KELOMPOK 2
- Feriyanto Mandila P.
- Hari Iswanto
Kelas : 4R
2017
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas Berkat
dan KasihNya saya dapat menyelesaikan makalah dengan judul Komponen Utama
Dan Konfigurasi PLTGU.
Saya menyadari bahwa makalah ini masih belum sempurna, sehingga segala
kritik dan saran yang bersifat membangun sangatlah diharapkan. Semoga makalah
ini bermanfaat bagi para pembaca.
Penyusun
2
DAFTAR ISI
Halaman
Kata Pengantar. 2
Daftar Isi.. 3
1. Pengertian PLTGU 4
2. Komponen utama PLTGU.. 4
2.1. Komponen PLTG.. 5
Tabel Komponen Utama Dan Komponen Pembantu
PLTG............................................. 6
2.2. Komponen HRSG.. 9
2.2.1. Preheater.. 9
2.2.2. Economizer 10
2.2.3. Evaporator........................ 10
2.2.4. Steam Drum... 10
2.2.5. Superheater 11
2.2.6. Desuperheater 12
2.3. Komponen Turbin Uap............................... 12
2.3.1. Casing .............................. 13
2.3.2. Rotor ................................ 14
2.3.3. Sudu .................................. 14
2.3.4. Nozzel ............................... 19
2.3.5. Poros ................................. 19
2.3.6. Shaft Seal........................... 20
2.3.7. Journal Bearing.................. 21
2.3.8. Thrust Bearing................... 21
3. Kofigurasi PLTGU................................... 22
3.1. Konfigurasi 1-1-1 23
3.2. Konfigurasi 2-2-1 24
3.3. Konfigurasi 3-3-1 25
3
1. PENGERTIAN PLTGU
Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU) adalah gabungan antara
PLTG dengan PLTU, dimana panas dari gas buang dari PLTG digunakan untuk
menghasilkan uap yang digunakan sebagai fluida kerja di PLTU. Dan bagian yang
digunakan untuk menghasilkan uap tersebut adalah HRSG (Heat Recovery Steam
Generator). PLTGU merupakan suatu instalasi peralatan yang berfungsi untuk
mengubah energi panas (hasil pembakaran bahan bakar dan udara) menjadi energi
listrik yang bermanfaat. Pada dasarnya, sistem PLTGU ini merupakan
penggabungan antara PLTG dan PLTU. PLTU memanfaatkan energi panas dan uap
dari gas buang hasil pembakaran di PLTG untuk memanaskan air di HRSG (Heat
Recovery Steam Genarator), sehingga menjadi uap jenuh kering. Uap jenuh kering
inilah yang akan digunakan untuk memutar sudu (baling-baling). Gas yang
dihasilkan dalam ruang bakar pada Pusat Listrik Tenaga Gas (PLTG) akan
menggerakkan turbin dan kemudian generator, yang akan mengubahnya menjadi
energi listrik. Sama halnya dengan PLTU, bahan bakar PLTG bisa berwujud cair
(BBM) maupun gas (gas alam). Penggunaan bahan bakar menentukan tingkat
efisiensi pembakaran dan prosesnya.
Turbin gas dan alat bantunya pada umumnya merupakan suatu paket set unit
PLTG yang dapat berdiri sendiri maupun digabung menjadi siklus kombinasi.
Susunan HRSG dan alat bantunya harus dirancang agar dapat menyerap panas gas
4
buang (exhaust gas) dari turbin gas seoptimal mungkin sehingga dapat
menghasilkan uap dengan tekanan dan temperatur yang diperlukan untuk memutar
turbin uap. Sistem sirkulasi air uap yang diterapkan disesuaikan dengan temperatur
gas buang dari turbin gas agar fleksibel terhadap pembebanan. Jumlah tingkat dan
jumlah silinder dari turbin uap disesuaikan dengan tekanan dan temperatur uap yang
dihasilkan oleh HRSG. Turbin uapnya biasanya non ekstraksi, karena pemanasan
air dilakukan didalam HRSG. Apabila PLTG akan digunakan dalam siklus
kombinasi, maka panas gas buang harus mempunyai suhu sekitar 500 0C agar dapat
dimanfaatkan untuk menguapkan air didalam Heat Recovery Steam Generator.
