Anda di halaman 1dari 22

1.

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat pesat sangat

membentu untuk menringankan pekerjaan manusia, terutama dalam bidang

pengendalian. Peralatan-peralatan elektronik saat ini telah menjadi bagian dari

kehidupan manusia karena sebagian bersar orang memiliki berbagai macam

peralatan- peralatan tersebut untuk memenuhi kebutuhan manusia. Sehingga

dibutuhkan suatu kemampuan dalam menyeimbangkan perkembangan tersebut.

Tidak hanya perkembangan dunia teknologi komunikasi dan informasi, teknologi

dalam bidang elektronika sebagai faktor utama yang mendukung teknologi dapat

mengalami perkembangan hanya dalam beberapa bulan saja, khususnya perangkat

elektronik yang bersifat analog dan digital.

Adanya peralatan elektronik akan semakin mendukung aktifitas dalam

kehidupan manusia, salah satunya adalah alat yang mendeteksi jika terjadi hujan.

Adanya alat pendeteksi ini, dimaksudkan untuk mengurangi tingkat kecerobohan

manusia terhadap datangnya hujan. Dengan adanya alat ini diharapkan dapat

membantu mengurangi hal tersebut.

Rangkaian proteksi hujan merupakan rangkaian sederhana yang adapat

mendeteksi telah terjadi hujan disekitar alat tersebut yang bisa dipasang pada

geteng rumah, halaman rumah dan lain- lain. Pada dasarnya rangkaian proteksi

hujan ini mendeteksi adanya hujan melalui terhubungnya terminal sensor oleh air

hujan.

1
Rangkaian proteksi hujan ini sangat sederhana dan dibangun menggunakan

komponen utama sensor air dan alarm DC Buzzer dan lampu LED. Sensor air pada

rangkaian proteksi hujan ini dapat dibuat dengan piringan plastik kemudian

didesain sedemikian rupa sehingga prinsip terjadi hubungan antara dua terminal

pada saat terkena air terpenuhi. Sebagai indicator bila sensor tersebut mandeteksi

adanya hujan maka rangkaian ini akan memberikan sinyal output berupa nyalanya

LED dan bunyi Buzzer.

Berdasarkan latar belakang yang pemakalah sampaikan tersebut, maka

judul yang di ambil pemakalah adalah “Alat Pendektesi Hujan Sederhana

(Water Alarm Sensor)”.

1.2. Perumusan Masalah

Berdaraskan latar belakang diatas, perumusan masalah yang ada, yaitu

bagaimana cara pembuatan rangkaian alat pendeteksi hujan sederhana, untuk

mengurangi tingkat kecerobohan manuasia khususnya dalam jemuran pakaian

dirumah.

1.3. Batasan Masalah

Untuk mempermudah dan tidak memperluas pembahasan, maka perlu

adanya pembatasan masalah dalam penulisan laporan ini. Dalam laporan akhir ini

penulis membatasi penjelasan pada sisi kebutuhan kenyamanan yaitu bila sensor

tersebut mendeteksi adanya hujan maka rangkaian ini akan memberikan sinyal

output berupa bunyi buzzer dan lampu LED yang menyala.

2
1.4. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1.4.1. Tujuan

Adapun tujuan yang ingin dicapai oleh penulis dalam pembuatan laporan

akhir ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk merancang alat yang dapat mendeteksi hujan maka rangkaian ini

akan memberikan sinyal output berupa bunyi buzzer dan cahaya LED.

2. Untuk merancang alat yang menjadi solusi agar dapat dikerjakan

penghuni rumah secara otomatis, sehingga penghuni rumah tidak perlu

takut jika terjadi hujan.

1.4.2. Manfaat

Adapun manfaat yang ingin dicapai oleh penulis dan referensi untuk

penghuni rumah dalam penulisan laporan akhir ini adalah;

1. Untuk mengetahui cara kerja komponen sehingga bunyi buzzer dan

lampu LED bisa menyala.

2. Untuk mengurangi tingkat kecerobohan manusia serta sebagai

pemberitahuan jika terjadi hujan.

