Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH TEKNIK PRODUKSI GAS BUMI

Disusun sebgai syarat melengkapai mata kuliah Praktikum Analisa Batuan


Reservoir Program Studi Sarjana Teknik Perminyakan Fakultas Teknologi
Kebumian dan Energi, Universitas Trisakti

Oleh :
Frederik Garsia Nababan (071001900036)
Jonathan Gideon Sapurta(071001900046)
Purwana Adi Nugraha (071001900076)
Rafdi Arsyanto Qashidi (071001900078)

PROGRAM STUDI TEKNIK PERMINYAKAN


FAKULTAS TEKNOLOGI KEBUMIAN DAN ENERGI
UNIVERSITAS TRISAKTI
JAKARTA
2022
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kita panjatkan kepada Allah SWT, atas rahmat dan hidayah nya
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini dengan waktu yang telah ditentukan.
Kami ucapkan terima kasih untuk semua pihak yang telah berkontribsi baik itu
memberi semangat ataupun materi, tanpa adanya dukungan dari berbagai pihak maka tugas
makalah tidak dapat selesai.
Kami sadar bahwa tugas makalah ini masih jauh dari kata sempurna, maka dari itu
kritik dan saran yang membangun sangat kami butuhkan agar kami bisa menjadi lebih baik
lagi kedepannya.
Kami sangat berharap tugas makalah ini dapat diterima dan dapat menambah
pengetahuan serta pengalaman bagi pembacannya.

Jakarta, 19 Juni 2022


DAFTAR ISI
Halaman

DAFTAR ISI……………………………………………………………………….i
DAFTAR GAMBAR……………………………………………………………… ii
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………………. 1
1.1 Latar Belakang………………………………………………………... 1
1.2 Rumusan Masalah……………………………………………………..2
1.3 Tujuan Masalah………………………………………………………. 2
BAB II TEORI DASAR…………………………………………………………... 3
BAB III PEMBAHASAN…………………………………………………………. 6
BAB IV KESIMPULAN………………………………………………………….. 12
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………... 13

i
DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman
II.1 Separator Vertikal……………………………………………………....8
II.2 Separator Horizontal…………………………………………................8
II.3 Separator Bulat…………………………………..……………………..9

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Energi panas bumi adalah energi panas yang tersimpan dalam batuan dibawah
permukaan bumi dan fluida yang terkandung didalamnya. Energi panas bumi sendiri telah
dimanfaatkan untuk pembangkit listrik di Italya sejak tahun 1913 dan di New Zealand sejak
tahun 1958. Di Indonesia sendiri usaha pencarian sumber energi panas bumi pertama kali
dilakukan di daerah Kawah Kamojang pada tahun 1918. Pada tahun 1926 hingga tahun
1929, lima sumur eksplorasi di bor dimana sampai saat ini salah satu dari sumur tersebut
yaitu sumur KMJ-3 masih memproduksikan uap panas kering atau dry steam. Sistem panas
bumi di Indonesia umunya merupakan sistim hidrothermal yang mempunyai temperatur
tinggi (>225 C). Hanya beberapa diantaranya yang mempunyai temperatur sedang (159 -
225 C).
Energi panas bumi merupakan energi yang ramah lingkungan karena fluida panas
bumi setelah energi panas diubah menjadi energi listrik, fluida dikembalikan ke bawah
permukaan (reservoir) melalui sumur injeksi. Penginjeksian air kedalam reservoir
merupakan suatu keharusan untuk menjaga keseimbangan masa sehingga memperlambat
penurunan tekanan reservoir dan mencegah terjadinya subsidence. Emisi dari pembangkit
listrik panas bumi sangat rendah bila dibandingkan dengan minyak dan batubara, karena
emisinya yang rendah dan ramah terhadap lingkungan sekitar.
Energi panas bumi merupakan sumber energi alternatif pengganti sumber energi
fosil yang diperkirakan dapat mengakibatkan kandungannya akan habis bila dikonsumsi
terus-menerus karena energi fosil tidak dapat diperbaharuhi. Selain itu, biaya produksi
energi panas bumi lebih ekonomis jika dibandingkan dengan biaya produksi energi fosil
seperti minyak bumi dan batubara.
Untuk memenuhi kebutuhan energi yang tinggi, maka Indonesia perlu berpikir
untuk menggunakan sumber energi alternatif. Indonesia sendiri merupakan negara dengan
potensi energi alternatif yang melimpah, diantaranya adalah tenaga panas bumi, angin,
biomassa, dan sebagainya. Salah satu potensi besar yang dimiliki Indonesia adalah panas
bumi. Indonesia memiliki potensi panas bumi sebesar 28,1 GWe. Dari seluruh potensi yang
ada, hingga penghujung tahun 2009 baru sebesar 4% saja yang sudah dimanfaatkan. Selain
itu, energi panas bumi juga merupakan energi yang dapat diperbarui dan ramah terhadap
lingkungan.

