Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
penulisan Tugas AKhir ini, dimana Tugas AKhir ini merupakan salah satu
Teknik Sipil Jurusan Teknik Sipil dan Perencanaan Politeknik Negeri Pontianak.
Data yang kami ambil dalam melakukan penyusunan tugas akhir ini, yaitu
berupa gambar kerja yang didapat pada pembangunan ruko di Jl. M. Sohor
Pontianak dan Harga Satuan berdasarkan Wilayah Kota Pontianak pada tahun
2017.
Pada kesempatan ini kami ingin mengucapkan terima kasih kepada semua
pihak yang telah memberikan dorongan, yaitu bantuan dan masukan dari dosen
pembimbing dan dosen penguji. Dalam penulisan Tugas Akhir ini kami memohon
maaf jika masih terdapat banyak kekurangan baik penulisan maupun penyampain
isi di dalam Tugas Akhir yangtelah kami buat, untuk itu kami mengharapkan
ditujukan kepada :
I
II
1. Ke Dua Orang Tua Kami Yang Tercinta yang selalu mendo’akan dan
2. Bpk. Ir. Muhammad Toasin A., M.Si, selaku direktur Politeknik Negeri
Pontianak
3. Ibu Indah Rosanti, S.ST., M.T. selaku ketua jurusan Teknik Sipil dan
4. Ibu Ir. Nernawani, M.T. selaku ketua Prodi Program Studi D-III Teknik
6. Bpk. Drs. Satriyo Utomo, S.T., M.T. selaku dosen pembimbing dua
Sipil angkatan 2015 yang telah memberikan motivasi dan dorongan serta
Demikian Tugas Akhir ini kami susun, semoga dapat memberikan manfaat
PRAKATA ............................................................................................................... I
DAFTAR ISI ..........................................................................................................III
BAB I .......................................................................................................................1
PENDAHULUAN ...................................................................................................1
1.1 Latar Belakang ......................................................................................... 1
1.2 Permasalahan ............................................................................................ 3
1.3 Pembatasan Masalah ................................................................................ 4
1.4 Tujuan ....................................................................................................... 4
1.4.1 Tujuan Umum ................................................................................... 4
1.4.2 Tujuan Khusus .................................................................................. 5
1.5 Metodologi ............................................................................................... 5
1.5.1 Alur Pengerjaan Tugas Akhir............................................................ 6
Gambar 1.1 Diagram Alir Penyelesaian Tugas Akhir ..................................... 7
1.5.2 Sistematika Penulisan Tugas Akhir .................................................. 8
BAB II ......................................................................................................................9
DASAR TEORI .......................................................................................................9
2.1 Manajemen ............................................................................................... 9
2.1.1 Pengertian manajemen ...................................................................... 9
2.2 Tujuan Manajemen ................................................................................. 10
2.3 Unsur-Unsur Manajemen ....................................................................... 10
2.4 Proses Manajemen .................................................................................. 11
2.5 Manajemen Konstruksi ........................................................................... 13
2.5.1 Pengertian Manajemen Konstruksi ................................................. 13
2.5.2 Tujuan Manajemen Konstruksi ....................................................... 14
2.5.3 Manfaat Penerapan Sistem Manajemen Konstruksi ....................... 14
2.6 Rencana Anggaran Biaya (RAB) ........................................................... 16
2.6.1 Syarat Penyusunan Rencana Anggaran Biaya (RAB) .................... 18
2.6.2 Tahapan Perencanaan Rencana Anggaran Biaya ............................ 19
III
IV
LAMPIRAN
V
DAFTAR GAMBAR
V
VI
VII
VIII
IX
X
DAFARTABEL
DAFTAR TABEL
PENDAHULUAN
Kota Pontianak adalah Ibu Kota Provinsi Kalimantan Barat yang memiliki
perniagaan. Hampir setiap wilayah Pontianak memiliki potensi yang baik dalam
tempat tinggal. Pada saat ini, ruko telah banyak dibangun dan diperjual-belikan
dengan gaya arsitektur yang modern sehingga menambah banyak minat orang
yang strategis dimana usaha perekonomiannya cukup tinggi, sehingga minat para
tersebut.
1
2
sedemikian rupa sehingga diperoleh hasil yang sesuai dengan persyaratan. Untuk
memperoleh tujuan ini perlu diperhatikan pula mengenai mutu bangunan, biaya
yang digunakan dan waktu pelaksanaan. Ketiga persyaratan ini harus berjalan
pelaksanaan yang mana metode pelaksanaan akan menjadi suatu pedoman atau
dasar dalam melakukan suatu pekerjaan, baik dari pekerjaan yang kecil maupun
struktur ada juga kita jumpai pada pembangunan struktur, kegagalan struktur ini
bisa disebabkan juga karena kesalahan pada metode pelaksanaan yang dipakai.
struktur, selain itu kita juga bisa mengefisiensikan penggunaan biaya yang
akhir. Oleh karena itu, dalam penyusunan tugas akhir ini diambil judul yang
judul yang diambil yaitu, ““Analisa Rencana Anggaran Biaya Struktur dan
Pontianak”.
1.2 Permasalahan
1. Keterlambatan pekerjaan
4. Kegagalan struktur
kendala dalam proses pembangunan. Maka dari itu perlu adanya peninjauan
kembali dari segi metode dan rencana anggaran biaya yang diterapkan dalam
Agar laporan Tugas Akhir yang dilakukan tidak menyimpang dan sesuai
dengan biaya dan waktu, maka dari itu diberikan batasan-batasan masalah
sebagai berikut :
ini Rencana Anggaran Biaya yang dibahas pada struktur kolom lantai 1
sampai dengan lantai 4, balok lantai 1 sampai dengan lantai 4, pelat lantai
1.4 Tujuan
Pontianak.
struktur gedung.
