

1.Volume lumpur pemboran 11 Vol m1 + 35 (1000 – vol m1) = 12 (1000)


11 Vol m1 + 35000 – 35 vol m1 = 12000
(BJ=11ppg) dibutuhkan ? 24 Vol m1 = 23000
Vol m1 = 958.3 bbl
2.Volume barite yang
Jadi volume lumpur pemboran (BJ=11ppg) yang dicampurkan adalah
ditambahkan ? 958.3 bbl.

3.Jumlah sack barite yang b. Volume barite yang ditambahkan adalah :


Vol bar = 1000 – vol m1
ditambahkan?(1 sack = 100 lbs ) Vol bar = 1000 – 958.3 = 41.7 bbl

c. Jumlah sack barite yang ditambahkan adalah


= 14.7 x 41.7
= 613 sacks

32
SIFAT – SIFAT LUMPUR
‰ Berat jenis, Menaikkan BJ Lumpur
2. Menambahkan Lumpur Berat :

Lumpur Mula Lumpur Lumpur Yang


Mula Berat Terjadi

Vol m1, BJ 1 Vol b, BJ b Vol m 2, BJ 2

Persamaan volume.
Vol m 1 + Vol b = Vol m 2

Persamaan Berat
( Vol m 1 x BJ 1 ) + ( Vol b x BJ b ) = (Vol m 2 x BJ 2)

33
SIFAT – SIFAT LUMPUR
‰ Berat jenis, Menaikkan BJ Lumpur
2. Menambahkan Lumpur Berat :
Soal.
100 bbl Lumpur mempunyai berat jenis = 10 ppg.
Ingin dinaikkan berat jenisnya menjadi 11.5 ppg dengan
menambahkan lumpur yang mempunyai berat jenis 16
ppg.
a. Berapa bbl lumpur berat ditambahkan ?
b. Berapa bbl lumpur yang terjadi ?

34
SIFAT – SIFAT LUMPUR
‰ Berat jenis, Menaikkan BJ Lumpur
2. Menambahkan Lumpur Berat :
Gambaran soal.
LUMPUR MULA LUMPUR LUMPUR YANG
MULA BERAT TERJADI

100 bbl Vol b =? Vol m = ?


10 ppg 16 ppg 11.5 ppg

100 + Vol b = Vol m


10(100) + 16 Vol b = 11.5 Vol m
10(100) + 16 Vol b = 11.5 (100 + Vol b)
10(100) + 16 Vol b = 11.5 (100 + Vol b)

100 ( 11.5 – 10)


Vol b = = 33.33 bbl
( 16 – 11.5 )

Volume lumpur berat yang ditambahkan = 33.33 bbl


Volume lumpur yang terjadi = 100 + 33.33
= 133.33 bbl

35
SIFAT – SIFAT LUMPUR
‰ Berat jenis, Menurunkan BJ Lumpur
Untuk menurunkan berat jenis lumpur air (water based mud) adalah dengan menambahkan air.
Untuk oil based mud, ditambahkan campuran minyak dan air.

Lumpur mula Water Lumpur Yang


Mula Terjadi

Vol 1, BJ 1 Vol w, BJ w Vol m 2, BJ 2

Persamaan volume.
Vol m 1 + Vol w = Vol m 2

Persamaan berat
( Vol m 1 x BJ 1 ) + ( Vol w x BJ w ) = (Vol m 2 x BJ 2)
Dimana :
Vol m1 : Volume Lumpur mula-mula
Vol m2 : Volume Lumpur yang terjadi
Vol w : Volume air yang ditambahkan
BJ m1 : Berat jenis Lumpur mula-mula
BJ m2 : Berat jenis Lumpur yang terjadi
BJ w : Berat jenis air yang ditambahkan

36
SIFAT – SIFAT LUMPUR
‰ Berat jenis, Menurunkan BJ Lumpur
SOAL
500 bbl lumpur pemboran dengan berat
jenis = 12 ppg. Diturunkan berat jenisnya
menjadi 11 ppg, dengan menambahkan air
( BJ w = 8.5 ppg ).
a. Berapa bbl air ditambahkan ?
b. Berapa bbl lumpur yang terjadi?.

