BAB I
PENDAHULUAN
f. Legenda
Pada peta topografi banyak digunakan tanda untuk mewakili
bermacam-macam keadaan yang ada di lapangan dan biasanya
terletak di bagian bawah dari peta.
g. Judul Peta dan Lembar peta.
Merupakan nama daerah yang mencangkup dalam peta,
sedangkan nomor lembar peta berdasarkan sistem pembagian peta
tertentu.
h. Converage Diagram
Merupakan diagram yang menunjukan keterangan cara atau
metode pembuatan peta, hal ini untuk dapat memperkirakan sampai
sejauh mana kebaikan/ketelitian peta, misalnya :
Dibuat berdasarkan foto udara
Dibuat berdasarkan pengukuran di lapangan
i. Indeks Administrasi.
Merupakan pembagian daerah berdasarkan hukum
pemerintahan. hal ini penting untuk memudahkan pengurusan surat
izin untuk melakukan atau mengadakan penelitian/pemetaan.
BAB II
DASAR PERHITUNGAN
SD
VA tr
D
ta
Pada Hasil pembacaan alat akan didapatkan Ha, Va, SD. Untuk mencari H
dan D digunakan rumus sebagai berikut:
= 90 - VA Y = SD Sin (90 - VA) D (jarak datar) = SD cos
H = Talat + Y T rambu
Keterangan:
Ha : Pembacaan horizontal ta : tinggi alat
Va : Pembacaan vertikal tr : tinggi rambu
SD : Jarak Miring
H : Ketinggian
D : Jarak sebenarnya
a. Poligon Terbuka
Merupakan serangkaian garis yang berhubungan tetapi
tidak kembali ke titik awal atau dengan kata lain titik awal tidak
sama dengan titik akhir. Poligon Terbuka biasanya digunakan
untuk pemetaan daerah yang luas, pemetaan jalan raya, saluran
irigasi, sungai, dan lain lain.
Koreksi jarak
Absis (X)
Ordinat (Y)
b. Poligon Tertutup
Serangkaian garis-garis yang membentuk kurva tertutup,
dengan kata lain titik awal dan akhir berada pada titik yang sama.
Poligon tertutup biasanya digunakan dalam pekerjaan geoteknik,
pembangunan bendungan, waduk, pemukiman, dan pembuatan
kontur.
Apabila:
Koreksi Ha:
Apabila:
Hasil akhir yang diperoleh dari koreksi beda tinggi adalah ketinggian (elevasi) dari
tiap BM.
BAB III
PENGENALAN ALAT
Handle
Focusing
Battery Mounting
teleskop
Teleskop
Penggerak halus vertikal
Diopter ring
Pengunci vertikal
Nivo tabung
Pengunci horizontal
Screen
2. Tombol-tombol Operasi
Keterangan:
O-S, untuk melakukan pengkuran off set, atau input angka 9, atau huruf
G, H, I
PROGRAM, untuk masuk menu program atau input angka 4, atau huruf
J, K, L
Lumi-Guide, untuk menyalakan lumi guide sewaktu pekerjaan
stakeout.
DATA, berfungsi untuk melihat data secara cepat (shortcut ke menu
Data)
atau input angka 6 atau huruf P, Q, R
USR, berfungsi sebagai shorcut ke perintah HT, Targer, COGO dsbnya
atau
input angka 1 atau huruf S, T, U
COD, berfungsi sebagai shortcut ke pemberian code, atau input angka
3 atau
huruf Y, Z
HOT KEY, untuk masuk ke menu HT, Suhu dan tekanan, Target
dsbnya,
Buble indicator, untuk mengetahui posisi Nivo/tilt sensor
2. Setting Measurements
Setting ini digunakan untuk melakukan setting seperti : target,
konstanta prisma dan lainlain. Dengan adanya dua tombol MSR (MSR1 clan
MSR2) memungkinkan kita untuk setting dua mode pengukuran yang
berbeda, misal MSR1 untuk yang non-prisma dan MSR2 untuk yang prisma.
Langkahnya:
Keterangan :
Target : - N-Prisma (untuk reflectorless)
- Prisma (untuk pakai reflector)
Const : Isikan sesuai dengan konstanta prisma (mis : 0 mm,
30 mm, dsbnya)
Mode : Precise / Normal
Ave : 1 -99
Rec mode : - MSR only (hanya mengukur, data tidak disimpan )
- Confirm (ada pertanyaan data mau disimpan/tidak)
-All (mengukur dan data otomatis langsung disimpan)
2. Membuat Job
Untuk membuat Job pengukuran yaitu dengan cara menekan tombol
MENU 4 pilih JOB atau tekan tombol angka 14 ENTER sehingga akan muncul
seperti berikut :
5. Memasukkan Backsight ( BS )
Setelah koordinat tempat berdiri alat (STN) dimasukkan, maka secara otomatis
dari alat akan meminta untuk memasukkan informasi titik backsight ( BS ).
