Anda di halaman 1dari 15

UTILITAS 2

Pembangkit Listrik Tenaga Magnet

DI SUSUN OLEH:

Nama : Rahardi Rahim

NIM : 09220180066

KELAS : EKSEKUTIF (D1)

UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI - TEKNIK KIMIA

2019

i
DAFTAR ISI

SAMPUL MAKALAH ............................................................................. i

DAFTAR ISI .............................................................................................. ii

DAFTAR GAMBAR................................................................................. iii

BAB I. PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang................................................................................. 1


1.2 Rumusan masalah ........................................................................... 2
1.3 Tujuan makalah .............................................................................. 2

BAB II. PEMBAHASAN

2.1 Pembangkit listrik tenaga energi terbarukan................................. 3


2.2 Magnet sebagai penggerak generator ............................................ 5
2.3 Pembangkit listrik tenaga magnet.................................................. 5

BAB III.PENUTUP

3.1 Kesimpulan ..................................................................................... 11


3.2 Saran ................................................................................................ 11

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 12

ii
DAFTAR GAMBAR

1. Gambar 2.1. Interaksi antar magnet ....................................................... 6

2. Gambar 2.2. Keseimbangan gaya berat dan gaya tolak menolak ........ 7

3. Gambar 2.3. Ilustrasi magnet dan generator ......................................... 9

4. Gambar 3.4. Spesifikasi pembangkit listrik tenaga magnet ................. 10

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Jumlah kebutuhan listrik yang di pakai setiap tahunnya pasti


mengalami peningkatan disebabkan karena bertambahnya jumlah
penduduk yang secara tidak langsung juga menambah pemakaian listrik
yang digunakan.

Maka dari itu di zaman sekarang ini banyak pembangkit listrik


yang sedang dan akan dibangun. Tenaga atau energi yang digunakan oleh
masing masing pembangkit listrik tersebut juga bervariasi. Ada yang
menggunakan seumber daya alam yang tersedia berupa yang terbarukan
dan tidak terbarukan yang tentunya jumlahnya akan terus berkurang, serta
ada juga yang di kembangkan atau advanced.

Tentunya sumber daya alam yang tidak terbarukan tersebut


jumlahnya dari tahun ke tahun akan semakin menipis. Maka dari itu, saat
ini banyak orang yang mengembangkan dan mencari cari sumber energi
terbarukan yang tentunya dapat dimanfaatkan secara terus menerus karena
jumlahnya yang melimpah atau energinya tidak terbatas.

Pada makalah kali ini, akan dibahas mengenai salah satu jenis
pembangkit listrik yang menggunakan atau memanfaatkan sumber energi
terbarukan yang dilihat dari energi yang dihasilkannya.

Pembangkit listrik tersebut adalah pembangkit listrik yang


memanfaatkan gaya dorong mendorong atau tolak menolak antar magnet
yang bekerja secara terus menerus. Dengan begitu maka dapat disusun
sedemikian rupa rangkaian penyusunannya agar dapat terlihat sebagai

1
pembangkit listrik. Gerakan tolak menolak ini diharpkan mampu memutar
turbin yang ada sehingga dapat menghasilkan energi listrik yang dubah
dari energi gerak atau mekanik. Pembangkit listrik ini disebut dengan
pembangkit listrik tenaga magnet yang akan dijelaskan pada pembahasan
makalah ini.

1.2 Rumusan masalah

1. Bagaimana contoh penggunaan energi terbarukan?


2. Bagaimana magnet dapat menghasilkan listrik?
3. Bagaimana memanfaatkan magnet menjadi pembangkit listrik tenaga
terbarukan?

1.3 Tujuan makalah

1. Mengetahui jenis jenis energi terbarukan yang dapat dimanfaatkan


menjadi energi listrik.
2. Mampu membuat ide atau rancangan mengenai pembangkit listrik
tenaga energi terbarukan khususnya menggunakan magnet.
3. Memahami bagaimana cara mengelola sumber daya alam energi
terbarukan supaya dapat menghasilkan listrik.
4. Sebagai bahan pembelajaran dalam bentuk tugas makalah.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pembangkit listrik tenaga energi terbarukan

Konsep energi terbarukan mulai dikenal pada tahun 1970-an,


sebagai upaya untuk mengimbangi pengembangan energi berbahan
bakar nuklir dan fosil. Definisi paling umum adalah sumber energi yang
dapat dengan cepat dipulihkan kembali secara alami, dan prosesnya
berkelanjutan. Dengan definisi ini, maka bahan bakar nuklir dan fosil tidak
termasuk di dalamnya.

