Anda di halaman 1dari 7

TANYA JAWAB TENTANG PLTP

1. Pertanyaan Ismail dari kelompok 6


Apa saja masalah terbesar dalam pembangunan PLTP?
Ø Masalah terbesar dalam pembangunan PLTP :

1. Biaya modal yang tinggi. Pembangunan pembangkit listrik geothermal memerlukan


biaya yang besar terutama pada eksploitasi dan pengeboran.

2. Pembangkit listrik tenaga panas bumi hanya dapat dibangun di sekitar lempeng
tektonik di mana temperatur tinggi dari sumber panas bumi tersedia di dekat permukaan.

3. Pembangunan pembangkit listrik geothermal diduga dapat mempengaruhi kestabilan


tanah di area sekitarnya.

2. Pertanyaan Riki Umami Sanaz Ulfitria dari kelompok 5


Jika panas bumi habis, bagaimana cara mengatasinya?
Ø Panas bumi atau geothermal merupakan salah satu sumber energy yang dapat
diperbaharui dan berkelanjutan (renewable and sustainable). Tenaga panas bumi dianggap
sebagai sumber energi terbarukan karena ekstraksi panasnya jauh lebih kecil dibandingkan
dengan muatan panas bumi. Namun pemanfaatannya harus tetap diawasi untuk menghindari
kekosongan lokal.[19] Meski situs panas bumi mampu menyediakan panas selama puluhan
tahun, tiap-tiap sumur dapat mendingin atau kehabisan air. Walaupun demikian, selain panas
bumi, alternatif lainnya yang dapat digunakan antara lain matahari, angin, air, gas alam,
biogas, gelombang air laut, dll.

3. Pertanyaan Yusdi Kurniawan dari kelompok 3


Apa ciri-ciri daerah yang baik untuk dibangun PLTP?
Ø Ciri-ciri daerah pembangunan PLTP :
a. Di sekitar lempeng tektonik di mana temperatur tinggi dari sumber panas bumi tersedia
di dekat permukaan.
b. Memiliki luas lahan yang memadai (memerlukan lahan seluas 404 meter persegi
per GWh) dan jumlah air tawar yang minimal.

4. Pertanyaan Endi Syahrizal dari kelompok 4


Jika terjadi gempa, apa efek yang terjadi pada PLTP?
Ø Dampak yang ditimbulkan akibat gempa :
- Pemadaman listrik karena terganggunya sistem PLTP.
- Bocornya pipa dari sumur uap ke pembangkit yang dapat membahayakan daerah
setempat karena uap atau gas yang ditimbulkan.
- Kerusakan istalasi pembangkit, transmisin gardu induk, dan jaringan tegangan
menengah.
RUMUSAN MASALAH

1. Apa yang dimaksud dengan energi panas bumi serta bagaimana potensi energi panas
bumi di Indonesia?
Ø Energi panas bumi adalah energi panas yang terdapat dan terbentuk di dalam kerak bumi.
Panas bumi atau geothermal merupakan salah satu sumber energy yang dapat diperbaharui
dan berkelanjutan (renewable and sustainable).
Ø Indonesia memiliki potensi energi panas bumi (geothermal) yang besar. Menurut data PT
Pertamina Geothermal Energy (pge.pertamina.com), Indonesia memiliki 40% dari seluruh
potensi panas bumi di dunia. Sumber-sumber tersebut tersebar di 251 lokasi Sumatera, Jawa,
Nusa Tenggara, Maluku, hingga ujung barat Papua. Kementerian ESDM (2013)
memperkirakan kapasitas seluruh cadangan dan sumber daya energi panas bumi di Indonesia
mencapai 28.994 MWe (megawatt listrik). Jumlah energi tersebut, jika menggunakan BBM,
setara lebih dari 200 milyar barrel minyak.Sayangnya dari potensi besar energi panas bumi di
Indonesia tersebut, baru kurang dari 4 persen saja yang telah dimanfaatkan. Tidak banyak
pembangkit listrik tenaga panas bumi yang telah beroperasi di Indonesia. Dari yang sedikit
tersebut antara lain : PLTP Sibayak di Sumatera Utara, PLTP Salak (Jawa Barat), PLTP Dieng
(Jawa Tengah), dan PLTP Lahendong (Sulawesi Utara).