Informasi ini dapat berupa :
- Informasi koordinat backsight
- Informasi azimuth dari titik koordinat berdiri alat ke titik Backsight
foresight ( 3)
HT: tinggi Prisma
CD : kode titik
Kemudian tekan tombol ENT
Keterangan :
BS : Masukkan point target backsight
Apabila koordinat untuk backsight belum ada / belum pernah terekam di alat maka
secara otomatis kita diminta untuk meng-inputkan koordinat backsight tersebut.
8. Ulangi langkah seperti di atas ( langkah no. 6 ) hingga semua titik telah
terukur.
1. Membuat Job
Untuk membuat Job pengukuran yaitu dengan cara menekan tombol
MENU 4 pilih JOB atau tekan tombol angka 1 --> ENTER sehingga akan muncul
seperti berikut :
Pilih Create (tekan tombol MSR1) 4 Masukkan nama JOB Untuk menghapus job
pilih DEL atau tekan tombol MSR2.
b. Memasukkan Backsight ( BS )
Setelah koordinat tempat berdiri alat dimasukkan, maka secara
otomatis dari alat akan meminta untuk memasukkan informasi backsight
(BS) dan tinggi prisma. Informasi ini dapat berupa :
- Informasi Koordinat backsight (X, Y, Z)
- Informasi azimuth dari titik koordinat berdiri alat ke titik
Backsight Misal diketahui azimuth 13525'05" maka penulisan di
alat 135.2505
Kemudian arahkan teropong ke BS dan bidik (tekan tombol MSR), untuk
merekam tekan tombol ENT.
BAB IV
PENGGAMBARAN PETA
2) Bila titik ketinggian tidak sesuai dengan batas atas maka rumus yang
digunakan yaitu:
4) Bila titik ketinggianya tidak bersesuaian sama sekali maka dapat dicari
dengan rumus :
Keterangan:
IK = Interval Kontur
t1 = Titik ketinggian terendah
t2 = Titik ketinggian tertinggi
Y = Panjang garis interpolasi
X = Panjang garis penggal
ta = Titik ketinggian yang tidak sesuai batas atas
tb = Titik ketinggian yang tidak sesuai batas bawah
c. Penggambaran kontur.
Dalam proses ini sangat diperlukan pemahaman bentuk kontur
daerah pengambilan data, untuk itu diperlukan sketsa pada saat
pengambilan data dilapangan. Prosedur penggambarannya yaitu:
Menentukan letak kedudukan garis kontur berdasarkan interval kontur
yang telah dipilih pada titik detail yang sudah diplot sebelumnya.
Setelah itu tarik garis kontur berdasarkan nilai elevasi yang sama
dimulai dari elevasi tertinggi.
Hapus semua angka elevasi yang ada pada kertas millimeter, kecuali
nilai elevasi yang dijadikan nilai kontur indeks.
Pertebal garis kontur indeks berdasarkan kelipatan interval.
Dalam penarikan garis harus memperhatikan sifat sifat garis kontur itu
sendiri.
Memindahkan gambar kedalam kertas kalkir.
BAB V
SOFTWARE SURFER
3. Kemudian pilih menu grid slice sehingga muncul seperti ini
Gambar 5.23. Memilih Peta Yang Sudah Ada Sungai Saat Akan Di Slice.
4. Di folder grid slice save dalam bentuk keduanya saat muncul seperti dibawah
ini.
BAB VI
SOFTWARE MAPINFO
Kita buat folder mapinfo dan xls persis seperti gambar diatas. Data excel
yang telah berisi koordinat dan elevasi dimasukkan kedalam folder xls.
MAP INFO:
Input data Excel ke dalam map info
1. Buka software map info
2. Click file - open - buka folder xls pilih file xls nya
Lalu click ok , dan akan muncul menu set field properties. Click OK
Hingga muncul tampilan koordinat browser seperti gambar dibawah ini
7. Kemudian buka data yang telah disimpan di folder map info. Maka
akan muncul table yang sama.
Pastikan Proyeksi pada peta anda sama seperti gambar di bawah ini.