37
SIFAT – SIFAT LUMPUR
‰ Berat jenis, Menurunkan BJ Lumpur
Penyelesaian
SOAL
500 bbl lumpur pemboran dengan Lumpur Mula Water lumpur yang
berat jenis = 12 ppg. Diturunkan berat mula terjadi

jenisnya menjadi 11 ppg, dengan


menambahkan air
( BJ w = 8.5 ppg ). 500 bbl
12 ppg
Vol w = ?
8.5 ppg
Vol m = ?
11 ppg
a. Berapa bbl air ditambahkan ?
a. Volume air yang ditambahkan :
b. Berapa bbl lumpur yang terjadi?.
500 + Vol w = Vol m
Vol m = 500 + Vol w

12(500) + 8.5(Vol w)= (500 + Vol w)11

500 (12-11)
Vol w = = 200 bbl
( 11 – 8.5 )

Air yang ditambahkan = 200bbl

b. Lumpur yang terjadi :


Vom = 500 + 200
= 700 bbl

38
SIFAT – SIFAT LUMPUR
‰ Berat jenis
Menentukan Berat Jenis Lumpur Yang Digunakan.
Untuk menentukan berat jenis lumpur yang akan digunakan, tentukan atau
perkirakan terlebih dahulu :
¾ tekanan formasi/ gradient tekanan formasi.
¾ tekanan rekah formasi

Kedua data di atas agar pemboran tidak mengalami :


¾ well kick
¾ formasi tidak pecah/formation break down

39
SIFAT – SIFAT LUMPUR
‰ Berat jenis
Agar tidak terjadi well kick :
Tekanan hidrostatis lumpur digunakan harus lebih besar dari tekanan formasi. Beda tekanan hidrostatis lumpur
digunakan harus lebih besar dari tekanan formasi disebut dengan over balance.
Tekanan hdrostatik lumpur yang diperlukan adalah :
Ph = Pf + ob
Dimana :
Ph : Tekanan hidrostatis Lumpur
Pf : Tekanan formasi
ob : Overbalance.
Berat jenis lumpur yang digunakan adalah :
a. Dimana :
Gf BJm : Berat jenis lumpur yang digunakan, ppg
BJm = + ob Gf : Gradient tekanan formasi, psi/ft
0,052
ob : Overbalance 0.1 s/d 0.3 ppg
Belaku untuk setiap kedalaman yang mempunyai gradient tekanan formasi tertentu.

b. Pf + ob Dimana :
BJ = Pf : Tekanan formasi, psi
0,052 xTVD ob : Overbalance 50 psi s/d 100 psi
TVD : True vertical depth, atau kedalaman tegak, ft ( Kalau lubang miring )
Untuk sumur vertikal, TVD = MD
c. Pf + (1 + ob) Tekanan formasi adalah : Pf = Gf x TVD
BJ = Dimana :
0,052 xTVD Pf : Tekanan formasi, psi
ob : Overbalance 3% sampai 15%
TVD : True vertical depth, ft
Overbalance yang diberikan harus disesuaikan dengan tekanan rekah formasi dari formasi. Jangan
sampai terlalu besar yang dapat menyebabkan pecah formasi.

40
SIFAT – SIFAT LUMPUR
‰ Berat jenis
Soal.
Bila gradient tekanan formasi yang mau ditembus adalah 0.58 psi/ft.
Kedalaman 6000 ft. Berapakah berat jenis lumpur yang digunakan apabila
overbalanced yang diambil adalah :
a. 0.2 ppg
b. 50 psi
c. 2%

Soal.
Kedalaman sumur 7500 ft, berat jenis minyak adalah 6.5 ppg.
Tubing head pressure = 200 psi; Over balanced = 0.1 ppg.
Sumur mau dimatikan.
Berapa ppg berat jenis killing fluid digunakan ?

41
SIFAT – SIFAT LUMPUR
‰ Berat jenis
CARA PENGUKURAN.
ƒ Masukkan lumpur ke dalam mud cup sampai penuh
ƒ Pasang tutup mud cup sampai ada lumpur yang keluar dari lubangnya.
ƒ Bawa mud cup ke bawah kran air,
ƒ Tutup lubang penutup dengan jari
ƒ Bersihkan lumpur yang terdapat pada penutup
ƒ Keringkan dengan handuk
ƒ Letakkan di atas support
ƒ Atur rider sampai posisi level ( datar )
ƒ Water pass dapat menunjukkan apakah sudah level atau belum.
ƒ Baca berat jenis lumpur pada balance arm.

