Anda di halaman 1dari 11

TUGAS AQIDAH ISLAM

MAKALAH SYIAH

NAMA :RAHARDI RAHIM

STAMBUK :09220180066

UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

TEKNIK KIMIA

2018

1
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI.................................................................................................................................... 2

BAB I PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG.............................................................................................................................. 3

RUMUSAN MASALAH........................................................................................................................ 3

BAB II PEMBAHASAN

PENGERTIAN SYIAH........................................................................................................................... 4

SEJARAH MUNCULNYA SYIAH........................................................................................................... 4

POKOK PEMIKIRAN SYIAH................................................................................................................. 6

SEKTE SEKTE SYIAH........................................................................................................................... 7

BAB III KESIMPULAN


KESIMPULAN..................................................................................................................................... 11

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................................. 11

2
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar belakang

Belajar tentang ilmu teologi, nama aliran ini sudah tidak asing lagi bagi publik, yaitu Syiah, karena
aliran ini tidak dapat terlepas dari sejarah panjang serta lika-liku kehidupan beragama, terutama dalam
islam, dan aliran syiah ini merupakan salah satu aliran yang besar pengikutnya sampai sekarang.

Pada saat ini aliran syiah merupakan salah satu aliran yang aktual di bicarakan dalam berbagai
media, baik media elektronik maupun cetak. Aliran syiah telah dikecam sebagai aliran yang sesat dan
menyesatkan karena ajarnnya yang dianggap telah melanggar kaidah dalam agama islam.

Syiah sebagai sebuah mazhab teologi menarik untuk dibahas. Diskursus mengenai Syiah telah
banyak dituangkan dalam berbagai kesempatan dan sarana. Tak terkecuali dalam makalah kali ini. Dalam
makalah ini saya akan membahas pengertian, sejarah, tokoh, ajaran, sekte Syiah, dan pengaruhnya.
Semoga karya sederhana ini dapat memberikan gambaran yang utuh, obyektif, dan valid mengenai Syiah,
yang pada gilirannya dapat memperkaya wawasan kita sebagai seorang muslim, serta terhindar dari
aliran yang sesat.

B. Rumusan masalah

a.Pengertian Syiah

b.Sejarah munculnya syiah

c.Pokok-pokok pemikiran syiah

d.Sekte-sekte syiah

BAB II

3
PEMBAHASAN
A.Pengertian

Syiah menurut bahasa artinya pengikut, pendukung, atau kelompok. Sedangkan secara
terminologi artinya sebagian kaum muslim yang dalam bidang spiritual dan keagamaannya selalu
merujuk pada keturunan nabi Muhammad saw atau Ahlul Bait. Mereka hanya menerima wahyu yang
berasal dari ahlul bait dan menolak semua yang berasal dari sahabat yang bukan ahlul bait.

Mengenai kemunculan syiah terdapat perbedaan pendapat diantaranya,menurut abu zahra : syiah
mulai muncul pada masa akhir pemerintahan usman bin affan dan lalu tumbuh dan berkembang pada
masa pemerintahan Ali bin Abi thalib. Sedanfkan dari kalangan syiah : syiah muncul berkaitan erat
dengan pergantian khalifah nabi Muhammmad saw dan mereka menolak pemerintahan Abu Bakar,Umar
bin Khattab, dan Usman bin Affan. Mereka beranggapan bahwa yang berhak menggantikan nabi
Muhammad saw hanyalah Ali bin abi thalib sesuai dengan hadist nabi di ghadir khum yang secara jelas
menyatakan bahwa beliau telah memilih ali untuk menggantikannya.

Keberadaan syiah diperkuat dengan peristiwa peperangan antara Ali dan Muawwiyah yang di
kenal dengan perang Siffin yang berkaitan dengan Arbitrase / tahkim. Sikap Ali yang menerima tahkim
yang di tawarkan oleh muawwiyah membuat pendukungnya terpecah menjadi dua kelompok yaitu
kelompok khawarij (tidak setuju dengan tahkim) dan kelompok syiah (tetap setia dengan Ali dan tetap
mendukungnya).

