Dosen Pengampu :
Diajukan sebagai persyaratan lulus mata kuliah Sistem Pembangkit Tenaga Listrik.
Disusun Oleh:
Desember 2020
Daftar Isi
Daftar Isi................................................................................................................................... ii
ABSTRAK .................................................................................................................................1
BAB 1.........................................................................................................................................2
PENDAHULUAN......................................................................................................................2
BAB II........................................................................................................................................4
LANDASAN TEORITIS...........................................................................................................4
BAB IV ......................................................................................................................................8
ii
4.4 Komponen Untuk Menangkap Gelombang Laut ...........................................................9
BAB V ...................................................................................................................................... 14
KESIMPULAN ....................................................................................................................... 14
REFERENSI ........................................................................................................................ 15
iii
Daftar Gambar
Gambar 1 (Pelampung Buoy) ......................................................................................................9
Gambar 2 (Oscillating Water Column) ........................................................................................9
Gambar 3 (Wave Surge) ............................................................................................................ 10
Gambar 4 (Ilustrasi PLTGL-SB atau Sistem Bandul ) ................................................................ 10
Gambar 5 (Ilustrasi PLTGL One Way Gear) ............................................................................. 11
Gambar 6 (Ilustrasi PLTGL-OWC)............................................................................................ 12
iv
ABSTRAK
Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki potensi besar untuk memperoleh
sumber energi alternatif dari tenaga air, khususnya energi gelombang dan arus laut. Dengan luas
lautan yang mencapai dua pertiga dari total luas Indonesia, pemerintah saat ini sedang berupaya
menggali potensi kelautan dan perikanan. Salah satunya adalah produksi sumber energi alternatif
yaitu pembangkit listrik tenaga gelombang laut dan pembangkit listrik tenaga arus laut. PLTGL
atau Pembangkit listrik tenaga gelombang laut merupakan suatu sistem pembangkit yang merubah
energi potensi mekanik dari gelombang air laut menjadi energi potensi listrik.
Pembangkit listrik tenaga gelombang laut bekerja dengan cara aliran gelombang laut yang
mempunyai energi kinetik masuk ke mesin konversi energi gelombang. Kemudian dari mesin
konversi aliran gelombang ini dialirkan menuju turbin. Di dalam turbin, energi kinetik yang
dihasilkan gelombang digunakan untuk memutar rotor. Kemudian dari perputaran rotor inilah
energi mekanik yang kemudian disalurkan menuju generator. Di dalam generator, energi mekanik
ini dirubah menjadi energi listrik. Dari generator ini, daya listrik yang dihasilkan dialirkan lagi
menuju beban. Pada makalah kali ini dibahas mengenai pengertian PLTGL, cara kerja, komponen-
komponen utama, jenis-jenis PLTGL, kelebihan dan kekurangan PLTGL.
1
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Indonesia merupakan negara dengan luas lautan tiga kali lebih besar dari luas daratannya.
Lautan yang luas memiliki potensi yang besar. Menurut data teoritis dari Asosiasi Energi Laut
Indonesia (ASELI), total energi laut di dalam negeri sangat kaya, termasuk energi dari panas
laut, gelombang dan arus laut yang mencapai 727.000 MW. Namun potensi energi laut yang
dapat dikembangkan dengan menggunakan teknologi terkini dan dimungkinkan sebenarnya
adalah 49.000 MW. Di antara potensi besar tersebut, industri energi laut yang paling matang
berbasis pada teknologi gelombang dan teknologi arus pasang surut, dan potensi aktualnya
adalah 6.000 MW.
Berdasarkan survei yang dilakukan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) dan
Pemerintah Norwegia sejak tahun 1987, didapat bahwa banyak daerah pantai Indonesia yang
berpotensi sebagai pembangkit listrik bertenaga gelombang laut. Lokasinya tersebar di
sepanjang Pantai Selatan Pulau Jawa, di Irian Jaya bagian utara, dan sebelah barat Pulau
Sumatera yang sangat sesuai untuk menyuplai energi listrik. Namun, potensi tersebut
kenyataannya belum dimanfaatkan secara optimal. Jika dimanfaatkan secara optimal, energi
laut bisa memenuhi kebutuhan energi seperti listrik untuk beberapa daerah yang berada di
pulau-pulau dan daerah perbatasan.
