Disusun Oleh :
BERLIAN PASCA FITRI C.131.17.0199
SITI ISNA RESTU MAULIDAH C.131.17.0207
UNIVERSITAS SEMARANG
2021
i
ABSTRAK
Penambahan pembangunan SPBU memudahkan masyarakat mencari tempat pengisian
bahan bakar tidak jauh dari tempat tinggal mereka. Pembangunan ini dikerjakan oleh PT.
Aegis Gemilang Perkasa dengan lokasi pembangunan di Jalan Silayur Kec. Ngaliyan Kota
Semarang Jawa Tengah. SPBU ini memiliki luas 2834 m2 dengan bangunan pendukung 3
lantai seluas 507 m2. Pekerjaan ini membutuhkan biaya sekitar Rp. 4.428.679.511,43
(Empat Milyar Empat Ratus Dua Puluh Delapan Juta Enam Ratus Tujuh Puluh Sembilan
Ribu Lima Ratus Sebelas Rupiah) dengan lama pekerjaan adalah 184 hari. Penelitian ini
menggunakan perhitungan Rencana Anggaran Biaya (RAB) dengan sumber harga yang
dikeluarkan Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Semarang dengan tahapan pelelangan
yang dijadikan acuan urutan dalam pelelangan menggunakan Perpres no 16 Tahun 2016
Tentang Pengadaan Barang/Jasa.
Kata kunci : Pembangunan SPBU, RAB, Lelang
ABSTRACT
The addition of Gas station construction makes it easier for people to find a place to refuel
their engine near from where they live. This project was carried out by PT. Aegis
Gemilang Perkasa with a construction site on Silayur street Ngaliyan Semarang City,
Central Java. This gas station has an area of 2834m2 with a supporting building of 3 floors
has an area of 507m2. The work costs around Rp. 4.428.679.511,43 (Four Billion Four
Hundred Twenty Eight Million Six Hundred Seventy Nine Thousand Five Hundred Eleven
Rupiah) with 184 days of work. This study uses the calculation of the Budget Plan (RAB)
with the source of the price issued by the Semarang City Public Works Office with the
auction stage which is used as a reference for the order in the auction using Presidential
Decree No. 16 of 2016 concerning the Procurement of Good/Services.
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kenikmatan, rahmat dan
hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir dengan judul
“Perhitungan Rencana Anggaran Biaya (RAB) Pada Pembangunan SPBU Silayur
Ngaliyan Semarang Beserta Bangunan Pendukung 3 Lantai dan Proses Tender
Berdasarkan Perpres No.16 Tahun 2018” dengan lancar, tanpa suatu halangan apapun.
Penulisan Tugas Akhir ini tidak terlepas dari bimbingan dan bantuan dari berbagai
pihak, oleh karena itu penyusun menyampaikan ucapan terima kasih kepada:
1. Bapak Dr. Supari ST, MT, selaku Rektor Universitas Semarang.
2. Bapak Purwanto, ST, MT, selaku Dekan Fakultas Teknik Universitas Semarang.
3. Bapak Ngudi Hari Crista, ST, MT, selaku Ketua Jurusan Teknik Sipil Universitas
Semarang.
4. Bapak Ir. Hari Setijo Pudjihardjo, MT selaku Dosen Wali dan Dosen Pembimbing
utama yang selalu memberikan bimbingan dan arahan dalam penyusunan laporan
5. Bapak Dr. Ferry Firmawan, ST, MT, PhD selaku Dosen Pembimbing Anggota Tugas
Akhir.
6. Bapak dan Ibu dosen S-1 Program Teknik Sipil Universitas Semarang, yang telah
banyak memberikan ilmu kepada Penyusun selama menempuh pendidikan.
7. Kedua orang tua dan kerabat yang selalu memberi dukungan kepada kami.
8. Teman-teman dan Sahabat serta semua pihak yang telah memberikan motivasi dan
membantu dalam menyelesaikan Laporan Tugas Akhir ini.
Penulis menyadari bahwa Laporan Tugas Akhir ini masih banyak kekurangan. Segala
bentuk koreksi, kritik dan saran yang konstruktif dan membangun sangat penulis harapkan
untuk penyempurnaan Proposal Tugas Akhir ini.
Penulis
iii
DAFTAR ISI
JUDUL ..............................................................................................................................i
LEMBAR PENGESAHAN............................................................................................... ii
KATA PENGANTAR ..................................................................................................... iii
DAFTAR ISI ....................................................................................................................iv
DAFTAR TABEL............................................................................................................vii
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................................ix
BAB I . PENDAHULUAN
iv
2.7 Perhitungan Volume Pekerjaan.....................................................................11
v
4.3.1 Tahapan Pelelangan Pascakualifikasi......................................................... 92
BAB V . PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
vi
DAFTAR TABEL
vii
Tabel 4.29 Rekap Harga Analisa Bahan ..........................................................................87
Tabel 4.30 Rencana Anggaran Biaya ...............................................................................89
Tabel 4.31 Jadwal Proses Lelang ....................................................................................93
viii
DAFTAR GAMBAR
ix
BAB I
PENDAHULUAN
dapat menghambat berjalannya pekerjaan suatu proyek konstruksi, oleh karena itu
perlu dilaksanakan perencanaan yang tepat dan efisien diawali dari perencanaan
desain, estimasi biaya, dan waktu pelaksanaan pada saat proses pelaksanaan proyek
serta pada saat proses berjalannya pelelangan proyek konstruksi tersebut
Berdasarkan beberapa hal tersebut, dilaksanakan tugas akhir Perhitungan
Rencana Anggaran Biaya (RAB) pada Pembangunan SPBU Silayur Ngaliyan
Semarang Beserta Bangunan Pendukung 3 Lantai dan proses tender berdasarkan
Perpres Nomor 16 Tahun 2018.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan Latar belakang di atas maka dapat diambil suatu rumusan masalah
pokok Tugas Akhir ini adalah sebagai berikut:
1. Berapa anggaran biaya yang dibutuhkan pada proyek pembangunan SPBU
Silayur Ngaliyan Semarang dan bangunan pendukung 3 lantai yang menggunakan
harga satuan tahun 2021 semester 1 pada saat proses proyek tersebut dibuka
untuk lelang?
2. Berapakah waktu yang dibutuhkan dalam menyelesaikan pembangunan SPBU
Silayur Ngaliyan Semarang dan bangunan pendukung 3 lantai?
3. Bagaimana proses pelaksanaan tender berdasarkan Perpres No. 16 Tahun 2018
(Tentang Pengadaaan Barang/ Jasa Pemerintah) pada proyek pembangunan
SPBU Silayur Ngaliyan Semarang dan bangunan pendukung 3 lantai dimulai dari
tahap penyusunan dokumen hingga tahap penentuan pemenang lelang?
1.3 Tujuan Penulisan
Tujuan yang ingin dicapai dalam laporan Tugas Akhir ini adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui perhitungan volume pekerjaan serta Rencana Anggaran Biaya (RAB)
pada Proyek Pembangunan SPBU Silayur Ngaliyan Semarang dan Bangunan
Pendukung 3 lantai.
2. Mengetahui perencanaan time schedule atau waktu efektif pelaksanaan pekerjaan
pada Pembangunan Proyek Pembangunan SPBU Silayur Ngaliyan Semarang dan
Bangunan Pendukung 3 lantai.
3. Mengetahui metode pelelangan yang perpedoman (Proses Tender Berdasarkan
Perpres No. 16 Tahun 2018 Tentang Pengadaaan Barang/ Jasa Pemerintah).
4
BAB I. PENDAHULUAN
Di dalamnya berisi sub-sub judul dan menjelaskan bagian awal dari laporan, antara
lain: latar belakang, identifikasi masalah, rumusan masalah, maksud dan tujuan
perhitungan, manfaat perhitungan, sistematika penulisan, batasan masalah, serta
keaslian perhitungan.
