0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
39 tayangan3 halaman
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut berisi bukti kehadiran kuliah online tentang analisis lineament untuk menentukan zona rentan longsor.
2. Metode analisis lineament menggunakan data citra satelit dan manual atau otomatis untuk mengidentifikasi kelurusan geologi.
3. Hasil analisis lineament dapat diolah menjadi data density untuk menentukan zona berisiko longsor.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut berisi bukti kehadiran kuliah online tentang analisis lineament untuk menentukan zona rentan longsor.
2. Metode analisis lineament menggunakan data citra satelit dan manual atau otomatis untuk mengidentifikasi kelurusan geologi.
3. Hasil analisis lineament dapat diolah menjadi data density untuk menentukan zona berisiko longsor.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut berisi bukti kehadiran kuliah online tentang analisis lineament untuk menentukan zona rentan longsor.
2. Metode analisis lineament menggunakan data citra satelit dan manual atau otomatis untuk mengidentifikasi kelurusan geologi.
3. Hasil analisis lineament dapat diolah menjadi data density untuk menentukan zona berisiko longsor.
Resume Materi Kuliah Lineaments (kelurusan geologi) adalah cerminan dari morfologi yang teramati dipermukaan bumi sebagai hasil dari aktifitas gaya geologi dari dalam bumi. Menurut Hariri M, menyatakan bahwa diantara fitur yang paling mudah diamati pada foto udara dan citra satelit adalah bentuk linear atau disebut sebagai kelurusan yang memiliki kenampakan berupa garis lurus atau lengkungan dengan panjang berbeda-beda, umumnya berhubungan dengan rekahan dan batas litologi, serta relief geomorfik yang muncul dengan perbedaan tonal (komposisi warna). Batasan kelurusan geologi dapat berupa kelurusan punggungan, kelurusan lembah, kelurusan sungai, kelurusan yang disebabkan oleh sesar. Analisis lineament menurut El-Sawy et al. (2016) yang bisa didapatkan melalui https://s.id/Lineament merupakan pendekatan yang menarik dalam studi geologi, hal ini dianggap sebagai indikator struktural dan geologi yang sangat penting untuk menentukan tren tektonik umum dan lokal serta zona rekahan pada batuan. Sedangkan menurut Zhumabek et al. (2017) yang dapat diakses melalui https://s.id/Zhumabek, analisis lineament mewakili berbagai metode pemetaan jarak jauh yang efektif untuk memantau potensi bahaya fitur geologis-geomorfologi yang memungkinkan untuk mengevaluasi lingkungan geodinamis secara keseluruhan yang terkait dengan operasi penambangan perusahaan. Pada analisa lineament biasanya menggunakan aplikasi remote sensing yang membutuhkan data citra satelit dengan resolusi menegah seperti citra LANDSAT (resolusi 30m), citra ASTER (resolusi 15m,dan 30m) ataupun citra ketinggian seperti ASTER DEM dan SRTM (resolusi 15m, dan 90m), ataupun citra ketinggian yang menggunakan wahana airborne seperti citra IFSAR (resolusi 9-10m). Penentuan lineament terdapat dua metode yaitu secara manual lineament dan autolineament. Penerapan manual lineament dengan cara visual dengan menarik garis secara manual di antara lembah dan punggungan. Sedangkan autolineament menggunakan aplikasi PCI Geomatica dan Arcgis yang dapat diunduh secara online. Dari hasil lineament tersebut dapat diolah mendapatkan data density melalui Arcgis yang dapat diinterpretasikan untuk menentukan zona rentan terjadinya longsor terhadap kelurusan. Sehingga untuk memecahkan permasalahan dalam menentukan zona longsor dapat menggunakan analisis dari lineament yang telah diolah menjadi data density. Pointer tugas: 1. Jelaskan kondisi geologi daerah!
Gambar 1 Zona longsor dari data density terhadap kelurusan. Sumber:
https://earthexplorer.usgs.gov/ Data kelurusan dengan metode autolineament pada daerah penelitian dapat diinterpretasikan sebagai daerah tersebut memiliki pengaruh struktur dan mencerminkan morfologi berupa punggungan dan lembah. Dari data kelurusan dapat diolah menjadi data density melalui Arcgis untuk menentukan zona longsor yang di mana warna hijau tua menunjukan intensitas potensi longsor lebih rendah dibandingkan warna merah yang menunjukan intestitas potensi longsor lebih tinggi. 2. Input data berupa Panchromatic Band of Landsat!
Gambar 2 Panrachromatic band of landsat daerah penelitian. Sumber:
https://earthexplorer.usgs.gov/ Panrachromatic band of landsat merupakan salah satu data citra satelit berupa lansdsat 8-oli yang digunakan untuk memperoleh data kelurusan, arah lineament, dan sebagainya. Dari data tersebut dapat diidentifikasikan zona punggungan dan lembah yang merupakan pengaruh dari struktur, morfologi, dan bentuk lereng. 3. Statistik histogram frekuensi pada setiap lokasi pemetaan yang telah diambil dari lineament!
Gambar 3 Data histogram dari data lineament. Sumber: https://earthexplorer.usgs.gov/
Analisis data histogram dapat diinterpretasikan bahwa arah lineament sebagai stress pada daerah penelitian berarah NW-SE. Sedangkan arah gaya sebagai strain berarah NE-SW. Kedua arah tersebut menunjukan adanya perkembangan dari struktur geologi sehingga membentuk morofologi berupa lembah dan punggungan, salah satunya Cekungan Ombilin. 4. Buat tabel data dan gambarannya!
Gambar 4 Diagram rose dari arah dominan lineament. Sumber: https://earthexplorer.usgs.gov/
Gambar 5 Data statistik dari setiap arah lineaments. Sumber: https://earthexplorer.usgs.gov/
Interpretasi dari diagram rose pada gambar 4 di atas menunjukan arah dominan linement yang berarah NW-SE. Pada gambar 5 menunjukan bahwa pada linements maksimum yaitu dengan arah SE-NW (jumlah frekuensi 1810 lineaments dengan panjang maksimum 656 km) dan lineaments minimum yaitu dengan arah N-S (dengan panjang maksimum 404 km). Selain itu, didapatkan total panjang lineaments sebesar 3.260 km. Foto kehadiran Tanda tangan