Anda di halaman 1dari 5

TUGSAS KONVESI ENERGI

OCEAN POWER

Oleh:

Muh. Yanuar handini (2118020011)

Muh. Ihsan setiawan N. (2110820010)

TEKNIK MESIN OTOMOTIF

AKADEMI KOMUNITAS PACITAN

2018
8.14 Ocean Energy Tecnologi

Ocean Energy Tecnologi atau jika diartikan adalah tennologi energy laut merupakan
teknologi yang memanfaatkan energy yang terkandung dalam air laut. Lautan mengandung
potensi energi terbarukan yang sangat besar dalam gelombang dan ombaknya, baik dalam
perbedaan suhu antara perairan dingin laut dalam dan air hangat di permukaanya, dan
perbedaan salinitas di muara sungai (SERI, 1990; WEC, 1993; Cavanagh et al., 1993).
Gelombang menawarkan sumber daya yang banyak untuk beberapa sistem telah di fikirkan.
Pasang surut adalah hasil dari gravitasi matahari, bulan, dan rotasi Bumi yang bekerja
bersama. Lautan juga bertindak sebagai kolektor surya raksasa, menangkap energi matahari
pada permukaannya permukaan sebagai panas. Perbedaan suhu antara air hangat di
permukaan dan air dingin pada kedalaman laut menyediakan sumber energi potensial.
Sumber energi laut lainnya termasuk arus samudra, gradien salinitas, dan biomasa laut.
Dalam hal ini akan dibahas tiga macam pemanfaatan energy yaitu:

1. Ocean energy thermal conversion

Ocean energy thermal conversion adalah konversi energy dari suhu air laut.
Ocean energy thermal conversion (OTEC) didasarkan pada prinsip bahwa energi dapat
diekstraksi dari dua reservoir dengan temperatur yang berbeda (SERI, 1989). Perbedaan
suhu sekitar 20 ° C dapat dimanfaatkan secara efektif untuk menghasilkan energi.
Perbedaan suhu sebesar ini antara air laut di permukaan dan pada kedalaman hingga
1000 m disebagian besar wilayah di dunia, terutama pada garis lintang tropis dan
subtropis antara 24 ° lintang utara dan lintang selatan khatulistiwa. Pada daerah ini
permukaansuhu air biasanya berkisar antara 22-29° C, sedangkan suhu pada kedalaman
1000 m dari 4-6° C. hal ini merupakan sumber daya terbarukan yang luas, diperkirakan
mencapai 1013 W untuk beban dasar potensial pembangkit listrik.

Penelitian terbaru telah terkonsentrasi pada dua siklus daya OTEC, yaitu close-
cycle dan open-cycle untuk mengubah energi panas menjadi energi listrik (Avery dan
Wu, 1994). Kedua siklus itu telah di ujicobakan, tetapi belum ada sistem komersial yang
beroperasi. Dalam sistem closed-cycle, suhu air laut hanagat digunakan untuk
menguapkan fluida kerja seperti amonia yang mengalir melalui evaporator. Uap
mengembang pada tekanan sedang dan memutar turbin. Sedang uap yang telah melewati
turbin dikondensasi pada kondensor menggunakan air laut dingin yang dipompa dari
kedalaman laut melalui pipa air dingin. Kemudian Cairan kerja yang telah terkondensasi
dipompa kembali ke evaporator untuk mengulangi siklus. fluida kerja tetap dalam sistem
tertutup dan terus disirkulasikan. Pada open-cycle system, air laut yang hangat dalam
sekejap menguap dalam ruang vakum untuk membuat uap pada tekanan absolut sekitar
2,4 kPa. Uap mengalir melalui turbin bertekanan rendah yang digabungkan dengan
generator untuk menghasilkan listrik. Uap yang keluar dari turbin dikondensasi dengan
menggunakan air laut dingin yang dipompa dari kedalaman samudera melalui pipa air
dingin. Jika menggunakan kondensor permukaan, uap yang dikondensasi akan
menghasilkan air yang tidak mengandung garam.

Hasil sampingan dari siklus diatas baik dari open-cycle atau closed-cycle dapat
diproses lebih lanjut untuk meningkatkan produksi air desalinasi (air tawar) melalui
sistem evaporator / kondensor flash pada tahap kedua.

2. Tidal Power

Tidal power merupakan energi yang berasal dari pasang surut air laut. Energi dari
pasang surut berasal dari energi kinetik air yang bergerak dari elevasi yang lebih tinggi
ke yang elevasi lebih rendah seperti pada pembangkit listrik tenaga air. Air pasang dapat
memberikan energi potensial pada air laut agar mengalir ke dalam kolam tertutup atau
muara yang kemudian dibuang pada saat air surut (Ryan, 1980). Listrik diproduksi dari
aliran masuk atau arus keluar yang didorong gravitasi (atau keduanya) yang melalui
turbogenerator. Sumber daya pasang surut bervariasi tetapi dapat diprediksi, dan tidak
ada hambatan teknis yang signifikan untuk penyebaran teknologi ini. Karena biaya
sangat didorong oleh pekerjaan sipil yang diperlukan untuk membangun waduk, hanya
beberapa wilayah di seluruh dunia memiliki kondisi pasang dan bentang alam yang tepat
untuk menerapkan teknologi ini. Meskipun telah mendapat manfaat dari beberapa
perkembangan terakhir dalam konstruksi laut dan lepas pantai secara signifikan
mengurangi waktu dan biaya konstruksi, biyaya produksi listrik pasang surut masih
belum membuatnya kompetitif dengan sistem energi konvensional.