Apabila PLTD (Diesel) akan digunakan dalam siklus kombinasi, maka
kapasitasnya harus cukup besar, yaitu sekitar 25 MW agar air pendingin mesin
dapat dimanfaatkan untuk pemanas awal air pengisi boiler. Terdapat beberapa
variasi dari siklus kombinasi PLTGU dalam memanfaatkan gas buang untuk
menghasilkan uap sebagai penggerak turbin PLTU. Gambar di bawah menunjukkan
contoh variasi siklus PLTGU :
5
Gambar 2 : unit PLTGU di dalam proses pembuatan kokas
6
Gambar 3 : komponen PLTG
Nama
No Fungsi
Komponen
Menaikkan tekanan dan temperatur udara sebelum masuk
ruang bakar. Udara juga dimanfaatkan untuk udara
1 Kompresor
pembakaran, udara pengabut bahan bakar, udara pendingin
sudu dan ruang bakar dan perapat pelumas bantalan.
Ruang Disebut juga Combustion Chamber, combustor, sebagai
2
Bakar wadah terjadinya pembakaran.
Mengubah energi termis menjadi energi kinetis dalam sudu
3 Turbin Gas tetap kemudian menjadi energi mekanis dalam sudu jalan
sehingga energi mekanis akan memutar poros turbin.
7
Disebut Prime mover, yaitu Diesel, Starting Motor
Penggerak (Cranking Motor), Generator sebagai Motor, memutar
6
mula poros turbin gas sampai kekuatan bahan bakar dapat
menggantinya (turbin gas mampu berdiri sendiri).
Tempat roda2 gigi untuk memutar alat-alat bantu seperti
Accessory pompa bahan bakar, pompa pelumas, pompa hidrolik, main
7
Gear atomizing air compressor, water pump, tempat hubungan
Ratchet.
Disebut juga Reduction Gear atau Load Coupling untuk
mengurangi kecepatan turbin menjadi kecepatan yang
8 Load Gear dibutuhkan oleh Generator. Load Gear Westinghouse
dimanfaatkan untuk penggerak pompa bahan bakar dan
pelumas.
Memutar poros turbin sebelum start, sebanyak 45 setiap 3
menit, untuk memudahkan pemutaran oleh penggerak mula
9 Ratchet dan meratakan pendinginan poros saat turbin gas stop.
Pendinginan yang tidak merata akan membengkokkan
poros.
Turning Seperti juga Ratchet, hanya poros diputar kontinyu dengan
10
Gear putaran lambat ( 6 RPM).
Torque Sebagai kopling hidrolik, saat digunakan, diisi dengan
11
Converter minyak pelumas. Saat dilepas, minyak pelumas di drain.
Starting
12 Disebut juga Jaw Clutch, sebagai kopling mekanik.
Clutch
Bantalan
13 Disebut juga Thrust Bearing, sebagai penahan gaya aksial.
aksial
Bantalan Disebut juga Journal Bearing, sebagai penyangga berat
14
Luncur poros Turbin-kompresor, generator.
8
2.2 Komponen HRSG
HRSG dibagi dua sirkit / daerah, yaitu sirkit tekanan tinggi dan sirkit
tekanan rendah. Penukar kalor pada sirkit tekanan rendah adalah LP
Economizer dan LP Evaporator. Penukar kalor pada sirkit tekanan tinggi
terdiri dari HP Economizer (dua buah), HP Evaporator dan superheater.
9
sekali dari posisi pipa pipa pemanas yang ada dan diikuti oleh pipa
pipa lainnya.
2.2.2. Economizer
2.2.3. Evaporator
10
Rancangan HP drum dan LP Drum dibuat sama, sehingga HP
Drum dapat dipakai sebagai pengganti LP Drum. Pemisahan uap dan air
dalam drum dilakukan dalam dua tingkat dengan menyertakan pelat
berlubang-lubang dan Separator tipe mesh yang dipasang dipuncak
drum.
2.2.5. Superheater
11
A. Menambah etisiensi turbin
B. Mencegah kerusakan blade turbin dari erosi karena kandensasi
C. Dapat berjalan melalui pipa yang panjang dengan sedikit atau
tanpa kondensasl.
Gas buang dari siklus gas masuk ke HRSG untuk mengubah air
umpan menjadi uap kering yang akan digunakan untuk memutar sudu-sudu
turbin uap hingga dapat memutar beban dalam hal ini generator listrik.
Setelah melalui beberapa tingkatan sudu turbin sebagian uap diekstraksikan
ke pemanas awal tekanan tinggi dan tekanan rendah, sedangkan sisanya
masuk ke kondensor untuk dikondensasikan dan selanjutnya akan
12
dipompakan ke HRSG melalui pemanas air pada tekanan tinggi, dari HRSG
ini air umpan yang sudah menjadi uap kering dialirkan ke turbin.