BAB V. PENUTUP
Berisi kesimpulan dari data yang sudah dipaparkan oleh penyusun dan saran atau
rekomendasi dari penyusun tentang kebijakan yang dapat diambil berdasarkan
pengalaman penyusun menyusun kegiatan ini.
BAB II
STUDI PUSTAKA
2.1 Pengertian Estimasi Biaya
Estimasi adalah perkiraan mengenai nilai (value), jumlah (amount), ukuran (size)
atau berat (weight) dari sesuatu (Jiunkpe,2008). Dalam konteks kontruksi, estimasi
biaya atau dalam hal ini disebut estimasi biaya pekerjaan kontruksi adalah perkiraan
tentang kemungkinan biaya yang akan digunakan pada aktifitas konstruksi. Pada
umumnya dirujuk pada beberapa data yang sesuai dengan keadaan yang ada dan bisa
diterima, maupun juga disebut sebagai sebuah pentunjuk ilmiah atau perkiraan biaya
atas proyek yang akan dibangun.
Estimasi biaya pada suatu proyek harus dirancang sebelum suatu proyek
dieksekusi, guna mengetahui besarnya kemungkinan biaya pada suatu proyek yang
akan dibangun. Berisi metode konstruksi, volume pekerjaan, dan ketersediaan sumber
daya. Oleh karena itu, estimasi biaya merupakan suatu perkiraan yang hampir sama
pada biaya yang sesungguhnya. Sedangkan biaya sesungguhnya dari suatu proyek tidak
bisa diketahui sampai proyek tersebut terselesaikan.
Estimasi biaya juga merupakan sebuah dokumen atau model yang harus disusun
secara independen yang dapat selalu berkembang untuk digunakan di seluruh siklus
proses pengadaan. Berisi dasar perencanaan keuangan dan penetapan anggaran proyek
yang akan dibangun yang disusun oleh pengelola pengadaan berdasarkan berbagai
input data kebutuhan proyek.
Estimasi biaya berperan dalam menentukan sukses tidaknya suatu proyek, karena
lazimnya memberikan suatu petunjuk tertentu terhadap biaya keseluruhan proyek.
Kualitas suatu estimasi biaya proyek berpegang pada tersedianya data dan
informasi, teknik atau metode yang dipakai, serta kecakapan dan pengalaman dari
estimator. Tersajinya sebuah data dan informasi memegang peranan penting dalam hal
kualitas dari estimasi biaya proyek yang dibuat. Sebagai contoh, pada awal perumusan
lingkup proyek, jika sebagian data atau informasi belum tersedia atau belum
ditentukan, maka estimasi atau perkiraan biaya yang dihasilkan masih berupa dugaan.
Estimasi biaya sangat ditentukan oleh:
a. Tersedianya data dan informasi
b. Teknik serta metode yang digunakan
c. Keahlian dan pengalaman dari estimator
6
7
Perhitungan Rencana Anggaran Biaya ini bertujuan untuk mengetahui jumlah biaya
yang dibutuhkan, mengontrol pengeluaran per item pekerjaan, mencegah adanya
keterlambatan atau pemberhentian pekerjaan, dan meminimalisir pemborosan biaya
yang mungkin terjadi pada saat dilaksanakannya pekerjaan.
m2, m3 atau per unit. Volume pekerjaan nantinya dikalikan dengan harga satuan
pekerjaan, sehingga didapatkan jumlah biaya pekerjaan.
2.3.3 Membuat Daftar Harga Satuan Upah, Material dan Alat (H1)
Harga satuan upah, material dan alat merupakan item yang harus hati-hati dalam
menentukannya, karena dalam tahapan ini seorang Quantity Of Surveyor harus
mempertimbangkan banyak faktor. Dalam kuliah mahasiswa diajarkan bahwa
menentukan harga satuan cukup menggunakan Harga Satuan Pokok Kegiatan (HSPK).
Jika semua penyedia jasa menggunakan HSPK yang dikeluarkan oleh Pemerintah
Daerah maupun Pusat akan terjadi penawaran harga yang sama. Untuk sebuah tender
yang dilelang melalui sistem Layanan Pengadaan Secara Elektronik atau LPSE,
penyedia jasa cukup mengisi harga satuan karena item pekerjaan dan volume
pekerjaan sudah disiapkan oleh pemilik kerja.
Sebuah hipotesis awal harus dibuat sebagai langkah awal untuk
dipertimbangkan. Hipotesis awal ini dalam statistik pengujian hipotesis dikenal
sebagai H0. Hipotesis ini bisa ditolak atau diterima jika dibandingkkan dengan
hipotesis alternatif lainnya, yang disebut sebagai H1. Sebelum menentukan H1 terlebih
dahulu tentukan Harga Satuan diluar keuntungan (HO). Beberapa faktor yang harus
dipertimbangkan dalam menentukan HO adalah Apakah Biaya Asuransi
Ketenagakerjaan dan Perlengkapan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) ada atau
tidak. Jika tidak, maka biaya Asuransi Ketenagakerjaan dan Perlengkapan K3
dimasukan kedalam setiap Harga Satuan.
2.3.7 Rekapitulasi
Kemudian langkah terakhir dalam membuat RAB adalah membuat bagian
rekapitulasi. Rekapitulasi adalah jumlah total masing-masing dari sub pekerjaan,
seperti pekerjaan persiapan, pekerjaan pondasi, atau pekerjaan beton. Kedua sub
pekerjaan tersebut dapat diuraikan lagi secara mendetail, dan setiap pekerjaan
ditotalkan sehingga didapatkan jumlah rupiah.
c. Metode Kubik
Metode kubik adalah metode harga satuan yang didasarkan pada biaya per
meter kubik
d. Metode Bill of Quantity
Metode yang paling teliti dalam memperkirakan harga satuan pekerjaan, tetapi
metode ini biasa dilakukan setelah perencanaan lengkap dengan perinciannya.
Hal-hal yang diperlukan dalam perhitungan RAB adalah sebagai berikut :
1. Ketepatan dalam memperhitungkan kebutuhan bahan dan harga.
2. Ketelitian dalam menghitung jumlah tenaga kerja.
3. Faktor kalibrasi yang digunakan.
4. Harga satuan yang digunakan sebaiknya menggunakan harga satuan
pekerjaan dari daerah tempat proyek dibangun.
Dengan adanya time schedule kita bisa mendapatkan gambaran jangka waktu
pekerjaan dilaksanakan. Pekerjaan dapat diselesaikan serta urutan item pekerjaan yang
harus dilaksanakan. Secara umum time schedule dibuat dengan menghitung seluruh
bobot pekerjaan lalu menyebar bobot tersebut pada satuan waktu yang telah
direncanakan. Tahap-tahap pekerjaan diurutkan dari awal pekerjaan sampai akhir dan
menghabiskan berapa lama pekerjaan tersebut sehingga pada time schedule dapat
dibuat kurva yang berbentuk seperti huruf S.
Kriteria dan kondisi di atas menjadi tolok ukur pantas tidaknya menggunakan
metode penunjukan langsung. Metode ini juga cukup sederhana dalam prosesnya,
karena cukup menilai kemampuan perusahaan dan jika mampu bisa ditunjuk
menjadi penyedia dan melalui proses negosiasi sebelumnya. Yang jelas untuk bisa
menggunakan metode penunjukan langsung, tidak perlu memperhatikan nilai, tetapi
harus memenuhi salah satu kriteria tersebut di atas.
d) Tender Cepat
Adapun Tender Cepat sebagaimana dimaksud dilaksanakan dalam hal:
a) Spesifikasi dan volume pekerjaannya sudah dapat ditentukan secara rinci
b) Pelaku Usaha telah terkualifikasi dalam Sistem Informasi Kinerja Penyedia, dan
Tender sebagaimana dimaksud dilaksanakan dalam hal tidak dapat
menggunakan metode pemilihan Penyedia sebagaimana dimaksud dalam
keadaan tertentu.
