2. Pembangkit listrik tenaga panas bumi hanya dapat dibangun di sekitar lempeng
tektonik di mana temperatur tinggi dari sumber panas bumi tersedia di dekat permukaan.
1. Apa yang dimaksud dengan energi panas bumi serta bagaimana potensi energi panas
bumi di Indonesia?
Ø Energi panas bumi adalah energi panas yang terdapat dan terbentuk di dalam kerak bumi.
Panas bumi atau geothermal merupakan salah satu sumber energy yang dapat diperbaharui
dan berkelanjutan (renewable and sustainable).
Ø Indonesia memiliki potensi energi panas bumi (geothermal) yang besar. Menurut data PT
Pertamina Geothermal Energy (pge.pertamina.com), Indonesia memiliki 40% dari seluruh
potensi panas bumi di dunia. Sumber-sumber tersebut tersebar di 251 lokasi Sumatera, Jawa,
Nusa Tenggara, Maluku, hingga ujung barat Papua. Kementerian ESDM (2013)
memperkirakan kapasitas seluruh cadangan dan sumber daya energi panas bumi di Indonesia
mencapai 28.994 MWe (megawatt listrik). Jumlah energi tersebut, jika menggunakan BBM,
setara lebih dari 200 milyar barrel minyak.Sayangnya dari potensi besar energi panas bumi di
Indonesia tersebut, baru kurang dari 4 persen saja yang telah dimanfaatkan. Tidak banyak
pembangkit listrik tenaga panas bumi yang telah beroperasi di Indonesia. Dari yang sedikit
tersebut antara lain : PLTP Sibayak di Sumatera Utara, PLTP Salak (Jawa Barat), PLTP Dieng
(Jawa Tengah), dan PLTP Lahendong (Sulawesi Utara).
4. Apa dampak positif dan negatif dari pemanfaatan energi panas bumi tersebut?
Ø Dampak positif pemanfaatan energi geothermal tersebut adalah :
1. Panas bumi (geothermal energy) merupakan salah satu sumber energi paling bersih.
Jauh lebih bersih dari sumber energi fosil yang menimpulkan polusi atau emisi gas rumah
kaca.
2. Geothermal merupakan jenis energi terbarukan yang relatif tidak akan habis. Sumber
energi ini terus-menerus aktif akibat peluruhan radioaktif mineral.
3. Energi Geothermal ramah lingkungan yang tidak menyebabkan pencemaran
(baik pencemaran udara, pencemaran suara, serta tidak menghasilkan emisi karbon dan tidak
menghasilkan gas, cairan, maupun meterial beracun lainnya).
4. Panas bumi (geothermal energy), dibandingkan dengan energi alternatif lainnya seperti
tenaga surya dan angin, bersifat konstan sepanjang musim. Di samping itu energi listrik yang
dihasilkan dari geothermal tidak memerlukan solusi penyimpanan energi (energy
storage) karena dapat dihasilkan sepanjang waktu.
5. Untuk memproduksi energi geothermal membutuhkan lahan dan air yang minimal,
tidak seperti misalnya pada energi surya yang membutuhkan area yang luas dan banyak air
untuk pendinginan. Pembangkit panas bumi hanya memerlukan lahan seluas 3,5 kilometer
persegi per gigawatt produksi listrik. Air yang dibutuhkan hanya sebesar 20 liter air tawar per
MW / jam.