1 lb 1 lb 1 lb
23
0 lb
1
Tekanan
Gaya ke bawah sebesar 3 lbs
dirasakan oleh total area permukaan
1 in2. Apakah ini tekanan?
1 lb
Gaya = 3 lbs = 3 psi
Luas 1 in2
1 lb
1 lb
1”
1”
1
3
2
0 lb
Di industri ketika menghitung tekanan, biasanya tekanan dihubungkan dengan
lumpur. Kita akan membahas mengenai tekanan ini di kelas ini. Sekarang
mari kita bahas mengenai lumpur yang diam.
1’
1”
1”
Berat
lumpur
0
lb
12” Apakah 0.052?
1”
12” 1”
12”
Jika kita bagi 7.5 galon dengan 144 in2, diketahui bahwa kolom
lumpur 1 in. X 1 in. X 1 ft. tinggi menampung 0.052 galon lumpur.
Gradien
Kerapatan lumpur diukur dalam pound per galon (ppg) kalikan dengan 0.052
didapatkan tekanan hidrostatik (psi). Tekanan hidrostatik untuk tiap satu kaki
lumpur disebut “gradien tekanan” (G) lumpur atau perubahan tekanan per kaki
(psi/ft).
1”
10ppg x 0.052gal/sq. in./ft = Tekananft
1” 10 x 0.052 = 0.52 psift
5” OD pipa
1 ft bbl
0.0489
lumpur
of pipe
Segitiga Persamaan
10,000’
A
Tekanan formasi 4,500 psi di 8,000’
termasuk tekanan Abnormal!
CHARGED KOMUNIKASI DI
SANDS PERMUKAAN
BERBAHAYA PADA
SUMUR ANDA!
3900’ C
4000’
B KONTAK GAS/AIR
4100’
A
Workstring dan
annulus membentuk
U-tube.
10,000 kaki
Pembaca tekanan =
Tekanan di Dasar.
Pipa U
10 ft
AIR
10.2 ppg
6000 ft
6000 ft TVD
10.2 x 0.052 x 6,000 =3182 = (1060) + (2122)
Praktek Pipa U
Hitung Tekanan di Dasar!
1,000 ft - 10 ppg
10 x 0.052 x 1000 = 520
5,500 ft - 10 ppg
10 x 0.052 x 5,500 = 2860
500 ft - 6 ppg
6000 ft
6 x 0.052 x 500 = 156
6000 ft TVD
520 + 2496 = 3016 = 2860 + 156
Praktek
Pengisian Slug Pipa U
Slug adalah lumpur yang mempunyai berat jenis lebih
besar 3 – 4 ppg dari berat jenis lumpur yang ada di dalam
lubang.
1,200 ft - 12 ppg
12 x 0.052 x 1200 = 749 psi
6000 ft
6000 ft TVD
3276
Praktek
Jika kedua kolom lumpur tidak seimbang dan lumpur tidak
ada yang ke luar, tekanan akan terjadi. Pipa U
= Pembaca Tekanan.
6000 ft
6000 ft TVD
BHP =
780
6000 ft
0psi 780psi
LUMPUR
2000’ PANJANG 10’
EKSPANSI GAS
P 1 X V1 = P2 X V2 or V2 = (P1 X V1) P2
10 bbl gas
Hidrostatik Baru = (9.6 Hidrostatik Baru =
X 0.052) X 1000 = 500 (9.6 X 0.052) X 100 =
psi 50 psi
? bbl Gas ? bbl Gas
Bagian atas Bagian atas
gas 1000’ gas 100’
P2 = Where?
500 psi P2 = Where?
50 psi
V2 = 100
? bbls
bbl V2 = ?1000
bblsbbl
INVERSI TEKANAN
250 250 Pembaca Tekanan.