Adapun pemilihan melalui Tender Cepat dilakukan dengan ketentuan:
a) peserta telah terkualifikasi dalam Sistem Informasi Kinerja Penyedia;
b) peserta hanya memasukkan penawaran harga;
c) evaluasi penawaran harga dilakukan melalui aplikasi;
d) penetapan pemenang berdasarkan penawaran terendah.
e) Tender
Menurut Perpres ini, pelaksanaan pemilihan melalui Tender/Seleksi meliputi:
a) Pelaksanaan Kualifikasi;
b) Pengumuman dan/atau Undangan;
c) Pendaftaran dan Pengambilan Dokumen Pemilihan;
d) Pemberian Penjelasan;
e) Penyampaian Dokumen Penawaran;
f) Evaluasi Dokumen Penawaran;
g) Penetapan dan Pengumuman Pemenang
h) Sanggah Banding
Selain ketentuan sebagaimana dimaksud untuk pelaksanaan pemilihan
Pekerjaan Konstruksi ditambahkan tahapan Sanggah Banding, bunyi Pasal 50 ayat
(2) Perpres. Pelaksanaan pemilihan sebagaimana dimaksud, menurut Perpres ini,
16
2) Pengumuman Lelang
Merupakan pemberitahuan kepada masyarakat dan para penyedia barang/jasa
akan lelang dengan maksud menghimpun peminat lelang dan pemberitahuan
kepada pihak yang berkepentingan. Pengumuman lelang dilakukan setelah
mendapat kepastian tempat, hari, tanggal dan jam lelang di kantor lelang.
3) Pendaftaran Peserta
Merupakan proses memasukan minat untuk mengikuti lelang dengan melihat
syarat dan kualifikasi penyedia barang/jasa yang ditetapkan untuk mengikuti
lelang pekerjaan tersebut.
4) Pengambilan Dokumen Lelang
Merupakan pengambilan dari dokumen yang ada pada lelang pekerjaan tersebut.
Dokumen ini berisi gambar kerja sebagai acuan dasar penghitungan volume dan
BOQ yang memuat spesifikasi dari pekerjaan, material yang ditetapkan
5) Penyusunan Berita Acara
Merupakan pembuatan kesepakatan yang ditetapkan oleh penyelenggara lelang.
6) Penjelasan Dokumen Lelang dan Perubahannya.
Merupakan penjelasan dokumen yang dianggap kurang jelas, dalam pelaksanaan
pekerjaan dan perubahan-perubahan yang terjadi dalam gambar kerja.
7) Pemasukan Dokumen Penawaran
Merupakan memasukan penawaran keseluruhan harga pekerjaan tersebut yang
didasarkan pada volume harga satuan dan analisa gambar kerja yang ditetapkan.
8) Pembukaan Dokumen Penawaran
Tahapan ini merupakan tahap awal dari penyelenggara untuk mengumumkan
total seluruh biaya sebelum kontraktor melakukan penawaran, ada batasan-
batasan harga yang sudah ditentukan.
9) Evaluasi Administrasi, Kualifikasi, Teknis dan Harga
Evaluasi dilakukan setelah dari pihak penyedia barang atau jasa memasukkan
dokumen penawaran, pihak panitia lelang akan menentukan beberapa penyedia
jasa yang memenuhi ketentuan yang ada.
10) Pembuktian Kualifikasi
Penyedia jasa yang memenuhi kriteria syarat lelang akan diberi undangan melalui
LPSE/email untuk melakukan pembuktian kualifikasi, yaitu menunjukkan
keaslian dokumen yang telah diunggah pada dokumen penawaran.
18
Penelitian mempunyai tujuan supaya kegiatan penelitian tidak lepas dari kerangka
tujuan yaitu memecahkan masalah. Penelitian juga harus dipikirkan dengan matang
mulai dari persiapan, pelaksanaan sampai dengan penyelesaian laporan dengan
mengikuti metodologi yang benar.
19
20
Mencari data asli yang dibutuhkan selanjutnya akan dilakukan analisis data.
Berikut adalah analisis data pada laporan:
Gambar Rencana
nilai dari penilaian tersebut mendapat hasil yang tidak sesuai harapan. Berbeda
dengan lelang pascakualifikasi dimana penawaran dilampirkan didepan dan
penilaian setelahnya.
Login Rekanan
Mendaftar Lelang
Mengirim Pertanyaan
(Aanwijizing)
Proses Evaluasi
Penetapan Pemenang
SPPBJ
Penandatanganan Kontrak
LOKASI PROYEK
24
25
8. Struktur Organisasi
PROJECT MANAGER
SITE MANAGER
ADMIN ADMIN
KEUANGAN GUDANG
DRAFTER
26
A. Data Fisik
Dalam daftar harga satuan bahan terdiri dari Nomor, uraian, kode, satuan,
koefisien, harga satuan dan jumlah harga yang di tunjukan dalam berbentul tabel.
Koefisien analisa harga satuan adalah angka – angka jumlah kebutuhan bahan
maupun tenaga yang diperlukan untuk mengerjakan suatu pekerjaan dalam satuan
tertentu. Koefisien analisa harga satuan berfungsi sebagai pedoman awal
perhitungan rencana anggaran biaya bangunan., kondisi tersebut membuat koefisien
analisa harga satuan menjadi kunci menghitung dengan tepat perkiraan anggaran
biaya. Untuk mencari koefisien analisa harga satuan di Indonesia bisa dilakukan
dengan berbagai macam cara, diantaranya adalah dengan melihat buku analisa
BOW, melihat Standar Nasional Indonesia (SNI), melihat standar perusahaan,
27
pengamatan dan penelitian langsung dilapangan dan melihat standar harga satuan.
Pembangunan pemerintahan biasanya menentukan nilai koefisien dengan
mengambil data PERMEN PU yang berstandar SNI dan untuk harga satuannya
mengunakan hasil pengamatan dan penelitian langsung dari lapangan sesuai di
daerah terkait. Rumus menghitung koefisien pekerja :
Jumlah pekerja
Disini penulis menggunakan 7jam kerja perhari sesuai SNI, untuk jam penyelesaian
pekerjaan penulis menyesuaikan nilai yang sudah ada pada tabel nilai koefisien
analisa harga dari dinas.
2. Pekerjaan Tanah
a. Penggalian 1 m³ tanah biasa sedalam 1m
Koefisein dari tabel harga analisa bahan terdapat nilai 0,750 untuk pekerja
dan 0,025 untuk mandor. Niali koefisien didapat dari :
Pekerja = 7 : 9,26 = 0,756 / 0,75 sesuai SNI revisi 6.1.1
Mandor = 0,756 : 30 = 0,0250
30 jumlah pekerja yang diawasai oleh setiap mandor/pengawas.
Koefisein dari tabel harga analisa bahan terdapat nilai 0,500 untuk pekerja
dan 0,050 untuk mandor. Niali koefisien didapat dari :
Pekerja = 7: 13 = 0,538 / 0,500
Mandor = 0,500 : 10 = 0,050
10 jumlah pekerja yang diawasai oles setiap mandor/pengawas.
c. Pengurugan 1 m³ dengan pasir urug
Koefisein dari tabel harga analisa bahan terdapat nilai 0,300 untuk pekerja
dan 0,010 untuk mandor. Niali koefisien didapat dari :
Pekerja = 7: 21 = 0,333 / 0,300
Mandor = 0,300 : 10 = 0,010
10 jumlah pekerja yang diawasai oles setiap mandor/pengawas.