42
SIFAT – SIFAT LUMPUR
‰ Berat jenis

43
SIFAT – SIFAT LUMPUR
‰ Berat jenis
SPECIFIC GRAVITY.
BJ
SG =
BJw
Dimana :
SG : Specific gravity.
BJ : Berat jenis
BJw : Berat jenis air tawar standard
= 1.0 kg/ liter
= 1.0 gr/cc
= 8.33 ppg
= 62.4 lbs/cuft.

44
SIFAT – SIFAT LUMPUR
‰ Viscositas
Viskositas lumpur memegang peranan dalam pengangkatan cuttings dari dasar lubang
ke permukaan.
Kalau viskositas lumpur rendah :
9 Cutting tidak terangkat dengan sempurna.
9 Cuttings akan terakumulasi di sekeliling rangkaian pemboran (drillcollar).
9 Sehingga rangkaian pemboran terjepit
9 Rate of penetration rendah (laju pemboran).
9 Karena cuttings di bawah bit tidak cepat keluar, dan akibatnya cuttings dibor
kembali.
Untuk menaikkan viskositas ditambahkan viscosifier :
- Bentonite
- attapulgite
- CMC ( Carboxy Methyl Cellulose )
- HEC ( Hydroxy Ethyl Cellulose )
- Polysacharide
- Hydrocarbon polymer
- Cement
- Kapur
- Oil
- Aspal

45
SIFAT – SIFAT LUMPUR
‰ Viscositas
Viskositas naik karena :
¾ menembus batuan yang reactive (sodium montmorillonite)
¾ terkontaminasi oleh anhydrite dan gypsum.
¾ terlalu banyak padatan-padatan dalam lumpur

Menurunkan viskositas lumpur pemboran


¾ menambahkan fasa cair ke dalam lumpur
¾ menambahkan thinner

46
SIFAT – SIFAT LUMPUR
‰ Viscositas
LUMPUR TERLALU KENTAL (VISKOSITAS TINGGI),
¾ Sulit untuk melepaskan/memisahkan cuttings yang halus di permukaan.
¾ Cuttings yang lolos dari shale shaker tidak bisa mengendap dalam settling tank.
¾ Berat jenis lumpur akan bertambah.
¾ Peralatan sirkulasi lumpur akan terkikis
¾ Kerja pompa akan bertambah berat.
¾ Viskositas yang tinggi akan menyebabkan pressure loss tinggi, sehingga tenaga
untuk mensirkulasikan Lumpur menjadi tinggi.
¾ Dapat mengakibatkan swab effect saat mencabut rangkaian pemboran dari dasar
lubang. THINNER :
9 Sodium acyd pyro phosphate (SAPP)
9 Sodium tetra phosphate
9 Sodium hexa metha phosphate
9 Spersene ( chrome ligno sulfonate, atau Q broxin )
9 Calcium ligno sulfonate
9 Chrome lignite
9 Alkaline tannate
9 Myrthan
9 Quebracho

47
SIFAT – SIFAT LUMPUR
‰ Viscositas
PENGUKURAN VISKOSITAS PENGKURAN
Viskositas lumpur diukur dengan : 1. Isi cangkir dengan lumpur pemboran
a.Marsh Funnel sebanyak 1000 cc, atau sampai pada tanda
b.Fann VG Meter ( Viscosimeter ) batas lumpur.
Peralatan Marsh Funnel terdiri dari : 2. Tutup ujung bawah funnel dengan jari
a. Cangkir (MudCup) 3. Masukkan lumpur pemboran ke dalam
b. Funnel (corong) funnel
c. Stopwatch 4. Bawa lagi funnel ke atas cangkir
5. Lepaskan jari yang menutup ujung bawah
funnel, bersamaan dengan itu jalankan atau
hidupkan stopwatch
6. Matikan stop watch setelah lumpur
mengisi cangkir mencapai volume 946 cc,
atau 1 quartz yang ada tandanya dalam
cangkir.
7. Waktu mulai stopwatch dihidupkan
sampai stop watch dimatikan merupakan
viskositas dari lumpur yang diukur.Satuan
viskositas Lumpur yang diukur dengan
Marsh Funnel adalah dalam detik.

