Anda di halaman 1dari 11

FISIKA

Sucker rod

pump

YUDHA MUHAMAD FAUZI


1R

Pompa angguk

Tentang
Sucker rod pump

Di dunia migas, pompa ini


merupakan salah satu alat yang
dipakai untuk menaikkan minyak
bumi dari dalam sumur ke
permukaan tanah. Metode pompa
ini dipakai untuk sumur-sumur yang
sudah "loyo", maksudnya sumur
yang sudah tidak memiliki tekanan
yang cukup untuk menaikkan atau
mengalirkan minyak bumi sampai
ke permukaan.

komponen
Sucker rod pump

Komponen Pompa Angguk


Berdasar letaknya, maka peralatan pompa sucker rod dapat dibagi menjadi dua
kelompok besar, yaitu : peralatan diatas permukaan dan peralatan dibawah
permukaan.
1.) Peralatan diatas permukaan
Peralatan diatas permukaan berfungsi untuk memindahkan energi dari Prime
mover ke pompa sucker rod, dimana untuk selanjutnya diteruskan ke peralatan
bawah permukaan. Peralatan ini juga berfungsi untuk mengubah gerak naik
turun dan melalui gear reducer mengubah kecepatan prime mover menjadi
langkah pemompaan yang sesuai.
Prime mover merupakan pengerak utama, dimana prime mover akan
memberikan gerakan putar yang diubah menjadi gerak naik turun pada polish
rod dan sucker rod untuk diteruskan ke peralatan bawah permukaan. Prime
mover dapat berupa mesin gas, diesel, motor bakar dan listrik. Prime mover ini
disesuaikan dengan tersedianya sumber tenaga tersebut. Jadi pemilihan motor
diusahakan mempunyai daya yang cukup untuk mengangkat fluida dan
rangkaian rod dengan kecepatan yang diinginkan.
V-Belt merupakan sabuk untuk memindahkan gerak dari prime mover ke gear
reducer.
Gear reducer berfungsi mengubah kecepatan putar dari prime mover menjadi
langkah pemompaan yang sesuai. Gear reducer juga merupakan transmisi
yang berfungsi untuk mengubah kecepatan putar dari prime mover, gerak
putaran prime mover diteruskan ke gear reducer dengan menggunakan belt.
Dimana belt ini dipasang engine pada prime mover dan unit sheave pada gear
reducer.

Crank merupakan sepasang tangkai yang menghubungkan gear reducer


dengan counterweight. Pada crank ini terdapat lubang-lubang tempat pitman
bearing.

Counterweight adalah sepasang pemberat yang fungsinya :


a. Untuk mengubah gerak berputar dari prime mover menjadi gerak naik turun
b. Menyimpan tenaga prime mover pada saat down-stroke atau pada saat
counterbalance menuju ke atas, yaitu pada saat kebutuhan tenaga kecil
atau minimum
c. Membantu tenaga prime mover pada saat up-stroke (saat counterbalance
bergerak ke bawah) sebesar tenaga potensialnya, karena kerja prime over
yang terbesar adalah pada saat up-stroke (pompa bergerak ke atas) dimana
sejumlah minyak ikut terangkat ke atas permukaan.
Pitman adalah penghubung antara walking beam pada equalizer hearing
dengan crank. Lengan Pitman merubah gerakan berputar menjadi gerakan
naik-turun.
Walking Bean merupakan tangkai horizontal dibawah horse head. Fungsinya
merupakan gerak naik turun yang dihasilkan oleh pasangan pitman-crankcounterbalance, ke rangkaian pompa di dalam sumur melalui rangkain rod.
Horse Head berfungsi menurunkan gerak dari walking bean ke unit pompa di
dalam sumur melalui bridle, polish rod dan sucker string atau merupakan
kepala dari walking bean yang menyerupai kepala kuda.
Briddle berfungsi sebagai tali penggantung carrier bar.

Stuffing box dipasang diatas kepala sumur (casing atau tubing head) untuk
mencegah atau menahan minyak agar supaya tidak keluar bersama naik
turunnya polish rod. Dengan demikian seluruh aliran minyak hasil pemompaan
akan mengalir ke flowline melewati crosstee. Disamping itu juga berfungsi
sebagai tempat kedudukan polish head rod, sehingga polish rod dapat
bergerak naik turun dengan bebas.
Polish Rod merupakan bagian teratas dari rangkaian rod yang muncul di
permukaan. Berfungsi untuk menghubungkan antara rangkaian rod di dalam
sumur dengan peralatan di permukaan.
tee (Crosstee) berfungsi untuk mengalirkan fluida produksi ke flow line.
Sampson post merupakan tiang penyangga walking beam.