3. Pekerjaan Pondasi
a. Koefisein dari tabel harga analisa bahan terdapat nilai 1,800 untuk pekerja,
0,180 untuk mandor dan 0,900 untuk tukang batu. Niali koefisien didapat
dari :
Pekerja = 7: 3,85 = 1,81 / 1,800
Mandor = 1,800 : 10 = 0,180
Tukang batu = 7 : 7,57 = 0,924 / 0,900
10 jumlah pekerja yang diawasai oles setiap mandor/pengawas.
4. Pekerjaan Beton
a. Membuat 1 m³ beton mutu f’c = 19,3 MPa (K 225 ) slump (12±2)cm w/c =
0,58
29
Koefisein dari tabel harga analisa bahan terdapat nilai 1,650 untuk pekerja
0,083 untuk mandor, 0,275 tukang batu, 0,028 kepala tukang. Niali
koefisien didapat dari :
Pekerja = 7: 4,2 = 1,666 / 1,650
Mandor = 1,650 : 20 = 0,083
10 jumlah pekerja yang diawasai oles setiap mandor/pengawas.
K.Tukang = 7 : 280 = 0,028
6. Pekerjaan Plesteran
a. Pemasangan 1 m² plesteran 1SP : 5PP tebal 15mm
Data koefisien dari analisa harga, Pekerja 0,300, tukang batu 0,100, kepala
tukang 0,010, mandor 0,015. Niali koefisien didapat dari :
Pekerja = 7: 21 = 0,300
Mandor = 0,300 : 20 = 0,015
20 jumlah pekerja yang diawasai oles setiap mandor/pengawas.
T.Batu = 7 : 55 = 0,127 / 0,100
K.Tukang = 0,100 : 10 = 0,010
b. Pemasangan 1 m² acian
Data koefisien dari analisa harga, Pekerja 0,200, tukang batu 0,100, kepala
tukang 0,010, mandor 0,010. Niali koefisien didapat dari :
Pekerja = 7: 35 = 0,200
Mandor = 0,200 : 20 = 0,010
20 jumlah pekerja yang diawasai oles setiap mandor/pengawas.
T.Batu = 7 : 65 = 0,100
K.Tukang = 0,100 : 10 = 0,010
8. Pekerjaan Plafond
a. Pemasangan 1 m² langit langit gypsum board ukuran (120x240x9)mm tebal
9mm
Data koefisien dari analisa harga, Pekerja 0,100, tukang kayu 0,050, kepala
tukang 0,005, mandor 0,005. Nilai koefisien didapat dari :
Pekerja = 7: 65 = 0,100
Mandor = 0,200 : 20 = 0,005
20 jumlah pekerja yang diawasai oles setiap mandor/pengawas.
T.Kayu = 7 : 130 = 0,05
K.Tukang = 0,05 : 10 = 0,005
9. Pekerjaan Pengecetan
a. Pengecetan 1 m² tembok baru ( 1 lapis plamir, 1 lapis cat dasar, 2 lapis cat
penutup) - interior
Data koefisien dari analisa harga, Pekerja 0,020, tukang cat 0,063, kepala
tukang 0,0063, mandor 0,003. Niali koefisien didapat dari :
Pekerja = 7: 350 = 0,020
Mandor = 0,020 : 6 = 0,003
6 jumlah pekerja yang diawasai oles setiap mandor/pengawas.
T.cat = 7 : 110 = 0,063
K.Tukang = 0,063 : 10 = 0,0063
b. Pengecetan 1 m² tembok baru 1lps cat dasar, 2lps cat penutup) - interior
Data koefisien dari analisa harga, Pekerja 0,020, tukang cat 0,063, kepala
tukang 0,0063, mandor 0,003. Niali koefisien didapat dari :
Pekerja = 7: 350 = 0,020
Mandor = 0,020 : 6 = 0,003
6 jumlah pekerja yang diawasai oles setiap mandor/pengawas.
T.cat = 7 : 110 = 0,063
K.Tukang = 0,063 : 10 = 0,0063
c. Pengecetan 1 m² plafond ( 1lps plamuur, 1lps cat dasar, 2lps cat penutup) -
interior
Data koefisien dari analisa harga, Pekerja 0,020, tukang cat 0,063, kepala
tukang 0,0063, mandor 0,003. Niali koefisien didapat dari :
Pekerja = 7: 350 = 0,020
Mandor = 0,020 : 6 = 0,003
T jumlah pekerja yang diawasai oles setiap mandor/pengawas.
T.cat = 7 : 110 = 0,063
K.Tukang = 0,063 : 10 = 0,0063
C. Volume Pekerjaan
volume pekerjaan maka akan diketahui berapa banyak biaya yang diperlukan dalam
pelaksanaan proyek. Perhitungan volume merupakan pekerjaan awal penyusunan
Rencana Anggaran Biaya. Berikut penulis lampirkan hasil perhitungan volume atau
yang lebih dikenal dengan Back Up lapangan berdasarkan data fisik.
a. Pekerjaan Persiapan
1) Pengukuran & Pemasangan Bouplank :
P + L.Bangunan x Jumlah sisi bangunan = 52m + 54,5m x 2 = 161 m²
b. Pekerjaan Area SPBU
Pekerjaan tanah dan pondasi
1) Galian tanah untuk grountank (tangki minyak) =
3) Bekisting
Sisi lebar grountank = P x Tinggi dinding x jumlah
= 12 x 12 x 2 = 288 m²
Sisi panjang grountank = P x Tinggi dinding x tebal beton x jumlah
= 16 x 12 x 2 = 384 m²
Total kebutuhan bekisting = 288 + 384 = 672 m²
2) Beton k1 15x15cm
38
3) Beton K2 20 x 40 cm
a. Beton kolom = P x L x T x Jumlah kolom
= 0,20 x 0,40 x 4 x 38 = 12,16 m³
b. Bekisting kolom = P x L x T x Jumlah sisi x Jumlah kolom
= 0,2 x 0,4 x 4 x 4 x 38 = 48,64m²
c. Pembesian kolom D12= T x Tulangan pokok x berat jenis x Jumlah
= 4 x 4 x 0,89 x 38 = 541,12kg
Pembesian Sloof D8 = T x Tulangan pokok x berat jenis x jumlah
= 20 x 0,7 x 0,39 x 38 = 385,32kg
e. Pekerjaan dinding
1. Pasangan batu bata = P x T x J = 397,61 x 4 x 1 = 1.590,44
Luas lubang pintu & jendela = P x T x Jumlah
Pintu sliding indomaret = 19,5 x 2,5 x = 48,75
Pintu 1 (lantai 2&3) = 1 x 2 x 10 = 20
Jendela 1 (lantai 2&3) = 1,2 x 1,5 x 8 = 1,8
Rooster (lantai 2&3) = 0,04 x 0,6 x 5 = 0,02
Total luas lubang pintu & jendela = 70,57, jadi total pasangan batu bata
= 1.590,44 – 70,57 = 1.519,87m²
f. Pekerjaan Atap
Dak beton
a. Beton dak = P x L x T x kemiringan atap 25°
= 39,20 x 9,8 x 0,15 x co2 25 (0,91)
= 35,52m³
b. Bekisting = P x L x jumlah
= 9,80 x 39,20 x 2 = 768,32m²
c. Pembesian = P : L x Berat Jenis x Jumlah besi : P.bangunan
D12 (sisi tegak) = 9,80 : 0,20 x 0,89 x 2 : 39,2 = 2,23kg
D12 (sisi panjang) = 39,2 : 0,2 x 0,89 x 2 :39,2 = 8,90kg
g. Pekerjaan Plafond
1. Plafond dalam = P x Jumlah ruangan = 391,02 x 3 = 1.173,06m²
2. Plafond luar = P x L x Jumlah ruangan = 41,90 x L x 2 =
125,70m²
3. List Plafond = P x jumlah ruangan = 391,02 x 3 = 1.173,06 m’
i. Pekerjaan finishing
1. Pengecatan dalam (interior) = P x Tinggi
= 227,79 x 4 = 911,16m²