11. Kemudian buat frame untuk batasan penelitian dengan Click file new
table, centang add to current mapper, kemudian click create
13. Kemudian click RECTANGLE pada toolbar, lalu pilih batasan yang
akan di bataskan pada daerah penelitian.
BAB VII
SOFTWARE GLOBAL MAPPER
Konturing
1. Buka Global mapper lalu click file open data files pilih data SRTM
pada folder SRTM OK
2. Ubah sistem proyeksi dengan cara click tool configure
Contohnya :
Projection: UTM
Zone : - 49 southern
Lalu click OK
Gambar 7.4.Configuration.
Generate conture
MAP INFO:
Editing konture:
1. Click file open pilih data kontur di folder map info
2. Click kanan layer control centang editable ok
3. Kemudian beri indeks kontur dengan cara centang label pada layer
control.
Membuat grid:
1. Click map option projection pilih jenis proyeksi yang diinginkan.
LAYOUT:
1. Click window new layout window ok
2. Pilih ukuran kertas yang diinginkan. Caranya page setup pilih
ukuran kertas
3. Atur frame nya ke pojok kertas
BAB VIII
STAKE OUT DAN UPLOAD DOWNLOAD
Pengukuran Stake out adalah suatu model pengukuran yang digunakan untuk
menentukan lokasi koordinat suatu titik dilapangan. Prinsipnya adalah terbalik
dengan konsep pengambilan data lapangan. Kalau pengambilan data lapangan kita
mencari/mengukur koordinat titik dari lapangan, sedangankan stake out adalah
mengembalikan koordinat ke lapangan dari desain. Ada banyak cara dalam pekerjaan
stake out yaitu :
1. Stake out berdasarkan koordinat (X, Y, Z), yaitu menentukan
posisi suatu titik dilapangan berdasrkan data koordinat.
2. Stake out berdasarkan HA-HD, yaitu stake out berdasarkan pada besaran
sudut horizontal dan jarak datar
3. Stake out DivLine, yaitu stake out untuk menentukan posisi titik-titik
dengan membagi jarak yang sama pada satu garis
4. Stake out RefLine, yaitu stake out untuk menentukan offset suatu titik
berdasarkan dua titik pada suatu garis.
Namun, dilapangan yang sering digunakan adalah stake out berdasarkan nilai
koordinat karena lebih praktis dan mudah. Sehingga pada bab ini juga kita hanya
akan singgung pekerjaan stake out berdasarkan koordinat.
2. Stake Out
- Lakukan prosedur pengukuran seperti sewaktu akan melakukan
pengukuran detil, yakni set-up alat dan centering, input STN dan
Backsight serta membidiknya.
- Untuk masuk ke menu stake out tekan tombol S - 0 atau menekan tombol
nomor 8,
sehingga akan tampil seperti berikut :
- Masukkan no point yang akan kita stake out, maka akan muncul :
- Putar teropong sehingga diperoleh dHA = 0 00' 00" dan kemudian kunci
penggerak halus horizontal
Ingat, posisi teropong ini tidak boleh diputar-putar lagi ke arah
horizontal...!!
- Asistan surveyor yang pegang prisma berjalan sejauh HD dengan
mengikuti arah teropong.
- Kemudian bidik prisma detil dengan menekan tombol MSR, sehingga
muncul :
dHA : sudut arah/titik yang kita tuju
(putar ke kiri 26")
R : posisi prisma kurang ke kiri
5,5 cm
IN : posisi prisma kurang maju
Gambar 8.5. Menu PT. 0.92 meter
Fil : posisi prisma kurang naik 3,6
cm
- Dan informasi di atas yang pegang prisma harus maju sebesar 0.92 m,
kemudian tekan MSR lagi sampai diperoleh selisih HD = 0
1. Download Data
Untuk melakukan proses Download data dari alat ke komputer, langkah
yang dilakukan yaitu:
a. Koneksikan antara komputer dengan alat Nikon Total station
menggunakan kabel koneksi.
b. Jalankan program TransIT atau dari Start > Program >
TransIT, maka akan muncul tampilan seperti berikut :
Hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan proses Download data adalah
a. Unit
Tekan button Units, kemudian
pilih
- Angle : Degrees
- Jarak : Meters
b. Settings
Untuk settings, pilih :
- Vertical Angle : Zenith
- Coordinate Order :
ENZ/NEZ
- Horizontal Angle :
Azimuth
- Azimuth :
North
Gambar 8.10. Menu Setting.
c. Comm
Untuk comm.
- ComPort : Sesuaikan dengan
port di komputer yang
digunakan
- Baud rate : Samakan dengan
baudrate di alat
Gambar 8.11 Menu Comm.