2. Apa saja jenis-jenis energi panas bumi tersebut?


Energi panas bumi yang terdapat di Indonesia dikelompokkan menjadi beberapa jenis,
yaitu :

1. Energi Panas Bumi Uap Basah


Pemanfaatan energi panas bumi yang ideal adalah bila panas bumi yang keluar dari perut
bumi berupa uap kering, sehingga dapat digunakan langsung untuk menggerakkan turbin
generator listrik. Namun uap kering yang demikian ini jarang ditemukan termasuk di
Indonesia dan pada umumnya uap yang keluar berupa uap basah yang mengandung sejumlah
air yang harus dipisahkan terlebih dulu sebelum digunakan untuk menggerakkan turbin. Jenis
sumber energi panas bumi dalam bentuk uap basah agar dapat dimanfaatkan maka terlebih
dahulu harus dilakukan pemisahan terhadap kandungan airnya sebelum digunakan untuk
menggerakan turbin.

2. Energi Panas Bumi Air Panas


Air panas yang keluar dari perut bumi pada umumnya berupa air asin panas yang disebut
"brine" dan mengandung banyak mineral. Karena banyaknya kandungan mineral ini, maka air
panas tidak dapat digunakan langsung sebab dapat menimbulkan penyumbatan pada pipa-
pipa sistim pembangkit tenaga listrik. Untuk dapat memanfaatkan energi panas bumi jenis ini,
digunakan sistem biner (dua buah sistem utama) yaitu wadah air panas sebagai sistem
primemya dan sistem sekundernya berupa alat penukar panas (heat exchanger) yang akan
menghasilkan uap untuk menggerakkan turbin. Energi panas bumi “uap panas” bersifat
korosif, sehingga biaya awal pemanfaatannya lebih besar dibandingkan dengan energi panas
bumi jenis lainnya.
3. Energi Panas Bumi Batuan Panas
Energi panas bumi jenis ketiga berupa batuan panas yang ada dalam perut bumi terjadi akibat
berkontak dengan sumber panas bumi (magma). Energi panas bumi ini harus diambil sendiri
dengan cara menyuntikkan air ke dalam batuan panas dan dibiarkan menjadi uap panas,
kemudian diusahakan untuk dapat diambil kembali sebagai uap panas untuk menggerakkan
turbin. Sumber batuan panas pada umumnya terletak jauh di dalam perut bumi, sehingga
untukmemanfaatkannya perlu teknik pengeboran khusus yang memerlukan biaya cukup
tinggi.

3. Bagaimana pemanfaatan energi panas bumi bagi daerah sekitar?


Secara umum pemanfaatan energi panas bumi dapat dibagi menjadi 3 yaitu, untuk
menghasilkan energy listrik, penggunaan geothermal secara langsung, dan pemanfaatan
geothermal untuk pompa panas. Berikut adalah beberapa pemanfaatan energi panas bumi
bagi kehidupan manusia:

1. Menempatkan panas untuk bekerja


Maksudnya adalah sumber air panas geothermal dekat permukaan, air panas itu dapat
langsung dipipakan ke tempat yang membutuhkan panas. Ini adalah salah satu cara
geothermal digunakan untuk air panas, menghangatkan rumah, untuk menghangatkan
rumah kaca dan bahkan mencairkan salju di jalan. Bahkan di tempat dimana penyimpanan
panas bumi tidak mudah diakses, pompa pemanas tanah dapat membahwa kehangatan ke
permukaan dan kedalam gedung. Cara ini bekerja dimana saja karena temparatur di bawah
tanah tetap konstan selama tahunan. Sistem yang sama dapat digunakan untuk
menghangatkan gedung di musim dingin dan mendinginkan gedung di musim panas.

2. Pemanfaatan Di Sektor Pariwisata


Di sektor pariwisata, energi panas bumi dapat dimanfaatkan karena menjadi daya tarik
tersendiri buat para wisatawan untuk menikmati energi panas dari dalam bumi seperti air
panas maupun uap panas menjadi tempat wisata yang banyak dikunjungi wisatawan.