Kebutuhan cat = Luas seluruh bidang – luasan kusen
= 911,16 – 70,57 = 840,59 m²
2. Pengecatan luar (exterior) = P x T x Jumlah = 227,79 x 4 x 2
= 1.822,32 m²
41
c. Pembesian = P x L x Bj x Jumlah
Plat tangga D10 = 12 x 1 x 0,62 x 1 = 7,40
Plat tangga D8 = 120 x 0,70 x 0,39 x 1 = 32,76
Plat tangga D10 = 1 x 0,28 x 0,62 x 60 = 10,37
Bordes = 1,5 x 1 x 0,62 x 3 = 2,78
A PEKERJAAN PERSIAPAN
Pembersihan lokasi, Pengukuran dan Pemasangan
1 161,00 M’
bouplank
2 Penyediaan air bersih 1,00 ls
3 Scaffolding/steiger/alat berat 1,00 ls
4 Penyediaan listrik kerja 1,00 ls
PEKERJAAN SPBU
B PEK. TANAH & PONDASI
1 Galian tanah untuk groundtank (tangki minyak) 2.304,000 m3
2 Lantai kerja & plaster dinding tangki
a. Beton K255 129,600 m3
b. Begisting multiplek 672,000 m2
c. Pembesian dengan besi polos atau ulir 91,225 kg
3 Pondasi tiang pancang 6,00 ttk
4 Plat beton (lantai SPBU)
a. Beton K255 708,50 m3
b. Begisting multiplek 53,25 m2
c. Pembesian dengan besi polos atau ulir 31,63 kg
PEKERJAAN RUKO 3 LANTAI
C PEK. TANAH & PONDASI
1 Penggalian tanah 174,15 m3
43
KONTRAK
P URAIAN PEKERJAAN SAT
VOL
Pemasangan 1 m3 pondasi batu belah campuran 1 SP :
2 64,28 m3
6 PP
3 Pondasi footplat 1 x 1m
a. Beton K255 9,50 m3
b. Begisting multiplek 14,59 m2
c. Pembesian dengan besi polos atau ulir 323,19 kg
4 Urugan pasir pondasi t : 5cm 9,93 m3
5 Urugan tanah kembali 58,05 m3
KONTRAK
P URAIAN PEKERJAAN SAT
VOL
Beton ringbalk uk. 15/15 beton cor 1:2:3 K255 : Besi
5
beton 150 kg
a. Beton K255 4,52 m3
b. Begisting multiplek 60,26 m2
c. Pembesian dengan besi polos atau ulir 769,92 kg
Beton plat lantai 2 & 3 tebal 15 cm, beton cor 1:2:3
6
K255 : Besi beton 150 kg
a. Beton K255 117,31 m3
b. Begisting multiplek 768,32 m2
c. Pembesian dengan besi polos atau ulir 22,25 kg
F PEKERJAAN ATAP
1 Dak beton
a. Beton K255 35,52 m3
b. Begisting multiplek 768,32 m2
c. Pembesian dengan besi polos atau ulir 22,25 kg
G PEKERJAAN PLAFOND
Plafond dalam gypsum 9mm + rangka hollow galvanis
1 1.173,06 m2
40x40 dan 20x40
Plafond luar GRC 6mm + rangka hollow galvanis
2 125,70 m2
40x40 dan 20x40
3 List plafond gypsum 1.173,06 m
45
KONTRAK
P URAIAN PEKERJAAN SAT
VOL
H PEKERJAAN LANTAI DAN DINDING
1 Rabat beton keramik tebal 3cm 14,01 m3
2 Keramik 60x60cm 1.401,30 m2
3 Pasir urug bawah lantai tebal 3cm 1.441,20 m3
4 Keramik 40x40cm 39,90 m2
I PEKERJAAN FINISHING
1 Pengecatan dinding dalam (interior) 840,59 m2
2 Pengecatan dinding (eksterior) 1.822,32 m2
3 Cat plafond 1.173,06 m2
J PEKERJAAN LAIN-LAIN
1 Tangga besi
a. Beton K255 3,25 m3
b. Begisting multiplek 16,50 m2
c. Pembesian dengan besi polos atau ulir 53,31 kg
2 Rooster 20x20 1,80 m2
Ha Jumlah
P Uraian Pekerjaan Ket Koef Vol
ri Pekerja
A PEKERJAAN PERSIAPAN
PEKERJAAN SPBU
Ha Jumlah
P Uraian Pekerjaan Ket Koef Vol
ri Pekerja
Ha Jumlah
P Uraian Pekerjaan Ket Koef Vol
ri Pekerja
Ha Jumlah
P Uraian Pekerjaan Ket Koef Vol
ri Pekerja
Ha Jumlah
P Uraian Pekerjaan Ket Koef Vol
ri Pekerja
Ha Jumlah
P Uraian Pekerjaan Ket Koef Vol
ri Pekerja
Ha Jumlah
P Uraian Pekerjaan Ket Koef Vol
ri Pekerja
F PEKERJAAN ATAP
1 Dak beton
G PEKERJAAN PLAFOND
Ha Jumlah
P Uraian Pekerjaan Ket Koef Vol
ri Pekerja
Tukang Kayu 0,050 5,87 = 6
Kepala Tukang 0,005 0,59 = 1
Mandor 0,003 0,35 = 1
I PEKERJAAN FINISHING
1 Pengecatan dinding dalam (interior) Pekerja 0,020 0,36 = 4
Ha Jumlah
P Uraian Pekerjaan Ket Koef Vol
ri Pekerja
Tukang Cat 0,063 10,56 = 11
Kepala Tukang 0,006 1,06 = 2
Mandor 0,003 0,50 = 1
J PEKERJAAN LAIN-LAIN
1 Tangga besi
a. Beton K255 Pekerja 1,650
Tukang Batu 0,275
3,25
Kepala Tukang 0,028
Mandor 0,083
b. Begisting multiplek Pekerja 0,660 3,63 = 4
daftar harga sewa alat yang isinya memuat data-data mengenai biaya sewa alat
yang disewa dalam sebuah proyek pembangunan.
Dalam daftar harga satuan bahan terdiri dari nomor, uraian, kode, satuan,
koefisien, harga satuan dan jumlah harga yang di tunjukan dalam berbentuk tabel.
Koefisien analisa harga satuan adalah angka – angka jumlah kebutuhan bahan
maupun tenaga yang diperlukan untuk mengerjakan suatu pekerjaan dalam satuan
tertentu. Koefisien analisa harga satuan berfungsi sebagai pedoman awal
perhitungan rencana anggaran biaya bangunan., kondisi tersebut membuat koefisien
analisa harga satuan menjadi kunci menghitung dengan tepat perkiraan anggaran
biaya untuk mencari koefisien analisa harga satuan di Indonesia bisa dilakukan
dengan berbagai macam cara, diantaranya adalah dengan melihat buku analisa
BOW, Melihat Standar Nasional Indonesia (SNI), Melihat standar perusahaan,
pengamatan dan penelitian langsung dilapangan dan melihat standar harga satuan.
Disini penulis menguraikan nilai koefisien mengunakan acuan SNI. Penelitian SNI
ini dilakukan dalam dua tahab, tahab pertama dengan melakukan pengumpulan data
sekunder analisis biaya yang diperoleh dari beberapa BUMN, kontraktor dan data
yang berasal dari analisis yang telah ada sebelumnya yaitu BOW. Dari data
sekunder yang terkumpul dipilih data dengan modus terbanyak. Tahap kedua
adalah penelitian lapangan untuk memperoleh data primer sebagai cross check
terhadap data sekunder terpilih pada penelitian tahap pertama. Penelitian lapangan
berupa penelitian produktifitas tenaga kerja lapangan pada beberapa proyek
pembanguan untuk komposisi bahan yang digunakan pada setiap jenis pekerjaan
dengan pendekatan kinerja/performance dari jenis pekerjaan terkait.