B.Sejarah Munculnya Syiah

Mengenai kemunculan syiah dalam sejarah terdapat perbedaan dikalangan ahli. Menurut Abu Zahrah,
syiah mulai muncul pasda masa akhir pemerintahan Usman bin Affaan kemudian tumbuh dan
berkembang pada masa pewmerintahan Ali bin Abi Thalib, adapun menurut Watt, syiah baru benar-
benar. Muncul ketika berlangsung peperangan antara Ali dan Mu’awiyah yang dikenal dengan perang
Shiffin. Dalam peperangan ini, sebagai respon atas penerimaan Ali terhadap arbritase yang ditawarkan
Mu’awiyah. Pasukan Ali diceritakan terpecah menjadi dua. Satu kelompok mendukung sikap Ali (Syi’ah)
dan kelompok mendak sikap Ali (Khawarij).

Kalangan syiah sendiri berpendapat bahwa kemunculan syiah berkaitan dengn masalah penganti
(Khilafah) Nabi SAW. Mereka menlak kekhalifahan Abu Bakar, Umar bin Khathtab, dan Usman bin Affan
karena dalam pandangan mereka hanya Ali bin Abi Thalib yang berhak mengantikan Nabi SAW.
Kepemimpinan Ali dalam pandangan syiah tersebut sejalan dengan isyarat-isyarat yang diberikan Nabi
SAW, pada masa hidupnya. Pada awal kenabian ketika Muhammad SAW diperintahkan menya,paikan
dakwah ke kerabatnya, yang pertama menerima adalah Ali bin Abi Thalib. Diceritakan bahwa Nabi pada
saat itu mengatakan bahwa orang yang pertama menemui ajakannya akan menjadi penerus dan
pewarisnya. Selain itu, sepanjang kenabian Muhammad, Ali merupakan orang yang luar biasa besar.

Bukti utama tentang sahnya Ali sebagai penerus Nabi adalah peristiwa Ghadir Khumm. Diceritakan
bahwa ketika kembali dari haji terakhir, dalam perjalanan dari Mekkah ke Madinah di suatu padang pasir

4
yang bernama Ghadir Khumm. Nabi memilih Ali sebagai pengantinya dihadapan massa yang menyertai
beliau. Pada peristiwa itu, Nabi tidak hanya menetapkan Ali sebagai pemimpin umum umat (walyat-i
‘ammali), tetapi juga menjadikna Ali sebagaimana Nabi sendiri, sebagai pelindung (wali) mereka. Namun
realitasnya berbicara lain.

Berlawanan dengan harpan mereka, ketika nabi wafata dan jasadnya belum dikuburkan, ada
kelompok lain yang pergi ke masjid untuk menentukan pemimpin yang baru karena hilangnya pemimpin
yang secara tiba-tiba, sedangkan anggota keluarga nabi dan beberapa sahabat masih sibuk dengan
persiapan upacara pemakaman Nabi. Kelompok inilah yang kemudian menjadai mayoritas bertindak
lebih jauh dan dengan sangat tergesa-gesa memilih pemimpin yang baru dengan alasan kesejahteraan
umat dann memcahkan masalah mereka saat itu. Mereka melakukan itu tanpa berunding dahulu dengan
ahlul bait, kerabat, atau pun sahabat yang pada saat itu masih mengurusi pemakaman. Mereka tidak
memberi tahu sedikitpun. Dengan demikian, kawan-kawan Ali dihdapkan pada suatu hal yang sudah tak
bias berubah lagi (faith accomply).

