Anda di halaman 1dari 10

PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA PASANG SURUT ( TIDAL ENERGI)

Tidal energi dapat dipahami sebagai energi yang dihasilkan dari pergerakan
masa air besar karena terjadi pasang surut di laut, menurut cara ekstrasi yang
digunakan dapat dibagi menjadi dua, yaitu ekstrasi energi kinetik, berdasarkan
pergerakan aliran bebas air laut, serta ekstrasi energi potensial, yang didapat
berdasarkan beda ketinggian selama terjadinya pasang surut air laut.
Perbedaan pasang surut terjadi karena gravitasi bulan dan matahari, karena
bulan berjarak lebih dekat, air pasang pada saat bulan purnama lebih banyak
daripada air pasang saat matahari bersinar tegak di siang hari.
Energi pasang surut (Tidal Energy) merupakan energi yang terbarukan.
Prinsip kerjanya sama dengan pembangkit listrik tenaga air, dimana air
dimanfaatkan untuk memutar turbin dan menghasilkan energi listrik. Energi
diperoleh dari pemanfaatan variasi permukaan laut terutama disebabkan oleh efek
gravitasi bulan, dikombinasikan dengan rotasi bumi dengan menangkap energi
yang terkandung dalam perpindahan massa air akibat pasang surut.
Listrik tenaga pasang surut adalah salah satu teknologi yang sedang
berkembang saat ini, yang memanfaatkan energi potensial kinetik dan gravitasi
pada aliran pasang surut. Jika dibandingkan dengan sumber-sumber energi
terbarukan lainnya, aliran pasang surut merupakan sumber energi yang relatif
dapat diandalkan, pergerakan pasang surut dapat diprediksi secara akurat dalam
arah, waktu dan besarnya.
Jika dibandingkan dengan energi angin dan surya, energi tidal memiliki
sejumlah kelebihan dan kekurangan diantaranya:
Kelebihannya:
1.
2.
3.
4.
5.

Energi listrik yang dihasilkan bisa dimanfaatkan secara gratis


Tidak membutuhkan bahan bakar
Tidak minumbulkan efek rumah kaca ataupun limbah lainnya
Produksi listrik stabil karena pasang surut air laut bisa diprediksi
Lebih hemat ruang dan tidak membutuhkan teknologi konversi yang
rumit
6. Biaya operasi rendah
7. Turbin lepas pantai memiliki biaya instalasi rendah dan tidak
menimbulkan dampak lingkungan yang besar

Kekurangannya:
1. Membutuhkan alat konversi yang handal yang mampu bertahan dengan
kondisi lingkungan laut yang keras yang disebabkan oleh tingginya
tingkat korosi dan kuatnya arus laut
2. Sebuah dam yang menutupi muara sungai memiliki biaya pembangunan
yang sangat mahal, dan meliputi area yang sangat luas sehingga merubah
ekosistem lingkungan baik kearah hulu dan hilir hingga berkilo-kilometer.
Dua jenis energi pasang surut yang dapat dimanfaatkan:
1. Energi kinetik: arus antara surut dan pasang surut bergelombang.
2. Energi potensial: selisih kitinggian antara pasang tinggi atau rendah.
Bagaimana gaya gravitasi bulan dan matahari mempengaruhi pasang surut di
Bumi?
Diagram berikut menunjukkan bagaimana gaya gravitasi bulan dan matahari
mempengaruhi pasang surut di Bumi. Besarnya tarik ini tergantung pada massa
benda dan jarak yang jauh. Bulan memiliki efek yang lebih besar di Bumi
walaupun memiliki massa kurang dari matahari karena Bulan jauh lebih dekat
dengan ke Bumi. Gaya tarik gravitasi menarik air laut ke arah bulan dan matahari
dan menghasilkan dua tonjolan (bulge) pasang surut gravitasional di laut. Lintang
dari tonjolan pasang surut ditentukan oleh deklinasi, sudut antara sumbu rotasi
bumi dan bidang orbital bulan dan matahari. Rotasi Bumi menyebabkan naik
turunnya gelombang.

Ketika matahari dan bulan berada di garis tarik gravitasi dan sejajar dengan
bumi maka akan menyebabkan musim semi atau pasang. Ketika diposisikan
dalam diagram pertama diatas 90 satu sama lain, gaya tarik-menarik gravitasi
masing-masing menyebabkan perbedaan arah air yang menimbulkan pasang.

