Anggota:
Yovanska Azzahra 25-2017-061
Ismi Herdiyanti 25-2017-069
Andini Puteri Ipa 25-2017-079
Sani Tajziafina 25-2017-084
Nugraha Jaka Pratama 25-2017-088
Thalula Madina Daud 25-2017-108
Hani Nur Ramadhani D. 25-2017-118
1. Latar Belakang
Energi memiliki peran penting dan tidak dapat dilepaskan dalam kehidupan
manusia. Terlebih, saat ini hampir semua aktivitas manusia sangat tergantung pada energi.
Berbagai alat pendukung, seperti alat penerangan, motor penggerak, peralatan rumah
tangga, dan mesin-mesin industri dapat difungsikan jika ada energi. Namun, seperti yang
telah diketahui, terdapat 2 kelompok besar energi yang didasarkan pada pembaharuan. Dua
kelompok tersebut adalah energi terbarukan dan energi yang tersedia terbatas di alam.
Energi terbarukan ini meliputi energi matahari, energi air, energi angin, energi
nuklir, energi panas bumi dan biomassa. Pada dasarnya, pemanfaatan energi tersebut sudah
dilakukan sejak dahulu. Pemanfaatan energi yang tidak dapat diperbaharui secara
berlebihan dapat menimbulkan krisis energi. Energi menjadi komponen penting bagi
kelangsungan hidup manusia karena hampir semua aktivitas kehidupan manusia sangat
tergantung pada ketersediaan energi yang cukup.
Sumber energi alternatif/terbarukan belum dapat memenuhi kebutuhan energi
manusia dalam skala besar karena fluktuasi potensi dan tingkat ekonomi yang belum bisa
bersaing dengan energi konvensional. Di sisi lain, manusia dihadapkan pada situasi
menipisnya cadangan sumber energi fosil dan meningkatnya kerusakan lingkungan akibat
penggunaan energi fosil.
Melihat kondisi tersebut maka saat ini sangat diperlukan pengetahuan mengenai
energi terbarukan, salah satunya yaitu energi panas bumi yang dapat diolah menjadi PLTPB
atau Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi. Panas Bumi adalah suatu bentuk energi panas
atau energi termal yang dihasilkan dan disimpan di dalam bumi. Energi panas bumi berasal
dari energi hasil pembentukkan planet (20%) dan peluruhan radioaktif dari mineral (80%).
Gradien panas bumi yang didefinisikan dengan perbedaan temperatur antara inti bumi dan
permukaannya, mengendalikan konduksi yang terus-menerus terjadi dalam bentuk energi
panas dari inti ke permukaan bumi.
2. Pembahasan
a. Energi dan Energi Terbarukan
Energi adalah kemampuan untuk melakukan kerja (Pudjanarsa dkk, 2013).
Disebut demikian karena setiap kerja yang dilakukan sekecil apapun dan seringan
apapun tetap membutuhkan energi. Menurut KBBI energi didefinisikan sebagai daya /
kekuatan yang diperlukan untuk melakukan berbagai proses kegiatan. Energi bersifat
fleksibel artinya dapat berpindah dan berubah.
Energi terbarukan adalah energi yang berasal dari proses alam yang
berkelanjutan. Energi panas bumi berasal dari peluruhan radioaktif di pusat bumi yang
membuat bumi panas dari dalam, serta dari panas matahari yang membuat panas
permukaan bumi. Sumber daya energi panas bumi di Indonesia memiliki potensi yang
sangat besar. (Ompusunggu, 2016).
c. PLTPB
1) Pengertian dan Prinsip
2) Komponen PLTPB
Komponen sistem panas bumi sendiri sebenarnya terdiri dari sistem
hidrotermal, dimana sistem inilah yang paling banyak ditemukan di dalam
energi panas bumi termasuk yang terdapat di negara Indonesia. Sistem
hidrotermal sendiri dapat di defenisikan sebagai salah satu jenis energi panas
bumi dimana sistem ini mentransfer sumber panas yang kemudian menuju ke
permukaan bumi. Melalui suatu proses yang bernama konveksi bebas inilah
yang kemudian sistem hidrotermal melibatkan sebuah fluida meteorik dengan
atau tanpa fluida magmatik. Untuk fluida meteorik sendiri misalnya saja seperti
sebuah air hujan yang di resap jauh ke bawah permukaan bumi. Sedangkan itu
untuk komponen penting di dalam hidrotermal sendiri meliputi : (Aries Prima,
2016)
A. Sumber Panas Bumi
Panas cahaya matahari yang sampai ke permukaan bumi terus disimpan dan
diresap melalui pori-pori tanah yang kemudian disimpan di dalam inti bumi
bersama partikel penyusun lainnya. Sumber panas bumi sendiri akan lebih
besar jika di dukung dengan tenaga tektonik dimana tenaga ini lebih besar
menghasilkan panas bumi yang sewaktu-waktu dapat dimuntahkan dalam
bentuk letusan gunung berapi. Tenaga tektonik sendiri lebih besar
ditemukan di daerah gunung berapi maka tak heran jika sumber panas bumi
atau geothermal banyak yang memanfaatkan kawasan gunung berapi yang
memiliki panas lebih lanjut di bandingkan dengan kawasan atau daerah
lainnya.