1.5 Metodologi
Akhir ini di mulai dari pengumpulan data sekunder dan data primer. Data
sekunder yaitu data yang dikumpulkan dari berbagai sumber seperti Instansi
Kantor Kelurahan/Desa. Menurut jenisnya ada dua jenis data sekunder yaitu data
kuantitatif dan data kualitatif, data kuantitatif adalah data informasi yang berupa
kualitatif adalah data informasi yang berbentuk kalimat verbal bukan berupa
simbol angka dan bilangan, data kualitatif didapat melalui proses menggunakan
teknik analisis mendalam tidak bisa diperoleh secara langsung. Data sekunder
digunakan untuk membuat dan menyusun unit price dan basic price, setelah itu
Data primer yaitu merupakan data yang diperoleh langsung dari sumber
sekunder yaitu data yang dikumpulkan dari beberapa sumber Dari hasil
dan data primer, melakukan kompilasi data yang telah didapat, selanjutnya
membuat analisa batasan masalah yang akan dibahas, batasan masalah yang
diambil yaitu alias RAB, Analisa Perencanaan waktu, dan Analisa Metode
MULAI
PENGUMPULAN DATA
KOMPILASI DATA
SELESAI
sebagai berikut :
BAB I : PENDAHULUAN
BAB IV : PENUTUP
Bab ini berisikan tentang kesimpulan dan saran dimana kesimpulan yang
diambil dari pembahasan dari Bab III, dan menjawab tujuan serta saran di ambil
2 BAB II
DASAR TEORI
2.1 Manajemen
sasaran (goals) secara efektif dan efisien. Efektif berarti bahwa tujuan dapat
dicapai sesuai dengan perencanaan, sementara efisien berarti bahwa tugas yang
ada dilaksanakan secara benar, terorganisir, dan sesuai dngan jadwal. Definisi
yang dimiliki oleh perusahaan sehingga akan dihasilkan suatu produk atau jasa
secara efisien.
memanfaatkan sumber daya yang ada dan dilaksanakan secara terorganisir melalui
Adapun tujuan dari menajemen adalah untuk mencapai suatu target yang
diinginkan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan ataupun yang telah
direncanakan sebelumnya.
1. Manusia (man)
dapat dilakukan. Disini manusia berperan penting sebagai pelaku atau pelaksana
aktivitas pekerjaan baik tenaga kerja pimpinan maupun tenaga kerja operasional
2. Uang (Money)
Uang merupakan modal sekaligus unsur yang sangat penting, sebab tanpa
modal suatu pembangunan tidak akan dapat dilaksanakan karena tidak dapat
3. Mesin (Machine)
4. Bahan (Material)
bahan material tidak tersedia pada waktunya, maka pelaksanaan proyek yang tidak
Dalam pelaksanaan pekerjaan suatu proyek diperlukan cara yang tepat untuk
Dalam suatu proses manajemen pada suatu proyek ada beberapa proses
yang harus dilakukan demi tercapainya tujuan yaitu POAC. Proses tersebut adalah
sebegai berikut :
1. Perencanaan (Planning)
dengan memilih yang terbaik dari alternatif-alternatif yang ada. Perencanaan yang
efektif dan efisien. Efektif berarti bahwa tujun dapat dicapai sesuai dengan
perencanaan, sementara efisien berarti bahwa tugas yang ada dilaksanakan secara
12
benar, terorganisir, dan sesuai dengan jadwal. Jadi, masalah perencanaan adalah
2. Pengorganisasian (Organizing)
3. Pengarahan (ACTUATING)
dan bekerja efektif untuk mencapai tujuan. Membuat semua anggota kelompok
agar mau bekerja sama mencapai tujuan sesuai dengan perencanaan dan usaha-
4. Pengendalian (Controlling)
perencanaan, agar rencana yang telah dibuat untuk mencapai tujuan perusahaan
apa yang harus dicapai yaitu standar, apa yang sedang dilakukan yaitu
terdapat kekeliruan, jadi pengendalian dilakukan sebelum proses, saat proses, dan
yang efektif dengan suatu proyek, dengan cara mengurus, mengatur, mengelola,
kontrak yang sebagian besar telah disiapkan konsultan atas permintaan klien.
1)Tahapan (desain)
14
Untuk mencapai hasil yang optimal dalam aspek biaya mutu dan waktu,
konstruksi dimulai.
berdampak pada reputasi para pelaksana. Dengan demikian, jelas kiranya bahwa
keuangan proyeknya.
yang sebaik-baiknya.
berpengalaman
berupa langkah tindakan pada masa depan menyangkut kegiatan apa, siapa
pelakunya, dimana, kapan jadwalnya, dan berapa sumber daya yang digunakan,
serta berbagai keterangan mengenai tolak ukurnya, dalam rangka mencapai hasil.
angka dan dinyatakan dalam unit monometer yang meliputi seluruh kegiatan
proyek untuk jangka waktu (periode) tertentu dimasa yang akan datang. Dalam
anggaran, satuan kegiatan dan satuan uang menempati posisi penting dalam arti
segala kegiatan akan dikuantifikasikan dalam satuan uang, sehingga dapat diukur
dikorbankan untuk memperoleh tujuan akhir yaitu mendatangkan laba. Jadi biaya
merupakan kas atau nilai ekuivalen kas yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk
yang diperlukan untuk bahan dan upah, serta biaya-biaya lain yang berhubugan
Biaya langsung adalah biaya yang harus dikeluarkan agar kegiatan fisik
item pekerjaan.
Biaya bahan
masing daerah, hal ini disebabkan perbedaan harga satuan bahan dan upah tenaga
kerja.
