Anda di halaman 1dari 3

BUKTI KEHADIRAN KULIAH ONLINE

Nama: RM. Agrendito Seandrew


NIM: 03071381823045
Mata Kuliah: Geologi Teknik

Tanggal Kuliah: 9 Oktober 2020

Materi: Slope Stability – Lineament


Resume Materi Kuliah
Lineaments (kelurusan geologi) adalah cerminan dari morfologi yang teramati dipermukaan bumi
sebagai hasil dari aktifitas gaya geologi dari dalam bumi. Menurut Hariri M, menyatakan bahwa
diantara fitur yang paling mudah diamati pada foto udara dan citra satelit adalah bentuk linear atau
disebut sebagai kelurusan yang memiliki kenampakan berupa garis lurus atau lengkungan dengan
panjang berbeda-beda, umumnya berhubungan dengan rekahan dan batas litologi, serta relief
geomorfik yang muncul dengan perbedaan tonal (komposisi warna). Batasan kelurusan geologi dapat
berupa kelurusan punggungan, kelurusan lembah, kelurusan sungai, kelurusan yang disebabkan oleh
sesar.
Analisis lineament menurut El-Sawy et al. (2016) yang bisa didapatkan melalui
https://s.id/Lineament merupakan pendekatan yang menarik dalam studi geologi, hal ini dianggap
sebagai indikator struktural dan geologi yang sangat penting untuk menentukan tren tektonik umum
dan lokal serta zona rekahan pada batuan. Sedangkan menurut Zhumabek et al. (2017) yang dapat
diakses melalui https://s.id/Zhumabek, analisis lineament mewakili berbagai metode pemetaan jarak
jauh yang efektif untuk memantau potensi bahaya fitur geologis-geomorfologi yang memungkinkan
untuk mengevaluasi lingkungan geodinamis secara keseluruhan yang terkait dengan operasi
penambangan perusahaan. Pada analisa lineament biasanya menggunakan aplikasi remote sensing
yang membutuhkan data citra satelit dengan resolusi menegah seperti citra LANDSAT (resolusi
30m), citra ASTER (resolusi 15m,dan 30m) ataupun citra ketinggian seperti ASTER DEM dan
SRTM (resolusi 15m, dan 90m), ataupun citra ketinggian yang menggunakan wahana airborne
seperti citra IFSAR (resolusi 9-10m).
Penentuan lineament terdapat dua metode yaitu secara manual lineament dan autolineament.
Penerapan manual lineament dengan cara visual dengan menarik garis secara manual di antara
lembah dan punggungan. Sedangkan autolineament menggunakan aplikasi PCI Geomatica dan
Arcgis yang dapat diunduh secara online. Dari hasil lineament tersebut dapat diolah mendapatkan
data density melalui Arcgis yang dapat diinterpretasikan untuk menentukan zona rentan terjadinya
longsor terhadap kelurusan. Sehingga untuk memecahkan permasalahan dalam menentukan zona
longsor dapat menggunakan analisis dari lineament yang telah diolah menjadi data density.
Pointer tugas:
1. Jelaskan kondisi geologi daerah!

Gambar 1 Zona longsor dari data density terhadap kelurusan. Sumber:


https://earthexplorer.usgs.gov/
Data kelurusan dengan metode autolineament pada daerah penelitian dapat diinterpretasikan
sebagai daerah tersebut memiliki pengaruh struktur dan mencerminkan morfologi berupa
punggungan dan lembah. Dari data kelurusan dapat diolah menjadi data density melalui Arcgis untuk
menentukan zona longsor yang di mana warna hijau tua menunjukan intensitas potensi longsor lebih
rendah dibandingkan warna merah yang menunjukan intestitas potensi longsor lebih tinggi.
2. Input data berupa Panchromatic Band of Landsat!

Gambar 2 Panrachromatic band of landsat daerah penelitian. Sumber:


https://earthexplorer.usgs.gov/
Panrachromatic band of landsat merupakan salah satu data citra satelit berupa lansdsat 8-oli yang
digunakan untuk memperoleh data kelurusan, arah lineament, dan sebagainya. Dari data tersebut
dapat diidentifikasikan zona punggungan dan lembah yang merupakan pengaruh dari struktur,
morfologi, dan bentuk lereng.
3. Statistik histogram frekuensi pada setiap lokasi pemetaan yang telah diambil dari lineament!

Gambar 3 Data histogram dari data lineament. Sumber: https://earthexplorer.usgs.gov/


Analisis data histogram dapat diinterpretasikan bahwa arah lineament sebagai stress pada daerah
penelitian berarah NW-SE. Sedangkan arah gaya sebagai strain berarah NE-SW. Kedua arah tersebut
menunjukan adanya perkembangan dari struktur geologi sehingga membentuk morofologi berupa
lembah dan punggungan, salah satunya Cekungan Ombilin.
4. Buat tabel data dan gambarannya!

Gambar 4 Diagram rose dari arah dominan lineament. Sumber: https://earthexplorer.usgs.gov/

Gambar 5 Data statistik dari setiap arah lineaments. Sumber: https://earthexplorer.usgs.gov/


Interpretasi dari diagram rose pada gambar 4 di atas menunjukan arah dominan linement yang
berarah NW-SE. Pada gambar 5 menunjukan bahwa pada linements maksimum yaitu dengan arah
SE-NW (jumlah frekuensi 1810 lineaments dengan panjang maksimum 656 km) dan lineaments
minimum yaitu dengan arah N-S (dengan panjang maksimum 404 km). Selain itu, didapatkan total
panjang lineaments sebesar 3.260 km.
Foto kehadiran Tanda tangan

Budhi Setiawan

Anda mungkin juga menyukai