1.3 Tujuan
1. Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami definisi PLTGL
2. Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami cara kerja PLTGL
2
3. Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami komponen utama dari PLTGL
4. Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami komponen yang digunakan untuk
menangkap gelombang laut
5. Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami jenis-jenis dari PLTGL
6. Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami kelebihan dan kekurangan dari PLTGL
3
BAB II
LANDASAN TEORITIS
Menurut Ramlan (2012), gelombang laut atau biasa disebut gelombang laut merupakan
gerakan naik turun permukaan air dan dapat diklasifikasikan menurut jenis generatornya.
Penyebab gelombang laut dapat berupa angin yang disebut gelombang angin, tarikan
gelombang/bumi-bulan-matahari yang terkena benda luar angkasa disebut gelombang
pasang, gelombang yang terkena gunung berapi / gempa tektonik disebut gelombang
tsunami, dan gelombang yang disebabkan karena adanya gerakan kapal.
Pembagian dari gelombang laut dapat dibagi menjadi beberapa jenis tergantung dari daya
yang menyebabkannya terbentuk, yaitu dapat disebabkan oleh gempa bumi yang berupa
teknonik maupun vulkanik yang terjadi di dalam dasar laut (gelombang tsunami),
disebabkan oleh tarikan daya yang dihasilkan oleh interaksi bumi, bulan dan matahari
(gelombang pasang surut), oleh angin, dan serta mampu disebabkan oleh karena adanya
gerakan yang terjadi karena kapal.
Diantara berbagai studi penelitian yang dilakukan di berbagai negara/wilayah salah satunya
adalah New Zealand. Di pantai New Zealand rata-rata tinggi gelombang dapat dilihat dan
diperoleh ketinggian ombak rata-rata 1 meter dan periode 9 detik yang dapat menghasilkan
4,3 kW listrik per meter panjang gelombang. Dan untuk gelombang rata-rata setinggi 2-3
4
meter dapat menghasilkan listrik 29 kW. Ketinggian gelombang 100 meter dengan periode
12 detik dapat menghasilkan listrik 600 kW per meter panjang gelombang. Hal ini
menunjukkan bahwa tinggi gelombang rata-rata dan periode gelombang sebanding dengan
kemampuan membangkitkan energi listrik, artinya semakin tinggi gelombang dan periode
rata-rata maka energi listrik yang dihasilkan akan semakin besar.
Sedangkan di Indonesia, menurut data tinggi gelombang yang diteliti oleh BPPT, Indonesia
memiliki banyak gelombang dengan ketinggian rata-rata lebih dari 2 meter, yang dapat
dijadikan dasar untuk membangun pembangkit listrik tenaga gelombang dengan
menggunakan energi gelombang yang ada. Berdasarkan hasil BPPT diketahui bahwa
potensi energi gelombang di bagian selatan pulau Jawa sekitar 19 kW / m. Artinya dimana
panjang pantai 1 meter, maka pantai memiliki potensi listrik sebesar 19kW. Jika dilihat
pada panjang 1 km (1000m), potensinya menjadi 19 x 1000 = 19 MW (megawatt), dan
seterusnya. Energi gelombang ini akan selalu ada setiap saat, sehingga sangat layak untuk
dijadikan alternatif energi terbarukan. Berdasarkan referensi, potensial energi gelombang
minimum yang dapat digunakan secara ekonomis adalah panjang gelombang 15 kW /m.
Artinya, wilayah yang dapat dimanfaatkan di Indonesia antara lain pesisir barat Sumatera
(panjang gelombang 15 kW/m), pesisir selatan Jawa (panjang gelombang 19 kW/m), Bali
selatan dan NTB (panjang gelombang 18 kW /m). Dan 10 wilayah di selatan Papua
(panjang gelombang 15 kW/m) (Fadel, 2017).
5
khusus dipasang pada turbin itu supaya turbin hanya berputar satu arah, walaupun arah arus
udara dalam tabung beton itu silih berganti (Raharjo, 2006).