1. Gambar Rencana
spesifikasi bahan dan material yang akan digunakan serta ukuran yang
jelas dan kita dapat menentukan pekerjaan apa saja yang ada di dalam
menghitug volume pekerjaan dari awal hingga akhir sesuai dengan ukuran
Gambar denah
Gambar tampak
Gambar potongan
Gambar detail
Finishing).
Satuan isi m3
Satuan luas m2
Satuan panjang m
Satuan berat Kg
Unit price adalah analisa pekerjaan upah dan bahan yang didapat
dari pemerintah atau dinas tata kota. Setiap daerah memiliki standar harga
dari unit price, yang kemudian dikumpulkan dan didata dalam suatu
daftar yang dinamakan daftar harga satuan upah tenaga kerja. Harga
angkut.
sebagai berikut :
22
UPAH/TENAGA/satuan
pekerjaan
Analisa Upah
BAHAN/MATERIAL/satuan
pekerjaan HARGA SATUAN PEKERJAA
Analisa Bahan
PERALATAN/satuan
pekerjaan
Analisa Alat
pekerjaan maka harga satuan bahan, harga satuan tenaga, dan harga
Maka didapat :
bahan, harga satuan upah dan harga satuan alat dimana harga satuan
Harga satuan alat baik sewa ataupun investasi tergantung dari kondisi di
Bachtiar, 1993).
Sebagai contoh dari analisa upah dan bahan (SNI). SNI merupakan
dengan kata lain bahwa analisa SNI merupakan analisa BOW yang
metode SNI adalah, daftar koefisien bahan, upah dan alat sudah
24
berlaku dipasaran.
tahun 1991 – 1992, dan pada tahun 2001 hingga sekarang, SNI ini
Keterangan :
a. Menghitung Volume
Diketahui :
Panjang : 50 m
Lebar : 20 m
Ditanya : Volume?
Penyelesaian :
V = Panjang x Lebar
= 50 m x 20 m
= 1000 m2
Diketahui :
Volume : 1000 m2
Ditanya : RAB?
Penyelesaian :
I PEKERJAAN PENDAHULUAN
Dengan perencanaan waktu diharapkan bisa ditetapkan skala prioritas pada setiap
tahapan dan bila terjadi perubahan waktu dan keterlambatan pelaksanaan kegiatan
permulaan sampai dengan bagian pekerjaan akhir, dan sekaligus merupakan alat
Dalam proyek konstruksi ada beberapa teknik atau metode yang digunakan
perencanaan time schedule tergantung dari jenis dan sifat proyek konstruksi yang
dilaksanakan.
lain :
29
2. Kurva S
3. Network Planning
demikian diharapkan waktu yang tepat bisa ditentukan sehingga analisa biaya dan
sumber daya bisa dilakukan. Manfaat lain dari perencanaan waktu ini adalah cara
menjadi efisien.
waktu yang mencantumkan semua unit pekerjaan yang ada, berupa batang
dan rencana waktu penyelesaian. Dari bagian balok ini pula dapat dilihat jenis
pekerjaan apa saja yang sedang dilakukan dan pekerjaan yang dapat dikerjakan
bersamaan.
30
secara detail dan lamanya kegiatan dan dapat mengetahui atau mengukur
seluruh kalangan, karena bentuknya yang sederhana dan sangat umum digunakan.
Selain keuntungan ada pula kerugian menggunakan diagram ini, yaitu kurang
dapat menjelaskan keterkaitan antara aktivitasa dan tidak dapat secara langsung
berikut :
kurva-S
masing-masing item pekerjaan berdasarkan koefisien harga satuan unit price yang
proses item pekerjaan menjadi lebih detail agar proses perencanaan proyek
memiliki tingkat yang lebih baik, yaitu dengan menggunakan metode WBS.
pemecahan tiap proses pekerjaan menjadi lebioh detail agar proses perencanaan
proyek memiliki tingkat yang lebih baik. WBS disusun berdasarkan dasar
proyek yang jelas dan proses pengembangannya. WBS membantu semua anggota
untuk lebih mengerti tentang proyek selama tahap awal, WBS membantu dalam
membuat perundinagan.
menghitung biaya
Setelah WBS berhasil disusun dan perkiraan lama waktu telah dihitung,
selanjutnya dilakukan penyusunan jadwal kerja. Pada dasarnya ada dua jenis
N=V/HxP
Diketahui:
Volume = 420 m2
Ditanya:
a. Produktifitas Pekerja
b. ∑ 𝑂𝑟𝑎𝑛𝑔/ℎ𝑎𝑟𝑖
d. Menghitung Hari
Penyelesaian:
a. 1/Koefisien Pekerja
1/0,100 = 10 m2
10 m2 x 20 orang = 200 m2
35
penjelasannya:
1997)
menyeluruh
1 start ST - 0
4 Designing crusher C ST 2
5 building crusher D C 4
7 installing conveyor F B 6
8 curing crusher G E 2
9 crusher H D 5
10 assembling crusher I F, G, H 4
11 installing wire J F, G, H 6
12 final test K I, J 1
13 Finishing L K 0
39
3 BAB III
PEMBAHASAN
Proyek pembangunan Ruko 5 lantai dengan luas 432 m2 yang terletak di Jl.
M. Sohor Pontianak. Pembangunan ruko ini dibangun untuk tempat usaha yang
Proyek pembangunan ruko ini dilakukan secara swakelola oleh CV. Ridho
Prima selaku perecnana, pelaksana dan pengawas yang ditunjuk oleh pemilik dari
proyek ini yaitu Bapak Lim Sun Lie/Slamet Wongso selaku pemilik/owner
bangunan.
tersebut diserahkan kepada pemilik bangunan yaitu bapak Lim Sun Lie/Slamet
Sistem Konstruksi :
gedung :
1. Pekerjaan persiapan
3. Pekerjaan Tanah
Pekerjaan Pondasi.