3
2. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Pengertian Alarm

Alarm secara umum dapat didefinisikan sebagai bunyi peringatan atau

pemberitahuan. Dalam istilah jaringan, alarm dapat juga didefinisikan sebagai

pesan berisi ketika terjedi penurunan atau kegagalan dalam penyampaian sinyal

komunikasi data ataupun ada perlatan yang mengalami kerusakan (penurunan

kinerja). Pesan ini digunakan untuk memperingatkan operator atau administrator

mengenq21ai adaya masalah (bahaya) pada jaringan . Alarm memberikan tanda

bahaya berupa sinyal, bunyi, ataupun sinar atau cahaya.

2.2. Fungsi Alarm Hujan

Seiring dengan perkembangan teknologi maka seluruh kehidupan manusia

pada saat ini tidak terlepas dari penggunaan teknologi baik dalam komunikasi,

membantu pekerjaan serta sebagai pengingat akan suatu kegiatan atau kejadian,

salah satunya adalah alarm hujan. Alaram hujan sederhana dapat digunakaan oleh

para rumah tangga sebagai fungsi memberikan informasi atau pemberitahuan

bahwasanya telah terjadi hujan. Alarm hujan sederhana ini juga berfungsi sebagai

suatu alat untuk mengurangi kecerobohan atau kelalaian manusia, misalnya

jemuran, sihingga dengan adanya pemberitahuan atau pengingat dari alarm hujan

ini maka penghuni rumah tangga dapat segera menyelamatkan pakaiannya akan

tumpahan hujan yang terjadi.

4
2.3. Komponen Dalam Pembuatan Alarm Hujan

2.3.1. DZ Buzzer

Buzzer adalah sebuah komponen elektronika yang berfungsi untuk

mengubah getaran listrik mejadi getaran suara. Pada dasarnya prinsip kerja buzzer

hamper sama dengan loud speaker, jadi buzzer juga terdiri dari kumparan yang

terpasang pada diafragma dan kemudian kumparan tersebut dialiri arus sehingga

menjadi elektomaknet, kumparan tadi akan tertarik kedalam atau keluar,

tergantung dari arah arus dan polaritas magnetnya, karena kumparan dipasang pada

diafragma maka setiap gerakan kumparan akan menggerakkan diafragma secara

bolak balik sehingga membuat udara bergetar yang akan menghasilkan suara.

Buzzer biasanya digunakan sebagai indicator bahwa proses telah selesai atau

terjadi suatu kesalahan pada sebuah alat (alarm).

2.3.2. Lampu LED (Light Emitting Diode)

Light Emitting Diode atau sering disingkat dengan LED adalah komponen

elektronika yang dapat memancarkan cahaya monocromatik ketika diberikan

tegangan maju. LED merupakan keluarga dioda yang terbuat dari bahan semi

konduktor. Warna- warna cahaya yang dipancarkan oleh LED tergantung pada

bahan semikonduktor yang dipergunakannya. LED juga dapat memancarkan sinar

inframerah yang tidak tampak oleh mata sperti yang sering kita jumpai pada

remote control TV ataupun remote control perangkat elektronik lainnya.

2.3.3. Timah

Dalam teknik listrik,timah hitam atau timbel di pakai sebagai pelindung

untuk kabel listrik dalam tanah atau pada dasar laut.karena sifatnya tahan terhadap air

5
dan air garam,maka dengan di bungkusnya kawat-kawat dengan timbel tidak

menjadi rusak,tetapi kabel menjadi terlalu berat.

Pada timah putih banyak juga di pakai sebagai pelapis tembaga pada

hantaran yang bersekat karet dan hantaran tanah, macam –macam peralatan listrik

di lapisi timah untuk menahan karet.juga karena sifanya yang lunak,sehingga

kontak dapat betul-betul baik dan mengurangi besarnya tahanan dan meniadakan

terjadinya bunga api.hal ini misalnya pada pemakaian sepatu kabel,kontak

penghubung,dan rel-rel kotak sekring.

2.3.4. Kabel Listrik

Kabel Listrik yang dalam bahasa Inggris disebut dengan Electrical

Cable adalah media untuk menghantarkan arus listrik yang terdiri dari Konduktor

dan Isolator. Konduktor atau bahan penghantar listrik yang biasanya digunakan

oleh Kabel Listrik adalah bahan Tembaga dan juga yang berbahan Aluminium

meskipun ada juga yang menggunakan Silver (perak) dan emas sebagai bahan

konduktornya namun bahan-bahan tersebut jarang digunakan karena harganya

yang sangat mahal. Sedangkan Isolator atau bahan yang tidak/sulit menghantarkan

arus listrik yang digunakan oleh Kabel Listrik adalah bahan Thermoplastik dan

Thermosetting yaitu polymer (plastik dan rubber/karet) yang dibentuk dengan satu

kali atau beberapa kali pemanasan dan pendinginan.

