Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH SISTEM PEMBANGKIT

PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS (PLTG)

Oleh :

MUHAMMAD ILYAS ALHAFIZ


03041382025119

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2023
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................ v


BAB l .................................................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang ....................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .................................................................................. 1
1.3 Batasan Masalah .................................................................................... 1
1.4 Tujuan dan Manfaat .............................................................................. 1
BAB lI ................................................................................................................. 2
TlNJAUAN PUSTAKA ..................................................................................... 2
2.1 Definisi Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) ................................ 2
2.2 Prinsip Kerja PLTG ............................................................................... 2
2.3 Jenis Bahan Bakar PLTG ...................................................................... 3
2.4 Komponen Utama PLTG ....................................................................... 4
2.5 Pemeliharaan (Maintenance) ............................................................... 11
2.6 Kelebihan dan Kekurangan PLTG...................................................... 12
2.7 Pengaplikasian PLTG .......................................................................... 12
2.8 Lokasi Kajian ....................................................................................... 12
2.9 Spesifikasi Teknik Gas Turbine GT13E2 PLTG GILIMANUK ........ 13
BAB III ............................................................................................................. 14
PENUTUP ........................................................................................................ 14
3.1 Kesimpulan ........................................................................................... 14
3.2 Saran ..................................................................................................... 14
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 15
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT. atas rahmat, dan karunia-Nya, sehingga
penulis diberikan kesempatan untuk menyelesaikan penyusunan makalah dengan
materi berjudul “Pembangkit listrik Tenaga Gas (PLTG)”.
Makalah ini disusun dengan tujuan untuk melengkapi Tugas perkuliahan
dari mata kuliah Sistem Pembangkit. Melalui makalah ini, penulis berharap agar
pembaca dapat mengambil ilmu dan manfaat dari makalah ini. Dalam penulisan
makalah ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Ir. H. Hairul
Alwani HA, MT. Selaku dosen pengampu yang telah berkenan mengizinkan
pembuatan makalah ini.
Selain itu, ucapan terima kasih juga penulis tujukan kepada kedua orang
tua dan teman-teman yang telah memberikan doa, dorongan, serta bantuan kepada
penulis sehingga makalah ini dapat diselesaikan.
Demikian, makalah ini penulis hadirkan dengan segala kelebihan dan
kekurangan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun demi perbaikan
makalah ini sangat penulis harapkan. Semoga makalah ini dapat memberikan
manfaat dan pengetahuan bagi pembaca.

Palembang, 25 Maret 2023

Penulis
(Muhammad Ilyas AlHafiz)
BAB l
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pembangunan di bidang ketenagalistrikan menjadi prioritas utama
pemerintah karena tenaga listrik merupakan kebutuhan primer yang harus dipenuhi.
Saat ini, tenaga listrik menjadi tenaga penggerak sektor industri di Indonesia
membutuhkan listrik baik sebagai energi utama maupun energi pelengkap. Dengan
bergeraknya sektor industri ini, otomatis sektor ekonomi juga ikut bergerak. Oleh
sebab itu tenaga listrik menjadi kebutuhan vital untuk meningkatkan pembangunan
ekonomi dan kualitas kehidupan bangsa. Pemerintah selaku pembuat kebijakan
ekonomi selalu memberikan prioritas utama pada pembangunan nasional sebagai
upaya pemenuhan kebutuhan penyediaan tenaga listrik bagi masyarakat. Dalam
usahanya dalam memenuhi tingginya kebutuhan akan tenaga listrik ini, perusahaan
tentunya akan menemui berbagai kendala dan kesulitan.
Salah satu peralatan yang menunjang energi listrik pada PLTG adalah
generator. Kehandalan generator dalam pengoperasian PLTG sangat berpengaruh
pada energi listrik yang dihasilkan. [1]

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa itu PLTG?
2. Bagaimana Prinsip Kerja dari PLTG?.
3. Jenis Bahan Bakar apa saja yang dapat digunakan PLTG?
4. Apa saja Komponen Utama pada PLTG?
5. Bagaimana cara Pemeliharaan dari PLTG?
6. Apa saja Kelebihan dan Kekurangan dari PLTG?
7. Contoh Pengaplikasian dari PLTG?
8. Dimana Lokasi dari PLTG dan Spesifikasinya?