Pekerjaan Lantai 1
Pekerjaan Lantai 2
Pekerjaan Lantai 3
Pekerjaan Lantai 4
I. Pekerjaan persiapan
I. Pekerjan Tanah
2. Penimbunan
3. Pemadatan
4. Lantai kerja t = 5 cm
1. Pekerjaan lantai 1
2. Pekerjaan lantai 2
3. Pekerjaan lantai 3
4. Pekerjan lantai 4
volumenya :
A. Pekerjaan Pendahuluan
berikut :
p = 30 m
l = 29 m
L =pxl
= 870 m2
p = 27 m
l = 21 m
v = (27 m + 3 m) x 2 + (21 m + 3 m) x 2
= 108 m
45
B. Pekerjaan Pondasi
berikut :
pile yang disatukan dengan pile cap. Pada 1 titik pile cap memiliki panjang
1. Pondasi 1 dengan panjang 1.3 m, lebar 1.2 m, dan tinggi 0.6 m dengan
2. Pondasi 2 dengan panjang 1.3 m, lebar 1.3 m, dan tinggi 0.6 m dengan
3. Pondasi 3 dengan panjang 1.6 m, lebar 1.6 m, dan tinggi 0.6 m dengan
4. Pondasi 4 dengan panjang 2.0 m, lebar 1.3 m, dan tinggi 0.6 m dengan
5. Pondasi 5 dengan panjang 2.6 m, lebar 1.6 m, dan tinggi 0.6 m dengan
6. Pondasi 6 dengan panjang 2.6 m, lebar 1.6 m, dan tinggi 0.6 m dengan
Pondasi 1
t = 1,15 m
v =pxlxt
= 2,76 m3
= 5,52 m3
Pondasi 1
t = 0,1 m
v =pxlxt
= 0,24 m3
= 0,48 m3
p = 1,30 m
l = 1,2 m + 3 m + 3 m
t = 0,6 m
v = (2p + 2l) x t
= 3,436 m2
= 6,872 m2
50
Pile Cap 1
Tulangan arah X- X
= 2.29 m
= 9 batang
= 2.29 m x 9 batang
= 20.61 m
= 20.61 m x 2 buah
= 41.22 m
= 41.0139 Kg
41.22 𝑚
= = 3.435 batang
12 𝑚
- panjang tulangan
= 2.39 m
= 8.46 batang
= 20.21 m
53
= 20.05 m x 2 buah
= 40.10 m
= 39.8995 Kg
40.10 𝑚
= = 3.342 batang
12 𝑚
= 41.0139 Kg + 39.8995 Kg
- panjang 1 tulangan
= 1.12 m + 0.13 m
= 1.25 m
= 9 batang
= 1.25 m x 9 batang
= 11.25 m
= 11.25 m x 2 buah
= 22.50 m
= 22.388 Kg
22.50 𝑚
= = 1.875batang
12 𝑚
- panjang tulangan
= 1.22 m + 0.13 m
= 1.35 m
= 8.46 batang
= 11.42 m
= 11.42 m x 2 buah
= 22.84 m
= 22.725 Kg
22.84 𝑚
= = 1.90 batang
12 𝑚
= 22.388 Kg + 22.725 Kg
= 45.113 Kg
57
Pile cap 1
p = 1.3 m
l = 1.2 m
t = 0.6 m
v =pxlxt
= 0.936 m3
= 0.936 m3 x 2 buah
= 1.872 m3
58
C. Pekerjaan Struktur
h = 0.6 m
p = 192 m
v = (b + 2h) x t
= 274.56 m2
59
- b = 0.2 m
- h = 0.6 m
- banyak begel
171.6 𝑚−(0.04×2)
= +1
0.15 𝑚
= 1144.47 bh
60
- panjang 1 begel
= 1.36 m
- panjang total
= 1144.47 bh x 1.36 m
= 1556.48 m
𝑝𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙
= 12 𝑚
1556.48 𝑚
=
12 𝑚
= 145.18 batang
= 607.03 Kg
61
- panjang total
= panjang tulangan
= 3326 m
𝑝𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙
= 12 𝑚
3326 𝑚
= 12 𝑚
= 277.17 batang
62
= 5188.56 Kg
- TOTAL BESI
= 607.03 Kg + 5188.56 Kg
= 5795.59 Kg
p = 171.6 m
b = 0.2 m
h = 0.6 m
v =pxbxh
= 20.592 m3
l = 0.4 m
t = 4.10 m
v = (2b + 2h) x t
= 6.806 m2
Tulangan Begel
- p = 0.4 m
- l = 0.4 m
- banyak begel
4.10 𝑚−(0.04×2)
= +1
0.15 𝑚
= 27.8 bh
64
- panjang 1 begel
= 1.36 m
- panjang total
= 27.8 bh x 1.36 m
= 37.808 m
𝑝𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙
= 12 𝑚
37.808 𝑚
=
12 𝑚
= 3.15 batang
= 14.75 Kg
= 5.16 m
66
= 5.16 m x 12 batang
= 61.92 m
𝑝𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙
= 12 𝑚
61.92 𝑚
= 12 𝑚
= 5.16 batang
= 96.60 Kg
t = 4.10 m
p = 0.4 m
l = 0.4 m
v =pxlxt
= 0.656 m3
67
E. Pekerjaan Lantai
1. Bekesting lantai 1
p : 24 m
l : 18.3
v=pxl
= 24 m x 18.3 m
= 439.2 m2
- bidang void : 54 m2
- Total bekesting :
= 439.2 – 54
= 385.2 m2
2. Pembesian lantai 1
- Luas Wiremesh M5
P= 2.1 M
L= 5.4 M
Luas = 11.34 M
= 331.2 m2 : 11.34 m2
68
= 29.20634921 Lembar
= 2 x 29.20634921 Lembar
= 58.41269841 lembar
= 1410.08254 Kg
p : 24 m
l : 18.3 m
t : 0.08 m
v=pxl xt
lampiran
69
2 Pekerjaan Pembuatan Bowplank diambil dari sisi tepi bangunan ditambah 1,5m
(24 + 3)x 2 + (18 + 3) x 2
27 + 21
48 m
mendapatkan harga bahan, upah tenaga kerja, dan sewa alat yang harga
pemerintah, serta koefisien setiap bahan, upah dan alat yang digunakan.
