Anda di halaman 1dari 1

KELEMAHAN METODE GEOLISTRIK

EKIVALENSI DAN SUPRESI


A. Ekivalensi
Dalam geofisika (secara umum, tidak hanya metode geolistrik) dikenal apa yang disebut sebagai
ketidak-unikan solusi pemodelan geofisika. Ada tak-hingga kombinasi parameter model yang
dapat menghasilkan respons model (atau data perhitungan) yang sama atau mirip. Secara garis
besar hal tsb. disebabkan oleh keterkaitan (kopel) antara satu parameter model dengan parameter
model lainnya, misalnya antara geometri model dengan sifat fisisnya (densitas, resistivitas, sifat
kemagnetan dan sebagainya).
Ketidak-unikan solusi pemodelan geofisika sifatnya inheren yang artinya memang demikian
adanya sesuai dengan teori yang mendasari setiap metode geofisika. Kalaupun secara teoritis ada
pemodelan data geofisika yang solusinya bersifat unik, data lapangan selalu mengandung ketidak-
pastian akibat adanya kesalahan pengukuran, noise dll.
Dalam metode gravitasi ketidak-unikan (non-uniqueness) model tsb. lebih dikenal sebagai
ambiguitas, sedangkan dalam metode geolistrik lebih dikenal sebagai ekivalensi.
Model terdiri dari sejumlah lapisan dengan ketebalan tetap dengan resistivitas sebagai parameter
model yang dicari. Pilihan hargaresistivitas lapisan adalah harga-harga diskret yang dapatmewakili
medium konduktif sampai resistif. Harga resistivitas untuk satu lapisan tertentumemiliki
probabilitas terpilih lebih besar jika menghasilkan misfit lebih kecil. Karena adanya ekivalensi,
konfigurasiresistivitas lapisan yang bervariasi dapat menghasilkan misfit yang dekat dengan harga
optimumnya. Oleh karena itu selain misfit kecil, model disebut optimum jika variasiresistivitasnya
minimum (smooth). Penerapan inversi padadata sintetik maupun data lapangan memberikan hasil
yangmemuaskan. Teknik inversi ini akan dikembangkan dengan menambahkan kriteria
kesinambungan antara satu lapisandengan lapisan yang sama dari titik sounding yangberdekatan
untuk memudahkan korelasi dan interpretasi.
B. Supresi

Anda mungkin juga menyukai