Anda di halaman 1dari 44

PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN

JURUSAN TEKNIK MESIN


POLITEKNIK NEGERI JAKARTA
PRAKTIK LISTRIK DAN ELEKTRONIKA
SUBYEK : PEMAKAIAN ALAT UKUR
Nama :
NIM/Kelas :

No. Percobaan :
1

1. TUJUAN
Setelah selesai percobaan, praktikan :
-

Dapat menggunakan alat ukur dengan benar

Dapat menentukan tahanan dalam dari voltmeter dan ampermeter

Dapat menentukan batas ukur dari alat ukur

Dapat menentukan perluasan alat ukur

2. PENDAHULUAN
Ampermeter : adalah suatu alat ukur yang dapat digunakan untuk mengukur besarnya
arus listrik dari suatu rangkaian. Di dalam ampermeter tersebut terdapat
tahanan dalam yang telah dirancang nilainya sekecil mungkin.
Sedangkan idealnya adalah nol. Simbol Ampermeter :
A
Voltmeter

: adalah suatu alat ukur untuk mengukur besarnya beda potensial atau
tegangan listrik dari suatu rangkaian. Berbeda dengan yanq dirancanq
pada alat ukur ampermeter, voltmeter dirancanq mempunyai tahanan
dalam yanq besar Idealnya adalah tak terhingga.
Simbol Voltmeter :
V

Ohmmeter

: Adalah suatu alat ukur untuk mengetahui besarnya resistansi suatu


komponen, resistor atau suatu rangkaian listrik. Ohmmeter digunakan
langsung untuk mengukur, maka rangkaian tidak boleh dalam keadaan
bertegangan.
1

Multimeter

Simbol Ohmmeter :
: Sesuai dengan namanya

biasanya

dapat digunakan sebagai

ampermeter, voltmeter ataupun Ohmmeter. Dengan memindahkan


rotary switch/selector switch yang ada pada alat tersebut kita dapat
menentukan multimeter akan dipakai sebagai ampermeter, voltmeter
atau Ohmmeter. Pada multimeter batas ukur dari tegangan dan arus
telah ditentukan sebelumnya. Untuk mengukur arus yang lebih besar
dari batas ukur multimeter tersebut, pada multimeter dipasang tahanan
yang paralel dengan multimeter. Besarnya tahanan tersebut akan
dibahas kemudian. Demikian juga bila multimeter tersebut digunakan
untuk mengukur tegangan yang lebih besar dari batas kemampuan
multimeter, tahanan seri perlu dipasang pada multimeter dan akan
dibahas nanti.

Menentukan tahanan shunt :


Im = batas ukur pada multimeter = 10 A. I = besarnya arus yang akan diukur = 15A.
Tahanan dalam (Rm) = 0,01
Maka besarnya tahanan paralel Rsh yang harus dipasang adalah : 0,02
Menentukan tahanan seri :
Misalnya arus yang dibolehkan mengalir melalui
multimeter = 10 mA. Besarnya tegangan yang
akan diukur = 220 Volt. Tahanan dalam Rm = 500
.
Batas ukur multimeter adalah 5 volt
Untuk itu besarnya tahanan seri RS yang
diperlukan adalah = 21.500 atau 21,5 k

3. DAFTAR PERALATAN
No
1
2
3
4
5
6
4.

Nama Alat
Power supply dc
Multimeter
Proto board
Saklar
Resistor
Kabel penghubung

No. Inventaris

Jumlah
1 buah
3 buah
1 buah
1 buah
1 buah
Secukupnya

LANGKAH KERJA

1. Buatlah rangkaian seperti gambar di bawah ini :

2. On-kan power supply dan atur tegangan menjadi 8 volt.


3. Catat besarnya arus yang melalui tahanan tesebut. Catat juga besarnya tegangan pada
ampermeter untuk mengetahui nilai tahanan dalam dari ampermeter.
Teruskan pengukuran pada tegangan sumber 10 volt dan 12 volt. Cata data yang
diperoleh pada tabel 1.
4. Ganti tahanan menjadi R=150 /5W
On kan power supply dan atur tegangan menjadi 15 volt.
Ukur besarnya tegangan dan arus yang terbaca pada voltmeter dan ampermeter
Catat datanya sesuai dengan langkah 3.
Variasikan tegangan untuk 17,5 volt dan 19 volt
Catat datanya pada tabel 2.
5. Buat rangkaian seperti gambar di bawah ini

6. On kan power supply dengan atur tegangan pada 10 volt, baca dan catat penunjukan
V1 dan V2
7. Buat rangkaian seperti gambar di bawah ini

Dengan menambahkan 2 tahanan seri (R2 + R3 = 100 k + 220 k ) pada V1 , baca


dan catat penunjukan kedua voltmeter tersebut Tabel 3. Variasikan tegangan pada 12 V
dan 15 V.
8. Ulangi langkah 7 untuk R2 + R3 = 10 K + 4,7 K
Tabel 4 (tentukan sendiri).
9. Buat rangkaian seperti gambar di bawah ini :
Posisi dari ring selektor multimeter pada Vdc = 10 volt.
Tentukan nilai tahanan seri RS yang akan digunakan untuk mengukur tegangan pada R
beban tersebut di atas. Tahanan dalam Rm = 50 K /volt

Posisi dari ring selektor multimeter pada Vdc = 10 volt. Tentukan nilai tahanan seri RS
yang akan digunakan untuk mengukur teganganan pada R beban tersebut diatas.
Tahanan dalam Rm = 50 K /volt
10. Buat posisi dari ring selektor multimeter pada I dc = 3 mA.

