Anda di halaman 1dari 14

PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA

PANAS BUMI
BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang


Kebutuhan energi primer di Indonesia kini meningkat seiring dengan pertumbuhan
jumlah  penduduk dan ekonomi. Hal ini menyebabkan peningkatan pada kebutuhan energi
primer dan listrik. Kebutuhan energi primer tersebut sebagian disuplai oleh energi fosil, yang
pada tahun 2003 terdiri dari 54,4% minyak bumi, 26,5% gas alam, 14,1 % batubara  dan sisanya
adalah energi baru dan terbarukan.
Saat ini panas bumi (Geotermal) mulai menjadi perhatian dunia. Beberapa pembangkit
listrik bertenaga panas bumi sudah dimanfaatkan di banyak negara seperti Amerika Serikat (AS),
Inggris, Prancis, Italia, Swedia, Swiss, Jerman, Selandia Baru, Australia, Jepang. Bahkan,
sejak tahun 2005 AS sudah sibuk melakukan riset di bidang geotermal, yaitu Enhanced
Geothermal Systems (EGS). Saat harga minyak bumi melambung seperti saat ini, panas bumi
menjadi salah satu energi alternatif yang tepat bagi pembangkit listrik di Indonesia. Panas bumi
di Indonesia mudah didapat secara berkelanjutan dalam jumlah besar, tidak terpengaruh
cuacadan jauh lebih murah biaya produksinya dibandingkan minyak bumi atau batu bara. Untuk
menghasilkan 330 megawatt (MW), pembangkit listrik berbahan dasar minyak bumimemerlukan
105 juta barel minyak bumi, sementara Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) hanya
mengolah sumber panas yang tersimpan di reservoir perut bumi.
Berdasarkan data Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Republik
Indonesia, negara ini memiliki potensi energi panas bumi sebesar 27.000 MW yang tersebar di
253 lokasi atau mencapai 40% dari cadangan panas bumi dunia. Dengan kata lain, kita
merupakan negara dengan sumber energi panas bumi terbesar di dunia. Namun, hanya sekitar
kurang dari 4% yang baru dimanfaatkan. Oleh karena itu, untuk mengurangi krisis energi
nasional, pemerintah melalui PLN akan melaksanakan program percepatan pembangunan
pembangkit listrik nasional 10.000 MW tahap ke-II yang salah satu prioritas sumber energi-nya
adalah panas bumi (Geothermal). 

1.2  Rumusan Masalah
1) Bagaimana bentuk energi panas bumi atau geothermal?
2) Bagaimana prinsip kerja pembangkit listrik tenaga geothermal?
3) Bagaimana pemanfaatan energy geothermal?
4) Bagaimana dampak dari pembangkit listrik tenaga geothermal di Indonesia?

1.3   Pembatasan Makalah
Dalam penyusunan makalah Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi ini di berikan batasan
masalah yang dibahas agar tidak terjadi pembahasan masalah diluar konteks judul atau tidak
berhubungan sama sekali. Hal ini dilaksanakan agar penyusunan makalah dapat secara
sistematis, lebih terarah dan mudah di mengerti dengan baik. Penulis membatasi masalah pada
ruang lingkup sebagai berikut :
a.       Energi Panas Bumi di bumi dan Indonesia
b.      Sistem Hidrothermal
c.       Jenis Energi Panas Bumi
d.      Peralatan pada Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi
BAB II
PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA PANAS BUMI

2.1   Pengertian Energi Panas Bumi


            Energi geothermal merupakan sumber energi terbarukan berupa energi thermal (panas)
yangdihasilkan dan disimpan di dalam inti bumi. Istilah geothermal berasal dari bahasa Yunani
dimana kata “geo”, berarti bumi dan “thermos”, berarti panas, menjadi geothermal yang juga
sering disebut panas bumi. Energi panas di inti bumi sebagian besar berasal dari peluruhan
radioaktif dari berbagai mineral di dalam inti bumi.
Energi geothermal merupakan sumber energi bersih bila dibandingkan dengan bahan
bakar fosil karena sumur geothermal melepaskan sangat sedikit gas rumah kaca yang
terperangkap jauh di dalam inti bumi, ini dapat diabaikan bila dibandingkan dengan jumlah gas
rumah kaca yang dilepaskan oleh pembakaran bahan bakar fosil. Ada cukup energi geothermal di
dalam inti bumi, lebih dari kebutuhan energi dunia saat ini. Namun, sangat sedikit dari total
energi panas bumi yang dimanfaatkan pada skala global karena dengan teknologi saat ini hanya
daerah di dekat batas-batas tektonik yang menguntungkan untuk dieksploitasi.
            Potensi panas bumi yang dimiliki Indonesia berdasarkan data Departemen Energi dan
Sumber Daya Mineral (ESDM) Republik Indonesia, Kita memiliki potensi energi panas bumi
sebesar 27.000 MW yang tersebar di 253 lokasi atau mencapai 40% dari cadangan panas bumi
dunia. Dengan kata lain, kita merupakan negara dengan sumber energi panas bumi terbesar di
Dunia. 