2.1.1 Casing
Casing pada turbin uap adalah sebagai penutup bagian-
bagian utama turbin dan sebagai pelindung komponen komponen
bergerak yang ada didalamnya. Di casing juga terdapat sudu diam
13
dan dudukan bearing. Casing turbin dibagi menjadi dua yaitu Inner
casing and Outer casing. Inner Casing berbentuk silinder dengan
diameter mengikuti diameter rotor dengan diberi celah atau
clearance sejauh +- 5mm. Casing dalam harus tahan panas dan tahan
tekanan. Sedangkan Outer Casing berguna Sebagai dudukan inner
casing dan memberi struktur agar tidak terjadi misalignment pada
inner casing. Casing turbin uap dipisahkan menjadi dua bagian,
bagian atas dan bagian bawah. Kedua bagian dihubung dengan baut
flens yang dibuat dengan mesin terkomputerisasi agar tidak ada
kebocoran.
2.1.2 Rotor
Adalah bagian turbin yang berputar yang terdiri dari poros,
sudu turbin atau deretan sudu yaitu Stasionary Blade dan Moving
Blade. Untuk turbin bertekanan tinggi atau ukuran besar, khususnya
unuk turbin jenis reaksi maka motor ini perlu di Balance untuk
mengimbagi gaya reaksi yang timbul secara aksial terhadap poros.
2.1.3 Sudu
14
Sudu merupakan bagian terpenting dari sebuah steam turbine.
Sudu pada steam turbine terbagi menjadi dua yaitu sudu diam dan
sudu bergerak. Sudu bergerak adalah sejumlah sudu-sudu yang
berfungsi menerima dan merubah Energi Steam menjadi Energi
Kinetik yang akan memutar generator. Sudu merupakan komponen
yang sangat penting. Sudu biasanya terbuat dari stainless steel dan
trekomputerisasi. Untuk turbin impuls, sudu berukuran pendek dan
sedikit perubahan luas penampang sepanjang stage. Sedankan sudu
diam adalah sudu-sudu yang berfungsi untuk menerima dan
mengarahkan steam yang masuk. Sudu diam juga berfungsi sebagai
nossel sebagai media ekspansi uap yang merubah energi entalpi
menjadi energi kinetik.
15
Ketika fluida berenergi tinggi (tekanan tinggi dan suhu tinggi)
melewati serangkaian sudu rotor, ia menyerap energi dari fluida dan
mulai berputar, sehingga mengubah energi panas menjadi energi
mekanik. Jadi rangkaian sudu tersebut yang akhirnya mengubah
energi panas adalah bagian paling vital dari turbin uap. sudu adalah
kumpulan penampang airfoil dari bawah ke atas. Ketika aliran
melewati airfoil tersebut, menyebabkan tekanan rendah pada
permukaan bawah dan tekanan tinggi pada permukaan atas airfoil.
Perbedaan tekanan ini akan menginduksi gaya resultan ke arah atas,
sehingga membuat sudu berputar. Jadi beberapa bagian energi fluida
akan berubah menjadi energi mekanik sudu. Dalam menganalisis
transfer energi dari fluida ke sudu, maka perlu melihat energi yang
terkait dengan fluida. Fluida yang mengalir dapat memiliki 3
komponen komponen energi Energi kinetik dari kecepatannya,
Energi tekanan dari tekanannya dan Energi Internal dari suhunya.
Energi tekanan dan energi internal bersama dikenal sebagai entalpi.
Jadi energi total dalam fluida dapat digambarkan sebagai jumlah
energi kinetik dan entalpi.
Ketika fluida melewati sudu rotor, ia kehilangan sejumlah
energi pada sudu rotor. Karena energi kinetik dan entalpi fluida
turun dan berubah menjadi energi mekanik. Seiring energi kinetik
turun kecepatan arus menurun. Jika kita langsung melewati uap ke
tahap berikutnya dari sudu rotor, ia tidak akan mentransfer banyak
energi karena kecepatan arus aliran yang rendah. Jadi sebelum
melewati arus ke tahap rotor berikutnya kita harus meningkatkan
kecepatan terlebih dahulu. Hal ini dicapai dengan menggunakan satu
set sudu nozzle stasioner, juga dikenal sebagai stator.
16
Gambar 5 : grafik net energi yang melewati stage turbin.