a. Tenaga
b. Bahan
pekerjaan.
c. Alat
d. Kode
pekerjaan upah dan bahan yaitu kode pada datfar Analisa Harga
diikut sertakan kode tenaga kerja da nada juga yang tidak diikut
71
e. Koefisien
pekerjaan umum.
f. Harga satuan
Harga satuan adalah harga yang didapat dari basic price yang
g. Jumlah Harga
dikelurkan sebagai upah atau harga total bahan dan alat yang
Jumlah tenaga kerja yaitu jumlah dari harga tenaga kerja yang
i. Jumlah (A+B+C)
bangunan.
yang dikerjakan :
A. Pendahuluan
B. Pekerjaan Pondasi
C. Pekerjaan Struktur
1. Bekesting Balok
2. Pembesian Balok
D. Pekerjaan Lantai
1. Bekesting Lantai
2. Pembesian Lantai
yang dikerjakan :
A. Pekerjaan Pendahuluan
Volume : 870 m2
= Rp. 16.534.125,-
Volume : 108 m2
= Rp. 5.580.927,-
B. Pekerjaan Pondasi
Volume : 5.52 m2
= Rp. 500.698,50
Volume : 0.48 m3
= Rp. 93.591,36
81
Volume : 6.072 m2
= Rp. 1.317.142.31
Volume : 92.48 Kg
= Rp. 1.381.778,82
Volume : 1.872 m3
= Rp. 2.465.690,40
C. Pekerjaan Struktur
1. Bekesting Balok
Volume : 185.92 m2
= Rp. 49.425.616,08
2. Pembesian Balok
Volume : 1513.522 Kg
= Rp. 22.614.107,34
Volume : 13.44 m3
= Rp. 26.712.991,20
D. Pekerjaan Lantai
1. Bekesting Lantai
Volume : 385.2 m3
= Rp. 155.500.452,-
2. Pembesian Lantai
Volume : 1410.083 Kg
84
= Rp. 17.386.746,41
Volume : 35.136 m3
= Rp. 69.835.391,28
85
pada lampiran.
1. Rekapitulasi
merekap hasil perhitungan analisa harga satuan sehinga mudah dibaca dan
dipahami.
REKAPITULASI
pekerjaan.
b. Item pekerjaan
pekerjaan pendahuluan.
87
d. Bobot
sebagai berikut :
= 2.4816
e. Time schedule
2.
f. Kurva-S
- Bobot rencana
- Komulatif bobot
yang sekarang.
area mana pekerjaan yang termasuk kedalam lintasan kritis dan harus
diutamakan pelaksanaannya.
dengan baik. Jika pekerjaan tersebut tidak berjalan dengan baik maka pekerjaan
Mulai dari jadwal terinci, Time schedule, mobilisasi peralatan dan tenaga
17
7
25
F
1
0 A 4 B 8 C 11 D 16 E 19
1 2 3 4 5 6
0 4 4 4 8 3 11 5 16 3 19
PEKERJAAN PENDAHULUAN
1 A 1 - 2 Pembersihan Lokasi 4
2 B 2 - 3 Pembuatan pagar sementara dari seng gelombang 4
3 C 3 - 4 Pembuatan Direksi Kit dan Bangsal Kerja 3
4 D 4 - 5 Pekerjaan Pembuatan Gudang 5
5 E 5 - 6 Pengukuran dan Pemasangan Bowplank 3
Alat
a) Cangkul
c) Sekop
d) Arco
e) Sapu
Bahan
2) Langkah Kerja
pembangunan gedung
aktifitas diluar dan didalam areal proyek. Pagar pengaman ini dibuat
sebagai pengaman.
Alat
1) Meteran
2) Tang
3) Gergaji
4) Kakatua ( Gegep )
5) Palu
6) Gunting Seng
92
Bahan
2) Seng gelombang
3) Kayu 5/7
4) Paku biasa 2” – 5”
B. Tenaga
Pekerja
Tukang kayu
Kepala tukang
Mandor
C. Langkah Kerja
o Setelah papan dan seng siap untuk dipasang, maka pada bagian
dari segi waktu dan kualitasnya/mutu bila dikelola dengan baik. Salah satu
sarana untuk dapat mengelola proyek dengan baik adalah tersedianya tempat
bagi pengawas proyek dan kontraktor yang berupa direksi keet, untuk :
discreeding.
untuk menyimpan alat kerja dan material yang rentan terhadap cuaca dan yang
mudah hilang seperti : bor listrik, gerinda listrik, vibrator, semen, keramik,
cat, kabel, alat sanitair dan lainnya. Bangunan gudang menggunakan rangka
lapangan dan gudang didirikan pada area yang tidak mengganggu proses
Kekuatan bangunan sangat tergantung dari struktur pondasi, oleh karena itu
1. Galian tanah
2. Pengadaan tiang pancang (tiang pancang kayu atau tiang pancang dari
beton)
3. Galian tanah biasa (jika tiang pancang menggunakan jenis kayu, jika
konstruksinya).