2.3.5. Baterai 9 Volt

Baterai listrik adalah alat yang terdiri dari dua atau lebih sel elektro kimia

yang mengubah energy kimia yang tersimpan menjadi energy listrik. Tiap sel

memiliki kutub positif (katoda) dan kutub negatif (anoda). Kutub yang bertanda

6
positif menandakan bahwa memiliki energy potensial yang lebaih tinggi dari kutub

yang bertanda negatif. Kutub bertanda negatif adalah sumber electron yang ketika

disambungkan dengan rangkaian eksternal akan mangalir dan memberikan energy

keperalatan eksternal. Ketika baterai dihubungkan dengan rangkaian eksternal,

elektrolit dapat berpindah sebagai ion didalamnya, sehingga terjadi reaksi kimia

pada kedua kutubnya. Perpindahan ion dalam baterai akan mengalirkan arus listrik

keluar dari baterai sehingga menghasilkan kerja. Meski sebutan baterai secara

teknis adalah alat dengan beberapa sel, sel tunggal juga umumnya disebut baterai.

2.3.6. Terminal (Socet)

Terminal (socet) listrik adalah sebuah titik penghubung yang mengantarkan

listrik utama ketika sebuah colokan dicolok kedalamnya. Dia merupakan lawan

dari colokan dan biasanya memiliki jinis perempuan. Setiap Negara memiliki

colokan dan socet listri yang berbeda tipe, bentuk, ukuran, batsan voltase dan arus

listriknya. Tipe yang digunakan disetiap Negara mangacu kepada standar nasional

masing-masing. Untuk Indonesia merupaka tipe C dan tipe F pada tagangan listrik

220 volt dan frekuensi 50 Hz menggunakan standar pembuatan SNI.

7
3. HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1. Waktu dan Tempat Pelaksanaan Percobaan Penelitian

Waktu pelaksanaan penelitian dimulai dari ide penelitian dimulai dari bulan

Desember 2018 sampai selesai melekukan uji coba atau percobaan hingga

pembuatan laopran akhir pada Januari 2018. Sedangkan tempat pelaksanaan

penelitian dilakukan dilingkungan sekolah dan dirumah peserta kelompok.

Penelitian atau percobaan ini dilakukan secara madiri denagan bantuan arahan atau

bimbingan dari guru dan orang tua kelompok APC.

Penelitian ini bertujuan untuk memberi pemahaman atau pengetahuan

kepada seluruh peseta kelompok khususnya dan seluruh siswa SD Islam As-Shofa

pada umumnya, tentang tata cara pembuatan alarm hujan sederhana , manfaatnya

bagi kehidupan manusia serta mengurangi tingkat kelalaian manusia. Selain itu

penelitian ini juga merupakan syarat penyelesain studi setiap siswa SD Islam As-

Shofa, untuk melanjutkan ke tingkat berikutnya.

3.2. Rangkaian Alarm Hujan Untuk Rumah

Rangkaian detector hujan merupakan rangkaian sederhana yang dapat

mendeteksi setelah terjadi hujan disekitar alat tersebut. Pada dasarnya rangkaian

detector hujan ini mendeteksi adanya hujan melalui terhubungnya terminal sensor

oleh air hujan. Rangkaian detector hujan ini sangat sederhana dan dibangun

menggunakan komponen utama sensor hujan dan sebuah socket (terminal). Sensor

air pada rangkaian detector hujan ini dapat dibuat sedemikian rupa sehingga

prinsip terjadi hubungan antara dua terminal pada saat terkena air terpenuhi.

8
Sebagai indicator bila sensor tersebut menditeksi adanya hujan maka rangkaian ini

akan memberikan sinyal output berupa bunyi buzzer dan lampu LED yang

menyala.

