Struktural
Stratigrafi
Petroleum System
Eksplorasi Dan
Produksi
ke
Kelompok 6
Asep Rizal
Ipan Swara Hidayatullah
Alfian
Syifantoni Rex Garvinct
Wangsa H
Farchan
Rizqi N H Sugiarto
Azizurahman
CEKUNGAN NATUNA BARAT
patahan
Peta lokasi
Cekungan
Natuna
Barat.
Arah / Patahan
Cekungan Natuna Barat merupakan cekungan rift intrakontinental yang
berada pada Paparan Sunda. Perkembangan cekungan ini pengaruhi
oleh dua fase tektonik utama yaitu fase ekstensional pada Eosen -
Oligosen dan fase kompresional pada Miosen. Fase ekstensional yang
terjadi pada Eosen - Oligosen dipengaruhi oleh adanya kolisi (collision)
antara India dan Asia Fase ini mengakibatkan terjadinya rifting pull-
apart yang menghasilkan graben dan setengah graben pada Cekungan
Natuna Barat. Fase kompresional yang terjadi pada Miosen diperkirakan
dipengaruhi oleh pergerakan Blok Indochina menuju Paparan Sunda.
Struktur utama pada cekungan ini memiliki orientasi umum berarah
barat daya-timur laut (SW-NE) dan barat laut-tenggara (NW-SE).
Jenis Patahan
Seal
Reservoir
Trap
Batuan Migrasi
Induk
Batuan Induk
Produksi
Eksplorasi
Eksplorasi dan Produksi
Berdasarkan data dan perhitungan, potensi migas Indonesia masih besar. Telah
dijelaskan bahwa dari 128 cekungan sedimen Indonesia, baru 18 cekungan yang berstatus
produksi. Ini berarti masih ada 110 cekungan sedimen lainnya yang terbuka untuk
dieksplorasi lebih lanjut. Bila 20% saja dari 110 cekungan itu bisa menjadi cekungan
produksi, hal itu sudah sangat baik.
Data juga menunjukkan bahwa prospektivitas migas Indonesia masih sangat baik. Dari
banyak wilayah operasi migas di Indonesia saat ini, telah dikenali hampir 1.200 struktur
perangkap di bawah permukaan Bumi yang bisa dibor untuk membuktikan kandungan
migasnya. Perhitungan sumber daya migas untuk hampir 1200 perangkap itu adalah sekitar
30 miliar barel ekivalen minyak dan gas.