1
1.2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang didapat dari tugas makalah ini diantaranya, yaitu:
1. Mempelajari lebih dalam apa itu separator
2. Mencari tahu jenis - jenis separator
3. Mencari tahu kelebihan dan kekurangan dari separator
4. Mencari tahu fungsi dari separator vertikal mini 2 fasa
5. Mencari tahu serta mempelajari spesifik pada separator verikal mini 2 fasa
6. Mencari tahu trouble shooting pada separator vertikal mini 2 fasa
1.3 Tujuan Masalah
Berdasarkan rumusan masalah diatas, tujuan penulisan makalah mengenai
“Separator Panas Bumi” antara lain :
1. Memahami lebih dalam apa itu separator
2. Mengetahui jenis - jenis separator
3. Mengetahui kelebihan dan kekurangan dari separator
4. Memahami kegunaan dari separator vertikal mini 2 fasa
5. Untuk mengetahui spesifikasi separator vertikal mini 2 fasa
6. Mengetahui troubleshooting pada separator vertikal mini 2 fasa.

2
BAB II
TEORI DASAR

Energi geotermal adalah panas yang diambil dari dalam bumi. Energi ini
diperoleh dalam bentuk uap atau air panas. Menurut Undang-Undang No. 23
Tahun 2007, Panas Bumi adalah sumber energi panas yang terkandung di dalam
air panas, uap air, dan batuan bersama mineral ikutan dan gas lainnya yang secara
genetik semuanya tidak dapat dipisahkan dalam suatu sistem panas bumi dan untuk
pemanfaatan diperlukan proses penambangan. Energi panas bumi merupakan salah
satu sumber energi terbarukan yang dipercaya ketersediaannya melimpah dan
ramah lingkungan. Indonesia memiliki potensi energi terbarukan yang tersebar di
beberapa wilayah yang sangat mumpuni untuk digali dan dikembangkan, salah
satunya sumber energi panas bumi. Kandungan panas bumi yang dimiliki oleh
Indonesia diyakini mencapai 40% dari total potensi panas bumi dunia. Kelebihan
utama dari energi panas bumi adalah sifatnya yang konstan selalu ada sepanjang
tahun, sehingga tidak memerlukan solusi penyimpanan energi (energy storage)
karena energi panas bumi dapat dihasilkan sepanjang waktu.
Energi panas bumi merupakan salah satu energi yang dapat diperbarui dan
ramah terhadap lingkungan, yang biasanya terdapat pada daerah yang terletak
dikawasan jalur vulkanis. Energi ini dapat dimanfaatkan sebagai pembangkit
listrik, yang lebih dikenal dengan istilah Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi
(PLTP). Sifat panas bumi sebagai energi terbarukan menjamin kelangsungan
operasional pembangkitan, karena fluida panas yang digunakan sebagai penggerak
turbin akan selalu tersedia.Pembangkitan energi listrik ini memanfaatkan uap yang
terkandung di dalam perut bumi, yang terjadi akibat pemanasan air yang ada di
dalamnya oleh lapisan magma dari dalam perut bumi. Uap panas ini berupa fluida
dua fasa, dimana fluida ini merupakan fluida yang terdiri dari fase cair dan fase
gas. Uap panas ini akan diambil dari perut bumi melalui sumur produksi (well
production).
Untuk memanfaatkan energi panas bumi, sumur-sumur produksi di
eksplorasi sampai ke sumber panas yang berada didalam kerak bumi(reservoir
panas bumi). Pada saat reservoir panas bumi dimanfaatkan, air dan uap panas
tersebut akan dialirkan melalui pipa reservoir menuju separator. Air dan uap panas
ini dapat naik ke permukaan bumi karena perbedaan tekanan didalam perut bumi
dengan di permukaan bumi. Di dalam separator, uap panas akan dipisahkan dengan
air yang terkandung didalamnya.Uap akan dipisahkan dan digunakan untuk
menggerakkan turbin uap panas bumi. Dari setiap sumur produksi, fluida dua fasa
akan mengalir ke separator yang akan memisahkan fase uap dan fase cair (brine).
Didalam sistem hidrotermal air dipanaskan secara kontak langsung dengan
batu panas. Sistem hidrotermal sendiri memiliki 2 jenis yaitu vapor dominated
system dan liquid dominated system.Pada sistem vapor dominated system ini air
diuapkan dan mencapai permukaan dalam keadaan yang relative kering, yaitu
berkisar pada 400˚F (205˚C) dengan tekanan yang dapat melebihi 8100 psig (8bar).
Uap hasil dari sistem ini sangat cocok untuk digunakan pada pembangkit listrik.
Kekurangan uap hasil sistem ini terletak pada adanya gas- gas korosif dan erosif
material serta permasalahan lingkungan.

