Anda di halaman 1dari 8

LIPATAN

(FOLD)

A. Pengertian Lipatan
Lipatan adalah salah satu struktur geologi yang terbentuk akibat adanya
deformasi pada lapisan batuan yang mengalami gaya/ tekanan secara terus
menerus hingga terlipat. Lipatan merupakan struktur geologi yang ditunjukkan
dengan bentuk menyerupai kerutan atau lengkungan yang diakibatkan oleh
adanya gaya tekanan searah dengan bidang horizontal, gaya tersebut dapat
berasal dari dalam maupun luar bumi. Ada teori yang menyebutkan bahwa lipatan
terjadi akibat adanya proses buckling dan bending, buckling merupakan gaya
tekan searah dengan lempeng sedangkan blending (melengkung) adalah adanya
arah gaya yang menghasilkan sudut tegak lurus terhadap permukaan lempeng.
Dari proses tersebut akan terjadi perubahan bentuk dan volume berupa bidang
foliasi dalam unsur garis. Proses melipat dan melengkung dapat dibedakan
berdasarkan gaya tekan yang mengenainya, dalam hal ini lebih ditekankan pada
arah gaya tekan tersebut.

Sumber: Hill, 1953


Gambar 1
Mekanisme Gaya yang menyebabkan perlipatan
Dalam suatu lipatan terdapat dua bagian yang menandakan bagian lipatan
yaitu sinklin dan antiklin, antiklin yaitu lapisan yang berbentuk mencekung ke atas
sedangkan sinklin bentuk dari lapisan yang mencembung ke bawah. Jika suatu
lipatan berkumpul bidang sinklin sering disebut sinklonorium, dan jika suatu lipatan
berkumpul bidang antiklin sering disebut antiklinorium. Sebuah lipatan mempunyai
ukuran yang sangat beragam, tergantung dari gaya tekan yang bekerja dan batuan
yang dikenai oleh gaya, yaitu micro fold (terkecil) hingga mega fold (terbesar).

Sumber: Setiawan, 2012


Gambar 2
Jenis Lipatan
Perlipatan merupakan salah satu contoh dari adanya bukti deformasi,
proses yang mengakibatkan batuan mengalami deformasi karena adanya gaya
yang bekerja pada batuan tersebut. Kulit bumi yang terdiri dari beberapa lempeng
yang saling bergerak akibat adanya arus konveksi. Pergerakan lempeng-lempeng
tersebut dapat berupa pergerakan yang saling mendekat (konvergen), saling
menjauh (divergen), dan atau saling berpapasan (transform). Selain itu, lipatan
juga berhubungan dengan bidang geometri yaitu sebagai aspek perubahan bentuk
(distorsi) dan perputaran (rotasi).

Sumber: Ghazali, 2017


Foto 1
Struktur Lipatan
Sumber: Anonim, 2016
Gambar 3
Jenis Deformasi
B. Bentuk Lipatan
Berikut ini adalah beberapa bentuk lipatan yang diketahui di alam dan
dengan ciri yang berbeda-beda, yaitu:
a. Lipatan tegak, yaitu bentuk dari lipatan yang diakibatkan oleh gaya tekan
yang sama pada kedua sisi sehingga menghasilkan bentuk tegak lurus
terhadap gaya tersebut.
b. Lipatan miring, yaitu bentuk lipatan yang disebabkan oleh adaya gaya
tekan yang lebih dominan pada satu sisi dibandingkan dengan sisi lainnya.
c. Lipatan rebah, yaitu bentuk lipatan yang diakibatkan oleh gaya tekan dari
arah horizontal namun searah arahnya.
d. Lipatan menutup, adalah bentuk lipatan yang terbentuk akibat adanya gaya
tekan pada satu sisi.
e. Lipatan sesar sungkup, adalah bentuk lipatan yang mempunyai rekahan
yang disebabkan adanya gaya dari salah satu sisi dengan tekanan yang
kuat.
Sumber: Anonim, 2016
Gambar 4
Bentuk Lipatan