Indonesia merupakan konsumen energi terbesar di Asia Tenggara


yaitu 36 % dari kebutuhan energi kawasan dan menggunakan energi
hampir sebesar gabungan Thailand, Malaysia dan Singapura (IEA, 2017a).
Perlu diketahui bahwa 95% energi yang dikonsumsi adalah bahan bakar
fosil. Ketergantungan Indonesia terhadap energi fosil perlu segera diakhiri,
mengingat cadangan minyak bumi Indonesia < 9 miliar barel dan hanya
cukup untuk 2 dekade ke depan jika laju produksi rata-rata 500 juta
barel/tahun. Hal ini menjadi tantangan besar bagi Indonesia, terutama
pemerintah dalam kebijakan, tata kelola, dan upaya untuk melakukan
diversifikasi khususnya energi terbarukan.

Menghadapi keterbatasan sumber energi berupa minyak,


menghemat energi merupakan langkah cerdas menurut beberapa orang.
Namun, pelaksanaan kebijakan efisiensi energi yang diterapkan secara
efektif diperkirakan hanya dapat mengurangi 2% penggunaan energi di
tahun 2025 (IEA, 2017a). Di sisi lain, tidak dapat pula dipungkiri bahwa
konsumsi energi tetap harus ditingkatkan seiring dengan upaya
mewujudkan kemakmuran bangsa dengan ketersediaan energi yang

3
mumpuni. Inilah tantangannya bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia
yang kuat diperkirakan akan terus berlangsung sehingga meningkatkan
konsumsi listrik mencapai 491 terawatt hours (TWh) di tahun 2030.

Strategi penyelesaian yang masif digencarkan adalah implementasi


Instruksi Menteri Pertambangan dan Energi Nomor: 114-
12/39/600.2/2002. Isinya secara tegas mengistruksikan kepada seluruh
jajaran PT. PLN (Persero) untuk melaksanakan langkah-langkah
peningkatan efisiensi, mutu pelayanan dan keandalan penyediaan tenaga
listrik. Pemerintah Indonesia juga menggagas konsep diversifikasi dan
konservasi energi lebih dini guna memperlambat Indonesia menjadi net
importir energi. Indonesia sudah mempunyai RUEN (yang 5 tertuang
dalam Perpres 22/2017) dan UU 30/2007. UU inilah yang mendasari
munculnya konsep kecenderungan intensitas dan kebutuhan energi masa
depan dibebankan pada pembangkit listrik batubara, dengan dominasi
suplai baurannya mencapai 50 %, diikuti oleh gas (24%) dan energi baru
terbarukan (20%) (IEA, 2016b). Dalam skenario lain, PLTU batubara akan
meningkat sebesar 59%, yaitu dari 182,7 GW (skenario dasar) menjadi
289,7 GW (skenario tinggi).

Skenario ini rupanya memunculkan kekhawatiran bahwa


ketergantungan Indonesia terhadap batubara yang masih sangat besar patut
mendapat perhatian. Hal ini dimaksudkan agar penggunaan batubara
diseimbangkan, karena selama kurun waktu 4 tahun terakhir penggunaan
batubara mengalami peningkatan. Sedangkan cadangan batubara
mengalami penurunan akibat produksi batubara untuk pemenuhan
konsumsi domestik dan komoditas ekspor. Menurut data resmi Badan
Pengkajian dan Penerapan Teknologi diperkirakan dengan produksi saat
ini, cadangan batubara akan habis dalam waktu 70 tahun jika tidak
ditemukan cadangan baru.

4
2.2. Magnet sebagai penggerak generator

Generator listrik agar magnetnya mudah bergerak-gerak


menggunakan prinsip keseimbagan. Sedikit gaya yang mengenai magnet
sudah akan mengganggu posisi keseimbangan magnet sehingga magnet
bergerak disekitar kumparan. Generator ini terdiri dari kumparan yang
posisinya permanen dan dua magnet yang dapat bergerak mendekati dan
menjahui kumparan. Posisi kutub magnet yang sejenis saling berhadapan.
Kutub senama jika didekatkan akan tolak menolak sehingga dalam
keadaan diam akan terjadi keseimbangan dan jika ada getaran akan mudah
bergerak.

Magnet yang mudah diatur gerakannya segaris (mendekat dan


menjahui kumparan) adalah magnet batang. Beberapa bentuk magnet
batang diantaranya adalah silindris (tabung), prisma (balok), cincin
(silindris berlubang tengah). Magnet ini mudah digerakan segaris karena
mudah dibuatkan selongsongnya.

Magnet limbah bentuknya bermacam-macam. Salah satunya


berbentuk cincin. Magnet berbentuk cincin digunakan salah satunya pada
speaker. Pemanfaatan limbah speaker belum bernilai ekonomi tinggi.
Magnet pada speaker yang sudah rusak dapat diambil kemudian
dimanfaatkan untuk bahan generator.