1.3 Batasan Masalah


1. Wilayah / Lokasi yang digunakan adalah PLTG Pauh Limo Padang.

1.4 Tujuan dan Manfaat


1. Untuk mempelajari tentang Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG)
2. Untuk mengatahui apa saja komponen utama yang ada pada PLTG dan cara
perawatannya
3. Untuk memahami Kelebihan dan Kekurangan serta bentuk Pengaplikasian
dari PLTG.
4. Untuk mengatahui lokasi dari PLTG dan Spesifikasinya.
BAB lI
TlNJAUAN PUSTAKA

2.1 Definisi Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG)


Pembangkit listrik tenaga gas (PLTG) merupakan sebuah pembangkit
energi listrik yang digerakan oleh turbin gas secara konstruksionalnya sebuah unit
PLTG terbagi dalam enam komponen peralatan utama, yaitu rumah Filter udara,
kompressor, ruang bakar, turbin, Exhaust stack, dan generator. [2]

Gambar 1. Skema Turbin Gas MS - 5002

2.2 Prinsip Kerja PLTG


Prinsip kerja dari PLTG yaitu udara atmosfir masuk kedalam Kompressor
dengan cara dihisap melalui sebuah instalasi rumah filter dan dikompresikan
malalui rangkaian baris sudu kompresor, tekanan dan temperatur udara keluar
kompresor naik menjadi 10 s/d 14 kalinya.
Kemudian udara yang bertekanan dan bertemperatur tinggi itu masuk
kedalam ruang bakar, didalam ruang bakar disemprotkan bahan bakar kedalam arus
udara sehingga terjadi proses pembakaran melalui penyalaan awal dari 2 atau 3
igniter. Proses pembakaran berlangsung pada tekanan konstan, sehingga boleh
dikatakan ruang bakar hanyalah berfungsi untuk menaikan temperatur campuran
udara dengan bahan bakar.
Gas panas hasil pembakaran kemudian dialirkan ke sudu Turbin dan energi
potensial gas panas didalam sudu tetap turbin diubah menjadi energi kecepatan gas
yang digunakan untuk melakukan kerja memutar poros turbin melalui sudu jalan
turbin. Sebagian daya yang dihasilkan Turbin giuanakan untuk memutar
Kompressornya sendiri dan sisanya digunakan untuk memutar generator.
Generator yang diputar kemudian menghasilkan energy Listrik. Untuk lebih
jelasnya tentang prinsip kerja dari PLTG perhatikan Gambar 2 berikut :

Gambar 2. Siklus Turbin Gas (Siklus Bryton)

Dari gambar diatas, dijelaskan jika Prinsip kerja PLTG terdiri dari empat
langkah yaitu :
A. 1 - 2 Proses kompresi udara didalam Axial Compressor.
B. 2 - 3 Proses pembakaran diruang bakar atau Combustion Chamber.
C. 3 – 4 Proses ekspansi untuk menggerakkan sudu – sudu turbin.
D. 0 – 4 Proses pembuangan sisa panas ke udara bebas. [3]

2.3 Jenis Bahan Bakar PLTG


2.3.1 Minyak Solar / High Speed Diesel (HSD)
Minyak solar merupakan bahan bakar jenis distilat berwarna kuning
kecoklatan yang jernih dengan 𝐶𝑒𝑡𝑎𝑛𝑒 𝑁𝑢𝑚𝑏𝑒𝑟45 . Angka Cetane lebih tinggi
menunjukkan minyak solar lebih mudah terbakar (flammable). Angka Cetane
rendah menunjukkan lebih lambat dibakar.

2.3.2 Gas Alam (Natural Gas)


Bahan bakar gas merupakan bahan bakar yang sangat memuaskan sebab
hanya memerlukan sedikit handling dan sistim burnernya sangat sederhana dan
hampir bebas perawatan. Nilai panas bahan bakar gas dinyatakan dalam Kilokalori
per normal meter kubik (𝑘𝐾𝑎𝑙/𝑁𝑚3).
Pada gas alam terdapat Metana yang merupakan kandungan utama dari gas
alam ini yaitu mencapai sekitar 95% dari volume total. Komponen lainnya dalah
Etan, Propan, Pentan, Nitrogen, Karbon Dioksida, dan gas lainnya dalam jumlah
kecil. Gas Alam terbagi lagi menjadi 4 jenis yaitu :
A. LNG (Liquid Natural Gas), merupakan gas alam yang dicairkan ynag
komposisi kimia terbanyaknya adalah Methana, lalu sedikit Ethana,
Propana, Butana dan sedikit sekali pentana dan nitrogen.
B. CNG (Compressed natural Gas), merupakan gas alam yang terkompresi
yang lebih ekonomis / murah jika dibandingkan dengan LNG.
C. LPG (Liquid Petrolium Gas (LPG), terdiri dari campuran utama propan
dan Butan dengan sedikit persentase hidrokarbon tidak jenuh (propilen dan
butilene) dan beberapa fraksi C2 yang lebih ringan dan C5 yang lebih berat.
D. CBM (Coal Bed Methane), sebagian besar CBM adalah gas yang terbentuk
ketika terjadi perubahan kimia pada batubara akibat pengaruh panas, yang
berlangsung di kedalaman tanah. [2]