Karena kenyataan itulah muncul suatu sikap dari kalangan kaum muslimin yang menentanga
kekhalifahan dan kaum mayoritas dalam masalah-masalah kepercayaan tertentu. Mereka tetap
berpendapat bahwa pengganti nabi dan penguasa keagamaan yang sah adalah Ali. Mereka yakin bahwa
semua masalah kerohanian dan agama harus merujuk kepadanya dan mengajak masyarakat
mengikutinya. Kaum inilah yang disebut dengan kaum Syiah. Namun lebih dari pada itu, seperti yang
dikatakan Nasr, sebab utama munculnya Syiah terletak pada kenyataan bahwa kemungkinan ini ada
dalam wahyu islam sendiri, sehingga mesti diwujudkan.

Perbedaan pendapat dikalangan para ahli mengenai kalangan Syiah merupakan sesuatu yang
wajar. Para ahli berpegang teguh pada fakta sejarah “perpecahan” dalam Islam yang memang mulai
mencolok pada masa pemerintahan Usman bin Affan dan memperoleh momentumnya yang paling kuat
pada masa pemerintahan Ali bin Abi Thalib, tepatnya setelah Perang Siffin. Adapun kaum Syiah,
berdasarkan hadits-hadits yang mereka terima dari ahl al-bait, berpendapat bahwa perpecahan itu
sudah mulai ketika Nabi SAW. Wafat dan kekhalifahan jatuh ke tangan Abu Bakar. Segera setelah itu
terbentuklah Syiah. Bagi mereka, pada masa kepemimpinan Al-Khulafa Ar-rasyidin sekalipun, kelompok
Syiah sudah ada. Mereka bergerak di bawah permukaan untuk mengajarkan dan menyebarkan doktrin-
doktrin syiah kepada masyarakat.

Syiah mendapatkan pengikut yang besar terutama pada masa dinasti Amawiyah. Hal ini menurut
Abu Zahrah merupakan akibat dari perlakuan kasar dan kejam dinasti ini terdapat ahl al-Bait. Diantara
bentuk kekerasan itu adalah yang dilakukan pengusaha bani Umayyah. Yazid bin Muawiyah, umpamanya,
pernah memerintahkan pasukannya yang dipimpin oleh Ibn Ziyad untuk memenggal kepala Husein bin
Ali di Karbala. Diceritakan bahwa setelah dipenggal, kepala Husein dibawa ke hadapan Yazid dan dengan
tonkatnya Yazid memukul kepala cucu Nabi SAW. Yang pada waktu kecilnya sering dicium Nabi.
Kekejaman seperti ini menyebabkan kebagian kaum muslimin tertarik dan mengikuti mazhab Syiah, atau
paling tidak menaruh simpati mendalam terhadap tragedi yang menimpa ahl al-bait.

5
Dalam perkembangan selain memperjuangkan hak kekhalifahan ahl-al bait dihadapan dinasti
Ammawiyah dan Abbasiyah, syiah juga mengembangkan doktrin-doktrinnya sendiri. Berkitan dengan
teologi, mereka mempunyai lima rukun iman, yakni tauhid (kepercayaan kepada kenabian), Nubuwwah
(Percaya kepada kenabian), Ma’ad (kepercyaan akan adanya hidup diakhirat), imamah (kepercayaan
terhadap adanya imamah yang merupakan ahl-al bait), dan adl (keadaan ilahi). Dalam Ensiklopedi Islam
Indonesia ditulis bahwa perbedaan antara sunni dan syiah terletak pada doktrin imamah. Meskipun
mempunyai landasan keimanan yang sama, syiah tidak dapat mempertahankan kesatuannya. Dalam
perjalanan sejrah, kelompok ini akhirnya tepecah menjadi beberapa sekte. Perpecahan ini terutama
dipicu oleh masalah doktrin imamah. Diantara sekte-sekte syi’ah itu adalah Itsna Asy’ariyah, Sab’iyah.
Zaidiyah, dan Ghullat.