2.3. Pembangkit listrik tenaga magnet

Pembuatan generator dengan memanfaatkan hukum gaya tolak


menolak magnet dapat meningkatkan nilai guna limbah. Magnet speaker
dianggap barang rongsok seperli logam besi biasa. Pemanfaantan limbah
magnet dapat digunakan sebagai generator sehingga generator yang
terbentuk harganya murah. Generator ini juga dapat mengurangi limbah
karena limbah speaker termanfaatkan.

5
Generator dengan memanfaatkan hukum gaya tolak menolak
magnet dan gelombang air mudah dibuat, biaya operasioanal murah, dapat
digunakan didaerah yang ada getaran atau gelombang. Generator ini untuk
menghasilkan energi listrik Pemanfaatan Gaya Tolak menolak.
Gelombang air akan mengganggu posisi keseimbangan magnet sehingga
magnet akan bergerak.

Dua buah magnet yang saling berdekatan akan terjadi gaya


interaksi antara dua magnet tersebut. Kutub magnet yang senama apabila
berdekatan akan menghasilkan interaksi gaya yang tolak menolak,
sedangkan kutub magnet yang tidak senama akan menghasilkan interaksi
gaya yang tarik menarik. Berikut gambar interaksi dua buah magnet:

Gambar 2.1 interaksi antar magnet

Dua buah magnet yang ditempatkan pada suatu tempat dengan


kutub sejenis akan tidak bersinggungan asalkan magnet tidak dapat
berputar dan gaya tolak magnet lebih besar dari gaya berat magnet. Pada
jarak tertentu gaya berat akan sama dengan gaya tolak menolak magnet
sehingga terjadi keseimbangan. Berikut ini gambar interaksi gaya magnet
yang membentuk keseimbangan dengan gaya berat:

6
Gambar 2.2 keseimbangan antar gaya berat dan gaya tolak menolak

Pada daerah atau titik tertentu akan mengalami perubahan medan


magnet apabila magnet digerakan menjahui atau mendekati titik tersebut.
Medan magnet pada suatu titik akan semakin bertambah besar apabila
magnet bergerak mendekati titik, sedangkan medan magnet pada suatu
titik akan semakin berkurang apabila magnet digerakan menjahui titik.
Apa bila daerah disekitar magnet berupa luasan maka banyak medan
magnet yang melalui luasan. Besarnya medan magnet yang melalui luasan
disebut fluk magnet. Gerakan magnet yang menjahui atau mendekati
luasan mengakibatkan besar fluk magnet yang berbeda-beda.

Magnet yang digunakan adalah magnet berjenis anisoropi. Magnet


ini memiliki remanensi magnet yang tinggi sehingga memiliki medan yang
cukup kuat . Salah satu contoh magnet anisoropi adalah Neodymium Iron
Boron (Nd2Fe14B). Besarnya 6 medan magnet berpengaruh pada nilai
magnetisasi material magnetik. Magnetisasi mencapai nilai maksimum
jika momen magnetik atom seluruhnya sudah sejajar.

Jika magnet diberi medan magnet luar, maka elektron-elektron


dalam atom akan mengubah gerakannya sedemikian rupa sehingga
menghasilkan resultan medan magnet atomis yang arahnya berlawanan

7
dengan medan magnet luar tersebut (Halliday & Resnick, 1989). Kondisi
yang demikian sangat berpotensi untuk memanfaatkannya dengan
merekayasa sedemikian rupa untuk mendapatkan gaya rotasi orbital yang
abadi. Potensi inilah yang akan dioptimalkan dalam penerapan BPG untuk
memutar poros generator secara orbital guna menghasilkan aliran listrik.

Potensi di atas juga akan didukung dengan klasifikasi magnet yang


ferromagnetik. Ferromagnetik adalah fenomena magnetisasi spontan tanpa
adanya medan magnetik pengimbas. Material ferromagnetik mempunyai
momen dipol magnet yang sangat kuat yang berasal dari spin elektron.
Pada logam ferromagnetik terjadi pengarahan spin elektron secara spontan
karena adanya interaksi yang kuat meski tidak diterapkan medan luar
(Drak, 2008). Tanpa adanya medan luar orientasi domain adalah acak
sehingga secara makroskopik jumlah magnetisasinya nol.

Inovasi alat otomatisasi produksi energi listrik berbasis


pemanfaatan potensi transmisi abadi gaya magnet sebagai strategi
mewujudkan kesejahteraan energi bersih dan terjangkau di daerah
tertinggal. Berdasarkan kajian kemagnetan yang dibahas di bab
sebelumnya, didapati bahwa magnet memiliki sifat saling tolak menolak
pada kutub yang sejenis. Potensi yang demikian inilah yang dimanfaatkan
utuk menggerakkan generator dengan cara menyambung magnet dengan
poros rotor generator.