17
Gambar 6 : desain sudu yang simetris dan mengalami penambahan flow area
setiap stage.
sudu pada bagian yang bersuhu tinggi terbuat dari baja Cr-
Mo-V-W; Sudu bagian yang bersuhu rendah adalah 13 Cr stainless
steel. Sudunya dibentuk dari milling sudu baja dan punch press.
Karena sudu tahap pertama mengalami banyak variasi dalam
dorongan uap saat beban berubah, dan dorongan impuls uap
berselang dari nosel pada katup kontrol uap, sudu dibuat lebar.
Khususnya, dalam heat reheatingturbine, ujung sudu dibentuk
menjadi berbentuk bucket, yang secara dekat menyentuh sudu-sudu
yang berdekatan, dan pinggirannya dikelilingi oleh pita selubung
luar, membentuk sudu yang aman yang cukup kuat untuk menahan
impuls dan getaran yang disebabkan oleh uap. Bagian bawah sudu
dimana sudu yang disisipkan pada cakram berbentuk pohon pinus,
dibentuk oleh mesin impeller di sekelilingnya. Sudu tahap terakhir,
yang panjangnya efektif melebihi 508mm (20 inci), berbentuk garpu
dan pin-fixed. Untuk menahan efek erosi yang timbul dari uap, strip
stellite dilas atau dilapisi perak ke pintu masuk sudu. Pada sudu
tahap tekanan tinggi, strip dibentuk di sekitar seluruh pinggiran
bagian akar sudu antara lubang keluar nosel dan masuk sudu, dan
18
pengereman radial dipasang di shell diafragma nosel untuk
meminimalkan kebocoran uap dari celah aksial antara Nozel dan
sudu.
2.1.4 Nozzle
Alat atau perangkat yang dirancang untuk mengontrol arah
atau karakteristik dari aliran fluida (terutama untuk meningkatkan
kecepatan) saat keluar (atau memasuki) sebuah ruang tertutup atau
pipa. Sebuah nozzle sering berbentuk pipa atau tabung dari berbagai
variasi luas penampang, dan dapat digunakan untuk mengarahkan
atau memodifikasi aliran fluida (cairan atau gas). Nozel sering
digunakan untuk mengontrol laju aliran, kecepatan, arah, massa,
bentuk, dan / atau tekanan dari aliran yang muncul. Kecepatan
nozzle dari fluida meningkat sesuai energi tekanannya.
2.1.5 Shaft
Shaft atau Poros adalah elemen mesin yang berputar yang
digunakan untuk memindahkan daya dari stu tempat ke tempat lain.
Gaya dipindahkan ke poros dengan gaya tangensial dan resultan
torsi atau momen torsi yang disusun berdasarkan ketentuan
ketentuan desain poros. Poros pada turbin uap adalah sebagai
komponen utama tempat dipasangnya cakram-cakram sepanjang
sumbu dan meneruskan puntiran turbin ke poros generator yang
dihubung dengan kopling. Maka dari itu poros turbin uap disebut
poros transmisi.
19
Gambar 7 : penampang poros turbin uap beserta cakram.
20
Gambar 8 : seal labirin aksial dan seal labirin radial.
21
bagian, namun dirancang untuk mendukung beban aksial tinggi saat
melakukan ini (sejajar dengan poros). Berbagai jenis bantalan bola
dorong digunakan untuk mendukung jumlah beban aksial yang
berbeda. Bantalan bola thrust digunakan pada aplikasi yang
menggunakan beban aksial kecil, dimana cincin mendukung
bantalan bola. Bantalan dorong rol bulat digunakan dalam aplikasi
yang membutuhkan beban aksial tinggi, dan juga dapat mendukung
poros yang tidak sejajar. Bantalan thrust digunakan dalam aplikasi
kecepatan tinggi yang membutuhkan pelumasan minyak, seperti di
industri otomotif dan dirgantara. Umumnya, bantalan dorong terdiri
dari dua mesin cuci (balapan) di mana bantalan bola bisa diliputi,
dan elemen bergulir.
3. KONFIGURASI PLTGU
Apabila ditinjau dari konfigurasi jumlah turbin gas dan Heat Recovery Steam
Generator (HRSG) dan turbin uapnya, suatu PLTGU dapat di susun dengan
beberapa konfigurasi, tetapi umumnya dibedakan menjadi 3, yaitu :
22
3.1 Konfigurasi 1 1 1
23
3.2 Konfigurasi 2 2 1
24
3.3 Konfigurasi 3 3 1
25