Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

SISTEM PEMBANGKIT TENAGA GAS DAN UAP


Dosen Pengampu : Nur Rahma H. Anwar, S.T., M.T.

Disusun Oleh :

Nama : Arjuna R Y Kadenganan


Nim : 34221055
Kelas : 3C

PROGRAM STUDI D3 TEKNIK KONVERSI ENERGI

JURUSAN TEKNIK MESIN

POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG

2024
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan
karunia-Nya yang masih memberikan nikmat iman dan kesehatan, sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah ini tepat waktu.

Makalah ini disusun guna memenuhi Tugas UAS Mata Kuliah Sistem Pembangkit
Tenaga Gas dan Uap yang diampu oleh Ibu Nur Rahma H. Anwar, S.T., M.T.. Terima kasih
kepada Ibu telah membimbing penulis dan memberikan tugas ini untuk memperluas wawasan
dan pengetahuan mengenai SPTGU.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini terdapat kekurangan, mohon maaf
apabila ada ketidaksesuaian kalimat dan kesalahan penulisan. Kritik, saran, dan usulan sangat
diharapkan demi perbaikan makalah di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu
yang sempurna tanpa saran yang membangun.

Kolaka, 4 Januari 2024

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................................ii
DAFTAR ISI.............................................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................... 1


1.1 Latar Belakang ........................................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................................... 1
1.3 Tujuan Penulisan ......................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN....................................................................................................... 2
2.1 Pengertian PLTGU .................................................................................................. 2
2.2 Prinsip Kerja PLTGU .............................................................................................. 3
2.3 Komponen PLTGU ................................................................................................. 5
2.3.1 Sistem Generator Turbin Gas (Gas Turbine Generator) .................................... 5
2.3.2 HRSG (Heat Recovery Steam Generator) ......................................................... 7
2.3.3 Sistem Generator Turbin Uap ........................................................................... 7
2.4 Kelebihan dan Kekurangan PLTGU ........................................................................ 8
2.4.1 Kelebihan PLTGU ........................................................................................... 8
2.4.2 Kekurangan PLTGU ........................................................................................ 9
BAB III PENUTUP ............................................................................................................ 10
3.1 Kesimpulan ........................................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................................... 11
BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Salah satu bentuk energi yang paling penting dalam pembangunan suatu negara
adalah energi listrik. Hal ini terlihat dari besarnya jumlah konsumsi listrik yang
diperlukan perkapita negara setiap tahunnya. Ketersedian sumber energi dan adanya
teknologi yang dapat mengubah sumber energi menjadi bentuk yang bermanfaat bagi
masyarakat merupakan salah satu faktor pendukung dalam penyediaan tenaga listrik
tersebut. Terbatasnya energi tambang bumi yang ada, membuat penggunaan energy listrik
harus benar-benar effisien. Agar dapat bermanfaat bagi nilai finansial dan lingkungan
dalam penggunannya.
Oleh karena itu, dalam pemanfaatan energi yang lebih efisien, salah satunya dengan
menggunakan siklus kombinasi pada pembangkit listrik gas dan uap (PLTGU). PLTGU
merupakan gabungan dari Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) dan Pembangkit
Listrik Tenaga Uap (PLTU). Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU) dapat
dibuat dengan merenovasi PLTG yang sudah ada, yaitu dengan menambah PLTU dan
menggunakan Heat Recovery Steam Generator (HRSG). Dengan mendesain HRSG untuk
mengkombinasi PLTU dan PLTG sehingga terjadi kombinasi antara siklus Rankine dan
siklus Brayton yang di kenal dengan siklus kombinasi (Combined Cycle).
Siklus dasar turbin gas yang disebut siklus Brayton, pertama kali diajukan pada tahun
1870 oleh George Brayton seorang insinyur dari Boston. Sekarang siklus Brayton
digunakan hanya pada turbin gas, yang merupakan cikal bakal dari PLTGU dengan
proses kompresi dan ekspansi terjadi pada alat permesinan yang berputar. John Barber
telah mempatenkan dasar turbin gas pada tahun 1791. Dua penggunaan utama mesin
turbin gas adalah pendorong pesawat terbang dan pembangkit tenaga listrik.
Turbin gas digunakan untuk membangkitkan tenaga listrik yang berdiri sendiri
(simple cycle) atau bergandengan dengan turbin uap (combined cycle) pada sisi suhu
tingginya. Turbin uap (combined cycle) memanfaatkan gas buang turbin gas sebagai
sumber panasnya. Turbin uap dianggap sebagai mesin pembakaran luar (external
combustion), dimana pembakaran terjadi diluar mesin. Energi termal dipindah ke uap
sebagai panas.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa pengertian PLTGU 2.
Bagaimana prinsip kerja PLTGU?
3. Apa saja komponen PLTGU?
4. Apa kelebihan dan kekurangan dari PLTGU