1. Pekerjaan Persiapan
a. Pengukuran dan pemasangan 1 m¹ Bouwplank, nilai koefisien pada analisa
harga satuan yang penulis dapatkan dari dinas mengikuti SNI 7394 : 2008,
yang terdapat nilai :
Tabel 4.4 Pekerjaan persiapan
Kebutuhan Satuan Indeks
Pekerja OH 0,100
Mandor OH 0,005
2. Pekerjaan Tanah
a. Penggalian 1 m³ tanah biasa sedalam 1m, nilai koefisien pada analisa harga
satuan yang penulis dapatkan dari dinas mengikuti SNI 2835 : 2008, yang
terdapat nilai :
Tabel 4.5 Pekerjaan galian
Kebutuhan Satuan Indeks
Pekerja OH 0,750
Tenaga Kerja
Mandor OH 0,025
Pekerja OH 0,500
Tenaga Kerja
Mandor OH 0,050
57
Pekerja OH 0,300
Tenaga Kerja
Mandor OH 0,010
PU m³ 1.200
d. Pengurugan 1 m³ Sirtu Padat, nilai koefisien pada analisa harga satuan yang
penulis dapatkan dari dinas mengikuti SNI 7394 : 2008, yang terdapat nilai :
Tabel 4.8 Pekerjaan sirtu
Kebutuhan Satuan Indeks
Pekerja OH 0,250
Tenaga Kerja
Mandor OH 0,025
3. Pekerjaan Pondasi
a. Pada pekerjaan pasangan pondasi batu bata belah campuran 1SP:6PP, nilai
koefisien pada analisa harga satuan yang penulis dapatkan dari dinas mengikuti
SNI 2836 : 2008, yang terdapat nilai :
Tabel 4.9 Pekerjaan batu belah
Kebutuhan Satuan Indeks
PC Kg 117,000
Bahan
PP m³ 0,561
Pekerja Oh 1,500
58
Mandor Oh 0,075
4. Pekerjaan Beton
a. Pada pekerjaan Membuat 1 m³ beton mutu f’c = 19,3 MPa (K 225 ) slump
(12±2)cm w/c = 0,58. Nilai koefisien pada analisa harga satuan yang penulis
dapatkan dari dinas mengikuti SNI 7394 : 2008, yang terdapat nilai :
Tabel 4.10 Pekerjaan beton
Kebutuhan Satuan Indeks
PC Kg 371,000
PB Kg 698
Bahan
KR (maksimum Kg 1047
30mm)
Air Liter 215
Pekerja Oh 1,650
Mandor Oh 0,083
Catatan : Bobot isi pasir = 1.400 kg/m³, bobot isi krikil = 1.350 kg/m³,
Bukling factor pasir 20% .
59
Dari nilai pada tabel 4.3 penulis menghitung matrial pasir karena di analisa
harga satuan mempunyai satuan m³ dan pada daftar SNI dalam satuan kg,
dengan cara mengubah satuan kg ke m³ = 698 : 1.400 (bobot isi pasir pada
catatan) = 0.498 m³.
b. Pekerjaan Pembesian dengan besi tulangan polos atau ulir, nilai koefisien
pada analisa harga satuan yang penulis dapatkan dari dinas mengikuti SNI
7394 : 2008, yang terdapat nilai :
Pekerja OH 0,070
Mandor OH 0,004
Pekerja OH 0,025
Mandor OH 0,001
Pekerja OH 0,520
Mandor OH 0,026
Pekerja OH 0,520
Mandor OH 0,026
Mandor OH 0,033
Mandor OH 0,033
Pekerja OH 0,660
Mandor OH 0,033
Mandor OH 0,033
64
PC Kg 18,500
Bahan
PP m³ 0,102
Pekerja OH 0,600
Mandor OH 0,030
PC Kg 11,000
Bahan
PP m³ 0,035
Pekerja OH 0,300
Mandor OH 0,015
65
6. Pekerjaan Plesteran
a. Pemasangan 1 m² plesteran 1SP : 5PP tebal 15mm, nilai koefisien pada
analisa harga satuan yang penulis dapatkan dari dinas mengikuti SNI 2837 :
2008, yang terdapat nilai :
PC kg 5,184
Bahan
PP m³ 0,026
Pekerja OH 0,300
Mandor OH 0,015
Bahan PC kg 3,250
Pekerja OH 0,200
Mandor OH 0,010
66
PP m³ 0,045
Pekerja OH 0,240
Mandor OH 0,012
PP m³ 0,045
Pekerja OH 0,250
67
Mandor OH 0,013
8. Pekerjaan Plafond
a. Pemasangan 1 m² langit langit gypsum board ukuran (120x240x9)mm
tebal 9mm, nilai koefisien pada analisa harga satuan yang penulis
dapatkan dari dinas mengikuti SNI 2839 : 2008, yang terdapat nilai :
Tabel 4.25 Pekerjaan plafond
Kebutuhan Satuan Indeks
Pekerja OH 0,100
Mandor OH 0,003
Pekerja OH 0,050
Mandor OH 0,003
9. Pekerjaan Pengecetan
a. Pengecetan 1 m² tembok baru ( 1lps plamuur, 1lps cat dasar, 2lps cat
penutup) - interior & exterior, nilai koefisien pada analisa harga satuan yang
penulis dapatkan dari dinas mengikuti SNI 2839 : 2008, yang terdapat nilai :
Tabel 4.27 Pekerjaan pengecatan
Kebutuhan Satuan Indeks
Pekerja OH 0,02
Mandor OH 0,003
69
B BAHAN
Kayu balok (bouwplank, 28.200,00
1 M.62 m3 0,012 2.350.000,00
pagar, kantor sementara)
2 Paku M.160 kg 0,020 17.050,00 341,00
C PERALATAN
JUMLAH HARGA ALAT
D Jumlah (A+B+C) 139.141,00
B BAHAN
JUMLAH HARGA BAHAN
C PERALATAN
JUMLAH HARGA ALAT
D Jumlah (A+B+C) 82.000,00
B BAHAN
JUMLAH HARGA BAHAN
C PERALATAN
JUMLAH HARGA ALAT
D Jumlah (A+B+C) 59.000,00
B BAHAN
1 Pasir urug (quarry-lokasi) M.9 m3 1,200 250.100,00 300.120,00
C PERALATAN
JUMLAH HARGA ALAT
D Jumlah (A+B+C) 332.920,00
B BAHAN
1 Pasir urug (quarry-lokasi) M.9 m3 1,200 257.300,00 308.760,00
C PERALATAN
JUMLAH HARGA ALAT
D Jumlah (A+B+C) 338.260,00
B BAHAN
1 Batu belah (quarry-lokasi) M.5 m3 1,170 257.300,00 348.894,00
C PERALATAN
1 Concrete mixer 350 l E.12 jam 0,689 98.500,00 67.817,25
Water maker truck 22.016,28
2 E.42 jam 0,057 384.900,00
3000-4000 l
3 Alat bantu E.49 set 0,100 50.000,00 5.000,00
B BAHAN
1 Portland cement M.504 kg 371,0 1.500,00 556.500,00
Pasir muntilan (quarry- 193.894,43
2 M.24 m3 0,499 388.900,00
lokasi)
3 Batu pecah M.31 kg 1047,0 210,00 219.870,00
C PERALATAN
JUMLAH HARGA ALAT
D Jumlah (A+B+C) 1.236.974,43
B BAHAN
1 Baja tulangan polos U-24 M.142 kg 10,50 13.150,00 138.075,00
C PERALATAN
JUMLAH HARGA ALAT
D Jumlah (A+B+C) Harga per 10 kg 158.749,00
74
B BAHAN
1 Baja tulangan ulir U-32 M.143 kg 10,50 13.530,00 142.065,00
