Anda di halaman 1dari 11

ANALISA UJI PRODUKSI SUMUR PANAS BUMI DENGAN

METODE SEPARATOR MENGGUNAKAN ORIFICE METER


PT. GEO DIPA ENERGI (PERSERO)

PROPOSAL TUGAS AKHIR

oleh
RENO ROMANDAR
13010258

PROGRAM STUDI TEKNIK PERMINYAKAN


AKADEMI MINYAK DAN GAS BALONGAN
INDRAMAYU
2016
ANALISA UJI PRODUKSI SUMUR PANAS BUMI DENGAN
METODE SEPARATOR MENGGUNAKAN ORIFICE METER
PT. GEO DIPA ENERGI (PERSERO)

PROPOSAL TUGAS AKHIR

Diajukan Guna Memenuhi Syarat


Penulisan Tugas Akhir untuk Meraih Gelar Diploma Teknik Pada
Program Studi Teknik Perminyakan
Akademi Minyak Dan Gas Balongan Indramayu

oleh
RENO ROMANDAR
13010258

PROGRAM STUDI TEKNIK PERMINYAKAN


AKADEMI MINYAK DAN GAS BALONGAN
INDRAMAYU
2016
ANALISA UJI PRODUKSI SUMUR PANAS BUMI DENGAN
METODE SEPARATOR MENGGUNAKAN ORIFICE METER

PROPOSAL TUGAS AKHIR

oleh
RENO ROMANDAR
13010258

Disetujui untuk Program Studi Teknik Perminyakan


Akademi Minyak Dan Gas Balongan Indramayu

Pembimbing

Dwi Arifiyanto, S.T.


I. JUDUL
Analisa uji produksi sumur panas bumi dengan metode separator
menggunakan orifice meter.
II. LATAR BELAKANG PERMASALAHAN
Energi panas bumi/geothermal merupakan sumber energi
terbarukan berupa energi thermal (panas) yang dihasilkan dan disimpan di
dalam inti bumi. Istilah geothermal berakar dari bahasa Yunani dimana
kata, "geo", berarti bumi dan "thermos", berarti panas, menjadi geothermal
yang juga sering disebut panasbumi. Energi panas di inti bumi sebagian
besar berasal dari peluruhan radioaktif dari berbagai mineral di dalam inti
bumi.Energi geothermal merupakan sumber energi bersih bila
dibandingkan dengan bahan bakar fosil karena sumur geothermal
melepaskan sangat sedikit gas rumah kaca yang terperangkap jauh di
dalam inti bumi, ini dapat diabaikan bila dibandingkan dengan jumlah gas
rumah kaca yang dilepaskan oleh pembakaran bahan bakar fosil. Energi
geothermal tidak hanya digunakan untuk pembangkit listrik tetapi juga
untuk tujuan pemanasan. Di banyak daerah di seluruh dunia, pemanasan
geothermal adalah cara yang lebih ekonomis untuk memanfaatkan energi
panas bumi dibandingkan dengan pembangkit listrik geotermal. Energi
geothermal memiliki lebih dari cukup potensi untuk memainkan peran
penting di pasar energi global masa depan. Kemajuan teknologi dan iptek
harus membantu membuat biaya modal untuk proyek panas bumi menjadi
turun sehingga listrik tenaga geothermal terjangkau di berbagai area di
seluruh dunia.
Pengukuran dan pengujian sumur merupakan kegiatan yang sangat

penting dilakukan untuk mendapatkan data atau informasi mengenai:


1. Kedalaman zona temperatur tinggi, zona produksi dan pusat-pusat

rekahan (feed points).


2. Jenis fluida produksi.
3. Jenis reservoir.
4. Tekanan dan temperature di reservoir.
5. Kemampuan produksi sumur atau potensi sumur, yaitu besarnya laju

produksi dan enthalpy fluida pada berbagai tekanan kepala sumur.


6. Karakteristik fluida dan kandungan gas.
7. Karakteristik reservoir di sekitar sumur.
Pada waktu pemboran sumur panas bumi ditembusnya zona

bertemperatur tinggi yang disertai atau diikuti dengan terjadinya lost of

circulation sangat diharapkan, karena merupakan suatu indikasi telah

ditembusnya rekahan-rekahan yang diharapkan merupakan zona produksi.

