Karakteristik formasi merupakan faktor yang tidak bisa diubah, sehingga tidakdapat
dikontrol. Batuan formasi mempunyai sifat-sifat atau karakteristik yang secaraumum
dikelompokkan menjadi dua, yaitu sifat fisik batuan dan sifat mekanik batuan.Sifat-sifat
fisik batuan meliputi : porositas, saturasi, permeabilitas serta kompressibilitas,
sedangkan sifat-sifat mekanik batuan meliputi : strength (kekuatan)batuan, hardness
(kekerasan) batuan, abrasivitas, elastisitas dan tekanan batuan.
1. KOMPOSISI KIMIA BATUAN RESERVOIR
Batuan adalah kumpulan dari mineral-mineral, sedangkan suatu mineraldibentuk dari
beberapa ikatan komposisi kimia. Banyak sedikitnya suatu komposisikimia akan
membentuk suatu jenis mineral tertentu dan akan menentukan
macambatuan.Batuan reservoir umumnya terdiri dari batuan sedimen, yang berupa
batupasir,batuan karbonat dan shale atau kadang-kadang vulkanik.
1.1.
BATU PASIR
Menurut Pettijohn, batupasir dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu :Orthoquarzites,
Graywacke dan arkose.a. Orthoquarzites, merupakan jenis batuan sedimen yang
terbentuk dari prosesyang menghasilkan unsure silica yang tinggi, dengan tidak
mengalamimetamorfosa dan pemadatan, terutama terdiri atas mineral kwarsa
(quartz)dan mineral lainnya yang stabil. Material pengikatnya (semen) terutama
terdiriatas carbonate dan silica.b. Graywacke, merupakan jenis batupasir yang tersusun
dari unsur-unsur mineralyang berbutir besar, terutama kwarsa dan feldspar serta
fragmen-fragmenbatuan. Material pengikatnya adalah clay dan carbonate.c. Arkose,
merupakan jenis batupasir yang biasanya tersusun dari quartzsebagai mineral yang
dominan, meskipun seringkali mineral arkose feldspar jumlahya lebih banyak dari
quartz.
1.2.
BATUAN KARBONAT
Terdiri atas limestone, dolomite.a. Limestone, adalah kelompok batuan yang
mengandung paling sedikit 80%calcium carbonate atau magnesium. Fraksi
penyusunnya terutama olehcalcite.b. Dolomite, adalah jenis batuan yang merupakan
variasi dari limestone yangmengandung unsure karbonat lebih besar dari 50%.
Komposisi kimia dolomitehampir mirip dengan limestone, kecuali unsure MgO
merupakan unsur yangpenting dan jumlahnya cukup besar.
Batuan karbonat merupakan batuan reservoir bagi minyak dan gas bumi
yang belakangan ini menjadi perhatian di industri migas. Di Indonesia
sendiri, telah ditemukan juga cadangan minyak di batuan karbonat pada
Formasi Baturaja, Formasi Kujung, dan lapangan minyak besar di Formasi
Kais di Papua. Batuan karbonat adalah semua batuan yang terdiri dari garam
karbonat. Dalam prakteknya adalah terutama gamping (limestone) dan
dolomit.
- butiran lebih dari 10% dengan tetap didominasi oleh lumpur disebut
wackestone, sedangkan bila butiran tidak didukung lumpur tetapi dengan
matriks disebut packstone. Wackestone dan packstone diendapkan pada
lingkungan energi transisi dimana arus tidak dapat memindahkan seluruh
lumpur dari area tersebut dan tidak dapat memisahkannya dari butiran pasir.
Area tersebut juga merupakan lingkungan energi rendah seperti pada
mudstone hanya saja lebih dekat pada tempat dimana butiran-butiran pasir
diendapkan, atau persentasi butiran-butiran pasir lebih tinggi diproduksi
pada tempat pengendapan tersebut.
- Batuan seluruhnya berupa butiran disebut grainstone. Grainstone terbentuk
dari butiran skeletal dan non skeletal; bioclast, ooids dan peloids. Umumnya
terbentuk pada lingkungan energi tinggi seperti beaches, shoals atau nearby
reefs.
- Jika butiran diikat pada waktu pengendapan oleh binding, baffling dan
aktivitas framebuilding pada terumbu-pembangunan organisme disebut
boundstone.
- Floatstone dan rudstone, ditambahkan pada klasifikasi Dunham untuk
menggambarkan terumbu yang kasar-diperoleh dari endapan skeletal.