11. Setelah selesai percobaan kembalikan peralataan


Rbeban = 47 /5w

Tabel 1.
No

Tegangan
sumber (v)

10

12

Tegangan di
ammemeter (v)

Arus
melalui R
(mA)

Tahanan dalam
ammeter
(perhitungan) ( )

Arus
melalui R
(mA)

Tahanan dalam
ammeter
(perhitungan) ( )

Tahanan dalam
ammeter
(perhitungan) (
)

Keterangan

Rbeban = 150 /5w

Tabel 2
No

Tegangan
sumber (v)

15

17,5

19

Tegangan di
ammemeter (v)

Tabel 3.
No

Tegangan
sumber (v)

10

10

R2 + R3 seri dg V

12

Idem

4
15
5.TUGAS

idem

V1(V)

V2(V)

1. Sebuah multimeter mempunyai moving resistance 3,3 untuk penunjukan skala


penuh bila arus yang lewat 100 mA.
Bagaimana pendapat saudara bila alat tersebut dipakai untuk mengukur arus
sebesar 500 volt
2. Setelah saudara mengamati langkah 7 dan 8 dari percobaan yang telah dilakukan,
apa pendapat saudara
3. Apa alasannya ampermeter mempunyai tahanan dalam sangat kecil ?
4. Apa alasannya voltmeter mempunyai tahanan dalam sangat besar ?
5. Beri kesimpulan lengkap dari hasil percobaan di atas !

PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN


JURUSAN TEKNIK MESIN
POLITEKNIK NEGERI JAKARTA

PRAKTIK LISTRIK DAN ELEKTRONIKA


SUBYEK : MENGUKUR DAN MENGHITUNG NILAI TAHANAN
Nama :
NIM/Kelas :
No. Percobaan :
2
1. TUJUAN PERCOBAAN :
Setelah selesai pecobaan, praktikan dapat :
-

Mengukur dan menghitung nilai tahanan

Mengukur dan menghitung niali arus dan tegangan

Menggambarkan karakteristik tahanan berdasarkan hukum Ohm

2. PENDAHULUAN
Tahanan atau resistor adalah salah satu komponen listrik yang banyak digunakan di dalam
rangkaian-rangkaian listrik.
Simbol Resistor adalah R dan satuannya Ohm ( )
Hukum Ohm menyatakan hubungan antara tegangan, arus, dan tahanan pada suatu
rangkaian listrik..
Berdasarkan hukum Ohm, bahwa V = I.R
R = V/I
dimana :
V : Tegangan yang diberikan pada tahanan..(volt)
I : Arus yang mengalir dalam tahanan..(Amper)
R : Besarnya nilai resitansi dari tahanan(Ohm)
Suatu hal yang penting diketahui dari resistor adalah kapasitas dan daya yang telah
dicantumkan pada resistor tersebut.
Daya yang didisipasikan oleh tahanan tidak boleh melebihi dari daya yang tersedia
misalnya : 0,25 w; 0,5 v; 1 v; 2 w; 5 w; dst.
Dengan demikian pemberian tegangan maksimum dapat ditentukan terlebih dahuluu
sebelum percobaan dilakukan.
Pada percobaan ini jenis tahanan yang dipakai adalah wirebound dan jenis karbon.
Jika beberapa resistor dihubung seri maka F total = R1 + R2 + R3 + .+ Rn
Berbeda bila dihubung paralel maka :

1
1
1
1
1

.................
RT
R1 R 2 R3
Rn

Selain dua jenis hubungan diatas ada lagi hubungan kombinasi antara seri dan paralel.
3. DAFTAR PERALATAN
1. Power Supply dc, 1 buah
2. Multimeter, 2 buah
3. Resistor, 1 set
4. Proto board, 1 buah
5. Resistor 100 , 1 buah
6. Resistor 150 , 1 buah
7. Kabel Penghubung secukupnya
4.LANGKAH KERJA
1. Buat rangkaian seperti gambar di bawah ini :

2. On-kan power supply dan beri tegangan sebesar 2 sampai 12 volt ( tentukan stepstepnya). Ukur arus dan tegangan, masukkan di tabel 1.
Ulangi percobaan untuk R2 = 47 /5W , R3 = 220 /0,5W , R4 = 68 /0,5W.
Perhatikan tegangan maksimum masing-masing tahanan.
3. Ulangi percobaan seperti diatas tetapi dengan tegangan konstan sebesar 5 volt.
Ukur arus dan tegangan pada tahanan yaitu : 47 ; 220 ; 370 ; 680 ; 820 ;
dan 1 k , masukkan data pada tabel 2.
4. Buat rangkaian seperti gambar ini :