+ 2500 Hidrostatik di shoe
2750 psi di casing shoe
143 ft
INVERSI TEKANAN
2680
143 ft 5180
10000
Hidrostatik = (10000 – 143) X 0.052 X 9.6 = 4921
ft
psi
5180 Tekanan Gas.
+ 4921 Hidrostatik
10,101 psi di Dasar
Tekanan Rekah (Fracture Pressure)
Tekanan yang diperlukan untuk membuat formasi menjadi
retak (rusak) secara permanen.
P 3000
R
E
S 2500
S 2090 psi in 10 sec
U
2000 shut in
R
E
1500
P
S
I 1000
500
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Pump Stopped
BBL PUMPED
0
0 2 4 6 8 10 12 14 16 18
TIME (MIN)
Data LOT
DATA INPUT:
Well Name (max 8 characters) Trat A-06
Date: 19 Nov. 1998
WELL Data:
Rotary Table: 106 ft above MSL
Water Depth: 240 ft
Casing Size: 7 inch
Casing Shoe Depth: 10441 ft MD
Casing Shoe Vertical Depth: 8232 ft TVD
LOT Data:
Mud Weight: 11.3 ppg
10 sec. Casing Pressure: 2090 psi
Pump Rate: 1.0 BPM
VOLUME TEKANAN (PSI) WAKTU
BBL Drill pipe Casing Menit
0.0 0.0 0.0 0.0
1.0 262.0 178.0 1.0
2.0 669.0 600.0 2.0
3.0 1011.0 942.0 3.0
4.0 1418.0 1341.0 4.0
5.0 1901.0 1804.0 5.0
6.0 2352.0 2239.0 6.0
7.0 2820.0 2719.0 7.0
8.0 3335.0 3198.0 8.0
9.0 2719.0 2513.0 9.0
10.0 2268.0 2159.0 10.0
11.0 2276.0 2159.0 11.0
12.0 2252.0 2127.0 12.0
13.0 2252.0 2127.0 13.0
14.0 2207.0 2094.0 14.0
Setelah Stop Pompa
14.0 2050.0 2090.0 14.2 (10 detik mati)
14.0 1945.0 1929.0 15.0
14.0 1929.0 1901.0 16.0
14.0 1929.0 1889.0 17.0
Teknik L.O.T 2
•Tekanan
Dimana :
ECD = equivalent circulating density, ppg
MW = berat lumpur, ppg
Pa = tekanan gesek di annulus, psi
TVD = true vertical depth, ft
ECD 2300
Hidrostatik = 10 X 10,000 X 0.052
= 5,200 psi
Kehilangan Gesek Sirkulasi BHP = 5,200 + 115
SPM = 100 di Jalur Permukaan = 5,315 psi
= 150 psi ECD = 5,315 ÷ 10,000 ÷ 0.052
Berat lumpur = 10 ppg Annular Buka = 10.22 ppg
BERAPA TEKANAN
2150
YANG DIRASAKAN
Kehilangan Gesek
di Drill string = 745 psi Kehilangan Gesek
di bit = 1290 psi
Kehilangan Gesek di
Annulus (AFL) = 115 psi
DI DASAR?
1405 115
TVD = 10,000 ft
ECD
Sirkulasi Balik
Hidrostatik = 10 X 10,000 X 0.052
= 5,200 psi
2300
Sirkulasi BHP = 5,200 + 2,035
= 7,235 psi Berat Lumpur = 10 ppg
SPM = 100
ECD = 7,235 ÷ 10,000 ÷ 0.052
Annular Tutup
= 13.91 ppg
Kehilangan Gesek
BERAPA TEKANAN
di Jalur Permukaan
0 = 150 psi
2150
YANG DIRASAKAN
Kehilangan Gesek
di Drill string = 745 psi Kehilangan Gesek Kehilangan Gesek di
DI DASAR?
di bit = 1290 psi Annulus (AFL) = 115 psi
745 2035
TVD = 10,000 ft
Tekanan Swab
Pada kondisi statik, tekanan di dasar = tekanan hidrostatik.