Periode rotasi bulan adalah sekitar 4 minggu, sementara satu rotasi bumi
membutuhkan waktu 24 jam, ini menghasilkan siklus pasang surut sekitar 12,5
jam. Perilaku pasang surut mudah ditebak dan ini berarti bahwa jika
dimanfaatkan, energi pasang surut bisa menghasilkan tenaga untuk periode waktu
tertentu.
TEKNOLOGI PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA PASANG SURUT AIR
LAUT
Terdapat beberapa jenis metode yang digunakan untuk pembangkit listrik
tenaga pasang surut, yang pertama adalah barrage tidal system, energi diperoleh
dari ekstrasi energi potensial, yang kedua adalah free flow tidal system atau tidal
turbine, energi pada sistem ini diperoleh dari ekstrasi energi kinetik, prinsip
kerjanya sama persis dengan kincir angin, yang ketiga adalah tidal fences, prinsip
kerjanya sama dengan kincir angin tapi dipasang satu rangkaian dengan jembatan
penghubung antar pulau didekat selat.
Barrage Tidal System
Teknologi pasang surut dengan membangun DAM merupakan teknologi yang
paling lama digunakan, ekstrasi energi didapat dari perbedaan ketinggian antara
air di dalam DAM dan di luar DAM (laut), saat pasang air mengalir memasuki
DAM, sampai kondisi tertentu lalu air tersebut ditahan, bila laut sudah surut air
dialirkan kembali ke laut melewati turbin air, sehingga energi listrik diperoleh.

Gambar 1. Prinsip kerja Barrage Tidal System

Ketika air pasang menghasilkan tingkat air yang berbeda di dalam dan di luar
dam, pintu-pintu air akan terbuka, air yang mengalir melewati turbin akan
menjalankan generator untuk menghasilkan listrik. Pemanfaatan energi ini
memerlukan daerah yang cukup luas untuk menampung air laut dan bangunan
dam bisa dijadikan jembatan transportasi.
Dalam perkembangannya sistem DAM ini berdampak pada lingkungan,
walau berhasil menghasilkan energi listrik yang lumayan besar, namun ekologi
air, dan berbagai jenis satwa yang berhubungan antara muara dan laut tidak dapat
berkembang biak dengan baik.

Free Flow Tidal Turbine


FFTT saat ini sedang marak dikembangkan, prinsip kerjanya sama persis dengan
wind turbine, bahkan bentuk dari tidal turbine sangar mirip dengan wind turbine,
sistem tidak memerlukan bendungan, namun langsung terpasang di lautan lepas,
gaya dorong dihasilkan dari pergerakan energi kinetik arus laut, dikarenakan
intensitas air lebih tinggi daripada angin, FFTT dapat menghasilkan energi yang
lebih besar dengan ukuran yang sama untuk wind turbine.

Gambar 2. Tidal turbine di dalam laut


Bentuk dari tidal turbine sangat beragam seperti halnya wind turbine, tidal
turbine terbesar dipasang di Scotlandia berbobot 1300 ton dengan tinggi sekitar
22m, dengan kecepatan aliran laut 2,65 m/s mampu menghasilkan daya sampai
dengan 4000 Twh setiap tahun.
Gambar 3. Tidal turbine tebesar
di dunia AK1000

Untuk tidal (pasang surut) terdapat dua buah jenis yang dapat diekstrasi yaitu
energi potensial dan energi kinetik, energi potensial digunakan untuk barrage
tidal system, dimana perbedaan ketinggian saat pasang surut yang dijadikan untuk
menghitung energi potensial yang terkandung dalam pasang surut air laut,
persamaan untuk menghitung energi potensial.

Z 1Z 2
2. g .
P= . g .C d . A .
Dengan P = daya yang dihasilkan (W/m), Cd = discharge coeficient, A = luas
penampang (m2), g = gravitasi bumi, Z1-Z2 adalah perbedaan ketinggian antara
permukaan air laut dan permukaan air dalam DAM.
Untuk free flow tidal turbine, secara ideal yang diekstrak dari energi kinetik dapat
dihitung dengan persamaan.
1
Pidealm = A U 3
2
Dengan , A, dan U adalah intensitas air laut, luar permukaan turbin dan
kecepatan aliran air laut. Selama turbin berputar kecepatan relativ akan selalu
bergerak dan menghasilkan gaya lift dan drag, resultan dari keduanya merupakan
gaya tangensial, daya mekanis dan tubin. Dapat dihitung dengan persamaan.
P =F t r .

d
dt

Dimana, , Ft, dan r adalah sudut azimuth turbin, gaya tangensial dan tubin
radius.

Tidal Fence
Biasanya dibangun antara pulau-pulau kecil atau antara daratan dan pulaupulau. Putaran terjadi karena arus pasang surut untuk menghasilkan energi.
Teknologi Tidal Fence skala besar digunakan juga sebagai jembatan penghubung
antara pulau diantara selat.

Menggunakan instalasi yang hampir sama dengan Tidal Power namun terpisah
dengan turbin arus 5 sampai 8 knot (5,6 sampai 9 mil/jam) dapat dimanfaatkan
energi lebih besar dari pembangkit listrik tenaga angin karena densitas air 832 kali
lebih besar dari udara ( 5 knot arus = velositas angin 270 km/jam).

DAFTAR PUSTAKA
Aziz, Nicky Satyadharma, 2009. Tidal Energy Resources Assessment in
Indonesia. Alas Strait.
Hasnan, Ahmad, Pengenalan Potensi Pemanfaatan Arus Laut Sebagai Energi
Terbarukan dan Berkelanjutan di Indonesia.
http://www.oke.or.id

Anda mungkin juga menyukai