3
Dalam operasi normal, fluida dua fase dari sumur produksi akan mengalir
ke separator yang akan memisahkan fase uap dan fase cair.Uap dari kluster
separator akan mengalir ke scrubber, yang akan berlokasi di daerah pembangkit
listrik. Di scrubber, kondensat yang masih terbawa uap dipisahkan sehingga
kualitas uap memenuhi persyaratan turbin uap. Brine dari separator akan
disuntikkan bersama dengan kondensat dari pembangkit tenaga listrik.Dalam
kondisi darurat, brine dari masingmasing separator akan mengalir ke silincer dan
selanjutnya dikirim ke kolam pendingin untuk mengurangi suhu brine oleh
konveksi alami. Brine dari kolam pendingin akan mengalir ke kolam penampung.
Setiap klusterakan memiliki satu kolam pendingin dan kolam penampung.
Minyak dan gas bumi merupakan sumber energi yang sangat vital dan
tidak dapat diperbaharui, juga merupakan salah satu sumber devisa yang sangat
berperan bagi perekonomian dan pembangunan negara kita. Oleh karena itu
semakin berkembang dan majunya negara kita maka kebutuhan akan minyak dan
gas bumi juga makin meningkat. Industri minyak dan gas bumi di dunia pada
umumnya masih memegang peranan penting untuk bidang energi. Hal ini memacu
usaha-usaha untuk mencari cadangan minyak dan gas bumi yang baru, serta
pengembangan-pengembangan dalam teknologi proses produksinya. Hal ini
bertujuan untuk mendapatkan minyak dan gas bumi dengan kualitas yang lebih
baik. Salah satu faktor yang harus diperhatikan untuk memperoleh produk yang
berkualitas baik adalah dengan meningkatkan kemurnian produk yang
dihasilkan.Tahapan ini merupakan salah satu proses penting dalam menghasilkan
minyak dan gas bumi yang berkualitas.
Pada tahap ini dilakukan pemisahan antara minyak, gas dan air. Dengan
menggunakan serangkaian peralatan yang dirancang khusus sesuai dengan
karakteristik fluida yang dipisahkan berdasarkan prinsip kerja separator. Untuk
mengetahui karakteristik fluida dari sumur dibutuhkan alat pembantu agar dapat
mengambil sampel fluida langsung dari flowline. Dalam kegiatan sampling sangat
sering terjadi tumpahan minyak yang mengotori lingkungan hal itu membuat
penulis semakin tertarik untuk melakukan perancangan separator mini agar
kualitas dan kuantitas proses sampling dapat mencapai hasil dan dampak yang
lebih memuaskan.
Selain itu dalam kegiatan sampling biasanya hanya menyambil sampel 1
fasa fluida, tetapi dengan adanya separator vertikal mini 2 fasa gas yang terbuang
pada saat dilakukan sampling minyak dapat ditampung juga.Fluida akan
dipisahkan dari flowline, kemudian akan masuk ke dalam separator vertikal mini
2 fasa dan fluida akan terpisahkan berdasarkan densitasnya. Fluida yang telah
dipisahkan berdasarkan densitasnya akan diambil dan dibawa ke laboratorium
untuk dilakukan test. Separator adalah tabung bertekanan tinggi yang digunakan
untuk memisahkan liquid dan gas (dua fasa) atau gas, minyak, dan air (tiga fasa).
Sumur-sumur panas bumi umumnya memproduksikan fluida campuran,
uap dan air, sedangkan turbin di PLTP digerakkan oleh fluida kerja berupa uap
kering atau hampir superheated (uap air). Pemisahan uap dan air ini dilakukan di
separator dengan menggunakan prinsip gaya sentrifugal dan massa jenis sehingga
kotoran- kotoran ataupun butir air dengan massa jenis yang lebih berat akan tebawa
ke bawah bagian separator dan ditampung didalam dust collector untuk selanjutnya