R1 = 1K2 ;

R2 = 1K8 ;

R3 = 3K3

5. Hitung R total dari rangkaian a, b, dan c diatas


6. Ukurlah R total dengan Ohmmeter masukkan data pada tabel 3
8

7. Ganti harga, R1, R2, R3 sesuai tabel 3


8. Setelah percobaan selesai kembalikan peralatan
5.TUGAS
1. Bagaimana hubungan antara V dan I pada rangkaian percobaan yang telah saudara
lakukan (tabel 1), jelaskan dengan grafik
2. Bila tegangan konstan nilainya, tentukan hubungan antara I dan R. jelaskan dengan
grafik
3. Bandingkan hasil perhitungan dengan praktisnya di langkah 5 sampai 6
4. Buat kesimpulan lengkap dari percobaan-percobaan di atas.
Tabel 1

No

Tegangan
Power
Supply
(V)

1.

2.

3.

4.

5.

10

6.

12

Arus (mA)/tegangan R (V)


R1 = 10
/5W

R2 = 47
/5W

R3 = 220
/5W

R4 = 680
/5W

R5 =
1K
/5W

Ket

Tabel 2
Menentukan hubungan arus dan tahanan, tegangan konstan
9

Tahanan
( )
Arus
(mA)

47

220

390

680

820

1K

KETERANGAN

Tuliskan range pada setiap pengukuran

Tabel 3
RANGKAIAN

R1 ( )

R2 ( )

R3 ( )

1K2

1K8

3K3

1K2

1K8

3K3

1K2

1K8

3K3

270

270

390

270

270

390

270

270

390

R Total
Perhitungan Pengukuran
( )
( )

PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN


JURUSAN TEKNIK MESIN
POLITEKNIK NEGERI JAKARTA
PRAKTIK LISTRIK DAN ELEKTRONIKA
SUBYEK : DAYA DI RANGKAIAN ARUS BOLAK-BALIK
10

Nama :

NIM/Kelas :

No. Percobaan :
3

1. TUJUAN PERCOBAAN
Praktikan diharapkan dapat :
-

Menentukan daya aktif dari beban RESISTIF, INDUKTIF, dan KAPASITIF

Menentukan faktor daya dan faktor daya reaktif

Menggambarkan ketiga komponen daya atau SEGITIGA DAYA

Menggambarkan vektor arus dan tegangan

2.PENDAHULUAN
Menentukan sendiri, landasan teori yang berhubungan langsung dengan ekperimen yang
akan dilakukan dengan daya di rangkaian AC
3.DAFTAR PERALATAN
-

Variac (autotrafo) 0 -220 volt

Beban resistif, lampu pijar 100 watt/220 volt

Beban kapasitif, kapasitor 3,25 uF atau 4,5 uF

Amperemeter, 1 buah

Voltmeter, 1 buah

Wattmeter,1 buah

Switch 220 V

Kabel penghubung

4.GAMBAR RANGKAIAN

5.LANGKAH PERCOBAAN

11

1. Buat rangkaian seperti gambar di atas (autotrafo pada posisi 0). Gunakan beban
resistif R (lampu pijar). Lakukan pengukuran secara bertahap sampai tegangan
nominal 220 Volt. Catat hasil pengukuran pada tabel 1.
2. Ganti beban dengan beban induktif L. Catat hasil pengukuran pada tabel 2.
3. Ganti beban dengan beban kapasitif C. Catat hasil pengukuran pada tabel 3.
4. Ulangi percobaan dengan beban campuran R//L; R//C; L//C dan R//L//C secara
bergantian. Catat hasil pengukuran pada tabel 4.
6.DATA HASIL PERCOBAAN
Tabel 1
No.

V (Volt)

1.
2.
3.
4.
5.

I (Amp)

P (Watt)

Q (VAR)

Cos

I (Amp)

P (Watt)

Q (VAR)

Cos

I (Amp)

P (Watt)

Q (VAR)

Cos

Sifat
Beban

Jenis
Beban

Sifat

Jenis

Beban

Beban

Sifat

Jenis

Beban

Beban

20
50
100
150
220

Tabel 2
No. V (Volt)
1.
2.
3.
4.
5.

20
50
100
150
220

Tabel 3
No. V (Volt)
1.
2.

20
50
12

3.
4.
5.

100
150
220

Tabel 4
No.

V (Volt)

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

50
150
50
150
50
150
50
150

I (Amp)

P (Watt)

Q (VAR)

Cos

Sifat

Jenis

Beban

Beban

7.TUGAS
1. Analisis hasil percobaan untuk langkah kerja 1,2 dan 3.
2. Bagaimana sifat beban campuran L//C ? Jelaskan.
3. Buatlah segitiga daya berdasarkan data R//L; R//C; dan R//L//C di kertas grafik dan beri
penjelasan.
4. Gambarkan vektor tegangan dan arus saat 220 Volt.
5. Buat kesimpulan untuk setiap percobaan.

PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN


JURUSAN TEKNIK MESIN
POLITEKNIK NEGERI JAKARTA
PRAKTIK LISTRIK DAN ELEKTRONIKA
SUBYEK : MOTOR DC PENGUAT TERPISAH
Nama :
NIM/Kelas :

No. Percobaan :
4

1.TUJUAN
13

Dalam percobaan ini , diharapkan praktikan dapat:


-

Mengoperasikan motor DC jenis penguat terpisah

Menjelaskan prinsip kerja motor DC

Menjelaskan pengamatan tentang karakteristik motor DC

2.PENDAHULUAN
Mesin-mesin DC (arus searah) terdiri dari berbagai jenis. Pengertian mesin di sini adalah
motor atau generator. Pengelompokannya berdasarkan sistem hubungan kumparannya.
Mesin-mesin DC yang biasa dikenal yaitu sebagai berikut :
a). Mesin dengan penguat terpisah;
b). Mesin hubungan paralel (shunt);
c). Mesin hubungan seri (series)
d). Mesin hubungan kompon pendek (compound shot shunt);
e). Mesin hubungan kompon panjang (compound long shunt);
Mesin DC yang akan kita praktekkan adalah motor DC jenis penguat terpisah. Lihat
gambar rangkaian a) diatas. Karakteristik motor yang diamati dalam keadaaan tanpa beban
ialah :
Arus penguatan fungsi putaran motro if=f(n);
Tegangan motor fungsi putaran motor V=f(n).

3. DAFTAR PERALATAN
1. Motor DC
2. Tachometer
3. Voltmeter (u1), 1 buah
14

4. Ampermeter (A), 2 buah


5. Kabel penghubung
4. LANGKAH KERJA
Untuk karakteristik If=f(n)
1. Catat name plate mesin DC
2. Rangkaikan sesuai dengan diagram rangkaian
3. Masukkan saklar untuk suplai arus medan, pengaturan dari 0,2A 0,8A. lakukan
secara bertahap
4. Masukkan saklar untuk suplai tegangan dan atur untuk nilai 150 V tetap
5. Masukkan data yang diperoleh pada tabel yang telah dibuat
6. Matikan motor dengan jalan turunkan tegangan motor sampai nol
7. Matikan saklar untuk penguat medan
Untuk karakteristik Vm=f(n)
1. Masukkan saklar untuk penguat medan, atur sampai mencapai 0,8A konstan
2. Masukkan saklar untuk tegangan motor dari 20 V sampai 220 V. lakukan secara
bertahap
3. Catat data, masukkan dalam tabel
4. Matikan motor, dengan menurunkan tegangan terlebih dahulu
5. Matikan saklar untuk penguat medan
5.DATA HASIL PERCOBAAN
Tabel 1

Tabel 2

V = 150 Volt
If (A)

If = 0,8 A
V (Volt)

15

6.TUGAS
1. Mengapa pada saat menjalankan motor dc penguat terpisah ini langkah pertama
harus memberi penguatan medan lebih dahulu ?
2. Analisa hasil percobaan
3. Beri kesimpulan lengkap

PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN


JURUSAN TEKNIK MESIN
POLITEKNIK NEGERI JAKARTA
PRAKTIK LISTRIK DAN ELEKTRONIKA
SUBYEK : MOTOR INDUKSI 1 PHASA
Nama :
NIM/Kelas :

No. Percobaan :
5

1.TUJUAN
Praktikan diharapkan dapat :
1. Menjelaskan prinsip kerja rmotor split 1 phase
2. Mengoperasikan motor
3. Menyebutkan aplikasi motor jenis ini
2.PENDAHULUAN
Karena bentuknya yang sederhana dan harga yang relatif murah, motor induksi fasa
tunggal banyak dipakai untuk keperluan motor kecil di dalam rumah tangga seperti kipas
angin, peniup, pompa, mesin pendingin, air conditioning dan lain-lain.
16

Struktur motor induksi fasa tunggal sama dengan motor induksi tiga fasa jenis rotor
sangkar, kecuali kumparan statornya yamg hanya terdiri dari satu fasa. Seperti telah
diketahui kumparan stator tiga fasa bila dihubungkan dengan sumber tegangan bolak-balik
akan menghasilkan suatu medan magnet yang berputar terhadap ruang. Medan putar inilah
yang pada dasarnya menjadi prinsip motor induksi. Fasa tunggal tidak menghasilkan
medan putar.
Berdasarkan prinsip kerjanya, motor satu fasa yang biasa dikenal ada beberapa jenis yaitu :
1. Motor universal
2. Motor split phase
3. Motor shaded pole
4. Motor repulsion
5. Motor capasitor, dan lain-lain
Pada eksperimen ini kami menggunakan motor jenis split phase, yang prinsip kerjanya
berdasarkan adanya induksi. Kontruksinya sederhana dan terdiri dari tiga bagian utama
selain stator dan rotor, yaitu kumparan starting, kumparan running dan centrifugal switch.
Gambar rangkaian secara ringkas adalah sebagai bcrikut :