Saat pipa dicabut, gesekan menyebabkan tekanan swab
yang arahnya ke atas.
10 ppg
Tekanan Swab
10,000 ft
Tekanan Surge
Tekanan Surge adalah gaya ke bawah yang muncul
akibat diturunkannya drill string dan menyebabkan
gesekan karena lumpur dibuang keluar lubang.
Tekanan surge meningkatkan BHP.
10 ppg
Faktor yang menyebabkan tekanan surge:
• Ruang bebas
• Titik Leleh dan Kekuatan Gel Lumpur
10,000 ft
Disaat mencabut rangkaian, lumpur akan mengisi ruang
yang akan ditinggalkan oleh pipa yang dicabut.
Berapakah :
a. Drill Pipe Displacement? 0.0065 bbl/ft
b. Drill Pipe Capacity? 0.0177 bbl/ft
c. Casing Capacity? 0.0803 bbl/ft
d. Annular Capacity? 0.0561 bbl/ft
e. Penurunan Volume Lumpur di Dalam Lubang? 26.19 bbl
f. Penurunan Tinggi Kolom di Dalam Lubang? 466.85 ft
g. Penurunan Tekanan Hidrostatis Lumpur di Dasar
Lubang? 267 psi
Penyelesaian :
a. DPdisp = 0.00097 (52 – 4.2762) = 0.0065 bbl/ft
Penyelesaian :
a. h = 65 / 0.052 x 11 = 113.6 ft
b. Vol = 113.6 x 0.0561 = 6.38 bbl
c. L = 6.38 / (0.00097 x 52) = 263.42 ft
d. Jumlah stands maksimum DP yang boleh dicabut
sebelum mengisi lumpur ke dalam lubang :
263.42 / 90 = 2.9 stands ≈ 2 stands
Cabut Kering (Dry Pull)
Kondisi dimana saat mencabut rangkaian pemboran,
lumpur tidak ikut terangkat di dalam rangkaian yang
dicabut.
c. Ph = MW x 0.052 x h
= 11 x 0.052 x 80.48
= 46.03 psi
Drill Pipe 5” OD, 4.276” ID, 1 stand = 90 ft dicabut kering.
Casing yang sudah terpasang 9-5/8” OD, 9.1” ID. Berat
jenis lumpur di dalam lubang 11 ppg. Bila penurunan
tekanan hidrostatis di dasar lubang yang diperbolehkan 65
psi.
Berapakah :
1. Penurunan tinggi kolom lumpur maksimum di dalam
lubang? 113.6 ft
2. Penurunan volume lumpur maksimum di dalam
lubang? 8.36 bbl
3. Panjang maksimum DP dicabut sebelum mengisikan
lumpur ke dalam lubang? 1289.23 ft
4. Jumlah stands maksimum DP dicabut sebelum
mengisikan lumpur ke dalam lubang? 14 stands
Penyelesaian :
1. Ph = MW x 0.052 x h
h = Ph : (MW x 0.052)
h = 65 : (11 x 0.052) = 113.6 ft
4. L = 1289.23 : 90 = 14 stands
Kesimpulan
10 ppg
Tekanan Swab
10,000 ft
Tekanan Surge
Tekanan Surge adalah gaya ke bawah yang muncul
akibat diturunkannya drill string dan menyebabkan
gesekan karena lumpur dibuang keluar lubang.
Tekanan surge meningkatkan BHP.
10 ppg
Faktor yang menyebabkan tekanan surge:
• Ruang bebas
• Titik Leleh dan Kekuatan Gel Lumpur
10,000 ft
KICKS DAN DETEKSI KICKS
Kick
PENYEBAB
KONDISI UTAMA YANG MENYEBABKAN TERJADINYA
KICK:
Akibat dari tekanan hidrostatis lumpur yang lebih kecil dari tekanan
formasi, maka akan terjadi kick
1. Tarik dari dasar dan naikkan tool joint ke atas rotary table.
2. Stop rotary dan stop pompa.
3. Cek aliran.
TIDAK
Apa sumur 1. Beritahukan Drilling Supv
mengalir? 2. Teruskan mengebor
YA
TIDAK
Apakah sumur
mengalir? 1. Beritahu Drilling Supv aliran
kembali yang tidak benar.