8
Gambar 2.3 Ilustrasi magnet dan generator

Terdiri dari 4 komponen utama, yaitu pada notasi 4 dan 8 yang


merupakan magnet Neodymium Iron Boron (Nd2Fe14B). Susunan atom-
atom Nd2Fe14B berbentuk struktur ferromagnetik tetragonal Adi, 2015.
Nd2Fe14B merupakan bahan magnet permanen yang memiliki medan 9
anisotropi yang sangat tinggi magnetokristallin uniaksial (HA ~ 7 teslas).
Senyawa ini memberikan potensi untuk memiliki koersivitas tinggi (yaitu,
perlawanan menjadi demagnetized). Senyawa ini juga memiliki
magnetisasi saturasi tinggi (JS ~ 1,6 T atau 16 kg).

Komponen selanjutnya yaitu Paduan Aluminium A356.2. Anzip A.


(2006), melakukan penelitian tentang paduan ini dengan varian menaikan
kandungan unsur Mn yang semula 0.05 %w dinaikkan menjadi; 0.2, 0.4,
0.6, 0.8, 1.0, 1.2, 1.4 dan 1.6 %w. Dari pengujian diperoleh hasil Mn
sebesar 1,2%w pada kondisi ini mempunyai nilai Ultimate Tensile Stength
31.58 kg/mm2, elongation 7.54%, kekerasan 90.74 HVN dan kekuatan

9
impak 5.88 J/cm2, serta kuat menahan beban hingga 500 pon, beban 3 kg
dan telah memenuhi standar JIS H 5202. Komponen nomor 7 dan 6
merupakan poros yang berfungsi sebagai transmisi yang berputar.

Komponen notasi nomor 2 dan 3 yaitu engsel yang berfungsi untuk


switch on dan switch off alat. Komponen inilah yang menjadi perantara
pemutar poros generator dengan memanfaatkan desainnya yang orbital
untuk memanfaatkan gaya dorong magnet. Komponen dengan notasi
nomor 9 yaitu generator 3 HP, yang berfungsi sebagai alternator yang
mengkonversi tenaga mekanik putar menjadi energi listrik sesuai dengan
perhitungan dan pengujian yang dilakukan, magnet BPG dengan
spesifikasi dan ukuran pada gambar berikut dapat berputar secara
maksimal pada generator 3 HP

Gambar 2.4 Spesifikasi pembangkit listrik tenaga magnet

10
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

1. Sumber energi yang digunakan pada saat ini masih tergantung pada
sumber daya alam yang tidak terbarukan, maka dari itu penting untuk
menemukan inovasi inovasi baru mengenai pembangkit listrik yang
dapat menghasilkan energi dari dari sumber energi terbarukan yang
tentunya sangat murah, mudah di dapat, dan ramah lingkungan.
2. Salah satu contoh inovasi pembangkit listrik yang menggunakan
sumber energi terbarukan adalah dengan memanfaatkan gaya dorong
mendorong antar magnet yang berlangsung secara terus menerus untuk
dapat memutar generator.
3. Pembangkit listrik jenis ini menggunakan bahan yang mudah di dapat
dan tidak ramah lingkungan karena tidak menghasilkan limbah atau
gas buangan seperti pembangkit listik yang lain.

3.2 Saran

1. Dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan di dalamnya,


terutama kaidah kaidah dalam penulisan. Tetapi materi yang disajikan
makalah ini terbilang sudah memenuhu kriteria tugas yang diberikan
dosen.
2. Masyarakat daerah pedalaman dapat menggunakan teknologi tersebut
sebagai penyedia energi listrik
3. Mendukung perkembangan IPTEK dan meningkatkan persentase
produksi energi terbarukan ramah lingkungan untuk membangun
bangsa yang lebih baik.

11
DAFTAR PUSTAKA

Adi, Dwi Suputera. 2015. Pemanfaatan Magnetohidrodinamika Sebagai


Energi Penggerak (Magnetic Propulsion) Pada Kapal. [skripsi] Jember: FT
UNEJ.

Asih, Kuncoro Nugroho. 2007. “Pemanfaatan Gaya Tolak Menolak Magnet


Sebagai Generator Alternatif “. [Online]. Tersedia:
http://eprints.uny.ac.id/12100/1/19_Kuncoroasih.pdf yang di buat pada 25
Agustus 2007. [14 Maret 2020]

Mahesa, Yusuf. 2018. “MODEL DIVERSIFIKASI PEMBANGKIT LISTRIK


TENAGA MAGNET SEBAGAI STRATEGI PEMERATAAN ENERGI
BERSIH DAN TERJANGKAU”. [Online]. Tersedia:
http://pilmapres.ristekdikti.go.id/file/kti/DIPLOMA_TERAPAN_YUSUF
_MAHESA_18021059_KTI.pdf yang di buat pada: 18 April 2018. [14
Maret 2020]

12

Anda mungkin juga menyukai