C PERALATAN
JUMLAH HARGA ALAT
D Jumlah (A+B+C) Harga per 10 kg 158.749,00
B BAHAN
1 Jaring kawat baja dilas M.154 kg 10,20 15.150,00 154.530,00
C PERALATAN
JUMLAH HARGA ALAT
D Jumlah (A+B+C) Harga per 10 kg 169.895,00
B BAHAN
1 Kayu sengon (papan) M.71 m3 0,040 3.782.400,00 151.296,00
C PERALATAN
JUMLAH HARGA ALAT
76
B BAHAN
1 Kayu sengon (papan) M.71 m3 0,045 3.782.400,00 170.208,00
C PERALATAN
JUMLAH HARGA ALAT
D Jumlah (A+B+C) 272.423,00
B BAHAN
1 Kayu sengon (papan) M.71 m3 0,040 3.782.400,00 151.296,00
C PERALATAN
JUMLAH HARGA ALAT
D Jumlah (A+B+C) 437.386,00
B BAHAN
1 Kayu sengon (papan) M.71 m3 0,040 3.782.400,00 151.296,00
C PERALATAN
JUMLAH HARGA ALAT
D Jumlah (A+B+C) 451.186,00
B BAHAN
1 Kayu sengon (papan) M.71 m3 0,040 3.782.400,00 151.296,00
C PERALATAN
JUMLAH HARGA ALAT
D Jumlah (A+B+C) 527.786,00
B BAHAN
1 Kayu sengon (papan) M.71 m3 0,030 3.782.400,00 113.472,00
C PERALATAN
JUMLAH HARGA ALAT
D Jumlah (A+B+C) 398.722,00
B BAHAN
1 Bata merah 5 x 11 x 22 M.27 buah 140,00 610,00 85.400,00
C PERALATAN
JUMLAH HARGA ALAT
D Jumlah (A+B+C) 261.845,80
B BAHAN
1 Rooster 20 x 20 M.1346 buah 30,000 11.800,00 354.000,00
C PERALATAN
JUMLAH HARGA ALAT
81
B BAHAN
1 Portland cement M.504 kg 5,184 1.500,00 7.776,00
Pasir muntilan (quarry- 10.111,40
2 M.24 m3 0,026 388.900,00
lokasi)
JUMLAH HARGA BAHAN 17.887,40
C PERALATAN
JUMLAH HARGA ALAT
D Jumlah (A+B+C) 72.937,40
2. Pemasangan 1 m2 acian
B BAHAN
1 Portland cement M.504 kg 3,250 1.500,00 4.875,00
C PERALATAN
JUMLAH HARGA ALAT
D Jumlah (A+B+C) 41.575,00
B BAHAN
1 Granit tile 60x60 (double) M.460 buah 2.917 92.800,00 270.697,60
C PERALATAN
JUMLAH HARGA ALAT
D Jumlah (A+B+C) 364.898,10
83
B BAHAN
1 Granit tile 40x40 (double) M.461 buah 6.630 39.200,00 259.896,00
C PERALATAN
JUMLAH HARGA ALAT
D Jumlah (A+B+C) 354.096,50
B BAHAN
Gypsum board (120 x 22.568,00
1 M.443 lembar 0,364 62.000,00
240 x 9)
2 Paku skrup M.161 kg 0,110 30.090,00 3.309,90
C PERALATAN
JUMLAH HARGA ALAT
D Jumlah (A+B+C) 44.227,90
B BAHAN
1 List gypsum profil M.450 m1 1,10 17.200,00 18.920,00
C PERALATAN
JUMLAH HARGA ALAT
D Jumlah (A+B+C) 35.069,90
B BAHAN
1 Plammir tembok M.557 kg 0,10 39.000,00 3.900,00
Cat dasar (cat tembok 8.320,00
2 M.539 kg 0,10 83.200,00
interior)
Cat penutup (cat tembok 21.268,00
3 M.540 kg 0,26 81.800,00
interior)
JUMLAH HARGA BAHAN 33.488,00
C PERALATAN
JUMLAH HARGA ALAT
D Jumlah (A+B+C) 45.050,00
2. Pengecatan 1 m2 tembok baru (1 lps cat dasar, 2 lps cat penutup) - eksterior
C PERALATAN
JUMLAH HARGA ALAT
D Jumlah (A+B+C) 36.416,00
3. Pengecatan 1 m2 plafond (1 lps cat plammir, 1 lps cat dasar, 2 lps cat penutup) -
interior
B BAHAN
1 Compon plafond M.452 kg 0,25 5.000,00 1.250,00
Cat dasar (cat tembok 8.320,00
2 M.539 kg 0,10 83.200,00
interior)
Cat penutup (cat tembok 21.268,00
3 M.540 kg 0,26 81.800,00
interior)
JUMLAH HARGA BAHAN 30.838,00
C PERALATAN
JUMLAH HARGA ALAT
D Jumlah (A+B+C) 42.400,00
Dari harga analisa diatas dapat disajikan table harga satuan berdasarkan
analisa teresebut. Berikut penulis lampirkan harga satuan pekerjaannya.
Harga Satuan
No Uraian Satuan Ket
(Rp)
Pemasangan 1 m2 dinding bata merah (5x11x22) cm tebal ½
1 m2 288.030,00
batu campuran 1 SP : 5 PP
Pemasangan 1 m2 dinding terawang (rooster) 20 x 20 campuran
2 m2 410.257,00
1 SP : 3 PP
Pemasangan 1 m2 dinding terawang (rooster) 20 x 20 campuran
3 m2 410.257,00
1 SP : 4 PP
VI Pekerjaan Plesteran
1 Pemasangan 1 m2 plesteran 1 SP : 5 PP tebal 15 mm m2 80.231,00
2 Pemasangan 1 m2 acian m2 45.732,00
VII Pekerjaan Penutup Lantai dan Dinding
1 Pemasangan 1 m2 lantai ubin granit 60 x 60 cm (double loading) m2 401.387,00
2 Pemasangan 1 m2 lantai ubin granit 40 x 40 cm (double loading) m2 389.506,00
VIII Pekerjaan Plafond
Pemasangan 1 m2 langit-langit gypsum board ukuran (120 x 240
1 m2 48.650,00
x 9) mm tebal 9 mm
2 Pemasangan 1 m1 list langit-langit gypsum profil m1 38.576,00
IX Pekerjaan Pengecatan
Pengecatan 1 m2 tembok baru (1 lps plammir, 1 lps cat dasar, 2
1 m2 49.555,00
lps cat penutup) - interior
Pengecatan 1 m2 tembok baru (1 lps cat dasar, 2 lps cat penutup)
2 m2 40.057,00
- eksterior
Pengecatan 1 m2 plafond (1 lps plammir, 1 lps cat dasar, 2 lps
3 m2 46.640,00
cat penutup) - interior
HARSAT JUMLAH
P URAIAN PEKERJAAN VOL SAT
(Rp) (Rp)
PEKERJAAN SPBU
3 Pondasi footplat 1 x 1m
90
HARSAT JUMLAH
P URAIAN PEKERJAAN VOL SAT
(Rp) (Rp)
HARSAT JUMLAH
P URAIAN PEKERJAAN VOL SAT
(Rp) (Rp)
HARSAT JUMLAH
P URAIAN PEKERJAAN VOL SAT
(Rp) (Rp)
TOTAL Rp 4.692.608.220,11
Adapun uraian dari urutan pelaksanaan pelelangan umum pasca kualifikasi, yaitu :
1. Pengumuman Lelang Pasca Kualifikasi
Panitia harus mengumumkan secara menyeluruh melalui media cetak,
papan pengumuman resmi serta bila memungkinkan melalui media elektronik,
seperti E-procurement. Isi pengumuman lelang memuat sekurang-kurangnya :
1) Nama dan alamat pengguna barang atau jasa yang akan mengadakan
pelelangan
2) Uraian singkat mengenai pekerjaan yang akan dilaksanakan
3) Syarat-syarat peserta lelang.