5. Lantai kerja
PEKERJAAN PONDASI
17 O 33 P 55
7 13 18
25 8 49 2 54
F U V
1 4 1
E 19 G 25 H 29 I 35 J 41 K 47 L 48 M 50 N 51 S 53 T 56
6 8 9 10 11 12 14 16 17 19 21
3 19 6 25 4 29 6 35 6 41 6 47 1 48 2 50 1 51 2 53 2 55
W X
4 1
Q 33 R 55
15 20
8 49 2 54
pondasi adalah melakukan galian tanah (lihat gambar konstruksi pondasi) dimana
dan leber galian. Panjang dan lebar galian adalah tergantung dari ukuran
cm, maka lebar galian sebelah kiri ditambah 1 cm s/d 20 cm pada empat
sisi galian.
gambar kerja, yang di ukur dari atas lantai 0±000 sampai ke bawah
galian.
150 cm
15
120 160 cm
15
15 130 15
160 cm
130 cm
3. Hasil tanah galian jangan terlalu jauh membuangnya karena tanah galian
5. Alat yang digunakan adalah; penggali, cangkul, pengki, dan alat bantu
lainnya.
98
Tinggi bowplang
Tinggi bowplang
40 cm dari As Jalan (0±000) lantai bangunan
1,5 m 1,5 m
Tanah urug 40 cm
Kolom pondasi
Pelat pondasi
60 cm
Lantai kerja 5 cm
10 cm
Pasir urug
Tiang pancang
pasir dihitung dari tinggi total dari bowplang ke dasar pondasi dikurangi tebal
urugan pasir, yaitu; 125 cm - 10 cm= 115 cm. Alat yang digunakan adalah
gerobak dorong.
Vol = 0.24 m3
Waktu Pelaksanaan:
melakukan aktivitas pekerjaan didalam lobang galian pondasi yang sudah digali.
Lobang yang digali biasanya mempunyai permukaan tanah yang lembut/ lunak
dan oleh karena itu agar pekerja nyaman bekerja maka dipasanglah lantai kerja.
Selain itu fungsi lain dari lantai kerja adalah untuk mencegah agar air semen
ketika pengecoran beton pelat pondasi tidak meresap kedalam lapisan pasir alas.
mutu beton K-100 kg/cm2. Artinya kemampuan beton untuk menerima gaya
Tidak
Periksa Campuran
beton (Uji Kubus)
Ya
a
Lanjutkan Ke Pekerjaan
Pengecoran dengan perbandingan
campuran seperti formula
bekesting/ cetakan beton. Beton yang telah diaduk lansung ditumpahkan di tas
dipadatkan dengan cara menumpuk. Istilah lain untuk jenis beton lantai kerja
(K-100 kg/cm2) adalah beton tumbuk sebab cara memadatkan dengan cara
ditumbuk.
matrial kayu atau beton maupun baja metode pekerjaan hampir sama. Sebelum
pekerjaan dilaksanakan maka haruslah rencanakan kerja dibuat dengan baik agar
jangan sampai ketika pekerjaan telah berjalan maka terjadi kekurangan disana-
akhinya pekerjaan menjadi terlambat seperti yang waktu yang ada di dalam
kontrak pekerjaan.
digram alir pekerjaan dapat dilihat seperti diagram alir dibawah ini Pemancangan
Mini pile dilakukan berguna untuk menjaga stabilitas tanah di samping daerah
pekerjaan yang berada di bawah elevasi muka tanah, sehingga pekerjaan dapat
hammer sehingga hammer hanya bergerak naik turun pada leader tersebut.
jika di gunakan untuk memancang mini pile yang berukuran lebih dari 6
berukuran dibawah 6 m.
menyangga leader agar tetap tegak lurus arah vertikal terhadap tiang
. Labrang yaitu berupa tali tembaga atau slang yang berfungsi untuk
pekerjaan konstruksi. Penggunaan metode yang tepat, praktis, cepat dan aman,
Sehingga target waktu, biaya dan mutu sebagaimana ditetapkan dapat tercapai.
daya dukung yang sesuai, dan penurunan yang terjadi harus tidak
berlebihan.
perubahan iklim, dan perubahan kadar air. Bila tanah yang lebih besar
yang sedikit lebih dalam yang daya dukung tanahnya lebih besar. Karena
berikut :
No Peralatan Fungsi
Bagunan
pengelasannya dilakukan
persegi empat .
108
akurat
No Peralatan Fungsi
30 x30 cm berfungsi
berfungsi untuk
penyambungkanya
pilesatunya kuat/erat .
tetap datar .
3. Pekerjaan Persiapan
Memberi tanda, tiap mini pile harus diberi tanda Titik-titik angkat yang
tercantum pada gambar harus diberi tanda dengan jelas pada Mini Pile.
Untuk mempermudah perekaan, maka Mini Pile yang terakhir yaitu mini
hati-hati sekali guna menghindari retak maupun kerusakan lain yang tidak
diinginkan.
manyiapkan alat. Lokasi stock material agar diletakkan dekat dengan lokasi
pemancangan.
111
Tentukan titik pancang dengan alat Pesawat Penyimpat datar dan tandai
berikutnya bila level kepala tiang telah mencapai level muka tanah
Tiang diangkat dan kepala mini pile dipasang pada helmet seperti
Pemancangan tiang dapat dihentikan bila ujung bawah tiang telah mencapai
Pemotongan Mini Pile pada cut off level yang telah ditentukan.
112
4. Tahap Pengangkutan
pengangkatan dengan dua tumpuan ini biasanya pada saat penyusunan tiang
beton, baik itu dari pabrik ke trailer ataupun dari trailer ke penyusunan
lapangan.