2.4 Komponen Utama PLTG

Gambar 3. Komponen utama Gas Turbin

2.4.1 Air Inlet


Berfungsi untuk menghasilkan kondisi udara yang baik, bebas dari debu dan
kotoran yang terbawa dalam udara sebelum masuk ke kompresor.
Gambar 4. Air Inlet Housing

2.4.2 Compressor

Gambar 5. Kompresor Axial

Compressor berfungsi untuk mengkompresikan udara yang berasal dari air


Inlet untuk proses pembakaran bahan bakar di dalam ruang bakar (Combustion
Chamber), Compressor PLTG GE MS9001 memiliki tekanan output 12 bar denan
17 tingkat blade rotor dan stator yang dilengkapi dengan Adjustable Inlet guifr
vanes (IGV) dan Bleed valves.
Penggunaan udara compressor dibagi menjadi tiga bagian :
A. Udara primer (+-30%) yang masuk kedalam ruang bakar sebagai udara
pembakaran.
B. Udara Sekunder (+_70%) yang masuk kedalam ruang bakar dan bercampur
dengan gas hasil pembakaran. Hal ini bertujuan melindungi bagian dalam
ruang bakar dan gas hasil pembakaran guna mencegah panas lebih dari
bagian dalam ruang bakar.
C. Dan sebagian kecil udara sekunder digunakan sebagai pendingin sudu
turbin.

2.4.3 Combustion Chamber


Pada bagian ini terjadi proses pembakaran antara bahan bakar dengan fluida
kerja yang berupa energy panas yang diubah menjadi energi kinetik dengan
mengarahkan udara panas tersebut ke transition places yang juga berfungsi sebagai
nozzle.

Gambar 6. Combustion Chamber

Fungsi dan keseluruhan sistem adalah untuk mensuplai energi panas ke siklus
turbin. Sistem pembakaran ini terdiri dari komponen – komponen yaitu :
A. Combustion Liners, terdapat didalam combustion chamber yang berfungsi
sebagai tempat berlangsungnya pembakaran yaitu bercampurnya udara
bertekanan dari kompressor dan bahan bakar yang dikabutkan fuel nozzle.

Gambar 7. Combustion Liners

B. Fuel Nozzle, berfungsi untuk mengabutkan dan menyemprotkan bahan


bakar ke dalam combustion liners.
Gambar 8. Fuel Nozzle

C. Ignitors (Spark Plug), berfungsi untuk memercikkan bunga api ke dalam


combustion chamber sehingga campuran bahan bakar dan udara dapat
terbakar.

Gambar 9. Ignitors

D. Cross Fire Tubes, berfungsi untuk meratakan nyala api pada semua
combustion chamber.
E. Transition Fieces, berfungsi untuk mengarahkan aliran gas panas dari
linear ke sudu tetap tingkat pertama (1st stage Nozzle).

Gambar 10. Transition Pieces

F. Flame Detector, merupakan alat yang dipasang untuk mendeteksi proses


pembakaran terjadi pada saat start-up. Bila dalam waktu tertentu tidak
terdeteksi adanya nyala api, maka start-up akan gagal atau turbin trip.
Gambar 11. Transition Pieces

2.4.4 Turbin
Turbin merupakan tempat terjadinya konversi energi kinetik menjadi energi
mekanik yang digunakan sebagai penggerak kompresor aksial dan perlengkapan
lainnya. Dari daya total yang dihasilkan kira – kira 60% digunakan untuk memutar
kompressornya sendiri dan sisanya digunakan untuk memutar poros generator.
Banyak energy terbuang terbawa oleh gas sisa pembakaran dari turbin yang keluar
melalui exhaust, karena gas panas yang keluar suhunya masih tinggi.