B. Reservoir Panas Bumi
Reservoir panas bumi merupakan suatu bentuk formasi batuan yang berada
di bawah permukaan bumi dimana batuan ini menyimpan banyak sekali
komponen fluida termal berupa uap air panas. Reservoir sendiri berperan
sebagai peresap sekaligus penyalur uap air panas yang kemudian dapat
dimanfaatkan atau dikelola untuk sebuah energi panas bagi bumi.
C. Recharge atau daerah resapan
Daerah resapan atau yang disebut dengan recharge merupakan suatu daerah
dimana air akan meresap lebih banyak dibanding dengan daerah lainnya.
Resapan yang dihasilkan melalui permukaan tanah kemudian akan
diteruskan ke dalam permukaan dalam bumi. Untuk kebutuhan pemanfaatan
reservoir panas bumi sendiri daerah resapan memiliki fungsi yang sangat
penting, dimana daerah ini dapat diartikan sebagai kawasan dari panas bumi
yang dihasilkan oleh daerah tersebut.
D. Manifestasi yang berasal dari daerah discharge (luahan) bumi
Discharge area atau yang disebut sebagai daerah luahan adalah suatu daerah
aliran air dalam tanah dimana daerah tersebut dapat membawa aliran air ke
permukaan tanah yang lebih tinggi. Untuk dapat memastikan suatu daerah
memiliki luahan atau tidak, maka aktivitas ini dapat ditandai dengan adanya
manifestasi dari daerah tersebut. Sistem manifestasi sendiri adalah suatu
sistem yang menunjukkan adanya tanda-tanda jika di dalam permukaan
bumi tersebut terdapat sumber panas bumi yang dapat dimanfaatkan.
3) Cara Kerja PLTPB
Terdapat 3 macam siklus uap air PLTPB diantaranya adalah :
1. Siklus Uap Langsung (Direct Steam Cycle)
Uap air yang didapatkan dari sumur produksi langsung digunakan untuk
memutar turbin. Uap air yang keluar dari turbin akan diembunkan oleh
condenser kemudian menjadi air dan selanjutnya air tersebut diinjeksikan
kembalik ke perut bumi melalui sumur injeksi. Siklus uap langsung dapat
dilihat pada Gambar 1.
Gambar 1. Siklus Uap Langsung
4) PLTPB di Indonesia
Geothermal Plant atau PLTPB didirikan di daerah Blok Sarula Sumatera Utara
pada tahun 2020. Pabrik pembangkit listrik tenaga panas bumi ini menggunakan
proses intergrated combine cycle yang merupakan teknologi paling mutakhir
dan baik diantara semua teknologi proses pembangkit listrik tenaga panas bumi.
Alasan pemilihan proses ini adalah kesesuaian dari karakteristik sumur
geothermal dengan syarat dari pengaplikasian proses intergrated combine cycle
dan combined cycle sehingga transfer energinya maksimal dan memiliki
efisiensi energy yang besar. Selain itu, pada proses intergrated combine cycle
100% dari steam yang diambil dari sumur sumber panas bumi sehingga umur
sumur dan reservoir panas bumi dapat berproduksi lebih lama. Perencanaan
kapasitas produksi 124 MW/tahun dengan bahan baku yaitu Iso-pentana
sebanyak 1634544 kg/jam (Omposunggu, 2016). Faktor-faktor pemilihan blok
Sarulla yaitu :
1. Ketersediaan bahan baku, mempunyai sumber panas bumi dengan rentang suhu
250-300oC dan potensi energy sebesar 330 MWe yang dapat digunakan selama
30 tahun.
2. Karakteristik geothermal tidak banyak mengandung H2S.
3. Ketersediaan lahan.
Kelebihan Kekurangan
Panas bumi merupakan salah satu sumber energi paling bersih. Pembangunan
Jauh lebih bersih dari sumber energi fosil yang menimpulkan pembangkit listrik
polusi atau emisi gas rumah kaca. geothermal diduga dapat
Geothermal merupakan jenis energi terbarukan yang relatif mempengaruhi kestabilan
tidak akan habis. Sumber energi ini terus-menerus aktif akibat tanah di area sekitarnya.
peluruhan radioaktif mineral.
Energi Geothermal ramah lingkungan yang tidak
menyebabkan pencemaran (baik pencemaran udara,
pencemaran suara, serta tidak menghasilkan emisi karbon dan Biaya modal yang
alternatif lainnya seperti tenaga surya dan angin, bersifat biaya yang besar terutama
konstan sepanjang musim. Di samping itu energi listrik yang pada eksploitasi dan
Khurmi, R.S. dan J.K. Gupta. 1991. A Text Book of Machine Design. New Delhi: Eurasia
Publishing House.
Pudjanarsa, Astu dan Djadi Nursuhud. 2013. Mesin Konversi Energi. Yogyakarta: CV Andi
OFFSET.