4
di-drain secara otomatis ataupun manual dan uap panas yang bersih dengan massa
jenis lebih rendah akan terbawa ke atas bagian separator dan masuk kedalam turbin
uap untuk menggerakan turbin uap. Tujuan dari pemisahan didalam separator ini
adalah untuk menghidari adanya scalling, korosi, erosi, dan vibrasi pada turbin.

5
BAB III
PEMBAHASAN

Separator adalah tabung bertekanan tinggi yang digunakan untuk memisahkan


liquid dan gas (dua fasa) atau gas, minyak, dan air (tiga fasa), dan separator juga salah satu
fasilitas utama pada lapangan panas bumi dengan jenis fluida 2 fasa luquid dominated, oleh
karena itu dilakukanlah analisa separator panas bumi meliputi spesfikasi separator dan jenis
separator.
Separator sendiri merupakan salah satu alat yang terdapat pada stasiun pengumpul.
Separator yang biasa digunakan di stasiun pengumpul akan dikembangkan dan dirancang
sebagai separator vertikal mini 2 fasa. Desain separator vertikal mini 2 fasa ini dilakukan
untuk digunakan dalam kegiatan sampling. Kegiatan sampling selama ini selalu
menggunakan alat yang cukup sederhana dan menghasilkan limbah yang cukup banyak di
sekitar sumur dan mengakibatkan kerusakan lingkungan sekitar dan perusahaan harus
melakukan upaya untuk menjaga lingkungan tersebut. Oleh karena itu, perusahaan ingin
melakukan efisiensi dengan melakukan mengurangi pengeluaran. Salah satu cara yang
dapat ditempuh adalah dengan melakukan desain separator mini untuk menjadi terobosan
baru dalam mengurangi dampak tersebut. Selain itu diharapka terobosan ini dapat
digunakan untuk menjaga kelestarian lingkungan di sekitar sumur serta dapat memberikan
data fluida yang lebih akurat.
Separator vertikal mini 2 fasa ini akan berguna untuk kegiatan sampling dari setiap sumur.
Fungsi utama dari separator :
● Memisahkan fase pertama cairan hidrokarbon dan air bebasnya dari gas atau
cairan, tergantung mana yang lebih dominan.
● Melakukan usaha lanjutan dari pemisahan fase pertama dengan mengendapkan
sebagian besar dari butiran-butiran cairan yang ikut didalam aliran gas.
● Mengeluarkan gas maupun cairan yang telah dipisahkan dari separator secara
terpisah dan meyakinkan bahwa tidak terjadi proses balik dari salah satu arah ke
arah lainnya.
Prinsip pemisahan separator ada 4 yaitu :
a. Prinsip Penurunan Tekanan
Yaitu prinsip pemisahan yang dilakukan dengan menurunkan tekanan gas menjadi
lebih rendah dari tekanan awalnya. Pada gambar vessel bagian tengah terlihat gelembung
gas mulai keluar dari fasa minyak akibat penurunan tekanan yang dilakukan. Sementara
jika tekanan terus diturunkan akan menyebabkan semakin banyak fasa gas yang terpisah
dari fasa minyak.
b. Gravity Settling
Yaitu prinsip pemisahan yang dilakukan dengan memanfaatkan penurunan tekanan yang
terjadi di dalam sehingga dengan otomatis tekanan permukaan pada bagian paling atas dari
fluida di dalam botol rendah dari pada tekanan fluida dalam botol sehingga, fluida yang
memiliki tekanan lebih tinggi dari tekanan permukaan yang ada tadi akan naik keatas dan
kemudian memisah secara otomatis berdasarkan perbedaan spesific gravity dari masing-
masing fluidanya. Gas yang cenderung lebih ringan dari pada minyak dan air akan
menempati pada bagian paling atas botol, minyak yang lebih ringan dari air akan
menempati bagian tengah botol, sedangkan air yang lebih berat dari minyak dan gas akan
menempati bagian bawah botol.