2.2  Prinsip Kerja Pembangkit Listrik Tenaga Geothermal


Terdapat tiga macam teknologi yang digunakan untuk mengkonversi panas yang
bertemperatur tinggi menjadi listrik, yaitu:
a.       Flash Steam Power Plant
Pada tipe ini cairan panas merupakan energi utama untuk menggerakan turbin. Teknologi
ini bekerja pada suhu uap reservoir yang sangat panas (>235 derajat celcius) dan air yang
tersedia direservoir amat sedikit jumlahnya. Teknologi ini merupakan teknologi tertua yang telah
digunakan diLardarello, Italia pada tahun 1904.
Pada umumnya cairan ini berupa cairan asin yang disebut brine dan megandung banyak
mineral. Cairan ini tidak bisa langsung disalurkan melalui pipa karena dapat menyebabkan
korosi. Cairan ini harus dipisahkan antara air dan uap. Uap yang telah dipisahkan disalurkan ke
pembangkit melalui pipa. Uap dikumpulkan pada suatu wadah dan kemudian digunakan untuk
menggerakkan turbin. Uap yang meninggalkan turbin dikondensasikan untuk memaksimalkan
kinerja turbin. Pada umumnya uap tersebut dikondensasi dengan cara direct contact condenser.

Gambar 2.2.1 Flash Steam Power Plant


            
            Jenis ini sesuai untuk PLTP kapasitas kecil dan untuk kandungan gas yang tinggi. Contoh
jenis ini di Indonesia adalah PLTP Kamojang 1 x 250 kW dan PLTP Dieng 1 x 200. Jika uap
keringyang tersedia dalam jumlah yang lebih besar, dapat dipergunakan PLTP jenis Condensing,
dan dipergunakan kondensor dengan kelengkapannya yang seperti menara pendingin dan
pompa. Tipe inisesuai untuk kapasitas yang lebih besar. Seperti contohnya adalah PLTP
Kamojang 1 x 30 MW dan 2 x 55 MW, serta PLTP Drajad 1 x 55 MW.
b.      Dry Steam Power Plant
Panas bumi yang berupa fluida misalnya air panas alam (hot spring) di atas suhu 1750 C
dapat digunakan sebagai sumber pembangkit Flash Steam Power Plants. Tipe ini menggunakan
uap basah sebagai sumber energinya. Uap ini perlu dipisahkan antara air dan uapnya. Pada
awalnya uap basah yang keluar berasal dari cairan bertemperatur tinggi yang ada di perut bumi.
Uap basah biasanyamengandung 20% uap dan 80% air. Berdasarkan hal ini diperlukan separator
untuk proses pemisahannya. Uap yang sudah dipisahkan diteruskan ke turbin untuk
menggerakkan generator, sedangkan airnya disuntikkan kembali ke dalam perut bumi. Proses
penyuntikan air ini selain untuk menjaga keseimbangan air dalam tanah, air yang sudah diinjeksi
akan mengalami proses pemanasan lagi yang nantinya dapat dimanfaatkan. Tipe ini merupakan
tipe yang sering digunakan di Indonesia.Contohnya adalah PLTP Salak dengan 2 x 55 MW.