C.Pokok-pokok pemikiran syiah

Antara lain :

a. Tauhid

Kaum syiah mengimami sepenuhnya bahwa Allah itu ada, maha esa, tunggal, tempat bergantung segala
mahluk, tidak beranak dan tidak diperanakan, dan tidak ada yang menyamainya. Mereka juga
mempercayai sifat sifat Allah SWT

b. Al-‘Adl

Kaum syiah meyakini bahwa Allah itu Maha Adil tidak melakukan perbuatan dzalim dan buruk.

c. An-Nubuwwat

Kepercayaan syiah terhadap para nabi tidak berbeda dengan keyakinan umat muslim yang lain.

d. Al imamah

Menurut syiah imamah berarti kepemimpinan dalam kepengurusan agama dan dunia sekaligus. Ia
pengganti rosul dalam memelihara syariat, melaksanakan hudud, dan mewujudkan kebaikan dan
ketentraman umat.

e. Al-Ma’ad ( tempat kembali )

Kaum syiah sangat percaya bahwa hari akhir pasti terjadi.

D. Sekte sekte syiah

a. Syiah isna asya’iriyah ( Imamiyah )

6
Dinamakan syiah imamiyah karna dasar aqidahnya dalah persoalan tentang imam dalam arti pimpinan
religio politik. Mereka sepakat bahwa Ali adalah penerima wasiat dari nabi muhammad untuk menjadi
khalifah. Dalam pandangan mereka bahwa imam yang ke-12 yaitu Imam Mahdi yang di yakini ghaibah
( menghilang dan menyembunyikan ) dan di tunggu kehadirannya untuk memimpin di muka bumi ini di
saat kerusakan dan kemaksiatan menyelimuti bumi sehingga ia diharapkan dapat memimpin bumi
dengan penuh keadilan. Mereka menyebutnya dengan Imam Al-Mahdi Al-muntazhar.

Doktrin doktrin syiah imamiyah antara lain

1. Tauhid

2. Keadilan

3. Nubuwwat

4. Ma’ad

5. Imamah

b. Syiah sab’iyyah

Sesuai dengan namanya, mereka hanya mengakui tujuh imam di antaranya :

1. Ali bin abi thalib

2. Hasan bin ali

3. Husain bin ali

4. Ali zainal abidin

5. Muhammad al-bakir

6. Ja’far ash-shadiq

7. Ismail bin ja’far

Adapun istilah ismailiyah nisab kepada imam mereka yang ke tujuh yaitu ismail bin ja’far. Dan doktrin
syiah sab’iyyah adalah :

a. Imam

b. Thaharoh

c. Shalat

d. Shoum

7
e. Haji

f. Jihad

c. Hal hal ekstrim syiah sabiyyah

Menurut mereka Alquran memiliki makna lahir dan makna batin. Dan makna batin ini hanya dpat
diketahui oleh imam yang bisa jadi boleh tidak melaksanakan kewajiban syariat berdasarkan makna batin
yang diperolehnya. Sab’iyyah juga mentakwilkan anjuran anjuran dalam alquran misalnya tentang puasa
ditakwilkan dengan menahan diri dari menyebarkan rahasia rahasia imam, dan haji ditakwilkan dengan
mengunjungi imam, bahkan ada yang menggugurkan kewajiban ibadah bagi imam dan bagi yang
mengetahui takwil. Adapun mengenai sifat Allah, syiah sab’iyyah sama halnya dengan mu’tazillah yang
meniadakan sifat bagi dzat Allah. Penetapan sifat bagi Allah sama halnya dengan penyerupaan Allah
dengan mahluk.

d. Syiah Zaidayah

Di namakan zaidayah di ambil dari nama Zaid bin Ali yang di akui sebagai imam yang ke limabukan
Muhammad Al-baqir yang juga putra dari imam keempat, Ali Zainal abidin. Dikatakan Syiah Zaidiyah
merupakan sekte yang paling moderat dan paling dekat dengan sunni. Menurut zaidiyah bahwa orang
yang akan mewarisi kepemimpinan nabi tidaklah di tentukan nama dan orangnya oleh nabi melainkan
sifat-sifatnya saja. Kebetulan Ali adalah orang yang memenuhi sifat tersebut.