Muddy floatstone adalah butiran skeletal dalam matriks lumpur; sandy
floatstone mengandung matriks calcareous sand. Rudstone mungkin bersih,
tanpa matriks, atau dengan pasir atau matrik lumpur antara tekstur yang
didukung butiran.
- Framestone dan bafflestone terbentuk oleh pembangun terumbu skleletal
robulus, seperti corals, stone red algae, bryozoa. Bindstone biasa sebagai
komponen pada reef flat. Stromatolite alga merupakan bentuk tipe dari
tekstur bindstone.
Batugamping terumbu adalah jenis sedimen biologi, yang merupakan suatu
susunan dari rangka-rangka organisma yang terdiri atas Algae, Koral,
Moluska dan Foraminifera.
Ditinjau dari segi ekologinya, organisma pembentuk terumbu dapat
berkembang dengan baik dan mempunyai penyebaran pada daerah neritik
yang dangkal dengan kedalaman maksimum 60m. Selain itu organisma
pembangun terumbu memerlukan pula syarat untuk kelancaran hidupnya,
yaitu sebagai berikut :
1. Sirkulasi air yang baik, berguna untuk membawa makanan dan pergantian
oksigen.
2. Air laut yang bersih dan tidak dikotori sedimen, karena hal ini akan
memudahkan masuknya sinar matahari untuk dapat diterima oleh
organisma.
3. Salinitas yang normal, berkisar antara 27-38 perseribu.
4. Temperatur air yang agak hangat, antara 20-300C.
b. Batuan karbonat yang bersifat klastik
Tipe klastik ini dapat dibagi lagi menjadi :
a. Bioklastik
b. Interklast/fragmenter
c. Chemiklastik
Gamping Tipe Bioklastik
Tipe gamping ini terdiri seluruhnya dari cangkang-cangkang atau fragmenfragmen kerangka organisme. Biasanya dicirikan bahwa fragmen/cangkang
pernah lepas, terutama jika ditransport.
Lingkungan Pengendapan
Lingkungan pengendapannya terdiri dari :
1. Sering merupakan laut yang beragitasi shoal, bagian-bagian dangkal
dekat pantai (litoral) terutama jika bertekstur grainstone-packstone dengan
partikel-partikel terabrasi.
2. Dapat pula dibagian-bagian teduh dekat suatu reef, dilagoon, difore reef;
merupakan lembaran-lembaran dari reef yang dipecah-pecah gelombang
kebagian air tenang, terutama jika bertektur packstone ataupun wackstone,
dengan butiran yang terabrasi. Di fore reef biasanya merupakan breksi-talus
runtuhan dari reef, terdiri dari pecahan-pecahan cangkang koral.
3. Sering pula neritik; misalnya jika terdiri dari organisme benthos, tanpa
adanya abrasi, misalnya gamping foraminifera besar yang membentuk
bank atau biostrome
Termasuk kedalam tipe bioklastik adalah gamping pelagis : terutamater diri
dari globigerina dan textularia yang menghujani dasar laut dan sering
membentuk kapur/chalk.
Terdapatnya gamping bioklastik; sering membentuk biostrome atau bank
tetapi dapat pula sebagai bioherm.
Gamping Klastik Tipe Fragmenter (Bioklastik Maupun Chemical)
Jenis ini sering pula disebut dendrital limestone (Pettijohn, 1957, p. 401)
namun istilah ini tak dianjurkan untuk dipakai. Tipe klastik fragmenter terdiri
dari fragmen-fragmen yang asalnya tak jelas, dan dapat merupakan
campuran. Istilah yang sering dipakai: calcarenite (<2 mm) dan calcirudite
(> 2 mm) juga Grainy Limestone, Granular Limestone.
Cara terdapatnya jenis gamping ini adalah berlapis baik sering menyerupai
batupasir dan dengan struktur sedimen silang siur, gelebur-gelombang dan
sebagainya.
Gamping Tipe Peralihan
Peralihan ke gamping bioklastik adalah biasa, sehingga menimbulkan
persoalan klasifikasi. Sebaiknya didiskripsi yang baik. Juga
peralihan/pencampuran oolite/pellet sering terjadi. Klasifikasi Dunham(1961)
dipergunakan dalam diagran klasifikasi ini.
Tipe lain adalah Interklast : hasil perombakan/ erosi lapisan yang baru
diendapkan. Biasanya berbutir kasar, sehingga sering merupakan breksi atau
konglomerat.