Gambar 2.2.2 Dry Steam Power Plant


c.       Binary Cycle Power Plant
Pada tipe ini batuan panas merupakan sumber energinya. Batuan panas pada perut
bumimerupakan akibat dari kontak dengan sumber panas bumi yaitu magma. Teknologi ini dapat
dioperasikan pada suhu rendah yaitu antara  90o - 175o C. Pada proses pemanfaatannya, air
disuntikan ke dalam batuan panas dan nantinya akan diambil uap panas dari proses tersebut. Uap
panas ini digunakan sebagai penggerak turbin karena letak sumber batuan panas ini jauh di
dalam perut bumi. Untuk pemanfaatannya diperlukan teknik pengeboran khusus yang
memerlukan biaya yang relatif tinggi. Keuntungan dari teknologi binary-cycle ini adalah dapat
dimanfaatkan pada sumber panas bumi bersuhu rendah. Selain itu teknologi ini tidak
mengeluarkan emisi, karena alasan tersebut teknologi ini diperkirakan akan banyak dipakai
dimasa yang akan datang. Sedangkan kedua teknologi yang dijelaskan sebelumnya 
menghasilkan emisi karbon dioksida, nitritoksida dan sulfur, namun 50x lebih rendah dibanding
emisi yang dihasilkan pembangkit minyak.

Gambar 2.2.3 Binary Cycle Power Plant


Dari sedikit Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi di Indonesia yang telah beroperasi dan
menghasilkan listrik antara lain:
1)      PLTP Kamojang
PLTP Kamojang terletak di Kabupaten Garut, Jawa Barat. Merupakan Pembangkit Listrik
Tenaga Panas Bumi tertua di Indonesia yang pertama kali dibuat pada tahun 1982. PLTP ini
dioperasikan oleh PT. Pertamina Geothermal Energy (PGE) yang mampu memproduksi hingga
235 MW listrik. PLTP Kamojang terdiri atas lima unit yaitu PLTP Kamojang I, Kamojang II,
Kamojang III, Kamojang IV, dan Kamojang V.
2)      PLTP Kahendong
Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi Lahendong terletak di Sulawesi Utara. Beroperasi
pertama kali pada tahun 2004. Dioperasikan oleh PT Pertamina Geothermal Energy (PGE) dan
mampu memproduksi listrik hingga 80 MW. Terdiri atas empat unit yaitu PLTP Lahendong I,
PLTP Lahendong II, PLTP Lahendong III, dan PLTP Lahendong IV.
3)      PLTP Sibayak
PLTP Sibayak terletak di Gunung Sibayak – Gunung Sinabung, Provinsi Sumatera Utara.
Pembangkit yang mampu menghasilkan listrik sebesar 12 MW ini terdiri atas tiga unit yaitu
PLTP Sibayak Unit 1, Sibayak Unit 2, dan Sibayak Unit 3.
4)      PLTP Ulubelu
PLTP Ulubelu terletak di Kecamatan Ulubelu, Kab. Tanggamus, Lampung. Pembangkit
listrik yang mulai beroperasi pada tahun 2012 ini mampu menghasilkan listrik sebesar 110 MW.
PLTP Ulubelu terdiri atas dua unit yakni PLTP Ulubelu Unit 1 dan PLTP Ulubelu Unit 2.
5)      PLTP Gunung Salak
PLTP Gunung Salak terletak di Taman Nasional Gunung Halimun Salak, Jawa Barat.
Memulai beroperasi pada tahun 1994. Pembangkit yang dioperasikan bersama oleh Chevron
Geothermal Indonesia dan PT Pertamina ini mampu menghasilkan energi listrik sebesar 375
MW.

6)      PLTP Darajat
PLTP Darajat terletak di Gunung Papandayan di Kabupaten Garut, Jawa Barat. Pembangkit
yang dioperasikan bersama oleh Chevron Geothermal Indonesia dan PT Pertamina ini mampu
menghasilkan energi listrik sebesar 259 MW dan terdiri atas 3 unit.

7)      PLTP Wayang Windu


PLTP Wayang Windu terletak di Kab. Bandung, Provinsi Jawa Barat. Beroperasi semenjak
tahun 1999. Pembangkit yang dioperasikan oleh Star Energy ini menghasilkan energi listrik
sebesar 227 MW.
     Gambar 2.2.4 PLTP Ulubelu                                                       Gambar 2.2.5 PLTP Sibayak
    
 Gambar 2.2.6 PLTP Lahendong                                                 Gambar 2.2.7 PLTP Kamojang