YA
12,000 ft
0 sec
12,000 ft
12 sec
24 sec 0 sec
12,000 ft
12 sec
Masalah Kontrol Sumur
Belakangan sumur yang dibor di GOM, dengan stack permukaan
dan subsea memiliki Waktu Jeda Tekanan (PLT: Pressure Lag
Time) sebesar 18 detik/7,000’ dan 3-4 menit/21,000’.
Jika “Cara Cepat” tidak lagi berlaku, maka kita perlu mulai
mengukur PLT.
Alasan Mengukur
PLT (Pressure Lag Time/Waktu Jeda Tekanan)
Tipe Lumpur
º Kompresibilitas lumpur Sintetik
Geometri Sumur
º Sumur yang Lebih Dalam
º O.D yang Lebih Besar > Perlu lebih banyak
Volume lumpur
Memahami PLT
Pada Metode Driller kontrol sumur, BHP dijaga konstan dengan
mengatur choke menggunakan pembaca tekanan di permukaan.
0 0
OPEN CLOSED
0
0
TOTAL STROKES
Langkah 2
Naikkan kecepatan
DRILLPIPE CASING pompa ke
2000 2000 kecepatan Kill
dengan menjaga
1000 1000 3000 1000 300 3000 tekanan Casing
konstan dengan
0
membuka choke.
0
Sumur eksplorasi
Sumur yang dibor di daerah yang cenderung mengandung gas
Sumur yang diperkirakan / kemungkinan terdapat shallow gas
berdasarkan hasil identifikasi dari penyelidikan pendahuluan
Sumur yang dibor di lapangan yang telah dikembangkan dimana
lapisan-lapisan pasir dangkal dapat terisi gas dari lapisan lain
akibat penyemenan rangkaian casing yang kurang sempurna
1. Perencanaan dan Assessment Resiko
2. Desain Sumur
a. Pemilihan lokasi pemboran
b. Penentuan kedalaman casing
3. Perencanaan sehubungan dengan gas dangkal
Posisi dan tugas khusus crew
Jadwal training dan latihan diverter
Perencanaan evakuasi untuk semua pekerja non-essential
Prosedur mematikan sumber tenaga dalam keadaan darurat
Prosedur meninggalkan lokasi
Teknik Well Control
Menahan tekanan formasi, agar fluida formasi tidak masuk ke dalam
lubang. Setelah diketahui bahwa terjadi well kick, maka sumur segera
ditutup dimana setelah persiapan cukup tahap selanjutnya adalah
mematikan sumur.
3. Concurrent Method
Pompakan lumpur lama untuk mengeluarkan cairan formasi
sambil memperberat lumpur
Driller’s Method
SIRKULASI PERTAMA (Membuang Influks)
Hitung berat KWM dan naikkan berat lumpur sampai nilai tersebut.
KMW = (Ph + SIDPP) / (0.052 x TVD) atau
KMW = (SIDPP / (0.052 x TVD)) + OMW
Jaga tekanan Casing konstan sambil mempercepat pompa ke
kecepatan kill. KECEPATAN INI HARUSLAH DIJAGA KONSTAN.
Jaga tekanan Casing konstan sampai volume drill string telah dipompa.
Baca tekanan DP dan jaga tekanan ini konstan sampai lumpur kembali
beratnya sebesar KWM.
Matikan pompa dan sumur.
Baca tekanan. Seharusnya nol.
Cek aliran melewati jalur choke.
Buka preventer jika sumur mati.