Gbr. Motor Induksi Split Phase 1 Phase


17

Pembelahan phasa (split phase) diaplikasikan untuk satu tipe motor kecil tertentu yang
perbedaan phasanya antara kumparan running dan kumparan starting di hasilkan oleh
adanya resitansi atau reaktansi pada kumparan starting lebih tiggi daripada kumparan
running.
Kumparan starting terbuat dari kawat halus dengan resistansi lebih tiggi atau dengan
menambahkan resistor pada hubungan seri dengan kumparan.
Pada gambar terlihat, saklar sentrifungal akan terputus dari rangkaian sebelum kecepatan
penuh dicapai.
Perbedaan phasa antara arus yang mengalir di kedua kumparan disebabkan oleh
penambahan resitansi yang kecil. Porsi start pada motor split phase kecil, umumnya
digunakan untuk pekerjaan ringan dengan beban kecil, misalnya mesin-mesin kantor dan
pemakaian umum (domestik) lainnya.
Saat start, motor tsb memakai 4-6 kali dari arus nominal dan efisiensi kerja 60%, dengan
faktor daya 0,7 lagging.
Sesuai dengan karakteristiknya, motor itu sangat diperlukan untuk pemakaian yang
membutuhkan kecepatan konstan.

18

3.DAFTAR PERALATAN
1. Motor Induksi split phase
2. Power supply AC 1 phasa
3. Load kapasitor
4. Digital tachometer
5. Tang ampere
6. Kabel penghubung
4.LANGKAH KERJA
1. Ukur berapa besar tahananan R2-5, R2-3, R3-5 (yang dihubungkan secara seri)

2. R yang kecil adalah kumparan putar (Runnig)


19

3. Hubungkan R3 dan R5 (R3-5) lalu ukur arus-arus yang terjadi tanpa menggunakan
kapasitor. Besaran-besaran yang diukur adalah : Arus Starting, Arus Running,
Tegangan masuk, Besar Putaran [RPM], Arah Putaran.
4. Ulang langkah ke tiga dengan mengganti R3-5 dengan R2-5. setelah mendapatkan
besaran-besaran yang harus diukur lalu ganti kembali R 2-5 dengan R2-3. Lalu ukur :
Arus Starting, Arus Running, Tegangan masuk, Besar Putaran [RPM], Arah
Putaran.

5. Ulangi percobaan tersebut dengan merubah Resistor yang dihubungkan yaitu R 5-2
dihubungkan tanpa menggunakan kapasitor, lalu ukur : Arus Starting, Arus
Running, Tegangan masuk, Besar Putaran [RPM], Arah Putaran.
6. Ulangi langkah keempat dengan menghubungkan kapasitor ke R5-2, lalu ukur : Arus
Starting, Arus Running, Tegangan masuk, Besar Putaran [RPM], Arah Putaran.

5.TUGAS
1. Operasikan motor split phase dengan tegangan nominal
2. Ukur arus starting (Istart ), arus nominal (Irunning), tegangan dan putaran motor
3. Bagaimana cara membalik putaran ?
4. Gunakan kapasitor untuk menjalankan motor, apa pengaruhnya ?
5. Analisa cara kerja motor
6. Buat kesimpulannya

20

PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN


JURUSAN TEKNIK MESIN
POLITEKNIK NEGERI JAKARTA
PRAKTIK LISTRIK DAN ELEKTRONIKA
SUBYEK : MOTOR INDUKSI 3 PHASA JENIS SANGKAR TUPAI
Nama :
NIM/Kelas :
No. Percobaan :
6
1.TUJUAN
- Praktikan dapat menerangkan prinsip kerja motor induksi 3
- Praktikan dapat menentukan polaritas kumparan motor
- Praktikan dapat mengoperasikan motor
- Praktikan dapat mengoperasikan motor dengan putaran yang berlawanan
2.PENDAHULUAN
Motor induksi 3 phasa yang biasa digunakan ada dua jenis, yaitu :
Motor induksi jenis rotor sangkar dan motor induksi jenis rotor lilit.
Yang akan kita praktekkan dalam eksperimen ini ialah jenis rotor sangkar. Motor induksi
rotor sangkar dalam pengoperasiannya tidak memerlukan penguat luar atau DC exciter
sebagai penguat mula, akan tetapi melalui aliran induksi seperti halnya transformator.
Konstruksinya relatif lebih sederhana, begitu pula dengan bentuk rotornya yang
menyerupai sangkar tupai (squirrel cage).
21

Secra singkat, prinsip kerja motor induksi dapat diterangkan sbb : ada dua bagian utama
pada motor induksi, yaitu stator yang merupakan bagian tidak bergerak dan rotor adalah
bagian yang berputar. Stator motor ini terdiri dari kumparan-kumparan phasa, dimana
setiap kumparan phasanya terpisah sebesar 120 derajat listrik.

