NIM : 071001900076
Tugas 1
Ekplorasi panas bumi dapat diketahui dengan cara menentukan nilai resistivitas batuan
dengan menggunakan beberapa metode yaitu eloktromagnetik, gravitasi, seismic,
geomagnetic dan geolistik. Dari beberapa metode dalam penentuan eksplorasi panas bumi
banyak kelebihan jika menggunakan metode geolistrik.
Eksplorasi panas bumi dapat diketahui dengan cara menentukan nilai resistivitas
batuan dengan menggunakan beberapa metode yakni elektromagnetik, gravitasi, seismik,
geomagnetik dan geolistrik.
Tahap pengeboran dalam eksplorasi geothermal, adalah tahapan yang sangat penting
dan mahal, bahkan bisa melebihi separuh dari biaya produksi yang dibutuhkan
dalamsebuah proyek geothermal. Tingginya biaya pengeboran sistem geothermal,
disebabkan oleh:
• Sifat target fluida di dalam reservoir biasanya bersifat: (1) corrosive, (2)
temperature tinggi, dan (3) tekanan tinggi, yang mengharuskan penggunaan
peralatan khusus yang lebih tahan pada ketiga hal tersebut diatas.
• Diameter lubang yang besar.
Fluida yang diproduksi adalah air (secara komersial, harganya tidak tinggi), maka
dibutuhkan flow-rate yang tinggi untuk dapat menutup biaya produksi. Hal ini berarti
membutuhkan lubang bor yang besar dan casing yang besar.
6. Uji komplesi
Uji komplesi adalah pengujian sumur yang dilakukan untuk mengetahui kedalaman
zona produksi dan kedalaman pusat rekahan-rekahan (feed zone) serta produktivitasnya.
Uji komplesi dalam sumur panas bumi ada tiga macam, yaitu spinner test, water loss test,
dan gross permeability test.
• Sumur baru
• Sumur – sumur lama yang telah ditutup sekian lama hingga dicapaikan
keseragaman tekanan reservoir.
• Sumur-sumur produktif yang tidak dapat dilakukan pressure build-uptest,
dikarenakan sumur tidak memungkinkan untuk menghentikan produksi.
Pressure build test adalah salah satu test tekanan dengan Teknik pengujian
transient tekanan yang paling dikenal dan banyak dilakukan. Test ini dilakukan
pertama – pertama dengan cara memproduksikan sumur selama selang waktu tertentu
dengan lajuproduksi yang tetap, setelah itu dilakukan penutupan sumur untuk
sementara waktu yang menyebabkan naik nya tekanan yang dicatat sebagai fungsi
waktu. Gangguan ini akan menyebabkan timbulnya tekanan yang bergerak menyebar
kearah luar dari sumur dan akhirnya akan mencapai batas reservoir.
Untuk menentukan laju alir yang dikoreksi, menentukan gas yang pengukurannya
dikalibrasi di kolom kiri. Pindah ke kanan ke gas yang sedang digunakan, kalikan laju
aliran yang ditunjukan pada meter dengan factor koreksi. Ini akan sama saja dengan
perkiraan laju aliran gas yang digunakan.
Salah satu pemanfaatan enegi panas bumi adalah untuk menghasilkan energi listrik.
Pemanfaatan energi panas bumi untuk pembangkit listrik secara garis besar dilakukan
dengan cara melihat resource dari panas bumi tersebut. Apabila suatu daerah memiliki
panas bumi yang mengeluarkan uap air (steam), maka steam tersebut langsung dapat
digunakan. Steam tersebut secara langsung diarahkan menuju turbin pembangkit listrik
untuk menghasilkan energi listrik. Setelah selesai steam tersebut diarahkan
menuju condenser sehingga steam tersebut terkondensasi menjadi air. Air ini selanjutnya
di recycle untuk menjadi uap lagi secara alami. Namun, bila panas bumi itu penghasil air
panas (hot water), maka air panas tersebut harus di ubah terlebih dahulu menjadi uap air
(steam). Proses perubahan ini membutuhkan peralatan yang disebut dengan heat
exchanger, dimana air panas ini dialirkan menuju heat exchanger sehingga terbentuk uap
air.
Manajemen reservoir yang baik diperlukan dalam menjaga kualitas produksi fluida
panas bumi. Seiring dengan berlangsungnya eksploitasi, terdapat beberapa perubahan yang
terjadi pada parameter reservoir yang dapat menyebabkan penurunan kualitas reservoir.
Proses mixing, boiling ataupun cooling yang mungkin terjadi di dalam reservoir panas
bumi selama eksploitasi berlangsung dapat ditandai dengan adanya perubahan komposisi
kimia fluida produksi lapangan panas bumi.
Referensi