6
c. Turbulensi aliran atau perubahan aliran
Yaitu prinsip pemisahan dengan memberikan gaya sentrifugal pada fluida sehingga
gas dan liquid akan terpisah. Prinsip pemisahan seperti ini biasanya terjadi pada inlet
separator dengan menggunakan inlet device tipe cyclone dan outlet separator dengan
menggunakan outlet device tipe sentrifugal. Prinsip pemisahan ini terjadi dengan
memanfaatkan kecepatan putaran pada alat yang akan memutar fluida dan kemudian
melontarkan fluida ke atas. Gas yang lebih ringan dari fluida cair akan terus naik ke atas,
sedangkan fluida cair yang lebih berat akan jatuh ke bawah dan keluar pada jalurnya
tersendiri.
d. Pemecahan atau tumbukan fluida pada bidang datar
Yaitu prinsip pemisahan dengan menggunakan sebuah deflector berupa plat baja
yang berfungsi untuk menumbukkan fluida yang masuk pada inlet separator. Kemudian
karena tumbukan yang terjadi, gas dan liquid akan secara otomatis terpisah karena adanya
perbedaan densitas antara gas dan liquid.
Selain itu adapun faktor-faktor yang ikut mempengaruhi pemisahan fluida diantaranya :
1. Viskositas fluida.
2. Densitas minyak dan air.
3. Tipe peralatan dalam separator.
4. Kecepatan alir fluida.
5. Diameter dari titik air (Droplets).
Dalam industri perminyakan dikenal beberapa jenis separator sesuai dengan kebutuhan
yang diinginkan yaitu separator berdasarkan fasa yang dipisahkan, bentuk dan posisinya.
1. Jenis Separator Berdasarkan Fasa Yang Dipisahkan
Hasil dari sumur produksi terdiri dari campuran antara, minyak, air, gas dan
padatan. Berdasarkan fasa pemisahan, separator dibagi menjadi dua yaitu separator dua
fasa dan separator tiga fasa.
a. Separator dua fasa, memisahkan fluida formasi mejadi cairan dan gas, gas akan
keluar dari atas sedangkan cairan keluar dari bawah.
b. Separator tiga fasa, memisahkan fluida formasi menjadi minyak, air dan gas.
Gas keluar dari bagian atas, minyak dari tengah dan air dari bawah.
Separator tiga fasa biasanya digunakan dilapangan minyak yang bertekanan low
pressure hingga medium pressure, biasanya separator tiga fasa ini digunakan untuk sumur
produksi yang lebih dominan minyak dan digunakan pada sumur produksi yang dibantu
oleh pompa. Sedangkan separator dua fasa merupakan peralatan separator yang digunakan
hanya untuk memisahkan liquid dan gas. Biasanya separator dua fasa digunakan pada
sumur produksi awal, yang lebih dominan ke gas yang mempunyai tekanan yang lebih
tinggi.
2. Jenis Separator Berdasarkan Bentuk Dan Posisinya
a. Separator Tegak (vertikal)
Separator vertikal merupakan fasilitas produksi di permukaan yang lebih sering
digunakan di lepas pantai (offshore). Tetapi separator vertikal juga digunakan di lapangan
minyak daratan (onshore). Biasanya digunakan untuk memisahkan fluida produksi yang
mempunyai GLR rendah atau kadar padatan tinggi, separator ini mudah dibersihkan serta
mempunyai kapasitas cairan dan gas yang besar. Adapaun kelebihan dan kekurangan nya
dalam separator tegak ini, yaitu kelebihan nya:
● Pengontrolan level cairan tidak terlalu rumit.