48
SIFAT – SIFAT LUMPUR
‰ Viscositas
PENGUKURAN VISKOSITAS
Viskositas lumpur diukur dengan : Viscometer LANGKAH-LANGKAH PENGUKURAN.
Komponen-komponen : 1. Isi mud cup dengan lumpur pemboran
a. mud cup sampai batas yang ditentukan
b. rotor 2. Letakkan diatas penyangga, dan
c. pengatur putaran masukkan rotor
d. dial reading 3. Putar rotor 300 rpm.
4. Setelah putaran stabil baca angka yang
stabil pada dial reading
5. Ubah putaran rotor menjadi 600 rpm.
6. Setelah putaran stabil baca angka yang
stabil pada dial reading
7. Selisih angka yang dibaca pada dial
reading adalah viskositas plastik dari
lumpur pemboran dalam satuan
centipoise (cp).
Viskositas plastik lumpur pemboran adalah :
PV = Ө600 – Ө300
Dimana :
PV : Plastic Viscosity. Cp
Ө600 : Pembacaan pada dial reading untuk putaran 600 rpm.
Ө300 : Pembacaan pada dial reading untuk putaran 300 rpm.

49
SIFAT – SIFAT LUMPUR
‰ Yield Point
Yield point adalah shearing stress minimum yang diperlukan untuk membuat lumpur
bisa mengalir atau bersirkulasi.
Yield point lumpur pemboran juga diukur dengan viscometer
Yield point adalah
YP = Ө300 – PV
Dimana :
YP : yield point , lbs/100 ft2.
PV : Viskositas plastic, cp
Ө300 : Hasil pembacaan pada dial reading untuk putaran 300 rpm

Plastic Viscosity dan yield point lumpur pemboran mempengaruhi :


- pengangkatan cutting
- jenis aliran lumpur
- pressure loss
- daya pompa Soal.
- hidrolika pemboran Lumpur diukur dengan viscosimeter. Untuk putaran 600
rpm pembacaan pada dial reading adalah 80. Untuk putaran
300 rpm pembacaan pada dial reading adalah 50.
Berapakah plastic viscosity dan yield point dari lumpur ?

50
SIFAT – SIFAT LUMPUR
‰ Gelstrength
ƒ Gelstrength adalah gaya tarik menarik antara partikel-partikel lumpur pemboran.
ƒ Gelstrength adalah sifat lumpur yang berperan untuk menahan cuttings dan material
pemberat lumpur pemboran tidak turun diwaktu lumpur tidak bersirkulasi.
ƒ Gelstrength yang besar akibatnya adalah tekanan yang diperlukan untuk memulai sirkulasi
kembali menjadi tinggi.

Break circulation sebagai berikut :


1. Turunkan rangkaian pemboran sampai bit di casing shoe,
2. Putar rangkaian
3. Jalankan pompa lumpur secara bertahap, sampai rate sirkulasi yang diperlukan.
4. Matikan pompa
5. Turunkan rangkaian pemboran sampai bit di dasar lubang,
6. Ulangi langkah 2 dan 3

51
SIFAT – SIFAT LUMPUR
‰ Gelstrength
Alat untuk mengukur gelstrength lumpur yaitu viscosimeter.
Prosedur pengukuran gelstrength adalah sebagai berikut :
1. Masukkan lumpur yang mau diukur ke dalam mud cup
2. Pasangkan pada tempatnya sehingga rotor berada di dalam lumpur pada batas yang
sudah ditentukan
3. Putar rotor dengan kecepatan tinggi selama sepuluh detik
4. Biarkan/diamkan lumpur selama 10 detik
5. Putar rotor 3 rpm.
6. Angka maksimum yang terbaca pada dial reading adalah gelstrength awal dari
lumpur atau gelstrength 10 detik, dalam satuan lb/100ft2 Catat temperatur lumpur
pengukuran
7. Putar lagi rotor dengan kecepatan tinggi selama 10 detik,
8. Diamkan selama 10 menit.
9. Putar rotor 3 rpm.
10. Angka maksimum yang terbaca pada dial reading adalah gelstrength lumpur 10
menit , dalam satuan lb/100 ft2 . Catat temperatur lumpur yang diukur.