2.3   Pemanfaatan Energi Panas Bumi


Secara umum pemanfaatan energi panas bumi dapat dibagi menjadi 3 yaitu, untuk
menghasilkan energi listrik, penggunaan geothermal secara langsung dan pemanfaatan
geothermal untuk pompa panas. 
Air dan uap panas yang keluar ke permukaan bumi dapat dimanfaatkan secara langsung
sebagai pemanas. Selain bermanfaat sebagai pemanas, panas bumi dapat dimanfaatkan sebagai
tenaga pembangkit listrik. Air panas alami bila bercampur dengan udara akan menimbulkan uap
panas (steam). Berikut adalah beberapa pemanfaatan energi panas bumi bagi kehidupan manusia:
a.       Menempatkan panas untuk bekerja
Maksudnya adalah sumber air panas geothermal dekat permukaan, air panas itu dapat
langsung dipipakan ke tempat yang membutuhkan panas. Ini adalah salah satu cara
geothermal yang digunakan untuk air panas, menghangatkan rumah, untuk menghangatkan
rumah kaca dan bahkan mencairkan salju di jalan. Bahkan di tempat dimana penyimpanan panas
bumi tidak mudah diakses, pompa pemanas tanah dapat membahwa kehangatan ke permukaan
dan kedalam gedung. Cara ini dapatbekerja dimana saja karena temperatur di bawah tanah tetap
konstan selama bertahun tahun. Sistem yang sama dapat digunakan untuk menghangatkan
gedung di musim dingin dan mendinginkan gedung di musim panas.
b.      Pemanfaatan Di Sektor Pariwisata
Di sektor pariwisata, energi panas bumi dapat dimanfaatkan karena menjadi daya tarik
tersendiri bagi para wisatawan untuk menikmati energi panas dari dalam bumi. Keberadaan
panas bumi seperti air panas maupun uap panas menjadi daya tarik tersendiri untuk
mendatangkan orang. Tempat pemandian air panas di Cipanas, Ciateur,
mapun Hutan Taman Wisata Cagar Alam Kamojang menjadi tempat tujuan bagi orang untuk
berwisata.
c.       Pemanfaatan Secara Langsung Di Sektor Pertanian
Energi panas bumi dapat digunakan secara langsung (teknologi sederhana) untuk proses
pengeringan terhadap hasil pertanian, perkebunan dan perikanan dengan proses yang tidak terlalu
sulit. Air panas yang berasal dari mata air panas atau sumur produksi panas bumi pada suhu yang
cukup tinggi dialirkan melalui suatu heat exchanger  yang kemudian dapat memanaskan ruangan
pengering yang dibuat khusus untuk pengeringan hasil pertanian.
d.      Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi
Berdasarkan data kementerian ESDM, potensi panas bumi di dunia yang bisa dimanfaatkan
untuk sumber listrik mencapai 113 Giga Watt (GW), dimana 40%-nya dimiliki oleh Indonesia,
yaitu sebesar 28 GW. Akan tetapi enenrgi panas bumi yang dimanfaatkan di Indonesia baru
hanya 4% dari total yang tersedia.
Pemanfaatan energi panas bumi untuk pembangkit listrik secara garis besar dilakukan
dengan cara melihat sumber dari panas bumi tersebut. Apabila suatu daerah memiliki panas bumi
yang mengeluarkan uap air (steam), maka steam tersebut
dapat langsung digunakan. Steam tersebut secara langsung diarahkan menuju turbin pembangkit
listrik untuk menghasilkan energi listrik. Setelah selesai steam tersebut diarahkan menuju
kondenser sehingga terkondensasi menjadi air. Air ini selanjutnya di recycle untuk menjadi uap
lagi secara alami. Namun, bila panas bumi itu penghasil air panas (hot water), maka air panas
tersebut harus diubah terlebih dahulu menjadi uap air (steam). Proses perubahan ini
membutuhkan peralatan yang disebut dengan heat exchanger, dimana air panas dialirkan
menuju heat exchanger sehingga terbentuk uap air.