Saat ini telah banyak jenis teknologi yang dikembangkan pada pembangkit listrik tenaga
gelombang laut, diantaranya: teknologi buoy tipe, teknologi overtopping devices, dan
teknologi Oscilatting water column. Pembangkit listrik tenaga gelombang laut dengan
teknologi Oscilatting Water Column (PLTGL-OWC) sangat cocok dibangun di daerah
dengan topografi dasar laut yang landai dan memiliki ketinggian gelombang laut yang
konstan, serta tidak memerlukan daerah kontruksi yang luas (Wijaya, 2010).
6
BAB III
METODE PEMBAHASAN
3.1 Metode Pembahasan
Pada makalah ini, metode pembahasan yang digunakan adalah analisis kualitatif, yang
bertujuan untuk memperoleh gambaran yang lengkap tentang berbagai hal berdasarkan
perspektif manusia yang diteliti. Penelitian kualitatif melibatkan pemikiran, persepsi,
pendapat, atau keyakinan yang diteliti; mereka tidak dapat diukur dengan angka.
atau pembahasan
7
BAB IV
8
4.4 Komponen Untuk Menangkap Gelombang Laut
Pelampung Buoy
9
Gambar 3 (Wave Surge)
Alat ini dipasang pada sebuah struktur kanal yang dibangun di pantai untuk
mengkonsentrasikan gelombang membawanya ke dalam kolam penampung yang
di tinggi kan air yang mengalir keluar dari kolam penampung ini yang digunakan
untuk membangkitkan listrik
10
gerak Bandul maka Bandul tidak akan bergerak sehingga tidak bisa menghasilkan
energi listrik.
Berdasarkan gambar di atas sistem kerja Pembangkit listrik tenaga gelombang laut
jenis ini adalah pemasangan konverter searah dengan gelombang datang sehingga
pelampung yang pertama (M1 dan m1) akan bekerja terlebih dahulu. Ketika
gelombang laut meninggalkan pelampung pertama M1 akan jatuh dan menarik tali
sehingga rotating shaft mulai berputar. Pada ilustrasi Gambar 1 terdapat empat
pelampung dinama pelapung tersebut diletakkan 0.25 dari panjang gelombang laut
agar konverter dapat bekerja secara maksimal.
PLTGL-OWC
Adalah salah satu sistem dan peralatan yang dapat mengubah energi laut menjadi
energi listrik dengan menggunakan kolom Osilasi. gelombang laut yang datang
akan mengenai lubang pintu OWC lalu akan terjadi fluktuasi gerakan air di dalam
ruang OWC. tekanan udara yang masuk di ruangan kedap air akan menggerakkan
baling baling Turbin yang dihubungkan dengan Generator listrik sehingga akan
menghasilkan listrik sistem ini dapat ditempatkan permanen di pinggir pantai atau
bisa juga ditempatkan di tengah laut
11
Gambar 6 (Ilustrasi PLTGL-OWC)
Pada teknologi OWC ini, digunakan tekanan udara dari ruangan kedap air untuk
menggerakkan whells turbin yang nantinya pergerakan turbin ini digunakan untuk
menghasilkan energi listrik. Ruangan kedap air ini dipasang tetap dengan struktur
bawah terbuka ke laut. Tekanan udara pada ruangan kedap air ini disebabkan oleh
pergerakan naik-turun dari permukaan gelombang air laut. Gerakan gelombang di
dalam ruangan ini merupakan yang ada di atas tingkat air di dalam ruangan.
Gerakan ini mengakibatkan, dihasilkannya sebuah alternating streaming kecepatan
tinggi dari udara. Aliran udara ini didorong melalui pipa ke turbin generator yang
digunakan untuk menghasilkan listrik. Sistem OWC ini dapat ditempatkan
permanen di pinggir pantai atau bisa juga ditempatkan di tengah laut. nPada sistem
yang ditempatkan di tengah laut, tenaga listrik yang dihasilkan dialirkan menuju
transmisi yang ada di daratan menggunakan kabel laut.