Kemudian tekan OK
2. Upload Data
Upload data diperlukan untuk memindah data dari komputer ke alat
survey total station. Data tersebut berupa data koordinat yang umumnya
digunakan untuk keperluan staking out.
Proses Upload data ini ada dua cara yaitu :
a. Upload data secara langsung
Yang dimaksud secara langsung yaitu memindahkan data koordinat
dengan cara menginputkan secara langs`ung ke alat tanpa melalui komputer.
Cara menginputkan koordinat di alat secara langsung yaitu :
1. Masuk ke menu COGO kemudian pilih INPUT atau dengan
menekan tombol nomor 2
9. Pilih tipe Nikon yang digunakan, misal DTM 350 (untuk DTM dan NPL
sama saja), dan pastikan setting Comm-nya sudah sesuai antara di alat
TS dan komputer, kemudian tekan OK
Gambar di samping
mengindikasikan progress transfer
data.
11. Setelah tranfer data selesai, akan muncul pesan di aalat TS bahwa
transfer, data complete
BAB IX
INPUT DATA GEOLOGI
Peta topografi merupakan peta dasar dalam pembuatan peta geologi. Dalam
peta geologi terdapat data kedudukan batuan yang akan diproses menjadi batas
litologi. Pengetahuan tentang aturan penarikan batas litologi ini sangat penting
mengingat kedudukan litologi dan bentuk morfologi yang berlainan akan
mengakibatkan terbentukya pola penyebaran litologi di permukaan yang berlainan
pula.
2. Metode Kompas
Metode ini menggunakan beberapa titik yang diketahui posisinya
pada peta. Metode kompas terbagi menjadi dua bagian, yaitu :
a. Resection
Resection adalah menentukan kedudukan / posisi di peta
dengan menggunakan dua atau lebih tanda medan yang dikenali.
Teknik resection membutuhkan bentang alam yang terbuka untuk
dapat membidik tanda medan. Tidak selalu tanda medan harus
selalu dibidik, jika kita berada di tepi sungai, sepanjang jalan,
atau sepanjang suatu punggungan, maka hanya perlu satu tanda
medan lainnya yang dibidik. Langah-langkah resection :
1) Lakukan orientasi peta.
2) Cari tanda medan yang mudah dikenali dilapangan
dan di peta, minimal dua buah.
3) Kemudian bidiklah dengan kompas, catat nilai sudut
yang terbaca dalam dan hitung back azimuth-nya
untuk kedua titik tersebut.
4) Gambarkan sudut back azimuth dalam peta dengan
membuat perpanjangan garis hingga kedua titik
berpotongan pada suatu titik.
5) Perpotongan garis tersebut merupakan posisi kita
saat itu di peta.
b. Intersection
Prinsip intersection adalah menentukan posisi suatu titik
(benda) di peta dengan menggunakan dua atau lebih tanda medan
yang dikenali dilapangan. Intersection digunakan untuk
mengetahui atau memastikan posisi suatu benda yang terlihat
dilapangan, tetapi sukar untuk dicapai. Pada intersection, kita
sudah yakin pada posisi kita di peta. Langkah-langkah
melakukan intersection :
1) Lakukan orientasi medan, dan pastikan posisi kita.
2) Bidik obyek yang kita amati.
3) Gambarkan sudut yang kita dapat di peta.
Laboratorium Perpetaan Topografi
Program Studi Teknik Geofisika
UPN Veteran Yogyakarta
79
Buku Panduan Praktikum Perpetaan Topografi 2016
BAB X
TUTORIAL DESAIN SURVEI
3. Kemudian simpan dengan klik file save save image OK
Global Mapper :
1. Buka software global mapper maka akan muncul seperti ini.
2. Kemudian buka gambar yang disimpan dari google earth tadi. Klik
open our own data files pilih gambar yang dismpan tadi.
3. Pada kotak dialog unknown proection pilih OK sehingga akan muncul menu
dialog seperti ini:
Pilih add placemark letakkan dipijikan akan otomatis keluar nilai X Y . Lalu
masukkan data koordinat X, Y perpojok dari gambar
Lalu lanjutkan ke setiap pojokan pada gambar hingga seperti dibawah ini :
Lalu akan muncul seperti dibawah ini, atur MapProjection, Grid Spacing,
Dsb. Kemudian klik OK
Sehingga muncul seperti gambar layout dibawah ini, kemudian pilih file
page setup, pilih ukuran kertas lalu klik OK.
Dan kemudian pilih file save windows as lalu diberi
nama file yang kan disimpan seperti dibawah ini.