Viskositas plastik, yield point, dan gelstrength


lumpur disebut dengan sifat rheology lumpur.

52
SIFAT – SIFAT LUMPUR
‰ Filtration Loss & Mud Cake
Filtration loss disebut juga dengan water loss (untuk water base mud)
BILA FILTRATION LOSS BANYAK
¾ Pada formasi shale, dinding mudah runtuh
¾ Terjadi washout.
¾ Menyulitkan dalam menginterpretasikan hasil electric logging.
¾ Terjadi water blocking pada lapisan produktif
¾ Water loss tinggi, mudcake akan tebal, akibatnya:
- Ikatan semen tidak baik.
- Mengundang terjadinya differential pressure sticking.

53
SIFAT – SIFAT LUMPUR
‰ Filtration Loss & Mud Cake
ALAT UKUR FILTRATION LOSS DAN MUD CAKE.
Standard Filter Press. LANGKAH-LANGKAH PENGUKURAN
FILTRATELOSS DAN MUD CAKE ADALAH
SEBAGAI BERIKUT :
a. Masukkan lumpur ke dalam cell,
b. Pasangkan rubber seal dibawah top cup.
c. Pasang top cup
d. Kencangkan sekrum pengeras.
e. Hubungkan top cup dengan tabung oksigen
f. Beberikan tekanan 100 psi dari tabung oksigen selama
pengukuran 30 menit.
g. Hentikan tekanan
h. Buang tekanan dalam cell
i. Catat volume filtrate dalam gelas ukur dalam satuan cc.
ADDITIVE j. Buka top cup
ƒpregelatinezed starch k. Keluarkan Lumpur dari cell
ƒCMC l. Keluarkan kertas saringan
ƒPoly crylate m. Biarkan mud cake yang terdapat di atas kertas saringan
ƒOil kur ketebalan mud cake dalam satuan mm
ƒStarch.

54
SIFAT – SIFAT LUMPUR
‰ Kandungan Hidrogen ALAT UKUR pH
1. Kertas lakmus ( pH paper)
- pH = 7 Netral Langkah-langkah pengukuran :
- pH < 7 Asam ¾ Celupkan kertas pH ke dalam filtrate Lumpur.
- pH > 7 Basa ¾ Keringkan sambil menunjukkan perubahan
AKIBAT BILA LUMPUR DALAM warna kertas laksmus
KONDISI ASAM : ¾ Cocokkan warna kertas laksmus dengan warna
¾ Rangkaian pemboran dan peralatan standard pH
lain yang terbuat dari besi baja akan ¾ Catat pH Lumpur.
berkarat.
¾ Cuttings akan seperti bubur, sehingga 2. pH Electro glass
sulit interpretasi jenis batuan yang ¾ lupkan electroda ke dalam filtrate
ditembus. Lumpur.
¾ Baca jarum yang menunjukkan pH
Lumpur
Additive untuk menaikkan pH Lumpur adalah Caustic Soda ( Soda Api ).
pH lumpur pemboran berkisar antara 8.5 s/d 11.5
Merawat lumpur dengan caustic soda, personel harus memakai :
9sarung tangan karet
9pelindung dada (apron)
9kaca mata pelindung
9masker.

55
SIFAT – SIFAT LUMPUR
‰ Kandungan Pasir
ƒPasir Bersifat abrassive LANGKAH-LANGKAH PENGUKURAN
ƒPasir Bersifat Inert Solid 1. Lumpur diisikan kedalaman gelas ukur
sampai batas lumpur,
2. Encerkan dengan menambahkan air suling
sampai batas air
3. Kocok sampai rata
4. Tuangkan ke dalam saringan.
5. Bilas dengan air agar padatan yang lebih
kecil dari butiran pasir lolos dari saringan.
6. Ulangi langkah a sampai e.
7. Masukkan pasir ke gelas ukur
8. Baca langsung kandungan pasirnya dalam
Sand Content Set persen.

Sand content maksimum yang diizinkan dalam lumpur 2% volume.