3.2.1. Gambar Rangkaian

3.3. Alat dan Fungsi Komponen

Alat atau komponen yang digunakan dalam uji coba penelitian tentang

pembuatan alarm sederhana ini menggunakan 10 alat atau komponen, yang terdiri

dari komponen listrik dan lainnya. Peralatan yang digunakan pada penelitian ini

merupakan peralatan yang bersumber dari barang yang tidak tepakai (bekas) dan

barang baru, barang bekas yang dipakai merupakan kotak, piring plastic dan kabel,

sedangkan barang lain seperti lampu LED, alarm DC Buzzer, timah, socet, baterai

9
dan isolasi merupakan barang baru, dan air yang berfungsi sebagai pembasah

sensor.

3.3.1. Alarm Dc Buzzer Type DC 3- 24V

Buzzer merupakan komponen utama dalam pembuatan alaram hujan

sederhana ini. Buzzer adalah sebuah komponen elektronika yang berfungsi untuk

mengubah getaran listrik mejadi getaran suara. Buzzer terdiri dari kumparan yang

terpasang pada diafragma dan kemudian kumparan tersebut dialiri arus sehingga

menjadi elektomaknet, kumparan tadi akan tertarik kedalam atau keluar,

tergantung dari arah arus dan polaritas magnetnya, karena kumparan dipasang pada

diafragma maka setiap gerakan kumparan akan menggerakkan diafragma secara

bolak balik sehingga membuat udara bergetar yang akan menghasilkan suara.

Gambar 3.3.1. DC Buzzer DC3- 24V

Fungsi buzzer dalam pembuatan alarm hujan sederhana ini adalah sebagai

sumber penghantar bunyi atau suara (alarm), dimana bila bila sambungan timah

yang digunakan pada penelitian terkena tetesan air maka akan menghasilkan bunyi,

bunyi tersebut merupakan peringatan yang memberitahukan bahwasaya sudah

10
terjadi hujan. Diman bunyi suara yang diahasilakn berlanjut, dengan nilai tegangan

DC3 – 24V, takanan suara 80dB.

3.3.2. Lampu LED (Light Emitting Diode)

LED (Light Emitting Diode) merupakan jenis dioda semikonduktor yang

dapat mengeluarkan energi cahaya ketika diberikan tegangan. Struktur dasar LED

merupakan material yang dapat menghantar arus listrik, meskipuntidak sebaik

konduktor listrik. Semikonduktor umumnya dibuat dari konduktor lemah yang

diberi ‘pengotor’ berupa material lain.

Gambar 3.3.2. Lampu LED (Light Emitting Diode)

Lampu LED juga berfungsi sebagai tanda pemberitahuan dalam pembuatan

alarm hujan sederhana, berbeda dengan fungsi dari buzzer yang memberikan

sumber bunya, lampu LED memberikan cahaya, cahaya yang ditimbulkan lampu

LED merupakan peringatan bahwa telah terjadi hujan. Karena timah yang ada telah

terkena percikan air hujan.

11
3.3.3. Timah Solder

Timah solder adalah timah yang dibuat dalam bentuk kawat untuk

menghubungkan komponen, pcb dan kabel saat perakitan elektronika. Timah

solder biasanya dibuat dengan diameter tertentu seperti 0.8mm, 1mm dan 2 mm.

Timah solder akan meleleh pada suhu tertentu dan melekat pada permukaan kaki

komponen, kabel atau PCB yang akan dihubungkan.

Gambar 3.3.3. Timah Solder

Fungsi dari timah solder pada pembuatan alarm hujan sederhana ini adalah

sebagai sensor penampung air pada piringan, dimana apabila timah solder terbasahi

oleh air maka alarm akan berbunyi serta di ikuti hidupnya cahaya lampu LED.

3.3.4. Kabel Listrik

Kabel listrik adalah salah satu komponen vital yang berfungsi sebagai

penghantar arus listrik dari sumber listrik menuju peralatan listrik. Kabel listrik

pada dasarnya merupakan sejumlah wire (kawat) yang diikat bersama dan

membentuk jalur transmisi multikonduktor.

12
Gambar 3.3.4. Kabel Listrik

Pada pembuatan alarm huajn sederhana ini, menggunakan kabel listrik

dengan ukuran yang berfungsi sebagai menyambungkan komponen-komponen

berupa sensor, buzzer, LED dan baterai.