Gambar 12. Diagram Heat Loss gas Turbin

Berikut adalah Komponen-komponen yang ada pada turbin (GE type


MS9001) :
A. Turbin Rotor, terdiri dari 3 wheel (1st, 2nd, 3rd) yang masing-masing
dilengkapi dengan bucket (sudu gerak). Untuk mencegah overheating pada
bucket, maka bucket didinginkan dengan udara yang diperoleh dari axial
compressor yang secara radial mengalir diantar wheel, bucket dan stator.

Gambar 13. Rotor Turbin


B. Nozzle (Fix Blade), berfungsi untuk mengarahkan gas panas hasil
pembakaran untuk memutar bucket rotor turbin.

Gambar 14. 1st Stage Nozzle

C. Bucket (Moving Blade), berfungsi untuk mengkonversikan energi kinetik


dari aliran gas panas yang berkecepatan tinggi menjadi energi mekanik
beripa putaran rotor.

Gambar 15. 1st Stage Bucket

D. Shroud, terletak di ujung bucket berfungsi untuk menjaga clearance antara


bucket dengan stator seoptimal mungkin, sehingga gas panas mengalir
maksimal melalui bucket.

Gambar 16. 1st Stage Bucket


2.4.5 Exhaust
Exhaust section adalah bagian akhir turbin gas yang berfungsi sebagai
saluran pembuangan gas panas sisa yang keluar dari turbin gas. Exhaust section
terdiri dari 2 bagian yaitu :
A. Exhaust Frame Assembly

Gambar 17. Exhaust Frame

Exhaust gas keluar dari turbin gas melalui exhaust diffuser pada exhaust
frame assembly, lalu mengalir ke exhaust plenum dan kemudian di
difusikan dan dibuang ke atmosfir melalui exhaust stack, sebelum dibuang
ke atmosfir gas panas sisa tersebut diukur dengan Exhaust thermocouple
dimana hasil pengukuran ini digunakan juga untuk data pengontrolan
temperatur dan proteksi temperatur trip. [4][5]
B. Exhaust Diffuser Assembly.

Gambar 18. Exhaust Diffuser

2.5 Pemeliharaan (Maintenance)


Pemeliharaan adalah kegiatan pekerjaan perawatan yang dilakukan
terhadap peralatan / instalasi dan bertujuan agar peralatan / instalasi tersebut dapat
dioperasikan secara maksimal, andal, efisien, aman dan mencapai umur pakai (life
time) sesuai yang direncanakan. Faktor – faktor penyebab kerusakan diantaranya
adalah Design dan material, Pengoperasian, Pemeliharaan, dan Kondisi
Lingkungan sekitar.
Pemeliharaan dibagi atas pemeliharaan rutin dan pemeliharaan periodic
tahunan. Pemeliharaan rutin pada umumnya tidak terlalu banyak mengingat bentuk
unit yang kompak. Pemeliharaan rutin hanya sekitar penggantian filter bahan bakar
dan filter udara serta koreksi karakteristik peralatan control yang dicapai
menyimpang serta pembetulan lainnya yang tidak memerlukan biaya tinggi.
Pemeliharaan periodic tahunan ditentukan oleh antara gabungan jumlah jam
kerja dan jumlah start yang telah dicapai. Secara sederhana dapat ditetapkan angka
periodic tersebut adalah 400 jam operasi untuk unit bahan bakar HSD, 6000 jam
untuk unit yang beoperasi dengan bahan bakar gas alam atau 300 jam start. Terdapat
4 kali pemeliharaan periodic tahunan dalam satu siklus pemeliharaan yaitu:
1. Combustion Inspection berupa ruang bakar serta penggantian komponen-
komponennya yang didapat di rusak. Pemeliharaan ini dilakukan pada 6000
jam operasi yang pertama.
2. Hot Gas Path Inspectioan berupa pemeriksaan sudu-sudu tetap dan jalan
turbin dan ruang bakarnya disertai penggantian seperlunya, dilakukan pada
operasi 12 000 jam.
3. Cobution Inspection kedua pada operasi 18 000 jam. [4][6]

2.6 Kelebihan dan Kekurangan PLTG


PLTG mempunyai kelebihan area mesin yang tidak terlalu luas, dapat
dipasang di pusat beban, bahan bakar bervariasi gas, minyak dan gas minyak (dual
Fuel) dan dari sisi operasi ialah waktu start yang relative pendek 5 – 10 menit
sampai sinkron.
Adapun kekurangan dari turbin gas adalah sifat korosif pada material yang
digunakan untuk komponen – komponen turbinnya karena harus bekerja pada
temperature tinggi dan adanya unsur kimia bahan bakar minyak yang korosif
(sulfur, vanadium, dll), tetapi dalam perkembangannya pengetahuan material yang
terus berkembang hal tersebut mulai dapat dikurangi meskipun tidak dapat secara
keseluruhan dihilangkan. [3][6]

2.7 Pengaplikasian PLTG


Salah satu Contoh pengaplikasian pada PLTG adalah Pemasangan
rangkaian generator TM2500 GE untuk menghasilkan listrik yang lebih cepat dan
lebih besar.