C. Unsur-unsur Lipatan
Berikut ini merupakan unsur-unsur yang terdapat pada suatu struktur
geologi lipatan, yaitu:
a. Limb, atau sayap lipatan adalah bidang sebelah dari sisi lipatan.
b. Axial plane, atau bidang sumbu lipatan adalah bidang yang memotong
lipatan sehingga terbentuk sudut sama besar yang dibentuk oleh sayap
lipatan.
c. Crest, atau puncak lipatan titik tertinggi dari lipatan.
d. Crestal line, garis yang melalui titik puncak lipatan.
e. Hinge point, adalah titik maksimal dari lengkungan pada lapisan yang
terlipat. Garis yang menghubungkan titik-titik tersebut disebut hinge line.
f. Fold axis, atau garis sumbu lipatan yang menggambarkan perpotongan
antara bidang sumbu dengan bidang horizontal
g. Crestal Plane, adalah bidang yang melalui garis yang melalui titik pusat
perlipatan.
h. Trough, adalah titik terendah pada lengkungan atau batas minimum bidang
lengkungan.
i. Inflection point, adalah batas titik lengkungan yang berlawanan arah.
Sumber: Anonim, 2016
Gambar 5
Unsur-unsur Lipatan

D. Klasifikasi Lipatan
Pada umumnya lipatan di klasifikasikan berdasarkan pada sifat yang dapat
dideskrepsikan unsur-unsurnya secara geometri. Klasifikasi tersebut berdasarkan
antara lain:
a. Sudut antar sayap (Interlimb angle)
Tabel 1
Klasifikasi berdasarkan sudut antar sayap (Fleuty , 1964)
Sudut antar sayap Deskripsi lipatan
180O – 120 O Gentle (landai)
120 O – 70 O Open (terbuka)
70 – 30
O O
Close (tertutup)
30 O – 0 O Tight (ketat)
0O Isoklinal (Isoklin)
Sumber : Buku Panduan Geologi Struktur

b. Sifat simetri
Disebut lipatan simetri jika bidang-bidang yang membatasi permukaan
lipatan berupa bidang yang lurus dan saling sejajar serta bidang yang melalui titik-
titik batas pelengkungan (inflection point) akan tepat terletak ditengah bidang-
bidang tersebut. Apabila jejak dari bidang yang melalui sumbu lipatan (hinge line)
bukan sebagai bidang simetri (bidang yang melalui sumbu lipatan dan membagi
sama besar sudut antar sayap lipatan), lipatan tersebut sebagai lipatan asimetri
apabila jejak dari bidang yang melalui sumbu lipatan dan sumbu lipat. Dalam
geologi struktur analisa lipatan berguna untuk mengetahui arah suatu lipatan,
kedudukan, bentuk lipatan, penunjaman.
c. Kedudukan lipatan
Kedudukan lipatan dinyatakan dari kedudukan sumbu lipatan dan bidang
sumbu lipatan Fleuty, 1964 membuat klasifikasi berdasarkan kecondongannya
kemiringan bidang sumbu dan penunjamannya garis sumbu. Rickard
mengusulkan untuk memberikan indeks besaran angka dari kemiringan (D) dan
penumjaman (P), misalnya: Upright fold (D85P20), menurut Fleuty (1964) adalah
Upright gently plunging fold.
Tabel 2
Klasifikasai Berdasarkan Kedudukan Lipatan (Fleuty, 1964)
Sudut(O) Istilah Dip bidang sumbu Plunge garis sumbu
0 1 – 10 Horizontal Recumbent fold Horizontal fold
10 – 30 Subhorizontal Recumbent fold Subhorizontal fold
30 – 60 Gentle Gently inclined fold Gentle plunging fold
60 – 80 Moderate Moderately inclined fold Moderate plunging fold
80 – 89 Steep Steeply inclined fold Steeply inclined fold
90 Subvertical Upright fold Vertical fold
Vertical Upright fold Vertical fold
Sumber : Buku Panduan Geologi Struktur