56
SIFAT – SIFAT LUMPUR
‰ Liquid and Solid Content
LANGKAH-LANGKAH PENGUKURAN.
1. Masukkan 10 cc lumpur minyak di
2. ke dalam mud cup,
3. Panaskan sampai air dan minyak
4. menguap.
5. Uap disalurkan ke dalam
6. pendingin.
7. Catat volume air yang tertampung
8. pada gelas ukur dalam satuan cc
9. Catat volume minyak yang
10. tertampung pada gelas ukur dalam satuan cc

57
SIFAT – SIFAT LUMPUR
‰ Liquid and Solid Content
FRAKSI MINYAK.
Dimana :
Vol o fo : Fraksi minyak dalam Lumpu minyak
fo = x 100%
(Vol o + Vol w) Vol o : Volume minyak dalam Lumpur minyak
Vol w : Volume air dalam Lumpur minyak

FRAKSI AIR
Dimana :
fw =
Vol w
x 100% fw : Fraksi minyak dalam Lumpur minyak
(Vol o + Vol w) Vol o : Volume minyak dalam Lumpur minyak
Vol w : Volume air dalam Lumpur minyak
FRAKSI SOLID
Fraksi solid dalam lumpur minyak adalah :
fs = 100% - fo – fw
Dimana fs adalah fraksi padatan dalam lumpur minyak.%

OIL WATER RATIO.

fo Dimana O/W adalah oil water ratio.


O /W =
fw Makin besar oil water ratio, lumpur minyak lebih stabil

58
SIFAT – SIFAT LUMPUR
‰ Liquid and Solid Content
Soal
Lumpur minyak 1000 bbl. Diambil 10 cc sebagai sample, diukur dengan
retort assembly. Dihasilkan : Volume minyak 6 cc. Volume air 3 cc.
Berapa kah
a. Volume minyak dalam lumpur minyak ?
b. Volume air dalam lumpur minyak ?
c. Volume padatan dalam lumpur minyak ?
d. Fraksi minyak ?
e. Fraksi air ?
f. Oil water ratio ?

Penyelesaian :
a. Vol o = 600 bbl
b. Vol w = 300 bbl
c. Vol s= 100 bbl
d. fo = 66.7 %
e. fw = 33.3 %
f. O/W = 67/33

59
SIFAT – SIFAT LUMPUR
‰ Liquid and Solid Content
Soal.
100 bbl Lumpur minyak dengan oil water ratio = 82/18, berat jenisnya 13 ppg.
Berat jenis lumpur ingin diturunkan menjadi 12 ppg, dengan menambahkan
campuran minyak (BJ=7 ppg) dan air ( BJ = 8.4 ppg)
Berapakah :
a. Berat jenis campuran yang ditambahkan ?
b. Volume minyak yang ditambahkan ?
c. Volume air yang ditambahkan ?
d. Volume akhir dari Lumpur minyak ?

60
SIFAT – SIFAT LUMPUR
‰ Liquid and Solid Content
Soal.
100 bbl Lumpur minyak dengan oil water ratio = 82/18, berat jenisnya 13 ppg.
Berat jenis lumpur ingin diturunkan menjadi 12 ppg, dengan menambahkan
campuran minyak (BJ=7 ppg) dan air ( BJ = 8.4 ppg)
Berapakah :
a. Berat jenis campuran yang ditambahkan ?
b. Volume minyak yang ditambahkan ?
c. Volume air yang ditambahkan ?
d. Volume akhir dari Lumpur minyak ?
Jawaban
a. Berat jenis campuran yang ditambahkan adalah = 7.25 ppg
b. Volume minyak yang ditambahkan : 21.05 bbl
c. Volume minyak yang ditambahkan adalah : 17.26 bbl
d. Volume air yang ditambahkan adalah, Vol w= 3.79 bbl
e. Volume lumpur minyak yang terjadi adalah, Vol m= 121.05 bbl.

