Anda di halaman 1dari 7

 Pertama pada aplikasi stereonet klik new blank window.

 Lalu new data set, pilih planes.

 Secara otomatis pada kolom pemasukan data berubah menjadi data strike dan dip,
masukkan strike dan dip data kekar yang telah diukur di lapangan.
 Setelah plane terbentuk klik calculations lalu pilih poles, titik-titik pole akan muncul.
 Dari titik pole yang terbentuk kemudian pilih calculation lalu klik plot pilih contour
kemudian 1% Area maka garis-garis kontur akan muncul.

 Hilangkan centang pada untiled planes agar tidak mengganggu pandangan.

 Dari garis kontur yang terbentuk kita dapat menentukan dua  titik ketinggian,
kemudian dua titik ketinggian tadi kita catat data strike dan dipnya. Cara menentukan
strike dan dip kedua titik ketinggian yaitu dengan menekan klik kiri pada saat kursor tepat
berada pada titik ketinggian.
 Setelah data strike dan dip diperoleh kemudian buka data baru plane lalu masukkan
data strike dan dip pada kolom data.

 Dari titik ketinggian tadi dua plane akan terbentuk, perpotongan kedua garis
merupakan sigma dua atau tegasan menengah.
 Untuk menentukan plane selanjutnya klik tepat pada perpotongan kedua plane yang
tadi, maka muncul data strike dan dip untuk plane ketiga kemudian masukkan pada
kolom data. Pada plane ketiga tentukan titik tengahnya kemudian klik dan catat data
strike/dip yang muncul lalu masukkan kembali pada kolom data.

 Setelah terbentuk plane keempat maka titik perpotongan plane ketiga dengan plane
keempat merupakan sigma (tegasan), lalu klik kembali untuk menentukan strike dan dip
plane kelima.
 Plane kelima yang berpotongan dengan plane ketiga merupakan sigma (tegasan).

 Masing-masing tegasan dapat ditentukan dari perpotongan antara plane yang terbentuk.
Perpotongan plane satu dan dua merupakan sigma 2 atau tegasan menengah. Untuk
menentukan sigma 1 atau tegasan maksimum dan sigma 3 atau tegasan minimum adalah
dengan melihat besaran derajatnya. apabila dibagian tengah lebih besar dari 90 derajat maka
posisi sigma 3 atau tegasan minimum berada ditengah (perpotongan antara plane 3 dan plane
5), begitu pula sebaliknya. Untuk menentukan jenis sesarnya dapat menggunakan klasifikasi
Anderson, 1951. Pada tutorial ini berdasarkan klasifikasi Anderson, 1951 jenis sesar yang
terbentuk yaitu sesar naik atau thrust fault karena tegasan minimum atau sigma tiga posisinya
vertikal.

Anda mungkin juga menyukai