PROGRAM STUDI
TEKNIK MESIN
Energi Solar
Tenaga Angin
Biomassa
Tenaga air
Tenaga Ombak
Biodiesel
Pasang adalah naiknya permukaan air laut melebihi
ketinggian normalnya. Pasang mengakibatkan beberapa
tempat yang semula kering menjadi tergenang. Surut
adalah turunnya permukaan air laut di bawah ketinggian
normalnya.
Surut mengakibatkan tempat yang semula tergenang
menjadi kering. Pasang surut air laut terjadi akibat
pengaruh gravitasi matahari dan gravitasi bulan.
Akibat bumi berotasi pada sumbunya, maka daerah yang
mengalami pasang surut bergantian sebanyak dua kali.
B1
Bula
n
A2 A1
B2 Permukaan Laut
Ketika bumi dipengaruhi oleh gaya
gravitasi bulan, maka air laut
lebih mudah ditarik dari pada
daratan.
Akibatnya, pada daerah yang satu
garis dengan gaya tarik bulan
mengalami pasang.
• Terjadi pada saat
bulan purnama
(malam hari), yaitu
ketika matahari, bumi,
dan bulan terletak
satu garis. Karena
gaya gravitasi
matahari dan bulan
bekerja berlawanan
arah, maka terjadilah
• Pasang ini akan menjadi
pasang air laut.
maksimum apabila terjadi
gerhana matahari
• Pada saat gaya karena air laut
gravitasi matahari dipengaruhi oleh
dan bulan menarik gravitasi bulan dan
bumi satu arah terjadi matahari dengan arah
•Pasang Perbani
adalah pasang
terendah.
•Terjadi ketika
bulan dan
matahari
menghasilkan
gaya tarik yang
saling tegak
•Pembuatan garam.
•Persawahan pasang surut.
•Berlayar atau berlabuhnya
kapal di dermaga yang
dangkal.
•Pembuatan pembangkit listrik.
Pasang surut laut merupakan hasil dari gaya tarik
gravitasi dan efek sentrifugal
energi yang dihasilkan dari pasang surut air laut dan
menjadikannya energi dalam bentuk lain, terutama
energi listrik.
• pasang surut harian tunggal (Diurnal Tide)
• pasang surut harian ganda (Semi Diurnal Tide)
• pasang surut campuran condong harian tunggal
(Mixed Tide, Prevailing Diurnal)
• pasang surut campuran condong harian ganda
(Mixed Tide, Pre- vailing Semi Diurnal).
JENIS-JENIS PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA PASANG SURUT
1. Tidal Fences: biasanya dibangun antara pulau-pulau kecil atau
antara daratan dan pulau-pulau.
2. Barrage Tidal Plants : Menggunakan bendungan untuk
menjebak air, dan ketika mencapai ketinggian yang sesuai
karena air pasang, air dilepaskan agar mengalir melalui turbin
yang akan menggrakkan generator listrik.
3. Tidal Turbines : Arus pasang surut memutar turbin untuk
menciptakan energi. Teknologi ini berfungsi sangat baik pada
arus pantai yang ber-gerak sekitar 3.6 dan 4.9 knots (4 dan 5.5
mph).
Tidal Fences
Barrage Tidal Plants
Tidal Turbines
1. Menurut WIBISONO (2005), sebenarnya hanya ada
tiga tipe dasar pasang-surut yang didasarkan pada
periode dan keteraturannya, yaitu sebagai berikut:
• Pasang-surut tipe harian tunggal (diurnal type):
yakni bila dalam waktu 24 jam terdapat 1 kali
pasang dan 1 kali surut.
• Pasang-surut tipe tengah harian/ harian ganda
(semi diurnal type): yakni bila dalam waktu 24
jam terdapat 2 kali pasang dan 2 kali surut.
• Pasang-surut tipe campuran (mixed tides): yakni
bila dalam waktu 24 jam terdapat bentuk
campuran yang condong ke tipe harian tunggal
atau condong ke tipe harian ganda.
Pembanglit listrik tenagan pasang surut pada dasarnya ada dua
metode untuk memanfaatkan energi pasang surut, yaitu Dam
Pasang Surut (Tindal Barrages) dan Turbin Lepas Pantai ( Offshore
Turbines).
1. Dam Pasang Surut (Tindal Barrages)
Pembangkit Listrik Tenaga Pasang Surut ini merupakan
pembangkit yang menggunakan metode pembuatan dam pada
hulu sungai yang berbuara ke laut yang memanfaatkan pasang
surut air laut sehingga dapat menggerakan turbin dan generator.
Pada metode ini merupakan penemuan pembangkit listrik
terbarukan yang akan di jelaskan oleh penulis dibawah ini.
2. Turbin Lepas Pantai ( Offshore Turbines).
Pilihan lainnya ialah menggunakan turbin lepas pantai yang lebih
menyerupai pembangkit listrik tenaga angin versi bawah laut.
Keunggulannya dibandingkan metode pertama yaitu: lebih murah
biaya instalasinya, dampak lingkungan yang relatif lebih kecil
daripada pembangunan dam, dan persyaratan lokasinya pun lebih
mudah sehingga dapat dipasang di lebih banyak tempat.
Ep = mgh
h= tinggi amplitude pasang tertinggi
m= massa fluida
Ek = ½ mv2
P = Eps/t m = Ah
P= Daya (Watt)
Ek = ½ Ahv2
Air laut 1030 kg/m3),
Soal