61
JENIS FLUIDA PEMBORAN
Jenis lumpur pemboran dikelompokkan berdasarkan
fasa fluida yang dominan dalam lumpur

‰ WATER BASE MUD


‰ OIL BASE MUD
‰ GASEOUS DRILLING FLUID

62
JENIS FLUIDA PEMBORAN
‰ WATER BASE MUD
ƒ Natural mud ( native mud)
9Air dan Cuttings
9Additive : corrosion inhibitor , caustic soda
ƒ Spud mud
9Air dan bentonite
9Komposisi dari lumpur ini adalah :
oAir tawar
oBentonite : 15 s/d 20 lbs/bbl
oCoustic soda : 0 s/d 0.25 lbs/bbl
oSoda ash : 0.5 s/d 1.0 lbs/bbl
opH Lumpur dijaga antara 9.0 s/d 9.5
oViskositas Lumpur dibuat 35 detik marsh funnel
ƒ Bentonite treated mud
Bentonite treated mud adalah lumpur yang dirawat dengan menambahkan
bentonite.
ƒ Phosphate treated mud
ƒ Inhibitive mud

63
JENIS FLUIDA PEMBORAN
‰ WATER BASE MUD
ƒ Phosphate treated mud
9Phosphate treated mud adalah lumpur yang dirawat dengan menambahkan phosphate.
9Penambahan phosphate untuk menurunkan viskositas lumpur
9Phosphate yang digunakan umumnya adalah : sodium acid pyro phosphate, Sodium tetra
phosphate, Sodium metha hexa phosphate
9Phosphate mud dapat dibuat dari natural mud atau bentonite mud.
9Komposisi phosphate adalah 0.2 lbs/bbl. pH untuk phosphate mud adalah antara 8 s/d 9.5.
ƒ Inhibitive mud
9Inhibitive mud adalah lumpur untuk menanggulangi problema runtuhnya dinding lubang
saat menembus formasi shale.
9Bila natrium montmorillonitre dari clay mengisap air dan mengembang, menyebabkan
ikatan antar clay melemah dan dinding lubang akan runtuh.
9Lumpur yang digolongkan kepada inhibitive mud adalah :
oCalcium treated mud,
oLignosulfonate mud,
oPolymer mud,
oKcl polymer mud,
oSalt water mud,
oBrine

64
JENIS FLUIDA PEMBORAN
‰ WATER BASE MUD
ƒ Calcium treated mud
9Calcium treated mud adalah lumpur yang dirawat dengan menambahkan ion
calcium ke dalam Lumpur.
9Penambahan ion calcium akan menurunkan aktifitas ion natrium dari clay,
sehingga clay tidak mengisap air tawar lagi.
9Lumpur yang termasuk calcium treated mud adalah:
oLime mud
oGyps mud
oCalcium chloride mud
ƒ Lime mud
Lime Mud adalah Lumpur yang dirawat dengan menambahkan lime ( gamping ).
Komposisi dari lime mud adalah sebagai berikut :
9Air tawar
9Lime : 8 lbs/bbl
9Caustic soda: 3 lbs/bbl
9De floculant: 3 bbls/bbl
9Polymer : 1 lb/bbl

65
JENIS FLUIDA PEMBORAN
‰ WATER BASE MUD
ƒ Gypsum mud
Gyps Mud adalah Lumpur yang dirawat dengan menambahkan gypsum (CaSO4 2 H2O).
Lumpur ini digunakan untuk menembus :
ƒ Gypsum
ƒ Anhydrite

Komposisi dari gyps mud adalah sebagai berikut :


ƒ Air tawar
ƒ Gypsum : 8 lbs/bbl
ƒ pH dijaga antara 9.5 s/d 10.5
ƒ Chrome lingnosulfonate : 3 bbls/bbl

ƒ Calcium Chloride Mud


ƒ Lignosulfonate Mud
ƒ KCl Polymer Mud

66
JENIS FLUIDA PEMBORAN
‰ WATER BASE MUD
ƒKCl Polymer Mud
Kcl Polymer Mud adalah lumpur yang dirawat dengan menambahkan :
- Polymer
- Kcl
Kcl mempunyai ion kalium (K+) yang berdiameter kecil, sehingga dapat
masuk ke dalam dan menyumbat rekahan-rekahan formasi shale di
dinding lubang. Selanjutnya polymer membentuk lapisan tipis (film)
pada dinding lubang dan menghalangi formasi shale mengisap air.

67

Anda mungkin juga menyukai