3. Pemanfaatan Secara Langsung Di Sektor Pertanian


Energi panas bumi dapat digunakan secara langsung (teknologi sederhana) untuk proses
pengeringan terhadap hasil pertanian, perkebunan dan perikanan dengan proses yang tidak
terlalu sulit. Air panas yang berasal dari mata air panas atau sumur produksi panas bumi pada
suhu yang cukup tinggi dialirkan melalui suatu heat exchanger, yang kemudian memanaskan
ruangan pengering yang dibuat khusus untuk pengeringan hasil pertanian.

4. Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi


Berdasarkan data kementerian ESDM, potensi panas bumi di dunia yang bisa dimanfaatkan
untuk sumber listrik mencapai 113 Giga Watt (GW), dimana 40%-nya dimiliki oleh Indonesia,
yaitu sebesar 28 GW. Akan tetapi enenrgi panas bumi yang dimanfaatkan di Indonesia baru
hanya 4% dari total yang tersedia.

4. Apa dampak positif dan negatif dari pemanfaatan energi panas bumi tersebut?
Ø Dampak positif pemanfaatan energi geothermal tersebut adalah :
1. Panas bumi (geothermal energy) merupakan salah satu sumber energi paling bersih.
Jauh lebih bersih dari sumber energi fosil yang menimpulkan polusi atau emisi gas rumah
kaca.
2. Geothermal merupakan jenis energi terbarukan yang relatif tidak akan habis. Sumber
energi ini terus-menerus aktif akibat peluruhan radioaktif mineral.
3. Energi Geothermal ramah lingkungan yang tidak menyebabkan pencemaran
(baik pencemaran udara, pencemaran suara, serta tidak menghasilkan emisi karbon dan tidak
menghasilkan gas, cairan, maupun meterial beracun lainnya).
4. Panas bumi (geothermal energy), dibandingkan dengan energi alternatif lainnya seperti
tenaga surya dan angin, bersifat konstan sepanjang musim. Di samping itu energi listrik yang
dihasilkan dari geothermal tidak memerlukan solusi penyimpanan energi (energy
storage) karena dapat dihasilkan sepanjang waktu.

5. Untuk memproduksi energi geothermal membutuhkan lahan dan air yang minimal,
tidak seperti misalnya pada energi surya yang membutuhkan area yang luas dan banyak air
untuk pendinginan. Pembangkit panas bumi hanya memerlukan lahan seluas 3,5 kilometer
persegi per gigawatt produksi listrik. Air yang dibutuhkan hanya sebesar 20 liter air tawar per
MW / jam.

Ø Dampak negatif pemanfaatan energi geothermal adalah :