Lingkungan Pengendapan
Gamping jenis ini pada umumnya, terutama yang bertekstur grainstone,
diendapkan secara mekanis oleh arus laut. Konsep rezim aliran berlaku pula
untuk tipe batuan ini, dan semua sturktur sedimen termasuk urutan-urutan
turbidit dapat diharapkan. Misalnya : dibagian luar suatu shelf (platform)
dimana banyak arus.
1.3.
BATUAN SHALE
Pada umumnya unsur penyusun shale ini terdiri dari lebih kurang 58% silicondioxide
(SiO
2
), 15% aluminium oxide (Al
2
O
3
), 6% iron oxide (FeO) dan Fe
2
O
3
, 2%magnesium oxide (MgO), 3% calcium oxide (CaO), 3% potassium oxide (K
2
O), 1%sodium oxide (Na
2
O) dan 5% air (H
2
O). sisanya adalah metal oxide dan anion.
SIFAT FISIK BATUAN RESERVOIR1. POROSITAS
Porositas (
Selain itu, menurut terjadinya, porositas dapat diklasifikasikan menjadi dua,yaitu :a.
Porositas primer, merupakan porositas yang terbentuk pada waktu batuansediment
diendapkan.b. Porositas sekunder, merupakan porositas batuan yang terbentuk
sesudah batuansediment terendapkan.
2. WETTABILITAS
Wettabilitas didefinisikan sebagai suatu kecenderungan dari adanya fluida lainyang
tidak saling mencampur. Apabila dua fluida bersinggungan dengan bendapadat, maka
salah satu fluida akan bersifat membasahi permukaan benda padattersebut, hal ini
disebabkan adanya gaya adhesi. Dalam system minyak-air, bendapadat, gaya adhesi A
T
yang menimbulkan sifat air membasahi benda padat adalah :
wowoswso A
T
cos
.
dimana ;
4. SATURASI
Saturasi fluida didefinisikan sebagai perbandingan antara volume pori-poribatuan yang
ditempati oleh fluida tertentu dengan volume pori-pori total pada suatubatuan berpori.
Saturasi dapat dinyatakan dalam persamaan dibawah ini :a. Saturasi minyak (So)
adalah :
p o r i t o t a l v o l u m e p o r i y a k isioleh p o r i y a n g d i v o l u m e p o r i So
min
b. Saturasi air (Sg) adalah :
p o r i t o t a l v o l u m e p o r i isiolehair p o r i y a n g d i v o l u m e p o r i Sw
c. Saturasi gas (Sg) adalah :
p o r i t o t a l v o l u m e p o r i isigas p o r i y a n g d i v o l u m e p o r i Sg
Jika pori-pori diisi oleh gas-minyak-air, maka berlaku hubungan :Sg + So + Sw =
1Jika diisi oleh minyak dan air saja, maka :So + Sw = 1
5. PERMEABILITAS
Permeabilitas didefinisikan sebagai suatu bilangan yang menunjukkankemampuan dari
suatu batuan untuk mengalirkan fluida. Teori tersebutdikembangkan oleh Henry Darcy.
Darcy mengungkapkan bahwa kecepatan alirmelewati suatu media yang porous
berbanding lurus dengan penurunan tekanan perunit panjang, dan berbanding terbalik
terhadap viskositas fluida yang mengalir.Persamaan permeabilitas
PTP2
dLdPk V
Dimana :V = kecepatan aliran, cm/sec
= viskositas fluida yang mengalir, cpdP/dL= penurunan tekanan per unit panjang,
atm/cmk = permeabilitas, darcy
6. KOMPRESSIBILITAS
Menurut Geertsma, terdapat tiga macam kompressibilitas pada batuan yaitu :a.
Kompressibilitas matriks batuan, yaitu fraksional perubahan volume dari
materialpadatan batuan (grain) terhadap satuan perubahan tekanan.b.
Kompressibilitas batuan keseluruhan, yaitu fraksional perubahan volume darivolume
batuan terhadap satuan perubahan tekanan.c. Kompressibilitas pori-pori batuan, yaitu
fraksional perubahan volume pori-poribatuan terhadap satuan perubahan
tekanan.Batuan yang berada pada kedalaman tertentu akan mengalami dua
macamtekanan, yaitu ;
Internal stress yang berasal dari desakan fluida yang terkandung di dalampori-pori
batuan (tekanan hidrostatik fluida formasi)
External stress yang berasal dari pembebanan batuan yang ada di atasnya(tekanan
overburden)