Apabila terjadi lost of circulation biasanya lumpur pemboran langsung

diganti dengan air.


Sumur panas bumi umumnya menggunakan serangkaian casing

berukuran 20, 13 3/8, 9 5/8, dan liner 7. Namun beberapa tahun

terakhir ini banyak sumur yang dibor dengan diameter lebih besar ( big

hole). Dimana casing yang digunakan berukuran 30, 20, 13 3/8, dan 9

5/8. Pengalaman dibeberapa lapangan menunjukan bahwa biaya

pemboran sumur berdiameter besar kira-kira 25% lebih mahal dari sumur

biasanya, tetapi produksinya bisa 50% lebih besar. Hal tersebut tentunya

tergantung dari besarnya permeabilitas batuan.


Perbedaan lainnya adalah sumur panas bumi tidak menggunakan

tubing. Bagian sumur di muka zona produksi bisa dibiarkan terbuka (open

hole) bila formasinya tidak mudah runtuh, tetapi umumnya diselesaikan

dengan memasang liner.

Pipa selubung (casing) sumur panas bumi umumnya disemen

hingga ke permukaan, karena adanya rongga-rongga dapat menyebabkan

kerusakan casing pada waktu terjadi pemuaian selubung yang diakibatkan


karena tingginya temperature. Liner biasanya tidak disemen, hanya

digantung.

Pada tugas akhir ini pengujian sumur yang digunakan adalah

pengujian sumur metode Separator dengan Perhitungan Pengukuran Laju

Alir Uap dan Laju Alir Air Menggunakan Orifice Meter.

1. Pengukuran Laju Alir Uap dengan Orifice Meter dan Air dengan

Weir Box.
Bila air dialirkan ke silencer dan laju alirnya diukur dengan

menggunakan weir, penentuan laju alir masa dan enthalpy fluida dari

sumur tidak sama dengan apabila keduanya diukur dengan menggunakan

orifice. Anggapan aliran dari separator ke silincer adalah isenthalpic.


2. Pengukuran Laju Alir Uap dengan Flowmeter dan Air dengan Gas

Purge.

Pada prinsipnya Gas Purge Manometer digunakan untuk mengukur

ketinggian air di weirbox. Metoda perhitungan laju alir air yang melalui

weirbox akan dijelaskan kemudian. Prinsip kerja Steam Flow Meter adalah

mengukur perbedaan tekanan, akan tetapi hasil pengukuran yang

ditampilkan (yang terbaca) sudah dikonversikan dalam bentuk total masa

yang mengalir pada kodisi kalibrasi. Karena yang terbaca adalah laju alir

masa pada kondisi kalibrasi maka diperlukan koreksi terhadap densitas.

III. MAKSUD DAN TUJUAN


Penulisan Tugas Akhir ini dimaksudkan untuk menentukan urutan

proses pengujian sumur produksi uap panas bumi, menentukan besar

perbandingan antara uap panas bumi dengan air asam yang terkandung
dalam uap produksi melalui metode Separator, menentukan hasil kapasitas

produksi uap dalam waktu satu bulan, menentukan hasil kapasitas potensi

total Sumur dalam waktu satu setengah bulan.

IV. METODELOGI PENELITIAN


Dalam melaksanakan tugas akhir mahasiswa diharapkan mampu
melakukan studi kasus, yaitu mengangkat suatu masalah yang dijumpai
ditempat tugas akhir menjadi suatu kajian sesuai dengan bidang keahlian
yang ada, atau pun melakukan pengamatan terhadap kerja suatu proses atau
alat untuk kemudian dikaji sesuai dengan bidang keahlian yang dimiliki.
Metode Tugas Akhir Meliputi :
1. Studi literatur
2. orientasi lapangan guna mengetahui tinjauan lapangan penelitian yang
akan dilakukan
3. pengumpulan data seperti data laju alir massa, faktor pendekatan
kecepatan dan perbedaan antara tekanan upstream dan downstream.

V. TINJAUAN PUSTAKA
Orifice adalah plat berlubang yang disisipkan pada laluan aliran

fluida yang diukur, juga merupakan alat primer yang berfungsi untuk

mendapatkanbeda tekanan antara aliran pada upstream dan downsream

dari pipa orifice itu sendiri. Orifice merupakan salah satu alat ukur yang

digunakan dilapangan geothermal dan umumnya orifice diletakkan

sebelum separator. Prinsip kerja orifice meter, adalah:

1. Fluida yang diukur aliranya, dialirkan melaui plat orifice

2. Perbedaan atau selisih tekanan fluida yang melalui orifice, antara

upstream dan downstream dicatat.