Wait & Weight Method
Hitung Kill Mud Weight (KMW)
KMW (ppg) = FP (psi) / (0.052 x TVD (ft)) atau
KMW (ppg) = (SIDPP (psi) / (0.052 x TVD (ft)) + OMW (ppg)
Casing 9-5/8” @ 4,500 ft, drill bit 8-1/2” dan mud weight 9.5 ppg
Drill Pipe – 4-1/2” – 16.6 lbs/ft, capacity : 0.0142 bbl/ft
Drill Collar – 6-1/2” x 2-3/4” – 625 ft, capacity : 0.0073 bbl/ft
Pompa Triplex 6-1/2” x 8-1/2”, capacity : 0.0785 bbl/str
KRP @ 9,500 ft 50 SPM = 380 psi
LANGKAH 1: Saat gas bermigrasi, matikan sumur dan biarkan tekanan casing
naik dengan jumlah tertentu.
CATATAN A: Kenaikan tekanan sebesar 100 psi disarankan, tapi nilai
aktual tergantung pada kekuatan estimasi dari formasi dan nilai yang
lebih besar atau kecil dapat digunakan.
LANGKAH 2: Gunakan choke untuk menjaga tekanan casing konstan
sampai sejumlah lumpur dibuang dari anulus yang mengeluarkan
tekanan hidrostatik sama dengan kenaikan tekanan di LANGKAH 1.
400 psi
400 psi
300 psi
300 psi
200 psi
200 psi
10,000’
BHP = 260 + 10,000 x 0.5 psi/ft = 5,260 psi
G (KW) = 5,260 psi/10,000’ = 0.526 psi/ft
KW w/ bit di dasar = 0.56psi/ft/0.052 = 10.1+ppg
HP (5,260 psi) + 100 psi* = 5,360 psi
HP (7,000’ of 9.6 ppg) = 7,000’ X 0.5 psi/ft = 3,500 psi
HP (3,000’ of X-lumpur berat) = 5,360 – 3,500 = 1,860 psi
G (X-lumpur berat) = 1,860 psi/3,000’ = 0.62 psi/ft
W (X-lumpur berat) = 0.62 psi/ft/0.052 = 11.9 ppg
A. Tinggi dari X-lumpur berat yang dapat diganti oleh lumpur ringan
tanpa sumur menjadi di bawah seimbang:
H = 100 psi di atas seimbang/perbedaan gradien lumpur
H = 100 psi/(0.62-0.50)psi/ft = 833’
7,300’
10,000’
CONTOH STAGING DI LUBANG
0
7,300’
10,000’
550 Lubrikasi & Bleed
Choke
BHP = Hidrostatik + CP
5200 = 4650 + 550
Casing X DP
= 0.0489 bpf 1,310 kaki
10,000 kaki
550
Choke
192 kaki
BHP = Hidrostatik + CP
5,200 = 4,650 + 550
1,310 kaki
Casing X DP Jika sirkulasi tidak mungkin dilakukan, anda
= 0.0489 bpf
harus mengisi lubang bertahap untuk
menaikkan tekanan hidrostatik dan
mengontrol tekanan dalam gas (CP).
10 ppg Digunakan penambahan yang sama seperti
Metode Volumetrik.
100 psi 0.52 = 192 kaki
192 kaki X 0.0489 = 9.5 bbl
10,000 kaki
550
645
BHP = Hidrostatik + CP
5,200 = 4,650 + 550
Choke
5,395 = 4,750 + 645
1,310 kaki
10,000 kaki
450
645
BHP = Hidrostatik + CP
Choke
5,200 = 4,650 + 550
5,395 = 4,750 + 645
5,200 = 4,750 + 450
1,118 kaki
192 kaki
10 ppg Untuk mengembalikan BHP jadi 5,200 psi anda
harus membuang CP sebesar kenaikan
hidrostatik 100 psi + kenaikan 95 psi karena
kompresi gas.
