Disusun Oleh :
2024
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan
karunia-Nya yang masih memberikan nikmat iman dan kesehatan, sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah ini tepat waktu.
Makalah ini disusun guna memenuhi Tugas UAS Mata Kuliah Sistem Pembangkit
Tenaga Gas dan Uap yang diampu oleh Ibu Nur Rahma H. Anwar, S.T., M.T.. Terima kasih
kepada Ibu telah membimbing penulis dan memberikan tugas ini untuk memperluas wawasan
dan pengetahuan mengenai SPTGU.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini terdapat kekurangan, mohon maaf
apabila ada ketidaksesuaian kalimat dan kesalahan penulisan. Kritik, saran, dan usulan sangat
diharapkan demi perbaikan makalah di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu
yang sempurna tanpa saran yang membangun.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................................ii
DAFTAR ISI.............................................................................................................................iii
PLTGU adalah gabungan antara Pusat Listrik Tenaga Gas (PLTG) dengan Pembangkit
Listrik Tenaga Uap (PLTU), di mana panas dari gas buang dari PLTG digunakan untuk
menghasilkan uap yang digunakan sebagai fluida kerja di PLTU. Dan bagian yang
digunakan untuk menghasilkan uap tersebut adalah Heat Recovery Steam
Generator (HRSG). PLTGU merupakan suatu instalasi peralatan yang berfungsi untuk
mengubah energi panas (hasil pembakaran bahan bakar dan udara) menjadi energi
listrik yang bermanfaat. PLTU memanfaatkan energi panas dan uap dari gas buang
hasil pembakaran di PLTG untuk memanaskan air di HRSG , sehingga menjadi uap
jenuh kering. Uap jenuh kering inilah yang akan digunakan untuk memutar sudu
(baling-baling). Gas yang dihasilkan dalam ruang bakar pada PLTG akan
menggerakkan turbin dan kemudian generator, yang mengubahnya menjadi energi
listrik. Sama halnya dengan PLTU, bahan bakar PLTG bisa berwujud cair (BBM)
maupun gas (gas alam). Penggunaan bahan bakar menentukan tingkat efisiensi
pembakaran dan prosesnya.
untuk produksi listrik di Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap dibagi menjadi 2
proses berikut ini:
1. Proses Pembangkitan Listrik Turbin Gas
Pada proses pembangkitan listrik turbin gas, motor cranking digunakan
sebagai pemutar awal saat turbin belum menghasilkan tenaga dengan
menggünakan energi listrik yang diambil dari jaringan listrik 150 kV/500 kV.
Motor cranking ini berfungsi memutar compressor sebagai penghisap udara
luar. Udara luar ini akan diubah menjadi udara berpartikel (atomizing) untuk
sebagian kecil pembakaran dan sebagian besar sebagai pendingin turbin Bahan
bakar berupa solar/HSD dialirkan dari kapal tongkang ke dalam rumah pompa
BBM HSD kemudian di pompa lagi dengan pompa bahan bakar (fuel pump)
yang akan dialirkan ke dalam ruang bakar (combustion chamber). Pada saat
bahan bakar yang berasal dari pompa bahan bakar dan udara otomizing yang
berasal dari compressor bercampur di dalam combustion chamber, secara
bersamaan busi (spark plug) memercikkan api untuk menyulut pembakaran.
Gas panas yang dihasilkan dari proses pembakaran inilah yang akan
digunakan sebagai penggerak turbin gas sehingga listrik dapat dihasilkan oleh
generator. Daya yang dihasilkan mencapai 100 MW untuk tiap Generator
Turbin Gas. Karena tegangan yang dihasilkan dari generator masih rendah,
maka pada tahap selanjutnya tegangan ini akan disalurkan ke trafo utama
untuk dinaikkan menjadi 150 KV. Pada proses Siklus Terbuka gas buangan
dan turbin gas yang temperaturnya berkisar 500-550ºC akan langsung dibuang
melalui cerobong saluran keluaran.
Sedangkan untuk peralatan pendukung sistem turbin gas, adalah sebagai berikut:
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Turbin_uap
https://rakhman.net/power-plants-id/heat-recovery-steam-generator-hrsg/
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Pembangkit_listrik_tenaga_gas_dan_uap