4) Tempat, tanggal, hari dan waktu untuk mendaftarkan diri sebagai peserta.
Proses pencarian informasi pengumuman pelelangan suatu proyek
pekerjaan dilakukan tanpa harus login terlebih dahulu, karena pengumuman
pelelangan merupakan informasi yang dapat diakses olek publik tanpa ada
batasan status. Pada proses lelang proyek ini pengumuman lelang dapat dilihat
pada website LPSE Semarang.
Tabel 4.31 Jadwal Proses Lelang
3. Penjelasan Dokumen
Pemberian penjelasan atau Aanwijizing dokumen dilakukan pada waktu
yang ditentukan, diikuti para penyedia barang atau jasa yang terdaftar dalam
peserta yang lolos kualifikasi. Pemberian penjelasan mengenai dokumen lelang
yang berupa pertanyaan dari peserta dan jawaban dari panitia serta keterangan
lain termasuk perubahannya dan peninjauan lapangan, dituangkan dalam Berita
Acara Penjelasan (BAP) yang dapat diakses pada Lembaga Penyedia Secara
Elektronik (LPSE) oleh semua peserta lelang. Setelah selesai diadakannya
Aanwijizing maka panitia lelang menyiapkan berita acara dan dilengkapi dengan
95
absensi sebagai catatan apabila terjadi perubahan pada desain maupun kontrak
pekerjaan.
8. Penetapan Pemenang
Panitia menetapkan caron pemenang lelang yang memasukan penawaran
yang menguntungkan bagi negara dalam arti :
1) Penawaran secara administratif dan teknis dapat dipertanggung jawabkan.
2) Perhitungan harga yang ditawarkan dapat dipertanggung jawabkan.
3) Telah memperhatikan penggunaan semaksimal mungkin hasil produk dalam
negeri.
4) Penawaran tersebut merupakan penawaran terendah diantara penawaran
yang memenuhi syarat.
Usulan penetapan pemenang lelang disusun sesuai dengan urutannya dan
harus memuat :
1) Nama dan alamat penyedia barang dan jasa
97
9. Pengumuman Pemenang
Peserta lelang dapat melihat hasil pengumuman pemenang lelang pada
website LPSE Semarang.
PENUTUP
Dalam penyusunan Tugas akhir ini tentang Perhitungan Rencana Anggaran Biaya
dan Proses Lelang Pada Pembangunan Pembangunan SPBU di Silayur Ngaliyan Beserta
Bangunan Pendukung 3 Lantai ini mengalami banyak kendala, kendala tersebut karena
adanya faktor-faktor seperti kurangnya wawasan dan masih terbatasnya pengetahuan dan
pengalaman. Sehingga dalam melaksanakan perhitungan Tugas Akhir ini masih banyak
terdapat kekurangan dan ketidaksempurnaan dalam penulisan.
Terlepas dari kendala-kendala yang dialami laporan ini telah dapat terselesaikan
dan disajikan dengan sebaik-baiknya tanpa melupakan kriteria-kriteria yang dianjurkan.
Karena pada perhitungan anggaran biaya pembangunan gedung ini sudah berdasarkan
harga satuan yang ditetapkan Departemen Pekerjaan Umum (DPU) Kota Semarang tahun
2021.
Dengan adanya laporan ini maka dapat diketahui bahwa perhitungan rencana
anggaran biaya dan tahap-tahap pelelangan merupakan hal yang penting dan merupakan
awal dalam sebuah pembanguan proyek dimulai. Pada bagian akhir laporan terdapat
kesimpulan serta saran yang berhubungan dengan rencana anggaran biaya dan proses
lelang.
5.1 Kesimpulan
Dari hasil penyusunan laporan Tugas Akhir yang berjudul “Perhitungan Rencana
Anggaran Biaya (Rab) Pada Pembangunan Spbu Silayur Ngaliyan Semarang Beserta
Bangunan Pendukung 3 Lantai Dan Proses Tender Berdasarkan Perpres No.16 Tahun
2018” ini dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Dari hasil perhitungan didapat jumlah total rencana anggaran biaya sebesar Rp.
4.692.608.220,11 (Empat Milyar Enam Ratus Sembilan Puluh Dua Juta Enam
Ratus Delapan Ribu Dua Ratus Dua Puluh Rupiah)dengan waktu pelaksanaan
pembangunan 184 hari.
2. Untuk tahap pelelangan adalah sebagai acuan ataupun ilustrasi urutan dalam
pelelangan, sehingga untuk kelengkapan personil dan administrasi kantor dianggap
99
100
5.2 Saran
Dalam penyusunan Tugas Akhir ini ada beberapa saran yang perlu diperhatikan
dalam perhitungan Rencana Anggaran Biaya adalah sebagai berikut :
1. Dalam menyusun metode kerja perlu dilakukan tinjauan langsung ke lokasi untuk
mendapatkan hasil yang sesuai.
2. Sesuaikan harga satuan bahan, harga upah pekerja dan harga sewa alat dengan
harga yang berlaku sesuai dengan lokasi pembangunan serta dari sumber yang
terpercaya dan mewakili harga pasaran.
DAFTAR PUSTAKA
Firmansyah, Achil Yoga Adi. 2013. TA : Rancang Bangun Aplikasi Rencana Anggaran
Biaya Dalam Pembangunan Rumah. Undergraduate thesis, STIKOM Surabaya.
Fathansyah, Ir. 2002. Analisa-analisa Dalam Proyek. Bandung.
Jiunkpe. 2008. Pengertian Estimasi. www.google.com (katalog online Universitas Kristen
Petra).
Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 Tentang Pengadaan Barang dan Jasa
Pemerintah.
Supranto, J. 2003. Metode Penelitian Hukum dan Statistik. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
SNI. 2835 : 2008. Tentang Tata Cara Perhitungan Harga Satuan Pekerjaan Tanah untuk
Konstruksi Bangunan Gedung dan Perumahan. Badan Standarisasi Nasional.
SNI. 2836 : 2008. Tentang Tata Cara Perhitungan Harga Satuan Pekerjaan Pondasi untuk
Konstruksi Bangunan Gedung dan Perumahan. Badan Standarisasi Nasional.
SNI. 2837 : 2008. Tentang Tata Cara Perhitungan Harga Satuan Pekerjaan Plesteran untuk
Konstruksi Bangunan Gedung dan Perumahan. Badan Standarisasi Nasional.
SNI. 2839 : 2008. Tentang Tata Cara Perhitungan Harga Satuan Pekerjaan Langit-langit
untuk Konstruksi Bangunan Gedung dan Perumahan. Badan Standarisasi Nasional.
SNI. 6897 : 2008. Tentang Tata Cara Perhitungan Harga Satuan Pekerjaan Dinding untuk
Konstruksi Bangunan Gedung dan Perumahan. Badan Standarisasi Nasional.
SNI. 7394 : 2008. Tentang Tata Cara Perhitungan Harga Satuan Pekerjaan Beton untuk
Konstruksi Bangunan Gedung dan Perumahan. Badan Standarisasi Nasional.
SNI. 7395 : 2008. Tentang Tata Cara Perhitungan Harga Satuan Pekerjaan Penutup Lantai
dan Dinding untuk Konstruksi Bangunan Gedung dan Perumahan. Badan
Standarisasi Nasional.
Wibowo. 2011. Manajemen Kinerja. Edisi Ketiga. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
101