2.8 Lokasi Kajian


Lokasi kajian studi ini adalah pada Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG)
GILIMANUK BALI.
2.9 Spesifikasi Teknik Gas Turbine GT13E2 PLTG GILIMANUK

TURBIN RUANG BAKAR


Pabrik : ABB Pabrik : ABB
Model/Type : GT 13E2 Model/Type : Single Annular
Tingkat Sudu : 5 Tingkat Jumlah :1
Putaran : 300 RPM Jumlah Burner : 72
Daya : 133.8 MW
Heat Rate : 10660 kJ/kWh
Fuel Flow : 9.5 kg/s
Aliran Gas Buang : 489 kg/s
Suhu Gas Buang : 522℃
Suhu Kerja Turbin : 1070℃
Tahu Pembuatan : 1994

KOMPRESOR TRAFO UTAMA


Pabrik : ABB Pabrik : CONCAR
Model/Type : GT 13E2 Model/Type : 1 TB 190000-170
Disain Air Flow : 515 kg/s Phasa :3
Ratio : 15 Frekuensi : 50 Hz
Tingkat Sudu : 21 Tingkat Tegangan : 152.5/16 kV
Daya : 190 kVA
Pendingin : ONAN/ONAF
Minyak Isolasi : Diala B
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
1. Komponen utama dari sebuah Pembangkit Listrik Tenaga gas adalah Air
Inlet, Compressor, Combustion Chamber, Turbine, Exhaust, dan Generator.
2. Cara kerja dari Pembangkit Listrik Tenaga Gas ini adalah berdasarkan
prinsip kerja dari siklus Brayton.

3.2 Saran
1. Agar lebih dapat memahami prinsip kerja dari Pembangkit Listrik Tenaga
Gas ini perlu kiranya diadakan kunjungan ke tempat Pembangkit Listrik
Tenaga Gas.
2. Untuk menanggulangi krisis Listrik yang terjadi pada masa sekarang ini
adalah dengan cara menghemat dalam penggunaan listrik untuk kehidupan
sehari-hari.
DAFTAR PUSTAKA

[1] M. Noer, “ANALISA PENGARUH PEMBEBANAN TERHADAP


EFISIENSI GENERATOR DI PLTG BORANG DENGAN
MENGGUNAKAN SOFTWARE MATLAB,” vol. 2, pp. 103–114, 2017.
[2] I. Maula1, A. Mustain, A. S. Suryandari, and A. Hariadi, “Studi Pengaruh
Pressure Drop Terhadap Efisiensi Heat Recovery Steam Generator#1.2
Berbasis Simulasi Chemcad,” Distilat J. Teknol. Separasi, vol. 7, no. 1, pp.
42–50, 2021, doi: 10.33795/distilat.v7i1.184.
[3] L. Bahari, “PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS (PLTG) PADA
PT.PLN (PERSERO) DAERAH JARINGAN BALI,” pp. 8–12, 2015.
[4] V. Nabilah, R. S. Marpaung, T. K. Energi, T. Mesin, P. N. Medan, and K.
Burn, “ANALISIS PENGARUH PEMELIHARAAN KOMPONEN PLTG
TERHADAPUNJUK KERJA TURBIN GAS PT PLN UPDK BELAWAN,”
pp. 1047–1055, 2022.
[5] E. R. I Hajar, “Kajian Pemasangan Lightning Arrester Pada Sisi Hv
Transformator Daya Unit Satu Gardu Induk Teluk Betung,” Energi &
Kelistrikan, vol. 9, no. 2, pp. 168–179, 2018, doi: 10.33322/energi.v9i2.42.
[6] P. Sumardjati and Rijon, Teknik Pemanfaatan Tenaga Listrik Jilid 3, 3rd ed.
Yogyakarta: Andi Offsett, 1997.

Anda mungkin juga menyukai