Anda di halaman 1dari 14

1.1.

AutoCAD Land Development Desktop 2i

AutoCAD Land Development desktop 2i adalah sebuah aplikasi


dari CAD untuk membuat Permukaan tanah (Surface) secara digital
atau biasa disebut Digital Terrain Models (DTM), dengan memakai titik
– titik (point) secara tiga dimensional sebagai referensi, di mana titik –
titik tersebut langsung diambil dari hasil pengukuran di lapangan
dengan koordinat XY serta elevasi-nya. Sedangkan Civil Design adalah
penggunaan DTM yang telah dibuat di Land Desktop untuk
merencanakan Jalan, Perpipaan, Penembokan, Saluran, Drainase dan
sebagainya.

1.1.1. Garis kontur


Kontur adalah garis khayal yang menghubungkan titik-titik yang
mempunyai ketinggian yang sama. Kontur ini dapat memberikan
informasi relief, baik secara relatif, maupun secara absolute. Informasi
relief secara relatif  ini, diperlihatkan dengan menggambarkan garis-
garis kontur secara rapat untuk daerah terjal, sedangkan untuk daerah
yang landai dapat di perlihatkan dengan menggambarkan garis-garis
tersebut secara renggang.
Garis kontur adalah garis khayal dilapangan yang menghubungkan
titik dengan ketinggian yang sama atau garis kontur adalah garis
kontinyu diatas peta yang memperlihatkan titik-titik diatas peta dengan
ketinggian yang sama. Nama lain garis kontur adalah garis tranches,
garis tinggi dan garis tinggi horizontal. Garis kontur + 25 m, artinya
garis kontur ini menghubungkan titik-titik yang mempunyai ketinggian
sama + 25 m terhadap tinggi tertentu. Garis kontur disajikan di atas peta
untuk memperlihatkan naik turunnya keadaan permukaan tanah.
Aplikasi lebih lanjut dari garis kontur adalah untuk memberikan
informasi slope (kemiringan tanah rata-rata), irisan profil memanjang
atau melintang permukaan tanah terhadap jalur proyek (bangunan) dan
perhitungan galian serta timbunan (cut and fill) permukaan tanah asli
terhadap ketinggian vertikal garis atau bangunan. Garis kontur dapat
dibentuk dengan membuat proyeksi tegak garis-garis perpotongan
bidang mendatar dengan permukaan bumi ke bidang mendatar peta.

41
Karena peta umumnya dibuat dengan skala tertentu, maka untuk garis
kontur ini juga akan mengalami pengecilan sesuai skala peta.

1.1.2. Cross Section / Potongan Melintang


Potongan melintang yang digunakan dalam menghitung pekerjaan
tanah adalah sebuah penampang vertikal, tegak lurus terhadap garis
sumbu pada stasiun penuh dan stasiun plus, yang menyatakan batas-
batas suatu galian atau timbunan rencana atau yang sudah ada.
Penentuan luas potongan melintang menjadi sederhana bila potongan
melintang tersebut digambar diatas kertas grafik potongan melintang
Potongan melintang digambar dengan skala vertikal dan horizontal
yang sama, dengan praktek standar  1 inc = 10 ft.Tetapi, bila galian atau
timbunan vertikal kecil dibandingkan dengan lebarnya, Perbesaran
skala vertikal digunakan untuk mencapai ketelitian ekstra dalam
menggambar penampang tersebut. Arah profil melintang di setiap
stasiun umumnya diambil tegak lurus terhadap sumbu proyek, sebagai
dasar ketinggian di setiap profil adalah titik-titik stasiun yang telah
diukur dari profil memanjang. Lebar profil tergantung dari
kebutuhan dan tujuan proyek, misal 25 m arah kanan-kiri dari sumbu
proyek. Pengukuran detilnya dilakukan seperti pada pengukuran profil
memanjang dan sebagai detil-detil dipilih titik-titik yang dapat
mewakili topografi setempat.Di atas gambar profil inilah digambarkan
tampang atau irisan dari rencana proyek dan luasan yang terjadi antara
permukaan tanah asli dengan ampang proyek merupakan luas tampang
galian atau timbunan yang diperlukan atau dibuang. Dengan
mengkombinasikan tampang memanjang dan melintang maka volume
dari tubuh tanah yang ditimbun atau digali dapat 
dihitung.