3.3.5. Baterai 9 Volt

Baterai (Battery) adalah sebuah alat yang dapat merubah energi kimia yang

disimpannya menjadi energi Listrik yang dapat digunakan oleh suatu perangkat

Elektronik. Hampir semua perangkat elektronik yang portabel seperti Handphone,

Laptop, Senter, ataupun Remote Control menggunakan Baterai sebagai sumber

listriknya. Dengan adanya Baterai, kita tidak perlu menyambungkan kabel listrik

untuk dapat mengaktifkan perangkat elektronik kita sehingga dapat dengan mudah

dibawa kemana-mana. Setiap Baterai terdiri dari Terminal Positif( Katoda) dan

Terminal Negatif (Anoda) serta Elektrolit yang berfungsi sebagai penghantar.

Output Arus Listrik dari Baterai adalah Arus Searah atau disebut juga dengan Arus

DC (Direct Current).

13
Gambar 3.3.5. Baterai 9 Volt

Pada penelitian ini penulis menggunakan baterai berbentuk kotak dengan

tegangan 9 Volt. Fungsi baterai pada penelitian ini sebagai sumber penghantar arus

listrik dari baterai sehingga bisa menghidupkan alarm dan lampu LED. Jenis

baterai yang dipakai merupakan baterai primer yang artinya baterai yang bisa

digunakan hanya dalam sekali pakai saja.

3.3.6. Terminal (Socet)

Soket listrik adalah sebuah titik penghubung yang mengantarkan listrik

utama ketika sebuah colokan dicolok ke dalamnya. Dia merupakan lawan dari

colokan, dan biasanya memiliki jenis perempuan. Setiap negara memiliki colokan

dan soket listrik yang berbeda tipe, bentuk, ukuran, batasan voltase dan arus listrik

nya. Tipe yang digunakan di setiap negara mengacu kepada standar nasional

masing-masing. Untuk Indonesia mempergunakan tipe C dan F pada tegangan

listrik 220 V dan frekuensi 50 Hz menggunakan standar pembuatan SNI.

14
Gambar 3.6.3. Socket (Terminal)

Fungsi dari Socket (terminal) pada pembuatan alarm hujan sederhana ini

adalah sedabai penghubung atau penyambung kabel dengan batrai yang memiliki

kutub positif dan negative pada batrai.

3.3.7. Kotak Bekas

Kotak adalah wadah untuk menyimpan sesuatu. Kotak umumnya berbentuk

persegi dan dibuka dengan mengangkat, menggeser atau memindahkan tutupnya.

Bahan pembuat kotak bermacam-macam dari karton untuk menyimpan benda-

benda ringan seperti perhiasanhingga dari kayu untuk benda-benda berat.

Fungsi kotak dalam pembuatan alarm hujan sederhana ini adalah sebagai

wadah untuk meletakkan atau menempelkan beberapa komponen penting dalam

15
pembuatan alarm hujan yaitu, Baetery 9 Volt, DC Buzeer, dan lampu LED, hal ini

dilakukan sagar mempermudah pada proses penyimpanan dan membawa alarm

hujan sederhana tersebut.

3.3.8. Lakban Hitam (Electrical Tape)

Lakban (duck tape) atau yang biasanya kita sebut isolasi atau selotip adalah

alat perekat yang terbuat dari berbagai macam bahan seperti plastik, kertas, kain,

metal, alumunium dan lain-lain, tergantung kebutuhan masing-masing. Pada

pembuatan alarm hujan sederhana ini memakai lakban Electrical Tape atau sering

juga disebut isolasi kabel.

Gambar 3.3.8. Lakban Hitam (Electrical Tape)

Fungsi dari lakban hitam pada pembuatan alarm hujan sederhana ini

digunakan untuk menetup sambungan kabel, alas an penggunaan lakban jenis ini

adalah karena memiliki ketahanan panas, jadi aman jika digunakan untuk kabel

yang tersambung arus listrik.

16
3.3.9. Piring

Fungsi dari piring plastik dalam pembuatan alarm hujan sederhana ini

adalah sebagai wadah tempat meletakkaan kabel yang merupakan sensor air dan

sebagai penampung air supaya air tatap berada pada posisi tergenang sehingga

dengan adanya air yang menyirami kabel sensor tersebut maka akan seketika alarm

akan berbunyi dan lampu LED akan menyala.

3.3.10. Air

Dalam pembuatan alarm sederhana ini air berfungsi sebagai faktor utama

untuk menghidupkan alarm dan lampu LED. Dimana air digunakan untuk

membasahi kabel sensor, jika kabel sensor sudah terkena air maka fungsi dari

alarm hujan sederhana telah berjalan yang artinya penelitian pada pembuatan alarm

hujan sederhana ini berhasil dengan baik.