10,000 kaki
Lubrikasi &
450
545
Bleed
BHP = Hidrostatik + CP
5,200 = 4,650 + 550
Choke
5,395 = 4,750 + 645
5,200 = 4,750 + 450
925 kaki 5,395 = 4,850 + 545
10 ppg
Pompa lagi 9.5 bbl dalam sumur. Biarkan lumpur turun.
10,000 kaki
350
545
BHP = Hidrostatik + CP
5,200 = 4,650 + 550
Choke
5,395 = 4,750 + 645
5,200 = 4,750 + 450
925 kaki 5,395 = 4,850 + 545
5,200 = 4,850 + 350
10,000 kaki
445
350
BHP = Hidrostatik + CP
5,200 = 4,650 + 550
Choke
5,395 = 4,750 + 645
735 kaki 5,200 = 4,750 + 450
5,395 = 4,850 + 545
5,200 = 4,850 + 350
5,395 = 4,950 + 445
10 ppg Pompa lagi 9.5 bbl dalam sumur. Biarkan lumpur turun.
10,000 kaki
230
50
BHP = Hidrostatik + CP
5,200 = 4,650 + 550
Choke
5,395 = 4,750 + 645
348 kaki
5,200 = 4,750 + 450
5,395 = 4,850 + 545
5,200 = 4,850 + 350
5,390 = 4,950 + 440
5,200 = 4,950 + 250
5,390 = 5,050 + 340
5,200 = 5,050 + 150
10 ppg 5,380 = 5,150 + 230
5,200 = 5,150 + 50
10,000 kaki
110
50
BHP = Hidrostatik + CP
5,200 = 4,650 + 550
Choke
5,395 = 4,750 + 645
156 kaki 5,200 = 4,750 + 450
5,395 = 4,850 + 545
5,200 = 4,850 + 350
5,390 = 4,950 + 440
5,200 = 4,950 + 250
5,390 = 5,050 + 340
5,200 = 5,050 + 150
10 ppg 5,380 = 5,150 + 230
5,200 = 5,150 + 50
5,360 = 5,250 + 110
10,000 kaki
Bullheading
Pertimbangan Awal Pekerjaan:
800
Packer @ 9,500’
Perforasi @ 10,,000’
MEMATIKAN
OPERASI
Operasi completion/workover yang biasa di mana prosedur
mematikan harus dibuat dan dipraktekan meliputi hal berikut,
namun tidak terbatas pada:
• Operasi wireline
PROSEDUR MEMATIKAN
COMPLETION/WORKOVER
CATATAN:
1. Saat sumur dimatikan dan tekanan terbaca, jangan membuka
sumur untuk verifikasi masukan atau cek kecepatan.
2. Pasang BOP dalam jika diperlukan dalam prosedur kontrol.
PROSEDUR MEMATIKAN
COMPLETION/WORKOVER
Jaga Jalur di Choke Manifold Tertutup
Ketika Tripping:
(1) Set slip dengan tool joint di atas rotary table
(2) Pasang FOSV di posisi terbuka
(3) Tutup safety valve
(4) Tutup annular preventer (Hydril) dan Buka HCR valve
(5) Toolpusher dan Workover Supervisor di rig floor
(6) Hubungkan kelly dan buka safety valve
(7) Baca/catat SITP
(8) Baca/catat SICP
(9) Baca/catat perolehan di volume pit
CATATAN:
1. Saat sumur dimatikan dan tekanan terbaca, jangan membuka
sumur untuk verifikasi masukan atau cek kecepatan.
2. Pasang BOP dalam jika diperlukan dalam prosedur kontrol.
PERALATAN
Diverter
Peralatan Umum
Susunan BOP
Akumulator
Masalah Choke Manifold
Pemisah Lumpur/Gas
Hal lain yang perlu diperhatikan
Mengetes BOP
DIVERTER
Campuran gas/pasir melalui jalur diverter dipastikan
mengerosi baja dengan kecepatan 8” per jam.