42
Gambar 2.25 Cross section

1.1.3. Long Section / Potongan Memanjang


Long section adalah merupakan potongan memanjag yang
memperlihatkan penampang potongan secara memanjang, long section
memperilhatkan setinggian (elevasi) dari gambar potongan memanjang,
dengan nampaknya garis-garis ketinggian tersebut maka akan terlihat
penampang jika di garis As dari Bandara atau sebuah penampang
mengalami potongan.

Gambar 2.25 Long section

1.1. Cara pengolahan data di sofware AutoCAD Land Development


Desktop 2i
1.2.1. Tahapan menggambar di AutoCAD Land Development
Desktop 2i

 Membuat Project
 Mengimport Koordinat ke AutoCAD Land Development
 Membuat kontur
 Membuat Station ( STA )
 Membuat potongan melintang / cross section
 Membuat potongan memanjang / long section ,
1. Buat new drawing klik simbol new pada kiri atas. Seperti pada
gambar di bawah ini. Lalu akan muncul pop up window. Isikan
name drawing dengan nama latihan atau yang lain. Lalu klik Create
Project.

43
1

Gambar 4.25 Membuat job

2. Lalu akan muncul pop up window lagi. Pada prototype ganti


menjadi default metric. Kemudian isikan nama project "latihan".
Klik OK dan klik OK lagi

Gambar 4.26 Pengaturan membuat job

3. Akan muncul pop up window create point database.  Langsung klik


Ok saja.

44
Gambar 4.27 create Point data base

4. Muncul pengaturan selanjutnya Pengaturan Load Setting. pilih yang


m1000set (metric 1:1000) kemudian klik Next
5. Pada Pengaturan Unit. Linear units pilih meters. angle unit pilih
degree. Khususnya pada angle display style pilih yang north
azimuth. Lalu Next
6. Pengaturan scale. Skala horizontal 1:1000 skal vertikal 1:100. lalu
next
7. Untuk pengaturan selanjutnya tinggal next terus saja. pada
pengaturan terakhir tulis profil name yang sudah dibuat dengan kata
latihan. Lalu finish.
8. Menuju ke menu Point yang terdapat pada menu diatas toolbar. Pilih
Point setting. Akan muncul pop window pengaturan point. Di sini
yang perlu diatur cukup ke bagian marker dan text. Ganti size unit
dengan angka 0.5 dan text juga seperti itu. lalu klik OK. seperti pada
gambar di bawah ini.
1

Gambar 4.28 Pengaturan size point

9. Lanjut ke pengaturan Point lagi pada menu di atas toolbar.


Pilih import/ekport Point. Pilih Format manager. Muncul
pengaturan format manager pilih add > User Point file. OK
10. Masuk pada pengaturan Point file format. Beri nama format dengan
PXYZD atau yang lain. Pilih delimited by. lalu klik pada <unused>.
Pilih urutan kolom sesuai dengan file data pengukuran. seperti pada
gambar di bawah ini.

45
1

Gambar 4.29 Pengimputan point

11. Klik Load. masukkan data koordinat pengukuran yang sudah kita


buat menjadi format txt pada langkah 2. Setelah dimasukkan
kemudian klik Parse. Lalu OK. Pengaturan format manager di close.
12. Buat layer baru dengan nama titik detail atau yang lain. layer ini
untuk menampung data pengukuran yang akan kita plot. Caranya
cari pengaturan layer. Klik New layer. Lalu aktifkan layer baru
tersebut.
13. Masuk ke pengaturan Point lagi pada menu di atas toolbar.
Pilih import/ekport Point. Pilih Import Point. Muncul pengaturan
import point. Setting sesuai dengan data yang telah kita buat tadi.
Untuk source file tergantung dimana anda menyimpan data
pengukuran txt tadi. kemudian klik OK. seperti gambar di bawah
ini.

Gambar 4.30 Import Point

14. Akan muncul pengaturan lagi. langsung klik Ok saja. data titik-titik
penyebaran pengukuran langsung terplot di layar. Apabila anda

46
kesulitan untuk mencari data yang sudah diplot anda bisa zoom all
dengan cara ketik z spasi a. hasilnya seperti gambar di bawah ini. 