7
● Dapat menanggung pasir dalam jumlah yang besar.
● Mudah dibersihkan.
● Sedikit sekali kecenderungan akan penguapan kembali dari cairan.
● Mempunyai surge cairan yang besar
Adapun kekurangan nya pada separator ini, yaitu :
● Lebih mahal.
● Bagian-bagiannya lebih sukar dikapalkan (pengiriman).
● Membutuhkan diameter yang lebih besar untuk kapasitas gas tertentu

Gambar II.1 Separator Vertikal

b. separator horizontal
Separator datar (horizontal) Separator ini biasanya digunakan pada onshore dan
separator ini sering terjadi masalah seperti foam (minyak berbuih) sehingga membutuhkan
waktu tinggal (residence time) yang lama untuk pemisahan minyak dan air, misalnya cairan
berbusa. Dan ada pun kelebihan dan kekurangan nya pada separator horizontal ini, untuk
kelebihan nya yaitu:
● Lebih murah dari separator vertikal.
● Lebih mudah pengiriman bagian-bagiannya.
● Baik untuk minyak berbuih (foaming).
● Lebih ekonomis dan efisien untuk mengolah volume gas yang lebih besar.
● Lebih luas untuk setting bila terdapat dua fasa cair.
Dan untuk kekurangan nya pada saparator ini yaitu:
● Pengontrolan level cairan lebih rumit dari pada separator vertikal.
● Sukar dalam membersihkan lumpur, pasir, paraffin.
● Diameter lebih kecil untuk kapasitas gas tertentu.

Gambar II.2 Separator Horizontal

8
c. Separator Bulat (spherical)
Separator spherical adalah separator berbentuk bola yang didudukan di atas skid.
Separator ini digunakan untuk kapasitas yang terbatas, oleh karena itu umumnya digunakan
pada lapangan minyak yang kecil atau sebagai test unit, sehingga tidak banyak
menggunakan tempat (memakai lokasi yang luas). Sama hal nya seperti separator sebelum
nya, unruk separator bulat ini mempunya kelebihan dan kekurangan nya. untuk kelebihan
pada separator ini yaitu:
● Termurah dari kedua tipe di atas.
● Lebih mudah mengeringkan dan membersihkannya dari pada separator vertikal,
lebih kompak dari yang lain.
Dan untuk kekurangan dari separator bulat ini, yaitu:
● Pengontrolan cairan rumit.
● Mempunyai ruang pemisah dan kapasitas surge yang lebih kecil.

Gambar II.3 Separator Bulat

Untuk mendapatkan efiensiensi kerja yang stabil dengan kondisi yang bervariasi, gas liquid
separator harus mempunyai komponen pemisah sebagai berikut:
● Bagian pemisah pertama, berfungsi untuk memisahkan cairan dari aliran fluida
yang masuk dengan cepat berupa tetes minyak dengan ukuran besar
● Bagian pemisah kedua, berfungsi untuk memisahkan tetes cairan kecil dengan
prinsip gravity settling.
● Bagian pemisah kedua, berfungsi untuk memisahkan tetes cairan kecil dengan
prinsip gravity settling.
● Mist extractor, berfungsi untuk memisahkan tetes cairan berukuran sangat kecil
(kabut).
● Peralatan kontrol, berfungsi untuk mengontrol kerja separator terutama pada
kondisi over pressure.
3. Peralatan Separator
Peralatan pada separator terbagi menjadi dua bagian, yaitu peralatan luar separator
dan peralatan pada bagian separator. Pada dasarnya peralatan luar separator vertical atau
horizontal adalah sama dilihat dari funngsinya dan jenisnya.
● Manometer Separator, dipasang pada vessel bagian atas yang berfungsi untuk
mengetahui tekanan operasi separator.