Gambar 6.1.
Mengoperasikan motor induks 3 jenis sangkar tupai

Gambar 6.2.
Mengubah arah putara Motor Induksi 3 phasa
Dengan melihat gelombang 3 phasa di gambar di atas, kita dapat mengoperasikan motor 3
phasa ini ke arah yang berlainan sesuai dengan aplikasi misalnya motor dapat berputar ke
kanan atau ke kiri. Misalnya untuk motor yang digunakan pada mesin bubut, mesin
gerinda, dan lain-lain.

22

Secara umum, membalik putaran motor 3 phasa adalah dengan mengubah hubungan phasa,
seperti pada gambar di bawah ini :

Gb 6.3. Putaran Kanan

Gb 6.4. Putaran Kiri

3.DAFTAR PERALATAN
1. Motor induksi sangkar tupai 3 phasa,
2. Power supply dc 0-40 V.
3. Voltmeter
4. Multimeter
5. Power supply AC 3 phasa.
6. Tang ampere.

4.TUGAS
1. Tentukan polaritas masing-masing kumparan pada motor ini.
2. Operasikan motor dengan hubungan sistem bintang tegangan 220 V, dan dengan
hubungan sistem segitiga tegangan 220 V.
3. Catat data yang diperoleh yaitu :
Hubungan bintang

: Arus start, Arus jalan (running), Tegangan, dan putaran.

Hubungan segitiga

: Arus Y-, Arus jalan, Tegangan, dan putaran.

23

4. Jelaskan cara kerja motor, berdasarkan gb. 1, 2, 3 di pendahuluan.


5. Operasikan motor dengan arah yang berlainan/membalik putaran motoi sesuai
gambar 6.4
6. Sebutkan, ada berapa kemungkinan hubungan

kumparan agar motor berputar

berlawanan ? (dalam hal ini berputar ke kiri).


7. Buat kesimpulan dari seluruh percobaan.

PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN


JURUSAN TEKNIK MESIN
POLITEKNIK NEGERI JAKARTA
PRAKTIK LISTRIK DAN ELEKTRONIKA
SUBYEK : KONTAKTOR
Nama :
NIM/Kelas :

No. Percobaan :
7

1.TUJUAN
Selesai melaksanakan percobaan, praktikan diharapkan dapat :

Dapat menerangkan fungsi kontaktor dalam pengaturan rangkaian daya.


24

Menggambarkan diagram pengawatan, diagram satu kawat, diagram control,


diagram fungsi, dan tabel fungsi dari rangkaian dengan menggunakan kontaktor.

Mengoperasikan kontaktor sebagai saklar daya untuk melayani beban.

2.PENDAHULUAN
Kontaktor adalah suatu peralatan listrik yang berfungsi sebagai penghubung dan pemutus
rangkaian. Sama dengan saklar-saklar biasa hanya pada kontaktor, selain cara kerjanya
juga dalam pemakaiannya lebih diutamakan untuk pengoperasian beban-beban yang
memerlukan pengaturan. Di dalam kontaktor terdapat rangkaian maknetik berupa
kumparan yang ditempatkan pada inti (core) dimana bila coil tersebut mendapat suplai
tegangan yang sesuai akan menyebabkan kontak-kontak pada kontaktor tertarik.
Kontak-kontak inilah sebagai penghubung tegangan input ke beban. Simbol kontaktor
seperti yang terlihat pada gambar dibawah ini.

25

PEMAKAIAN KONTAKTOR
1a. Kontaktor dioperasikan oleh sebuah saklar satu arah

1b.

Kontaktor dioperasikan oleh Push button switch

2. Kontaktor untuk mengoperasikan motor 3 sistem DOL (Direct On Line).


a) One line diagram

b) Wiring diagram

26

Penjelasan per bagian ialah :


: Kontak utama, untuk teminal sambungan.

Tegangan suplai masuk (1, 3, 5); Untuk terminal sambungan ke beban ( 2, 4, 6).
: Simbol untuk terminal sambungan coil kontaktor.

: Kontak kontak Bantu (auxiliary contacts), NO atau normal open.

: Kontak kontak Bantu NC atau normal close.

3.DAFTAR PERALATAN
1. Kontaktor
2. Saklar satu arah
3. Push button switch
4. Kabel penghubung, 15 buah
5. Obeng
6. Obeng +
7. Multimeter

4.LANGKAH KERJA
a. Kontaktor dioperasikan oleh sebuah saklar satu arah (NO):

27

b. Kontaktor dioperasikan oleh push button switch (NO):

c. Kontaktor dioperasikan oleh sebuah saklar satu arah (NC):

d. Kontaktor dioperasikan oleh push button switch (NO):

e. Kontaktor dioperasikan oleh sebuah saklar satu arah (NC):

5.TUGAS

28

1. Sesuai dengan percobaan, buatlah :


Diagram fungsi ;Tabel fungsi.
2. Analisis hasil percobaan.
3. Buat kesimpulan percobaan.

PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN


JURUSAN TEKNIK MESIN
POLITEKNIK NEGERI JAKARTA
PRAKTIK LISTRIK DAN ELEKTRONIKA
SUBYEK : PEMAKAIAN KONTAKTOR OPERASI TERPISAH
Nama :
NIM/Kelas :

No. Percobaan : 8

1.TUJUAN
Setelah selesai melakukan percobaan, diharapkan pratikan dapat :
-

Menjelaskan cara kerja kontaktor operasi terpisah;

Mengevaluasi data yang diperoleh dari percobaan;

Menjelaskan aplikasi dari operasi terpisah ini.

2.PENDAHULUAN
Yang dimaksud dengan pemakaian kontaktor operasi terpisah adalah pengoperasian dengan
menggunakan kontaktor dimana masing-masing kontaktor melayani beban tanpa
mempengaruhi pemakaian beban lainnya. Untuk mengoperasikan beban diperlukan saklar
START dan STOP pada tiap rangkaian bebannya.

29

Pemakaian kontaktor secara terpisah ini banyak digunakan untuk melayani beban-beban
daya.
Setiap rangkaian beban memerlukan pengaman untuk mengantisipasi adanya gagnguan
pada beban, yaitu MCB (miniature circuit Breaker, dan TOLR (Thenmal Over Load Relay)
Gangguan mungkin terjadi adalah adanya hubungan singkat (short circuit) atau beban lebih
(over load).
Sebagai indikator saat beban bekerja,

masing-masing beban dilengkapi dengan lampu

tanda (pilot lamp).


3.PERALATAN YANG DIGUNAKAN
1. Power supply
2. SO push button switch
3. S1,S2 push button switch
4. H1,H2 Pilot lamp
5. K1, K2 Contactors
6. Ml, three phase squirrel cage motor
7. Tang ampere
8. Multimeter
9. Kabel penghubung, 15 buah
4.GAMBAR RANGKAIAN

30

Adapun rangkaian yang harus dirangkai oleh praktikan adalah rangkaian yang tergambar
dibawah ini:

Control Circuit Diagram

5.TUGAS
1. Sesuai dengan percobaan, buatlah :
Diagram fungsi ;
Tabel fungsi.

31

2. Terangkan proses kerja rangkaian


3. Jelaskan penggunaan atau aplikasi pemakaian kontaktor operasi terpisah ini.
4. Buat kesimpulan percobaan.

32

PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN


JURUSAN TEKNIK MESIN
POLITEKNIK NEGERI JAKARTA
PRAKTIK LISTRIK DAN ELEKTRONIKA
SUBYEK : PEMAKAIAN KONTAKTOR OPERASI BERURUTAN
Nama :
NIM/Kelas :

No. Percobaan : 9

1.TUJUAN
Setelah selesai melakukan percobaan, diharapkan pratikan dapat :
-

Menjelaskan cara kerja kontaktor operasi berurutan;

Mengevaluasi data yang diperoleh dari percobaan;

Menjelaskan aplikasi dari operasi terpisah ini.

2.PENDAHULUAN
Pemakaian kontaktor operasi berurutan adalah pengoperasian dengan menggunakan
kontaktor dimana masing-masing kontaktor melayani beban yang beroperasi secara
berurutan. Misalkan ada dua beban yaitu beban 1 dan beban 2, maka beban 2 dapat
beroperasi setelah beban 1 beroperasi, atau sebaliknya.
3.PERALATAN YANG DIGUNAKAN
1. SO push button switch
2. S1,S2 push button switch
3. H1,H2 Pilot lamp
4. K1, K2 Contactors
5. Ml, three phase squirrel cage motor
6. Tang ampere
7. Multimeter
8. Kabel penghubung, 15 buah

33

4.GAMBAR RANGKAIAN

Adapun rangkaian yang harus dirangkai oleh praktikan adalah rangkaian yang tergambar
dibawah ini:

Control Circuit Diagram

5.TUGAS
34

1. Sesuai dengan percobaan, buatlah diagram fungsi dan tabel fungsi.


2. Terangkan proses kerja rangkaian
3. Jelaskan penggunaan atau aplikasi pemakaian kontaktor operasi berurutan ini.
PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN
JURUSAN TEKNIK MESIN
POLITEKNIK NEGERI JAKARTA
PRAKTIK LISTRIK DAN ELEKTRONIKA
SUBYEK : PEMAKAIAN KONTAKTOR OPERASI BERGANTIAN
Nama :
NIM /Kelas:
No. Percobaan :10

1.TUJUAN
Selesai melakukan percobaan, praktikan diharapkan dapat :
-

Menjelaskan cara kerja kontaktor operasi bergantian ;

Menganalisa data yang diperoleh ;

Menjelaskan aplikasi dari kontaktor operasi bergantian.

2.PENDAHULUAN
Berbeda dengan kontaktor untuk operasi berurutan, sistem ini bekerjanya bila kontaktor
pertama beroperasi (On), maka kontaktor lainnya tidak dapat beroperasi demikian juga
sebaliknya. Sistem ini banyak sekali digunakan dalam menjalankan mesin-mesin, di mana
bekerjanya beban pertama akan mengakibatkan beban yang lain terputus (Off).

