Anda di halaman 1dari 7

Prinsip Teori

Peta topografi menampilkan gambaran permukaan bumi yang


dapat diidentifikasi, berupa obyek alami maupun buatan. Peta
topografi menyajikan obyek-obyek dipermukaan bumi dengan
ketinggian yang dihitung dari permukaan air laut dan digambarkan
dalam bentuk garis-garis kontur, dengan setiap satu garis kontur
mewakili satu ketinggian. Pembentukan garis kontur menggunakan
data dari pemetaan terestris memiliki akurasi yang tinggi tetapi
pengukuran terestris memiliki beberapa kelemahan diantaranya
membutuhkan biaya, waktu dan tenaga yang besar karena semakin
luas area yang dipetakan semakin banyak pula titik yang harus
diukur (Afani dkk, 2019).
Peta topografi adalah peta yang memiliki informasi tentang
ketinggian permukaan tanah pada suatu tempat terhadap
permukaan laut, yang digambarkan dengan garis-garis kontur.
Informasi topografi yang terdapat pada peta topografi dapat
digunakan untuk membuat model tiga dimensi dari permukaan
tanah pada peta tersebut. Dengan model tiga dimensi maka objek
pada peta dilihat lebih hidup seperti pada keadaan sesungguhnya di
alam, sehingga untuk menganalisa suatu peta topografi dapat lebih
mudah dilakukan (Handoyo, 2004).
Peta kontur adalah peta yang menggambarkan sebagian bentuk-
bentuk permukaan bumi yang bersifat alami dengan menggunakan
garis-garis kontur. Garis kontur pada peta topografi diperoleh dengan
melakukan pengolahan interpolasi linier antara titik-titik ketinggian
yang berdekatan. Interpolasi linier adalah suatu metode atau fungsi
matematika yang menduga nilai pada lokasilokasi yang datanya tidak
tersedia atau tidak didapatkan (Kusnadi, 2013).
Tujuan Praktikum
1. Dapat mengenali dan memahami elemen-elemen pada peta
topografi.
2. Mampu membuat penampang topografi.
3. Mampu mengintepretasikan bentukan kontur di peta dengan
keadaan dan kemungkinan bentukan alam yang sebenarnya di
lapangan.
Pelaksanaan Pratikum
 Alat
1. Alat tulis (pensil mekanik, pensil warna, spidol warna)
2. Penggaris
3. Kalkulator.
 Bahan
1. Peta Topografi
Hasil dan Pembahasan

Gambar
1.Peta topografi daerah Jangkat dan sekitarnya.
Pada praktikum pertama ini asisten menjelaskan kepada pratikan
tentang Peta topografi dan garis kontur. Sebelum melakukan
pemetaan dilapangan hal yang pertama dilakukan adalah
menganalisis peta topografi ini bertujuan untuk mengenal
wilayah,daerah apa yang akan didatangi dan morfologi apa yang
akan dipetakan. Telah dijelaskan dimana kerapatan kontur dan
regangan dari garis kontur menandakan komposisi ataupun material
yang ada didaerah penelitian. Perlu diketahui Garis kontur tidak
akan pernah memotong garis kontur lainnya. Karena ketika terdapat
garis yang memotong, maka dapat diasumsikan bahwa lokasi
tersebut memiliki dua nilai ketinggian. Suatu lokasi tidak mungkin
memiliki dua nilai ketinggian yang berbeda. Berikut ini adalah peta
yang diberikan oleh asisten untuk pratikan analisah bagian-bagian
konturnya seperti wilayah mana yang terdapat kontur yang rapat dan
kontur yang renggang beserta arti dari kontur tersebut.

Gambar 2.Potongan kontur tinggian vulkanik


Berikut ini adalah hasil deskripsi dari peta topografi daerah
Jangkat dan sekitarnya. Pada potongan gambar kedua yaitu diarah
utara dari peta terlihat bahwa daerah tersebut memiliki kontur yang
agak rapat dan melidah sehingga dapat diartikan bahwa daerah ini
menunjukkan daerah vulkanik, daerah ini berarti memiliki resistensi
batuan yang tinggi. Daerah ini dapat diinterpretasikan sebagai
daerah tinggian vulkanik karena memiliki elevasi yang sangat tinggi.

Gambar 3. Potongan gambar kontur rapat


Pada potongan gambar ketiga yaitu diarah utara dari peta terlihat
garis kontur yang rapat, yang menunjukkan daerah tersebut bisa
berupa bukit dengan morfologinya yaitu tinggian, karena elevasinya
tinggi dan rapat. Garis kontur yang rapat menunjukkan resistensi
batuan yang kuat misalnya didominasi oleh batuan batuan
metamorf.

Gambar 4. Potongan gambar sungai zig zag.


Kemudian pada potongan gambar ke empat yaitu terdapat sungai
utama yang brbentuk zig- zag ini menandakan bahwa ada banyaknya
pergerakan sesar didaerah tersebut. Jadi sungai itu terdapat pada
daerah dengan resistensi yang tinggi yang dominan batuan metamorf.

Gambar 5. Potongan gambar kontur renggang


Selanjutnya potongan gambar yang ke lima yaitu diarah barat
daya, terdapat kontur renggang dengan elevasi yang rendah dari
elevasi disekitarnya. Kontur ini dapat menandakan daerah rendahan
ataupun lembah. Daerah ini diinterpretasikan memiliki resistensi
batuan yang lemah dan dominan batuan sedimen.

Gambar 6. Potongan gambar sungai utama


Selanjutnya potongan gambar yang ke enam yaitu diarah timur,
terdapat sungai utama pada kontur renggang dengan elevasi yang
rendah dari elevasi disekitarnya. Sungai ini tidak berbentuk zig zag
karena terdapat pada daerah dengan resistensi yang rendah sehingga
sungai dapat menerobos atau mengikis batuan sampingnya, ini dapat
menandakan daerah dataran fluvial.
Kesimpulan dan saran
 Kesimpulan :
1. Adapun elemen-elemen pada peta yaitu Relief Drainage (pola
pengaliran), Skala, Orientasi peta, Judul dan lembar peta,
Legenda, Sumber Peta (coverage diagram), Edisi peta.
2. Penampang topografi dibuat dengan memproyeksikan titik
potong kontur dan garis penampang pada ketinggian, Kadang‐
kadang skala tegak dibuat lebih besar dengan maksud lebih
memperlihatkan profilnya.
3. Daerah yang memiliki kerapatan kontur merupakan daerah
tinggian, dan kontur yang renggang menandakan daerah landai
atau dataran.
 Saran
Diharapkan kepada praktikan agar lebih kondusif lagi dalam
menjalankan praktikum. Dan lebih focus dan teliti saat
mengerjakan praktikum agar praktikum berjalan lebih lancar dan
menghasilkan data yang baik.
Daftar Pustaka
Afani, Yuwono, dan Bashit. 2019. Optimalisasi Pembuatan Peta
Kontur Skala Besar Menggunakan Kombinasi Data
Pengukuran Terestris dan Foto Udara Format Kecil. Jurnal
Geodesi Undip. Vol. 8 No. 1.
Handoyo, Ivan. 2004. Pemodelan Peta Topografi ke Objek Tiga
Dimensi. Jurnal Informatika. Vol. 5 No. 1 (14-21).
Kusnadi, R. 2013. http://rahmatkusnadi6.blogspot.com/
2010/07/petakontur.html.

Anda mungkin juga menyukai