1. Biaya modal yang tinggi. Pembangunan pembangkit listrik geothermal memerlukan
biaya yang besar terutama pada eksploitasi dan pengeboran.
2. Pembangkit listrik tenaga panas bumi hanya dapat dibangun di sekitar lempeng
tektonik di mana temperatur tinggi dari sumber panas bumi tersedia di dekat permukaan.
3. Pembangunan pembangkit listrik geothermal diduga dapat mempengaruhi kestabilan
tanah di area sekitarnya.
Dampak Energi Panas Bumi Terhadap Lingkungan
Energi panas-bumi mempunyai banyak kelebihan dalam hal keramahannya terhadap
lingkungan dibanding energi yang lain. Energi panas-bumi dapat menghasilkan
1. Tenaga listrik langsung di lokasi,
2. Dengan biaya relatif rendah,
3. Tanpa mencemari lapisan udara, air, ataupun menciptakan limbah yang berbahaya.
4. Tidak akan mempengaruhi persediaan air tanah di daerah tersebut karena sisa
buangan air disuntikkan ke bumi dengan kedalaman yang jauh dari lapisan aliran air tanah.
5. Limbah yang dihasilkan juga hanya berupa air sehingga tidak mengotori udara dan
merusak atmosfer.
6. Kebersihan lingkungan sekitar pembangkit pun tetap terjaga karena pengoperasiannya
tidak memerlukan bahan bakar, tidak seperti pembangkit listrik tenaga lain yang memiliki
gas buangan berbahaya akibat pembakaran.
Ungkapan bahwa panas bumi tidak mencemari lingkungan disebabkan sebagian besar
problem yang timbul dapat dikontrol atau dieliminasi, dan pencemaran ini lebih bersifar
lokal. Meskipun demikian gas-gas yang terkandung, antara lain gas hidrogen sulfida (H2S),
perlu mendapat perhatian.
Walau penggunaan energi panas-bumi dampak positifnya lebih menonjol untuk
pembangkitan tenaga listrik, sebenarnya energi panas-bumi juga dapat memberikan
dampak negatif terhadap lingkungan, seperti: polusi suhu, penurunan permukaan tanah,
dan tumpang tindih lahan.
Energi panas bumi yang ada di Indonesia pada saat ini dapat dikelompokkan menjadi:
1. Energi panas bumi "uap basah"
Pemanfaatan energi panas bumi yang ideal adalah bila panas bumi yang keluar dari perut
bumi berupa uap kering, sehingga dapat digunakan langsung untuk menggerakkan turbin
generator listrik. Namun uap kering yang demikian ini jarang ditemukan termasuk di
Indonesia dan pada umumnya uap yang keluar berupa uap basah yang mengandung
sejumlah air yang harus dipisahkan terlebih dulu sebelum digunakan untuk menggerakkan
turbin.
Uap basah yang keluar dari perut bumi pada mulanya berupa air panas bertekanan tinggi
yang pada saat menjelang permukaan bumi terpisah menjadi kira-kira 20 % uap dan 80 %
air. Atas dasar ini maka untuk dapat memanfaatkan jenis uap basah ini diperlukan separator
untuk memisahkan antara uap dan air. Uap yang telah dipisahkan dari air diteruskan ke
turbin untuk menggerakkan generator listrik, sedangkan airnya disuntikkan kembali ke
dalam bumi untuk menjaga keseimbangan air dalam tanah. Skema pembangkitan tenaga
listrik atas dasar pemanfaatan energi panas bumi "uap basah" dapat dilihat pada Gambar 1.
Gambar 1. Pembangkitan tenaga listrik dari energi panas bumi "uap basah".

2. Energi panas bumi "air panas"


Air panas yang keluar dari perut bumi pada umumnya berupa air asin panas yang disebut
"brine" dan mengandung banyak mineral. Karena banyaknya kandungan mineral ini, maka
air panas tidak dapat digunakan langsung sebab dapat menimbulkan penyumbatan pada
pipa-pipa sistim pembangkit tenaga listrik. Untuk dapat memanfaatkan energi panas bumi
jenis ini, digunakan sistem biner (dua buah sistem utama) yaitu wadah air panas sebagai
sistem primemya dan sistem sekundernya berupa alat penukar panas (heat exchanger) yang
akan menghasilkan uap untuk menggerakkan turbin.
Energi panas bumi "uap panas" bersifat korosif, sehingga biaya awal pemanfaatannya lebih
besar dibandingkan dengan energi panas bumi jenis lainnya. Skema pembangkitan tenaga
listrik panas bumi "air panas" sistem biner dapat dilihat pada Gambar 2.
Skema pembangkitan tenaga listrik energi panas bumi "air panas"
3. Energi panas bumi "batuan panas"
Energi panas bumi jenis ini berupa batuan panas yang ada dalam perut bumi akibat
berkontak dengan sumber panas bumi (magma). Energi panas bumi ini harus diambil sendiri
dengan cara menyuntikkan air ke dalam batuan panas dan dibiarkan menjadi uap panas,
kemudian diusahakan untuk dapat diambil kembali sebagai uap panas untuk menggerakkan
turbin. Sumber batuan panas pada umumnya terletak jauh di dalam perut bumi, sehingga
untuk memanfaatkannya perlu teknik pengeboran khusus yang memerlukan biaya cukup
tinggi.

Anda mungkin juga menyukai