2.) Peralatan di Bawah Permukaan


Untuk peralatan pompa di bawah permukaan (Subsurface pump equipment )
terdiri dari empat kompnen utama, yaitu : working barrel, plunger, travelling
valve dan standing valve.
Working Barrel merupakan tempat dimana plunger dapat bergerak naik-turun
sesuai dg langkah pemompaan dan menampung minyak terisap oleh plunger
pada saat bergerak ke atas ( up stroke ).
Plunger merupakan bagian dari pompa yang terdapat didalam barrel dan dapat
bergerak naik turun yang berfungsi sebagai penghisap minyak dari formasi
masuk ke barrel yang kemudian di angkat ke permukaan melalui tubing.

Tubing seperti halnya pada peralatan sembur alam, tubing digunakan untuk
mengalirkan minyak dari dasar sumur ke permukaan setelah minyak
dianggakat oleh plunger pada saat up stroke.
Standing valve merupakan bola yang ikut bergerak naik turun menurut
gerakan plunger dan berfungsi mengalirkan minyak dari working barrel masuk
ke plunger dan hal ini terjadi pada saat plunger bergerak ke atas dan
selanjutnya standing valve membuka. Pada saat plunger bergerak ke bawah
standing valve akan menutup untuk mencegah fluida keluar ke annulus.
Travelling valve merupakan bola yang ikut bergerak naik turun menurut
gerakan plunger dan berfungsi mengalirkan minyak dari working barrel masuk
ke plunger dan hal ini terjadi pada saat plunger bergerak ke bawah serta
menahan minyak keluar dari plunger pada saat plunger bergerak ke atas.

Sucker rod Merupakan batang/rod penghubung antara plunger dg peralatan


di permukaan. Fungsi utamanya adalah melanjutkan gerak lurus naik turun dari
horse head ke plunger.

PRINSIP KERJA POMPA SUCKER ROD


Mekanisme kerja pompa sucker rod dapat dijelaskan menggunakan
Gambar 6 . Prime mover menghasilkan gerak rotasi, gerakan ini dirubah menjadi
gerakan naik-turun oleh pumping unit, terutama oleh sistem pitman assembly
crank. Kemudian gerak anguk naik-turun ini oleh horse head dijadikan gerakan
angguk naik-turun yang selanjutnya menggerakan plunger yang berada di dalam
sumur.
Instalasi pumping unit dipermukaan dihubungkan dengan pompa yang ada
di dalam sumur oleh sucker rod , sehingga gerak lurus naik-turun dari horse head
dipindahkan ke plunger pompa dan plunger ini bergerak naik turun dalam barrel
pompa. Pada saat upstroke, plunger bergerak keatas, dibawah plunger terjadi
penurunan tekanan. Karena tekanan dasar sumur lebih besar dari tekanan di
dalam pompa, maka kondisi ini mengakibatkan standing valve terbuka dan minyak
masuk ke dalam pompa. Minyak diatas travelling valve akan terangkat keatas
pada waktu up stroke. Pada saat down stroke, standing valve tertutup karena
tekanan minyak dalam barrel pompa lebih besar dari tekanan dasar sumur,
sedangkan pada bagian atasnya, yaitu travelling valve terbuka oleh minyak akibat
turunnya plunger, selanjutnya minyak akan masuk ke dalam tubing. Proses ini
dilakukan secara berulang-ulang sehingga minyak sampai ke permukaan dan
terus ke separator melalui flow line.

bibliografi
Video
https://www.youtube.com/watch?v=LVBVlOGR3x8
https://www.youtube.com/watch?v=t3sVmhaS278
https://www.youtube.com/watch?v=SFJFiyXTOa0&list=PLIsl8viSy7YZdqfFx2Pv2
UCqxqvpAB0ZL

Artikel
http://web.mit.edu/2.972/www/reports/sucker_rod_pump/sucker_rod_pump.html
http://en.wikipedia.org/wiki/Sucker_rod
http://eric-wibowo.blogspot.com/2011/07/sucker-rod-pump-pompa-angguk.html

Anda mungkin juga menyukai