PIPE
RAMS
BLIND
RAMS
WELLHEAD
HYDRIL
GK
CAMERON DL ANNULAR
Weepholes
SHAFFER SPHERICAL
Botol Surge
Wellbore
Pressure
CAMERON DS SHEAR RAM
CAMERON FLEXPACKER RAM
CAMERON PIPE RAM
CAMERON SHEARING BLIND RAM
CAMERON VARIABLE BORE RAM
CAMERON TYPE U RAM
Peralatan Kontrol Sumur
Akumulator - Harus memiliki volume yang cukup untuk
menutup dan menahan semua preventer tertutup dan
menjaga tekanan akumulator di atas tekanan minimum
sistem.
CAIRAN TERPAKAI
Untuk menghasilkan energi, bladder lebih dulu diisi dengan Nitrogen
bertekanan 1000 psi.
Untuk menghasilkan cairan untuk menutup, Nitrogen harus dipompa
ke botol.
1,000
10 gal
N2
CAIRAN TERPAKAI
Diperlukan 1.6 galon cairan untuk menekan Nitrogen sampai ke
tekanan sistem minimum sebesar 1200 psi.
1,000 1,200
1.6 gal
cairan
CAIRAN TERPAKAI
Untuk mendapat cairan yang terpakai, harus terus memompa cairan
sampai diperoleh tekanan operasi sebesar 3,000 psi.
Diperlukan 6.6 galon cairan untuk memampatkan Nitrogen sampai
3,000 psi.
1,200 3,000
18 gal.
untuk tutup
Baffle Plates
Siphon Breaker
•Tinggi, Diameter &
Desain internal mengatur
efisiensi pemisahan
d
Rendah Tinggi
Ram Preventer 200-300 psi WP atau CSG. Burst
Annular Preventer “ 70% WP
Tidak ada teknik saat ini yang 100% sukses menghilangkan masalah
Tetap Waspada!
MENINGGALKAN SUMUR “MATI”
Udara
Udara
Lumpur Berat
Minyak
Udara
Zona produksi
MENINGGALKAN SUMUR “MATI”
Completion Asal
Zona Tambahan
• Operasi wireline
LUMPUR COMPLETION/WORKOVER
DIPERLUKAN
TIPE
Mengandung Padatan
Brine
Dipilih karena Kerapatan – tidak ada padatan
LUMPUR BEBAS PADATAN DAN
KOMBINASI LUMPUR
14.2
11.7 12.4
10.9
10.0 9.8
19.2
15.1
12.7
10.9 11.1
CATATAN:
1. Saat sumur dimatikan dan tekanan terbaca, jangan
membuka sumur untuk verifikasi masukan atau cek
kecepatan.
2. Pasang BOP dalam jika diperlukan dalam prosedur kontrol.
PROSEDUR MEMATIKAN
COMPLETION/WORKOVER
Jaga Jalur di Choke Manifold Tertutup
Ketika Tripping:
(1) Set slip dengan tool joint di atas rotary table
(2) Pasang FOSV di posisi buka
(3) Tutup safety valve
(4) Tutup annular preventer (Hydril) dan
Buka HCR valve
(5) Toolpusher dan Unocal DSM di lantai rig
(6) Hubungkan kelly dan buka safety valve
(7) Baca/catat SITP
(8) Baca/catat SICP
(9) Baca/catat perolehan di volume pit
CATATAN:
1. Saat sumur dimatikan dan tekanan terbaca, jangan membuka
sumur untuk verifikasi masukan atau cek kecepatan.
2. Pasang BOP dalam jika diperlukan dalam prosedur kontrol.
SIRKULASI SUMUR SEBELUM MELEPAS
TREE
ANNULAR
PIPE
RAM
BLIND
RAM
WELLHEAD