Gelombang tertinggi di dunia dapat mencapai di atas 17 m, seperti di Bay of Fundy


antara Maine dan Nova Scotia, di mana sistem pasang surut di teluk ini diproyeksikan
dapat menghasilkan energy mencapai 10.000 MW. Kisaran pasang surut minimum
(selisih antara pasang surut tinggi dan rendah) lebih dari 5 m diperlukan untuk
pembangkit hidroelektrik konvensional (turbin aliran aksial horisontal yang ditempatkan
pada rongga dibawah air atau turbin Straflo). Saat ini, peralatan pembangkit listrik
tenaga air kecil dapat beradaptasi untuk tenaga pasang surut dengan ketinggian2 m telah
di rancang.

Ada beberapa pembangkit listrik tenaga pasang surut yang beroperasi diantaranya di
Perancis, bekas Rusia, China, dan Kanada.

3. Wave Power

Wave power atau tenaga ombak merupakan pemanfaatan dari enegi gelombang laut.
Gelombang mengandung kekuatan signifikan yang dapat dimanfaatkan oleh sistem yang
dipasang di pantai atau lepas pantai, yang terakhir memiliki kekuatan insiden yang lebih
besar pada perangkat tetapi membutuhkan instalasi yang lebih mahal. Segudang konsep
konverter gelombang energi telah dirancang, mengubah energi gelombang menjadi
bentuk lain missal energi mekanik (gerakan rotatif, berosilasi, atau relatif), potensial,
atau energi pneumatik, dan akhirnya menjadi listrik.

Kekuatan per unit panjang frontal gelombang sebanding dengan tinggi gelombang
kuadrat dan periode gelombang, dengan nilai-nilai perwakilan 2 m dan 10 detik.
Ketergantungan yang kuat pada gelombang tinggi membuat sumber daya cukup
bervariasi, bahkan secara musiman dan rata-rata per tahun. Timur laut Pantai Pasifik dan
Atlantik memiliki kekuatan gelombang insiden tahunan rata-rata sekitar 50 kW/m,
sementara dekat ujung Amerika Selatan daya rata-rata bisa mencapai 100 kW/m. Jepang,
di sisi lain, menghasilkan rata-rata 15 kW/m. Ombak selama badai bisa mencapai 200
kW/m, tetapi gelombang besar tidak aman operasi karena dapat merusak. Secara
keseluruhan, jumlah kekuatan yang bisa diambil dari ombak di garis pantai diperkirakan
berada di urutan konsumsi energi global saat ini. Namun, total Jumlah kapasitas
terpasang kurang dari 1 MW di seluruh dunia.

Perangkat yang umum digunakan adalah oscillating wave column (OWC), yang sejauh
ini telah dipasang di pantai tetapi juga diusulkan untuk pembangunan di atas lautan.
OWC terdiri dari ruang udara yang bersentuhan dengan laut sehingga kolom air di ruang
berosilasi dengan ombak. Gerakan ini memampatkan udara pada chamber, yang
mengalir masuk dan keluar melalui turbin whells. Turbin ini dapat menyearahkan
putaran, yaitu menggunakan aliran udara di kedua arah yang terdiri dari rotor sederhana,
dengan baling-baling airfoil simetris yang terpasang tangensial ke piringan pusat.
Penyimpanan energi inersia (flywheels) sering digunakan untuk meratakan variable
energi pneumatik yang dikirim melalui udara.

Pembangkit listrik tenaga gelombang terbesar dibangun di Toftestallen, dekat Bergen,


Norwegia. Perusahaan Norwegia, Norwave A.S., membangun tapered channel (tapchan)
350 kW pada tahun 1984.

SIMPULAN

Dari materi yang telah kami bahas maka dapat diambi simpulan sebagai berikut:

1. Energi laut merupakan energi yang terbarukan dimana energy yang dapat
dimanfaatkan diantaranya adalah perbedaan suhu air laut antara dipermikaan dan
di kedalaman, pasang surut air laut dan juga gelombang laut.
2. Walapun energi laut tidak ada habisnya namun pemanfaatan pada beberapa
pembangkit tenaga masih terbatas dan belum bisa diproduksi secara masal.
3. Masih banyak hal yang dapat di teliti dan dikembangkan dalam hal konversi
energy laut menjadi bentuk energy lainya.

Anda mungkin juga menyukai