Persyaratan umum dari metode ini adalah jarak titik angkat dari kepala tiang
adalah dalam tanda pengangkatan dimana tiang beton pada titik angkat
berupa kawat yang terdapat pada tiang beton yang telah ditentukan dan
L/5 L/5
digunakan pada saat tiang sudah siap akan dipancang oleh mesin
lapangan.
adalah jarak antara kepala tiang dengan titik angker berjarak L/3. Untuk
pada tempat pengikatan tiang sehingga dihasilkan nilai momen yang sama.
L/
3
Pengangkutan material (mini pile) langsung dari pabrik menuju lokasi proyek
- Pemuatan
- Pengangkutan
114
- Penurunan
- Penumpukan
Waktu
Untuk satu kali pengangkatan di memerlukan waktu ± 2 jam dari PT. Citra
mandiri Rekayasa yang beralamat Jln. Adi Sucipto KM.5.1 Sungai Raya ,
Dahlan . untuk satu kali pengangkatan per 12 (dua belas ) batang Mini Pile.
Tenaga kerja
5. Tahap Pemacangan
Alat pancang yang digunakan dari jenis drop hammer diletakkan pada lokasi
titik pemancangan. Berat hammer yang digunakan dalam proyek ini seberat
2 ton, kenapa harus 2 ton , Karena harus 2-4 persen dari berat 1 mini
panjang 6 meter dan mutu beton K-500. Tiang pancang diletakkan ±5 meter
dari lokasi pemancangan dan dialasi dengan kayu 5/10. Pada saat menuju
lokasi pemancangan,
116
5m
Mini pile diangkat pada titik angkat yang telah disediakan pada setiap Titik
didirikan disamping driving lead dan kepala tiang dipasang pada helm
Ujung bawah tiang didudukkan secara cermat diatas patok / tanda untuk
pemancangan dimulai, bagian bawah tiang diklem dengan center gate pada
dasar driving lead agar posisi tiang tidak bergeser selama pemancangan,
terutama untuk tiang batang pertama. Jarak bidik kedataran dari mini pile
palu pada kepala Mini Pile pertama dengan jarak ketinggian 40 - 100 cm.
Karena Tinggi jatuhnya Hammer harus 1-2 persen dari berat hammer yang
digunakan yaitu 2 ton . jika melebihi dari tinggi jatuhnya hammer yang
Mengelas mini pile pertama dan kedua dengan pengelasan keliling dan
sudut karena jenis minipile yang digunakan dalam proyek ini adalah segi
6. Kontrol Pekerjaan
berikut:
Persyaratan material :
2. Mutu besi tulangan utama U – 19 dan mutu besi tulangan beugel Polos – 6
Persyaratan Pelaksanaan :
bidang tersebut.
2. Tiang pancang yang digunakan harus berumur paling sedikit 28 hari dari
4. Sambungan antar tiang menggunakan las keliling dan las sudut dengan
5. Bagian tiang pancang yang ditumbuk harus dilindungi dengan helm / topi
6. Tiang layar untuk mesin pancang harus benar – benar tegak lurus.
menggunakan palu beton secara manual kemudian potong tulangan kepala mini
pile dengan menggunakan gunting besi dengan jarak pemotongan ±20 cm dari
No Peralatan Fungsi
menghacurkan /
yang di tentukan
memotong kelebihan
pile
dan menggangkut
pengecoran. Penggunaan
dimaksudkan untuk
Gambar .3.50. Grobak Sorong
mempercepat
pengangkutan dan
pengecoran.
124
menaikan / mengangkut
grobak sorong .
Cap
mengganggu pekerjaan
Gambar 3.53. Pompa Air
pemancangan minipile,
dalamnya.
akan di tumbuk .
Waktu
± 30 menit
126
Tenaga kerja
beton mini pile dan satu orang lagi untuk pemotong tulangan kepala
mini pile.
tanah .
Pada Mini Pile dilakukan Pembobokan Pada bagian betonnya Hingga tersisa
stek pondasi sebagai pengikat dengan Pile Cap , pembobokan hanya sampai
Bekesting pondasi adalah pekerjaan yang dilakukan untuk membuat cetakan atau
mal pondasi, sehingga bentuk pondasi sesuai dengan perencanaan awal. Bekesting
No Peralatan Fungsi
beton
bekisting
K 500
Pengerasan beton
telah memenuhi
baru
Berfungsi untuk
mempererat dan
melekatkan sambungan
pada bekisting.
Pokok
Tulangan begel
ayam ini.
siap dimulai.
pile yang sudah dibobok di beri tulangan begel D10 dengan jarak antar
beton sesuai dengan Mini pile yang sudah di bobok yaitu kurang lebih
50-100 cm .
oleh teknisi.
cm = 4 keping
dan dimensi.
keadaan siku.
Agar lebih kuat maka Bekisting tersebut diberi Klaim pada Mini
Pile
pengecoran tersebut.
Semen = 2 sak
Pasir = 2 harco
Air = secukupnya
yang baik.
Sebelum di cor pada bagian beton Lama mini pile di olesi atau
didalamnya.
atau beton lama Mini Pile benar-benar datar. Jika kedudukan mal
yang baik.
didalamnya.
atau beton lama Mini Pile benar-benar datar. Jika kedudukan mal
55 64 64
18 22 26
54 63 70
U V a b g h
4 1 8 3 4 1
51 S 53 T 56 Y 57 Z 60 e 62 f 64
17 19 21 23 25 27 29
51 2 53 2 55 1 65 1 66 2 69 2 71
W X c d i j
4 1 8 3 4 1
55 64 64
20 24 28
54 63 70
untuk menahan tegangan tekan dan tegangan tarik yang diakibatkan oleh beban
lentur. Balok merupakan bagian struktur bangunan yang kaku da dirancang untuk
A. Pekerjaan Bekisting
Bekisting sendiri berfungsi sebagai wadah atau cetakan untuk beton. Pekerjaan
PEKERJAAN STRUKTUR
Acuan
Acuan adalah adalah cetakan atau mal yang digunakan untuk memberikan
bentuk pada balok atau plat sehingga sesuai dengan gambar rencana.