3.PERALATAN YANG DIGUNAKAN


1. SO push button switch
2. S1,S2 push button switch
3. H1,H2 Pilot lamp
4. K1, K2 Contactors
5. Ml, three phase squirrel cage motor
35

6. Tang ampere
7. Multimeter
8. Kabel penghubung, 15 buah

4.GAMBAR RANGKAIAN
a. One Line Diagram

b) Wiring Diagram

c) Control circuit diagram

36

5.TUGAS
1. Isi tabel data yang diperoleh berdasarkan percobaan
2. Terangkan proses kerja rangkian
3. Evaluasi hasil data
4. Jelaskan penggunaan atau aplikasi pemakaian dari operasi kontaktor ini.
5. Berikan kesimpulan lengkap percobaan ini.

37

PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN


JURUSAN TEKNIK MESIN
POLITEKNIK NEGERI JAKARTA
PRAKTIK LISTRIK DAN ELEKTRONIKA
SUBYEK : PEMAKAIAN KONTAKTOR OPERASI PENGUNCIAN (INTERLOCKING)
Nama :
NIM/Kelas :
No. Percobaan :11

1.TUJUAN
Setelah percobaan selesai, diharapkan praktikan dapat :
-

Menjelaskan prinsip kerja dari operas! Interlocking ;

Menyebutkan perbedaan operasi interlocking dengan operasi bergantian

Menyebutkan penggunaan sistem operasi ini.

2.PENDAHULUAN
Penggunaan kontaktor dengan sistem operasi interlocking, merupakan pengembangan dari
sistem operasi bergantian.

38

Hal ini dimaksudkan untuk tujuan keandalan yang lebih tinggi dengan faktor keamanan
yang lebih terjamin.
Perbedaan secara umum adalah dalam hal urutan operasi/kerja.Urutan kerja akan sangat
mempengaruhi pada bekerjanya beban, yaitu motor. Dalam rnelakukan percobaan nanti
anda akan melihat perbedaan utama dari sistem operasi interlocking dengan sistem
bergantian.

3.PERALATAN YANG DIGUNAKAN


1. Power supply
2. SO push button switch
3. S1,S2 push button switch
4. H1,H2 Pilot lamp
5. K1, K2 Contactors
6. Ml, three phase squirrel cage motor
7. Tang ampere
8. Multimeter
9. Kabel penghubung, 15 buah

4.GAMBAR RANGKAIAN
1. Menggunakan Control Switch
a) Connection Diagram

:
b) Schematic Diagram

39

40

5.TUGAS
1. Jelaskan cara kerja rangkian.
2. Sebutkan perbedaan sistem interlocking dengan sistem bergantian
3. Sebutkan di mana. sistem ini digunakan,
4. Buatkan kesimpulan percobaan.

41

PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN


JURUSAN TEKNIK MESIN
POLITEKNIK NEGERI JAKARTA
LISTRIK DAN ELEKTRONIK MESIN
SUBYEK : CARA KERJA MOTOR DENGAN SISTEM BINTANG DELTA
Nama :
NIM/Kelas :
No. Percobaan:12

1.TUJUAN:
Dalam percobaan ini, diharapkan praktikan dapat :
-

Menjelaskan cara kerja menjalankan motor dengan sisterm Y-

Menganalisa proses starting dari hubungan bintang ke segitiga;

Menyebutkan aplikasi sistem ini.

2.PENDAHULUAN
Menjalankan motor 3 phasa dengan langsung menghubungkan pada sumber tegangan 3
phasa adalah hal yang sederhana. Tetapi sistem seperti ini (Direct On Line) akan
mengakibatkan arus start yang beberapa kali lebih besar dari arus nominal motor. Bila
keadaan tersebut berulang terus, maka sistem pengamanan dari motor dan motor itu sendiri
tidak akan lama bertahan. Untuk menghindari hal tersebut, banyak cara yang dilakukan
untuk menjalankan motor. Salah satunya adalah dengan menghubungkan kumparan pada
motor itu dengan sistem Bintang dan kenudian saat mendekati putaran nominal motor,
kumparan dirubah menjadi hubungan Segitiga. Untuk merubah dari hubungan bintang ke
segitiga, diperlukan suatu pengaturan. Pengaturan itu dapat menggunakan cara sbb:

3.DAFTAR PERALATAN
1.

ML, 3 phase squirrel cage motor.

2.

K1, Contactor with bimetal relay.

3.

K2, K3, Contactor


42

4.

So, S1, push button switch

5.

Connection leads

6.

Tang ampere

7.

Multimeter

43

Menggunakan Kontaktor
a) Conection Diagam

b) Schematic Diagram

5.TUGAS
1. Bust eksperimen Start Y- dengan cara :
a) Menggunakan Control switch ;
b) Menggunakan Kontaktor.
2. Catat data yang telah diperoleh.
3. Buat tabel untuk Istart, Inom, putaran, tegangan, untuk Y dan
4. Sebutkan penggunaan sistem starting ini
5. Buat kesimpulan lengkap.

44

Anda mungkin juga menyukai