2.4  Dampak dari Pembangkit Listrik Tenaga Geothermal di Indonesia


Pembangkit listrik tenaga geothermal memiliki dampak positif dan dampak negatif yaitu:
2.4.1        Dampak Positif
1)   Bersih, pembangkit listrik ini tidak menggunakan bahan bakar fosil sebagai sumber energinya.
Jadi tidak melepas emisi gas juga tidak merusak atmosfer dan menimbulkan polusi atau emisi
gas rumah kaca.
2)      Pembangkit listrik ini dapat beroperasi 24 jam. Dikarenakan pembangkit listrik ini terletak di
sekitar sumber energi sehingga sumber energi tersebut terus menerus terpenuhi untuk memutar
turbin.
3)      Lokasi pembangkit listrik ini biasanya terletak di lokasi terpencil. Dengan dibangunnya
pembangkit ini kebutuhan listrik di daerah sekitar pembangkit akan terpenuhi.
4)      Geothermal merupakan jenis energi terbarukan yang relatif tidak akan habis. Sumber energi ini
terus-menerus aktif akibat peluruhan radioaktif  mineral.
5)      Energi Geothermal ramah lingkungan yang tidak menyebabkan pencemaran (pencemaran udara,
pencemaran suara, serta tidak menghasilkan emisi karbon dan tidak menghasilkan gas, cairan,
maupun material beracun lainnya). Panas bumi (geothermal energy), dibandingkan dengan
energi alternatif lainnya seperti tenaga surya dan angin, bersifat konstan sepanjang musim juga
dapat dihasilkan sepanjang waktu.
6)      Untuk memproduksi energi geothermal membutuhkan lahan dan air yang minimal, tidak seperti,
misalnya pada energi surya yang membutuhkan area yang luas dan banyak air untuk
pendinginan. Pembangkit panas bumi hanya memerlukan lahan seluas 3,5 km 2 per gigawatt
untuk produksi listrik. Air yang dibutuhkan hanya sebesar 20 liter air tawar per MW / jam.
2.4.2         Dampak Negatif
1.    Biaya modal yang tinggi. Pembangunan pembangkit listrik geothermal memerlukan biaya yang
besar terutama pada eksploitasi dan pengeboran.
2.    Pembangkit listrik tenaga panas bumi hanya dapat dibangun di sekitar lempeng tektonik di mana
temperatur tinggi dari sumber panas bumi tersedia di dekat permukaan.
3.    Pembangkit listrik ini dibangun disekitar sumber energi geothermal. Disekitar daerah itu
terdapat banyak sumber air panas yang mengeluarkan gas yang bersifat korosif. Sehingga
menyebabkan peralatan mesin maupun listrik mudah berkarat.
4.    Penurunan stabilitas tanah yang menyebabkan bahaya erosi mengancam. Ini dikarenakan
beberapa teknologi yang digunakan berupa pengeboran.

BAB III
PENUTUP

3.1 Simpulan
Pembangkit listrik tenaga geothermal merupakan salah satu pembangkit listrik yang
menggunakan energi terbarukan (energi geothermal merupakan salah satu energi terbarukan
yang dapat menghasilkan energi listrik dalam jumlah yang besar). Selain itu pembangkit  listrik
ini ramah lingkungan karena tidak menggunakan energi fosil sebagai sumber energinya.
Sehingga pembangkit ini tidak menghasilkan emisi gas rumah kaca, energi geothermal juga
merupakan energi yang tidak akan habis dan bisa didaur ulang.
Teknologi yang digunakan pada pembangkit listrik tenaga geothermal ialah flash steam
power plant, dry steam power plant, dan binary cycle  power  plant. Di Indonesia teknologi yang
sering digunakan ialah dry steam power plant dikarenakan sumber energi di Indonesia
kebanyakan berupa cairan. Selain itu teknologi ini juga paling cocok pada kondisi air di
Indonesia karena limbah yang dihasilkan dari teknologi ini berupa air yang bisa diinjeksikan ke
bumi sebagai sumber air tanah.
Permasalahan yang dihadapi pembangkit listrik ini ialah besarnya dana yang dibutuhkan
untuk membangun pembangkit disekitar sumber geothermal. Dan juga perlu waktu yang relatif
lama untuk mengeksplorasi dan eksploitasi sumber geothermal itu sendiri, serta penggunaan
teknologinya harus tepat karena menyangkut efesiensi energi listrik yang dihasilkan.
Namun, banyak sekali keuntungan yang diperoleh dari pembangkit listrik tenaga
geothermal. Pada sektor lingkungan, lingkungan disekitar pembangkit tidak akan tercemar
karena limbah yang dihasilkan berupaair. Pada sektor ekonomi, penggunaan energi geothermal
akan menghemat anggaran negara untuk import minyak. Pada sektor energi, penggunaan energi
geothermal mampu mengurangi krisis energy. Pada energi listrik, energi listrik yang dihasilkan
oleh energi geothermal sekitar 1.197 MW.

3.2 Saran
Penggunaan energi geothermal patut dicoba karena merupakan energi yang ramah
lingkungan dan merupakan sumber energi yang tidak akan habis serta dapat di daur ulang.
Sosialisasi dan dukungan perlu dilakukan pemerintah agar semua masyarakat tahu akan manfaat
energi geothermal dan diharapkan mampu mengembangkan serta memanfaatkan teknologi ini.

Anda mungkin juga menyukai