Auli Syafira
Michael Leonardo
Muhammad Farras Ilham
Muhammad Yahya Ayasy
Nadiyah Nurul Aini
Yudha Muhamad Fauzi
Komponen Utama
Pembangkit Listrik Panas Bumi
Kata Pengantar
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat
rahmat dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah
Komponen Utama Pembangkit Tenaga Panas Bumi. Dengan dirampungkannya
makalah ini diharapkan pembaca dapat lebih intim dan familiar dengan
peralatan-peralatan utama sebagai penyongkong berjalannya proses produksi
kelistrikan pada suatu Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi. Dalam makalah ini
juga telah disempurnakan pula dengan menyisipkan prinsip kerja dari pembangkit
panas bumi, sehingga dapat langsung mengimplementasikan peralatan-peralatan
utama tersebut ke dalam sistim kerjanya.
Terakhir, sebagai penutup semoga makalah ini bisa menjadi reminder bagi
yang membacanya terlebih dapat menjadi acuan sebagai bahan ajar. Rasa
terimakasih juga kami layangkan kepada bapak Fachruddin sebagai dosen
pembimbing mata kuliah Operasi PLTP yang telah banyak mencurahkan ilmu-nya
kepada kami yang sebagian besar merupakan bahan referensi dalam pembuatan
mmakalah ini.
Penyusun
November 2016
Daftar Isi
Kata Pengantar ......................................................................................... 11
Daftar Isi ................................................................................................... 22
Bibliografi ................................................................................................. 11
12
Komponen Utama
Pembangkit Panas Bumi
A. Pendahuluan
Sumber energi panas bumi menjanjikan dapat memenuhi kebutuhan sumber
energi saat ini. Sebab diperkirakan akan mampu menutupi kelemahan yang
dimiliki oleh energi minyak yaitu mahalnya poses produksinya. PLTP
merupakan pembangkit listrik sumber panas bumi yang sangat ekonomis
mengingat bahan pruduksinya berupa air yang diinjeksikan kedalam perut bumi
untuk menghasilkan uap, jadi tak ada biaya untuk bahan pengolahan bahan
lainnya selain air. Setelah uap air terbentuk dan mempunyai tekanan / energi
potensial dari sumur produksi, uap dipisahkan dari kandungan air menjadi uap
kering pada separator untuk selanjutnya uap tersebut digunakan untuk
menggerakan generator penghasil listrik melalui turbin uap.
PLTP pertama di Indonesia yang saat ini tengah beropersi adalah di Kamojang
Garut Jawa Barat yang dibangun tahun 1983 dengan kapasitas sekitar 110 MW.
Indonesia yang merupakan negeri dengan banyak gunung berapi, merupakan
potensial tersendiri bagi pengembangan PLTP dan diperkirakan mempunyai
kapasitas sekitar 40% atau sekitar 27000 MW dari total cadangan panas bumi
dunia dan baru termanfaatkan sekitar 4% nya saja.
B. Cara Kerja
1.
2.
3.
4.
5.
6.
C. Komponen Utama
Dalam menunjang proses produksi harian, pembangkit listrik panas bumi
memiliki komponen utama. Sebagai referensi komponen utama berikut
merupakan komponen yang beroperasi di PLTP Kamojang, Jawa Barat:
1.
2. Separator
Separator Cyclone
Demister
Generator
Generator adalah sebuah alat yang berfungsi untuk merubah energi mekanik
putaran poros turbin menjadi energi listrik. PLTP kamojang mempergunakan
generator jenis hubung langsung dan didinginkan dengan air, memiliki 2 kutub, 3
fasa, 50 Hz dengan putaran 3000 rpm. Sistem penguatan yang digunakan adalah
rotating brushless type AC dengan rectifier, sedangkan tegangannya diatur dengan
automatic voltage regulator (AVR). Kemampuan generator maksimum untuk unit
1 adalah 30 MW, sedangkan untuk unit 2 dan 3 adalah 55 MW.
Generator akan menghasilkan energi listrik bolak balik sebesar 11,8 kV ketika
turbin yang berputar dengan putaran 3000 rpm mengkopel terhadap generator.
Perputaran pada generator tersebut akan menghasilkan perpotongan gaya gerak
magnet yang menghasilkan energi listrik.
Generator
Transformator Generator
6. Transformator Generator
Transformator Generator berfungsi
sebagai penaik tegangan yang
dihasilkan oleh generator tanpa
mempengaruhi nilai frekuensi yang
bekerja. Transformator
yang
digunakan adalah type ONAN dengan
tegangan 11,8 KV pada sisi primer
dan 150 KV pada sisi sekunder.
Tegangan output generator 11,8 KV
ini kemudian dinaikkan ( Step Up Trafo ) menjadi 150 KV dan dihubungkan
secara parallel dengan system Jawa - Bali. Kapasitas dari trafo utama adalah
70.000 KVA.
7. Switch Yard
Vent Structur
8. Vent Structure
Alat ini merupakan pelepas uap
dengan peredam suara. Vent
structure ini terbuat dari beton
bertulang berbentuk bak persegi
panjang, bagian bawahnya disekat
dan
bagian
atasnya
diberi
tumpukan batu agar pada saat
pelepasan uap ke udara tidak
mencemari lingkungan. Dengan
menggunakan nozzle diffuser maka
getaran dan kebisingan dapat
diredam.
Switch Yard
Kondensor
MCWP
Prinsip kerjanya :
Air panas masuk pada puncak menara, melalui bahan pengisi
(filler)
Udara masuk dari samping menara melewati filler, sehingga
terjadi kontak langsung dengan air (pendinginan) dan keluar
menuju puncak
Keuntungan :
1. Pembangunannya murah
2. Lebih fleksibel, kecepatan Fan bisa diatur sesuai beban
3. Konstruksi lebih rendah
Kerugian :
1. Memerlukan daya untuk Fan
2. Biaya pemeliharaan lebih mahal
3. Bisa menyebabkan Low Level Fogging ( terbentuknya es )
B. Natural Draught Cooling Tower
Cooling Tower jenis ini mempunyai biaya perawatan yang murah,
namun kelemahannya investasi untuk pembangunan cooling tower ini
terbilang mahal dan tidak fleksibel. Cooling Tower jenis ini
menggunakan aliran udara alami sebagai pendinginnya.
Sirkulasi udara pada cooling tower ini berlangsung karena adanya
perbedaan berat jenis dari udara yang panas di dalam dan udara luar
cooling tower, sehingga udara luar yang temperatur lebih rendah secara
alami masuk ke dalam cooling tower. Cooling tower jenis tidak
menggunakan fan.
Keuntungan :
1. Tidak memerlukan daya
2. Biaya Pemeliharaan rendah
3. Tidak terjadi pembentukan es
Kerugian :
1. Biaya Pembangunannya mahal
2. Mengganggu pemandangan
3. Tidak Fleksibel
Bibliografi
https://en.wikipedia.org/wiki/Cooling_tower
http://rakhman.net/peralatan-utama-pltp/
https://ecanblue.wordpress.com/2014/01/09/peralatan-pada-pembangkit-listriktenaga-panas-bumi/