3. Suhu dan tekanan fluida pada upstream juga dicatat untuk

mengetahui densitasnya.
Besarnya laju alir dari masing-masing fasa dapat di ukur dengan

menggunakan orifice plate atau differential pressure sensor. Atau fasa air

dapat dialirkan ke silencer dan laju aliran dapat di ukur menggunakan

sharp-crested weir. Melalui perencanaan yang baik, efisiensi pemisahan

dengan cyclone separator dapat mencapai 99%, sehingga ketelitian hanya

tergantung dari ketelitian metode pengukuran aliran.


Bila air diukur dengan menggunakan orifice meter, maka harus

dijaga agar tidak terjadi flashing (penguapan) yang berlebihan waktu air

melewati orifice. Hal ini dapat dihindari dengan mendinginkan air atau

menempatkan orifice pada ketinggian tertentu sehingga tekanan air antara

separator dan orifice cukup besar untuk mencegah terjadinya flashing

penguapan dalam orifice. Aliran dalam orifice dapat ditentukan dengan

persamaan berikut:
0,03959172 x C x Z x x E x d2 x
P
Vg
.......

(5.1)

dimana:

M = laju alir massa, ton/jam

C = koefisien yang ditentukan untuk radius tapping yang

2
d koreksi
merupakan fungsi dari m, dimana m = ( D koreksi ) , d adalah diameter

dalam orifice dan D adalah diameter pipa. Baik d maupun D harus nilai

yang sebenarnya (hasil harga pengukuran bukan harga nominalnya).

Untuk mempermudah dalam perhitungan, besarnya d dan D yang


sebenarnya bias didekati denagan cara mengalikan harga nominalnya

dengan faktor panas material yang digunakan.

Z = 1

e =faktor ekspansibilitas yang besarnya ditentukan dengan

1 P
persamaan sebagai berikut: 1 (0,41 - 0,35 x m 2) x x
k Pupstream

, dimana k adalah adiabatik indeks (1,33 untuk saturated steam dan 1,3

untuk superheated steam)

E = faktor pendekatan kecepatan, E = (1-m2)-(0,5)

P = perbedaan tekanan upstream dan downstream, ksc

Vg = specific volume uap pada tekanan Upstream.

VI. DIAGRAM ALIR

PERSIAPAN DATA

DATA PRIMER : DATA SEKUNDER :


laju alir massa Data Sumur
faktor ekspansibilitas Lithologi Batuan
faktor pendekatan kecepatan Sejarah Produksi
perbedaan tekanan upstream
dan downstream
PENENTUAN LAJU ALIR DENGAN MENGGUNAKAN
ORIFICE

ANALISA DATA

KESIMPULAN & SARAN

VII RENCANA KEGIATAN PENELITIAN

Adapun waktu yang ingin diajukan penulis untuk melakukan Tugas


Akhir ini lamanya yaitu Tiga Puluh Hari (30), terhitung mulai dari
tanggal 11 November 2016 sampai dengan tanggal 12 Desember 2016.
Untuk waktu yang lebih spesifik dapat disesuaikan dengan yang ada di
lapangan tempat penulis melakukan Tugas Akhir. Kegiatan ini dapat
disesuaikan dengan kebijakan dari perusahaan.
Secara terstruktur, kegiatan Tugas Akhir dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel VIII-1
Rencana Kegiatan Penelitian

Pengenalan lapangan
minggu 1-2
Penentuan lokasi evaluasi
Pengambilan data dan pengolahan dari
lapangan

Tahap inputing data

Analisa data
Penentuan laju alir dengan metode
orifice meter
Minggu 3-4 Penyusunan Draft

Diskusi

Evaluasi data

VIII PENUTUP

Demikianlah proposal usulan kegiatan Tugas Akhir yang


direncanakan akan dilakukan di PT. GEO DIPA ENERGI
INDONESIA. Saya berharap agar usulan kegiatan ini mendapat
sambutan yang baik dari pihak perusahaan dan juga pihak
kampus khususnya dari dosen pembimbing.

Anda mungkin juga menyukai