Gambar 4.31 Tampilan point

15. Tahap selanjutnya adalah membuat garis kontur tanah. yang ini
terbilang mudah. Masuk ke menu Terrain pada menu di atas
toolbar. Pilih Terrain Model explorer akan muncul pengaturan pop
up. Klik kanan pada terrain >> create new surface. pilih Point
file klik kanan. add point from autocad object >>Point.
16. Ketik Entity atau E pada command. apabila cursor sudah berbentuk
kotak kecil lalu blok semua titik penyebaran atau titik tertentu yang
ingin anda buat kontur. Kemudian Enter. akan kembali ke
pengaturan terrain lagi.
17. Pada pengaturan terrain. Klik kanan pada surface1 (surface yang
sudah kita buat) dan pilih Build. Ok>>Ok>>cancel.
18. Masuk ke menu Terrain pada menu di atas toolbar. Pilih create
Contour. akan muncul pengaturan contour. ganti interval minor
dengan interval pilihan anda. saya menggunakan 0.1 untuk
minornya. Klik pengaturan style manager. Pada pengaturan style
manager, Atur contour appearance. Pilih yang add vertical dengan
nilai maksimal. Klik OK

47
Gambar 4.32 Pengaturan Terrain

Gambar 4.33 Pengaturan tampilan contur


19. Pada Command akan muncul pertanyaan erase old contour? Yes or
No. ketik pada command Y spasi. Hasilnya seperti ini. Anda bisa
mengubah warna contour sesuai dengan selera anda. pada
pengaturan layer.

Gambar 4.34 Contur

48
20. Langkah terakhir adalah memberi elevasi pada garis contour. masuk
menu terrain>>contour label>>group interior lalu pilih interval yang
tadi dibuat. klik OK.
21. Klik kiri mouse didepan garis contour lalu potong garis contour
yang akan diberi elevasi.

Gambar 4.35 Detail Contur


22. Membuat polyline sesuai dengan rencana potongan memanjang. 
 

Gambar 4.36 garis rencana STA

23. Memunculkan label stasiun pada alignment. Pilih menu alignment>


Define From Polyline> klik polyline pada gambar>Enter>
Kemudian isi kotak yang muncul seperti di bawah ini.

49
Gambar 4.37 Nama Aligemen

24. Masih di menu Alignment, klik pengaturan station label setting >


keluar kotak dialog> atur jarak antar stasiun pada station label
increment> Station tick increment> klik Ok>dalam contoh ini jarak
10 m.
 

Gambar 4.38 Pengaturan jarak STA

25. Mengatur ukuran huruf pada label. Buka pada menu Utilities> set
text style > pilih font dan ukuran> klik apply
 

50
Gambar 4.39 Pengaturan text

26.  Langkah selanjutnya adalah kembali ke menu Alignment > Create


station Label > Enter > Enter > Enter

Gambar 4.40 Detai tampilan STA


27. Membuat potongan memanjang. Pertama keluarkan dulu menu
workspace. disini kita akan menggunakan civil design. Jika anda
belum menginstal program civil design maka instal terlebih dahulu.
setelah terinstal maka civil design otomatis masuk ke program
land desktop. klik kanan pada area kursor di gambar berikut > acad>
workspace. Setelah workspace keluar maka kita akan memilih civil
design.

Gambar 4.41 Menu Pilate Maneger

28. Setelah pengaturan workspace dirubah ke civil design maka akan


muncul tambahan menu. Langkah selanjutnya adalah membuat

51
potongan memanjang. Buka menu Profil> Profil setting> value>
ganti dengan nilai seperti di bawah ini> Ok

Gambar 4.42 Profile Value Setting

29. Selanjutnya masih di menu PRofil> Surface>Set current


Surface>ok 
30. Profil > surface> toggle multiple surface> Ok
31. Profil > surface > Select Multiple Surface> Ok
32. Profil > Existing ground > sample from surface>Ok> enter> enter
33. Pengaturan terakhir untuk membuat potongan memanjang
adalah Profil> Create Profil> Full Profil. Maka akan muncul kotak
dialog seperti di bawah ini. Klik centang pada Import
grid. Pengaturan grid sesuai dengan kebutuhan. Klik OK> Maka
akan muncul Potongan memanjang

Gambar 4.43 Profile Generator

52
Gambar 4.44 tampila long section

34. Langkah selanjutnya adalah membuat potongan melintang. pilih


menu cross section>existing ground>Sample from surface. Ubah
pengaturan pada lingkaran biru di bawah ini sesuai kebutuhan. klik
Ok.

Gambar 4.45 Section sampling settings

35. Pilih menu cross section>section plot> All>enter>enter>  maka


akan muncul potongan melintang dari stasiun awal sampai akhir
sesuai dengan alignment yang dibuat di awal.

53
Gambar 4.46 Tampilan Cros section

54

Anda mungkin juga menyukai