3.4. Cara Kerja Alarm Hujan Sederhana

Langkah- lanhkah dalam pembuatan detector hujan sederhana ini adalah

sebagai berikut :

1. Membuat bagan atau skema, hal ini dilakukan untuk mempermudah proses

penyambungan masing- masing komponen, serta tata letak komponen sehingga

mudah dalam proses penyimpanan alarm.

17
2. Menentukan posisi-posisi pada kotak dan memasang konduktor pada piring

penada air

3. Menyambungkan setiap komponen:sisi positif LED dihubungkan dengan sisi

positif DC buzzer. Sisi negative LED dihubungkan dengan sisi negative DC

buzzer. Sisi positif baterai dihubungkan dengan sisi positif ke dua komponen.

Sisi negative baterai langsung dihubungkan ke salah satu konduktor. Sisi

negative dari ke dua komponen ke yang satunya.

18
4. Menguji alarm hujan dengan menuang air ke piringan mengenai timah sensor,

agar alarm dapat berbunyi dengan sempurna.

5. Jika rangkaian bekerja kemudian ditutup dengan isolasi, hal ini dilakukan agar

sambungan rangkaian tidak mudah terlepas, juga menghindari bahaya dari arus

listrik jika tersentuh oleh tangan

19
3.5. Pembahasan Penilitian

Rangkaian proteksi hujan merupakan rangkaian sederhana yang dapat

mendeteksi telah terjadi hujan disekitar alat tersebut yang bisa dipasang pada

geteng rumah, halaman rumah dan lain- lain. Pada dasarnya rangkaian proteksi

hujan ini mendeteksi adanya hujan melalui terhubungnya terminal sensor oleh air

hujan.

Rangkaian proteksi hujan ini sangat sederhana dan dibangun menggunakan

komponen utama sensor air dan alarm DC Buzzer dan lampu LED. Sensor air pada

rangkaian proteksi hujan ini dibuat dengan piringan plastik kemudian didesain

sedemikian rupa sehingga prinsip terjadi hubungan antara dua terminal pada saat

terkena air terpenuhi. Sebagai indicator bila sensor tersebut mandeteksi adanya

hujan maka rangkaian ini akan memberikan sinyal output berupa nyalanya LED

dan bunyi Buzzer.

20
Pada pengaplikasiannya alarm hujan sederhana ini, alat sensor berupa

timah dan piringan sebaiknya dipasang diatas genting atau luar ruangan yang

langusng terkena air hujan, hal ini dilakukan karena genting atau luar ruangan

merupakan salah satu lokasi yang cepat terkena air hujan bila hujan turun.

Sedangkan DC Buzzer dan Lampu Led di letakkan di dalam rumah sebaiknya

berada dirungan keluarga, hal ini dilakukan karena biasanya kita setelah selesai

beraktifitas selalu berkumpul diruang keluarga, jika terjadi hujan maka kita akan

segera mengetahiu dari bunyinya alaram dan hidupnya cahaya dari lampu LED.

Rangkaian ini sangat berguna memberitahu kita bahwa hujan akan segera

terjadi. Sebagai contoh pada saat kita menjemur pakaian. Dengan alarm hujan

sederhana ini akan memberitahu kapan kita harus memindahkan atau mengangkat

pakaian yang sedang terjemur di luar rumah. Dengan adanya alarm hujan ini juga

dapat mengurangi tingkat kecerobohan manuasia yang lupa kalau ada jemuran

pakaian diluar rumah yang mesti harus diangkat atau dipindahkan dari tempat yang

tidak terkena hujan.

21
4. KESIMPULAN DAN SARAN

4.1. Kesimpulan

Dengan adanya alarm hujan dapat membantu banyak orang khususnya

sebagai peringatan bahwa hujan telah turun sehingga penghuni rumah dapat

memindahkan jemuran pakaian yang ada.

Selain itu alarm hujan juga dapat mengurangi tingkat kecrobohan manusia

terhadap datangnya hujan.

4.2. Saran

Diharapkan dengan adanya alarm hujan sederhana ini dapat meningkatkan

kreatifitas teman-teman atau menjadi inspirasi bagi peneliti berikutnya agar bisa

membuat teknologi sederhana lainnya.

22

Anda mungkin juga menyukai