9
● Man Hole, Man hole adalah lubang yang berguna untuk keperluan pembersihan
yang terletak pada bagian atas separator.
● Termometer, dipasang pada bagian vessel untuk mengukur temperatur operasi
pada separator.
4. Permasalahan pada Separator
Adapun permasalahan yang terjadi pada separator pada saat di lapangan seperti
minyak berbuih:
● Minyak
Berbuih Minyak berbuih disebabkan oleh adanya pengotoran air di dalam
minyak. Persoalan ini dapat diatasi apabila dalam perencanaan separator
memberikan retention time yang cukup agar butiran tersebut dapat pecah.
Selain itu buih dapat mengakibatkan masalah-masalah lain muncul,
mengganggu mekanis me pengontrolan tinggi cairan, mengambil banyak
tempat pada separator, menghalangi terpisahnya gas dari cairan.
● Paraffin
Pengumpulan paraffin dapat mempengaruhi operasi separator. Collecting
Plate pada liquid section dan mesh pad pada mist extractor pad agar section
cenderung akan buntu oleh terkumpulnya endapan paraffin. Oleh karena
itu dimana diketahui bahwa ada/cenderung problem parafin, gunakan mist
extractor jenis plat atau centrifugal.
● Pasir
Pasir merupakan padatan yang berpotensi untuk membuat masalah pada
operasi separator yang antara lain erosi terhadap trim valve, mengumpul
di bagian bawah. Untuk antisipasi kondisi ini dengan menggunakan trim
valve dari bahan yang keras sehingga dapat meminimalkan pengaruh pasir
ada valve. Oleh karena itu masalah ini harus mendapatkan pertimbangan
dalam perencanaan.
● Emulsi
Masalah ini dapat diatasi dengan menginjeksikan bahan kimia khusus
seperti zat asam/basa untuk memecahkan emulsi pada fluida dalam
flowline sebelum masuk ke dalam separator.
5. Proses Pemisahan
Fluida yang mengalir dari sumur bisa terdiri dari gas, minyak, air dan
padatanpadatan lainnya. Pada saat fluida mencapai permukaan, dimana tekanan lebih
rendah dibandingkan dengan tekanan reservoir, kapasitas cairan melarutkan gas akan
menurun sehingga akan terpisah dari minyak, prinsip pemisahan sebagai berikut.
Pemisahan cairan tergantung dari efek gravitasi dan supaya terjadi proses pemisahan, maka
diisyaratkan bahwa cairan tidak saling melarutkan satu dengan yang lainnya. Juga salah
satu fluida lebih ringan dari yang lainnya. Sebagai contoh hasil destilasi seperti minyak,
kerosen dan minyak mentah tidak akan terpisah bila ditempatkan pada suatu wadah, karena
mempunyai kecenderungan melarutkan satu sama lainnya. Pada dasarnya pemisahan
separator,tergantung pada gaya gravitasi untuk memisahkan fluida, yaitu dengan
mengandalkan perbedaan densitas dari fluida. Gas jauh lebih ringan dibandingkan dengan
minyak, sehingga di dalam separator akan terpisah dalam waktu yang sangat singkat.
Sementara minyak dengan berat kira-kira 3/4 dari berat air memerlukan waktu sekitar 40

10
sampai 70 detik untuk terpisahkan. Perbedaan densitas antara minyak dan gas akan
menentukan laju alir maksimum cairan dalam separator.

11
BAB IV
KESIMPULAN

Dari makalah mata kuliah “Teknik Produksi Gas Bumi “ mengenai separator pada
panas bumi dapat kita simpulkan sebagai berikut :
1. Prinsip pemisahan pada separator antara lain prinsip penurunan tekanan,
gravity settling, turbulensi aliran atau perubahan aliran dan Pemecahan
atau tumbukan fluida pada bidang datar.
2. Selain itu adapun faktor-faktor yang ikut mempengaruhi pemisahan fluida
diantaranya : viskositas fluida, densitas minyak dan air, tipe peralatan
dalam separator, kecepatan alir fluida, diameter dari titik air (Droplets).
3. Separator dibagi menjadi dua jenis yaitu separator dua fasa dan separaator
tiga fasa.
4. Pada separator dua fasa dibagi menjadi liquid dan gas, sedangkan pada
separator tiga fasa di bagi menjadi minyak, air dan gas.
5. Pada dasarnya pemisahan separator,tergantung pada gaya gravitasi untuk
memisahkan fluida, yaitu dengan mengandalkan perbedaan densitas dari
fluida.

12
DAFTAR PUSTAKA

1. Azka Roby Antari, Rizki Bahar. 2016. “PERANCANGAN SEPARATOR


VERTIKAL MINI 2 FASA PADA KEGIATAN SAMPLING FLUIDA
(TINJAUAN ASPEK KEEKONOMIAN) DI PT. PERTAMINA EP
ASSET 2 FIELD LIMAU”. Palembang: Politeknik Akamigas Palembang.
2. http://digilib.polban.ac.id/files/disk1/244/jbptppolban-gdl-nahdakhusy-
12166-3- bab2--1.pdf
3. http://repository.umy.ac.id/bitstream/handle/123456789/11068/BAB%20
II.pdf?s equence=6&isAllowed=y

EXPECTED PROJECTION
EXPECTED PROJECTION

13

Anda mungkin juga menyukai