Kekurangan
- Penggunaan kabel bawah laut atau penggunaan baterai yang mahal.
- Diperlukan biaya pemeliharaan tambahan, jika dipasang di laut lepas
13
BAB V
KESIMPULAN
PLTGL atau Pembangkit listrik tenaga gelombang laut merupakan suatu sistem pembangkit yang
merubah energi potensi mekanik dari gelombang air laut menjadi energi potensi listrik yang cara
kerjanya yaitu gelombang laut yang menghasilkan energi kinetik kemudian oleh mesin konversi
energi gelombang laut energi kinetik tersebut disalurkan atau dialirkan ke turbin. Di turbin ini
energi kinetik gelombang diubah menjadi energi mekanik yang dihasilkan oleh perputaran rotor
pada turbin. Kemudian masuk ke generator, di dalam generator ini energi mekanik dari turbin
dirubah kembali menjadi energi listrik yang akan dialirkan pada beban atau boleh dikatakan
generator ini sebagai alat untuk membangkitkan tenaga listrik.
Ada tiga alat untuk membangkitkan listrik dengan tenaga gelombang laut : Pelampung
buoy, kolom air (Oscillating Water Column), dan wave surge
Pembangkit listrik tenaga ombak memiliki intensitas energi kinetik yang besar
dibandingkan dengan energi terbarukan yang lain dan tidak perlu perancangan struktur
yang kekuatannya berlebihan
Hambatan penerapan sistem Pembangkit listrik tenaga gelombang laut antara lain tenaga
ahli yang menghandle sistem ini sangat kurang, kesulitan untuk mendapatkan alat alat yang
dibutuhkan dan kesulitan dana untuk menerapkan sistem Pembangkit ini
14
REFERENSI
[2] Fadel Akbar. 2017. Analisis Potensi Energi Listrik Tenaga Gelombang Laut Dalam Penyedian
Industri Mikro Sebagai Pembangkit Tenaga Listrik Di Wilayah Pantai Setro Jenar Kabupaten
Kebumen. Yogyakarta: Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
http://repository.umy.ac.id/handle/123456789/15263
[3] Jatmiko, Ardi. 2017. Potensi Gelombang Laut Sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Gelombang
Laut (PLTGL) di Perairan Sumenep Madura dan Sekitarnya. Malang: Fakultas Perikanan Dan
Ilmu Kelautan, Universitas Brawijaya. http://repository.ub.ac.id/7424/
[4] Polii, J.F. 2012. Oseanografi Fisika Perairan Teluk Amurang Menurut Periode Umur Bulan.
Jurnal Perikanan Dan Kelautan Tropis 8(2):17-22.
[5] Kurniawan, R., M.N. Habibie dan Suratno. 2011. Variasi Gelombang Laut Di Indonesia.
Puslitbang BMKG. Jurnal Meteorologi dan Geofiika 12(3): 221-232. Jakarta.
[6] Raharjo, N.H. 2006. Studi Pemanfaatan Energi Panas Laut Dan Gelombang Laut Untuk Sistem
Kelistrikan Di Kabupaten Karangasem Bali. Tugas akhir. Teknik Elektro, Institut Teknologi
Sepuluh November, Surabaya.
[7] Wijaya, I.W.A. 2010. Pembangkit Listrik Tenaga Gelombang Laut Menggunakan Teknologi
Oscilatting Water Column Di Perairan Bali. Jurnal teknologi Elektro 9(2): 165-174.
[8] Hera Aryo. 2017. Pembangkit Listrik Tenaga Gelombang Laut (PLTGL)
https://slideplayer.info/slide/2750134/
[9] I Wayan Arta Wijaya. 2010. Pembangkit Listrik Tenaga Gelombang Laut Menggunakan
Teknologi Oscilating Water Column Di Perairan Bali. Bali : Teknik Elektro, Fakultas Teknik,
15
Universitas Udayana. Vol. 9 No.2 Juli-Desember 2010.
https://ojs.unud.ac.id/index.php/JTE/article/view/3153/2262
https://www.slideshare.net/AriefCharismw/prinsip-kerja-pltgl
16