Perancah
beban beton dan beban hidup lain diatasnya. Bahan-bahan yang digunakan
balok suri-suri
frame
Brace
Main frame Bagian utama
scaffolding sebagai
scaffolding
berbagai pengukuran
pada pekerjaan
bekesting
Gambar 3.94. Meteran
Plywood atau papan Sebagai acuan atau
penyambung antar
plywood
acuan dn penyalur
ke u-head
ke u-head
mal
kerja
direncakan.
sendiri.
tegak.
151
dipenuhi ialah :
Ekonomis
Tidak bocor
152
salah satu bahan beton bertulang yang berfungsi sebagai penahan gaya tarik
pada struktur balok maupun plat. Pekerjaan tulangan plat lantai dan balok
mesh tipe M5 sedangkan untuk balok menggunakan tulangan D16, D13, Dan
begel menggunakan D8
Berikut adalah alat dan bahan yang digunakan untuk pekerjaan penulangan
konstruksi beton
konstruksi beton
Gambar 3.103 Tulangan
bertulang pada plat
Wiremesh
lantai
antar tulangan
untuk pemasangan
kawat bendrat
Pemotong Tulangan
154
pengukuran pada
pekerjaan tulangan
untuk pemotongan
baja tulangan
berfungsi menjaga
ketinggian dan
Cakar Ayam
pada plat
Decking
155
manual
Pemotong Tulangan
cakar ayam dipasang untuk menjaga ketinggian atau elevasi plat lantai. Pada
bagian bawah plat dipasang beton decking untuk patokan selimut beton pada plat
ditentukan
tulangan balok
proyek
157
C. Pekerjaan Pengecoran
pada bekesting yang telah diberi tulangan. Pengecoran pada plat lantai dan balok
menggunakan beton Ready mix. Berikut adalah alat dan bahan yang digunakan
struktur beton
cor
permukaan plat
kedalam tulangan
beton segar
dan mengecek
kerataan
permukaan plat
sampah organic
PERSIAPAN
TIDAK PENGECORAN
PENGUJIAN KUBUS
YA
PENGECORAN DI LAPANGAN
yaitu :
a. Pengecekan tulangan dan kondisi bekesting yang sudah siap. Hal ini
b. Menentukan volume area siap cor. Untuk pekerjaan plat dan balok,
penentuan batas stop cor atau volume cor dilihat dari kondisi bekisting
maka volume cor yang diambil ¼ atau ¾ jarak bentang area bekesting
Pada pekerjaan kolom hal yang pertama dilakukan ialah menentukan titik
kolom, setelah itu tentukan stek tulangan kolom lantai 1 dan marking kolom
besi. Setelah dipabrikasi angkut tulangan kolom tersebut ke area titik kolom dan
pasang tulangan kolom tersebut ke area titik kolom, kemudian pasang sepatu
kemudan cek ketegakan kolom apabila kolom terseut telah lurus kolom siap dicor
dan setelah 7 jam, bekesting kolom boleh dibongkar. Rangkaian pekerjaan kolom
yang merupakan batamg bertikal dari rangka struktur yang memikul beban dari
balok. Kolom merupakan suatu elemen struktur tekan yang memegang peranan
penting dari suatu bangunan, sehingga keruntuhan pada suatu kolom merupakan
164
suatu lokasi kritis yang dapat menyebabkan runtuhnya (collapse) lantai yang
bersangkutan dan juga tuntuh total (total collapse) seluruh struktur (Sudarmoko,
1996).
bangunan yang tugas utamanya menyangga beban aksial tekan vertical dengan
bagian paling tinggi yang tidak ditopang paking tidak tiga kali dimensi lateral
pondasi.
A. Pekerjaan Tulangan
untuk ring atau sengkang kolom, akan teteapi untuk tulangan utama system
perakitan ditempat. Untuk tipe tulangan yang dipakai yaitu tulangan polos.
antar tulangan
untuk pemasangan
kawat bendrat
pengukuran pada
pekerjaan tulangan
untuk pemotongan
baja tulangan
manual
tulangan tulangan
besi.
kawat bendrat
B. Pekerjaan Bekesting
Acuan pada bekisitng kolom digunakan plywood dan baja hollow sebagai
berbagai pengukuran
pada pekerjaan
bekisting
Gambar 3.135 Meteran
Plywood Sebagai acuan
penahan langsung
sabuk kolom
kolom
pengikatnya.
digunakan unting-unting
C. Pekerjaan Pengecoran
mutu beton K-225. Berikut adalah alat yang dibutuhkan untuk pekerjaan
pengecoran.
171
pengecoran
beton segar
Sama halnya dengan pekerjaan plat dan balok, pada pekerjaan kolom terdapat
a. Pengecekan tulangan dan kondisi bekisitng yang sudah siap. Hal ini
b. Pengujian test slump dan kuat tekan beton. Pengujian test slump
kolom
4 BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Dari hasil pembahasan bab sebelumnya dapat disimpulkan bahwa :
Puluh Tiga Juta Tujuh Ratus Enam Puluh Enam Ribu Delapan Ratus
4.2 Saran
mesti harus melihat jumlah waktu atau hari yang terdapat pada perhitungan
yang sesuai yang mana dengan melihat pekerjaan apa saja yang dapat
DAFTAR PUSTAKA
Drs. Satriyo Utomo, S.T., M.T, 2017. “Manajemen Konstruksi 2”, Pontianak
Pekerjaan_TEKNIK SIPIL
Dinas Pekerjaan Umum Kota Pontianak, 2017, “Analisa Harga Satuan Pekerjaan