Syiah Zaidiyah berpendapat bahwa untuk menjadi seorang imam/khalifah harus memiliki kriteria sebagai
berikut:

1. Keturunan ahlul bait

2. Memiliki kemampuan berperang

3. Orang yang intelektual sehingga boleh mengangkat imam mafdal meskipun ada afdal.

Adapun doktrin doktrin syiah zaidiyah adalah:

1.Boleh mengangkat imam mafdul, sehingga Abu bakar dan umar adalah kholifah yang sah

2.Seorang yang sudah di bai’at oleh ahlu al-hil wa al waqdi untuk menjadi kholifah maka ia telah sah
menjadi kholifah

3.Mereka tidak mengkafirkan seorangpun dari kalangan sahabat

8
4.Orang yang melakukan dosa besar maka akan kekal di neraka jika tidak bertaubat

5.Menolak nikah mut’ah

6.Menolak taqiyah (menyembunyikan keyakinan gina melindungi diri dari bahaya)

e. Syiah ghulat

Sesuai namanya ini adalah kelompokpendukung Ali yang berlebih-lebihan atau ghuluw(ekstrim) yang
menempatkan ali pada derajat ketuhanan, dan menjadikan beberapa orang sebagai nabi tarakhir setelah
nabi Muhammad. Di samping itu mereka memiliki dopktrin yang ekstrim seperti tanasukh, hulul, tasbih
dan ibaha.

Pada awalnya kelompok ini hanya satu yanh di ajarkan oleh Abdsullah bin Saba’ yang mengajarkan
bahwa ali adalah tuhan. Kemudian ghulat ini terbagi menjadi beberapa sekte, antara lain:

- Sabahiyah

- Kamaliyah

- Albaiyah

- Mughriyah

- Mansuriyah

- Khattabiyah

- Khayaliyah

- Hisyamiyah

- Nu’miyah

- Yunusiyah

- Nasyisyiyah wal Ishaqiyah

Adapun doktrin doktrinya adalah sebagai berikut:

a. Tanasukh yaitu keluarnya roh dari satu jasad dan mengambil tempat pada jasad yang lain.

b. Bada’ yaitu keyakinan bahwa Allah mengubah kehendakNya

c. Raj’ah yaitu ada hubunganya dengan mahdiyyah. Syiah ini percaya bahwa Imam Mahdi Al Muntazar
akan datang ke bumi.

9
Tasbih yaitu syiah ghulat menyerupakan salah satu imam mereka dengan tuhan,

BAB III

PENUTUP
Kesimpulan

Syiah menurut bahasa artinya pengikut, pendukung, atau kelompok. Sedangkan secara
terminologi artinya sebagian kaum muslim yang dalam bidang spiritual dan keagamaannya selalu
merujuk pada keturunan nabi Muhammad saw atau Ahlul Bait. Mereka hanya menerima wahyu yang
berasal dari ahlul bait dan menolak semua yang berasal dari sahabat yang bukan ahlul bait.

Kalangan syiah sendiri berpendapat bahwa kemunculan syiah berkaitan dengn masalah penganti
(Khilafah) Nabi SAW. Mereka menlak kekhalifahan Abu Bakar, Umar bin Khathtab, dan Usman bin Affan
karena dalam pandangan mereka hanya Ali bin Abi Thalib yang berhak mengantikan Nabi SAW.

Di dalam syiah sendiri juga terdapat banyak perbedaan antara kaum syiah, dan hasilnya ialah
timbul beberapa sekte-sekte dalam syiah yang berbeda ajarannya.

10
Daftar pustaka

Husni, Muhamad. (2012) Teologi Islam.Padang Panjang.

Nasution, Harun. (2002) Teologi islam..jakarta:penerbit UI (UI-press).

11

Anda mungkin juga menyukai