E. Rekonstruksi Lipatan
Rekonstruksi lipatan umumnya dilakukan pada suatu lintasan atau
pembuatan penampang pada peta geologi. Adapun cara yang dilakukan
berdasarkan sifat dan bentuk batuan:
a. Metode tangan bebas (Free Hand Method)
Metode ini digunakan untuk lipatan pada batuan yang incompetent, dimana
akan terjadi penipisan dan penebalan yang tidak teratur. Cara
menggambarkannya dengan menghubungkan batas-batas lapisan mengikuti
orientasi kemiringan.
b. Metode busur lingkar (Arc Method)
Metode ini digunakan untuk lipatan pada batuan yang competent, misalnya
lipatan parallel. Dasar dari metode ini adalah anggapan bahwa lipatan merupakan
bentuk busur dari suatu lingkaran dengan pusatnya adalah perpotongan antara
sumbu-sumbu kemiringan yang berdekatan. Untuk batas-batas lapisan yang
dijumpai berulang pada lintasan yang akan direkonstruksi, maka pembuatan busur
lingkaran dilakukan dengan interpolasi.
KESIMPULAN

Lipatan adalah struktur geologi yang ditunjukkan dengan bentuk


menyerupai kerutan atau lengkungan yang diakibatkan oleh adanya gaya tekanan
searah dengan bidang horizontal, gaya tersebut dapat berasal dari dalam maupun
luar bumi. Ada teori yang menyebutkan bahwa lipatan terjadi akibat adanya proses
buckling dan bending, buckling itu sendiri merupakan gaya tekan searah dengan
lempeng sedangkan blending atau melengkung adalah adanya arah gaya yang
menghasilkan sudut tegak lurus terhadap permukaan lempeng. Perlipatan
merupakan salah satu contoh dari adanya bukti deformasi, proses yang
mengakibatkan batuan mengalami deformasi karena adanya gaya yang bekerja
pada batuan tersebut. Kulit bumi yang terdiri atas beberapa lempeng yang saling
bergerak satu sama lainnya. Untuk mempelajari lipatan, dapat dilakukan dengan
pengukuran langsung dan merekonstruksikannya dalam bentuk penampang atau
analisa dan menggunakan diagram beta, diagram phi dan diagram kontur.
Adapun cara yang dilakukan berdasarkan bentuk dan sifat batuan:
 Metode tangan bebas (Free Hand Method)
 Metode busur lingkar (Arc Method)
 Metode boundary ray
Manfaat lipatan pada geologi struktur antara lain untuk keperluan teknik
sipil, mitigasi bencana alam geologi, eksplorasi mineral termasuk gas dan minyak
bumi dan hidrogeologi.
DAFTAR PUSTAKA

1.Anonim, 2012. “Struktur Geologi”. info-pertambangan.blogspot.co.id. Diakses


tanggal 10 Maret 2018 pukul 19.00 WIB.

2.Anonim. 2013. ”Lipatan”. dynosidiq.blogspot.co.id. Diakses tanggal 10 Maret


2018 pukul 19.27 WIB.

3.Anonim, 2016. ”Struktur Geologi Perlipatan”. Akiraeikichi.blogspot.co.id.


Diakses tanggal 12 April 2016 pukul 20.32 WIB.

4.Setiawan, Agnas. “Struktur Geologi”. Agnazgeograph.wordpress.com.


Diakses tanggal 11 Maret 2018 pukul 12.56 WIB

5.Tiyono, Sulis. 2013. ”Mengenai Lipatan”. godamaiku.blogspot.co.id. Diakses


tanggal 10 Maret 2018 pukul 22.21 WIB.

Anda mungkin juga menyukai