1.3 Tujuan Penulisan


1. Untuk mengetahui pengertian dari PLTGU.
2. Untuk mengetahui prinsip kerja PLTGU.
3. Untuk mengetahui komponen PLTGU.
4. Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan PLTGU.
BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian PLTGU

PLTGU adalah gabungan antara Pusat Listrik Tenaga Gas (PLTG) dengan Pembangkit
Listrik Tenaga Uap (PLTU), di mana panas dari gas buang dari PLTG digunakan untuk
menghasilkan uap yang digunakan sebagai fluida kerja di PLTU. Dan bagian yang
digunakan untuk menghasilkan uap tersebut adalah Heat Recovery Steam
Generator (HRSG). PLTGU merupakan suatu instalasi peralatan yang berfungsi untuk
mengubah energi panas (hasil pembakaran bahan bakar dan udara) menjadi energi
listrik yang bermanfaat. PLTU memanfaatkan energi panas dan uap dari gas buang
hasil pembakaran di PLTG untuk memanaskan air di HRSG , sehingga menjadi uap
jenuh kering. Uap jenuh kering inilah yang akan digunakan untuk memutar sudu
(baling-baling). Gas yang dihasilkan dalam ruang bakar pada PLTG akan
menggerakkan turbin dan kemudian generator, yang mengubahnya menjadi energi
listrik. Sama halnya dengan PLTU, bahan bakar PLTG bisa berwujud cair (BBM)
maupun gas (gas alam). Penggunaan bahan bakar menentukan tingkat efisiensi
pembakaran dan prosesnya.

2.2 Prinsip Kerja PLTGU


Prinsip kerja PLTG adalah sebagai berikut, mula-mula udara dimasukkan ke
dalam kompresor melalui penyaring udara agar partikel debu tidak ikut masuk ke
dalam kompresor tersebut. Pada kompresor tekanan udara dinaikkan lalu dialirkan ke
ruang bakar untuk dibakar bersama bahan bakar. Di sini, penggunaan bahan bakar
menentukan apakah bisa langsung dibakar dengan udara atau tidak.
Jika menggunakan BBG, gas bisa langsung dicampur dengan udara untuk dibakar.
Tapi jika menggunakan BBM harus dilakukan proses penggabungan dahulu pada
burner kemudian dicampur udara dan dibakar. Pembakaran bahan bakar dan udara ini
akan menghasilkan gas bersuhu dan bertekanan tinggi yang berenergi (enthalpy). Gas
ini lalu disemprotkan ke turbin, hingga entalpi gas diubah oleh turbin menjadi energi
gerak yang memutar generator untuk menghasilkan listrik.
Setelah melalui turbin sisa gas panas tersebut dibuang melalui cerobong. Karena gas
yang disemprotkan ke turbin bersuhu tinggi, maka pada saat yang sama dilakukan
pendinginan turbin dengan udara pendingin dari lubang udara pada turbin.Untuk
mencegah korosi akibat gas bersuhu tinggi ini, maka bahan bakar yang digunakan
tidak boleh mengandung logam kalium (K), vanadium (V) dan natrium (Na) yang
melampaui 1 part per million (ppm).

untuk produksi listrik di Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap dibagi menjadi 2
proses berikut ini:
1. Proses Pembangkitan Listrik Turbin Gas
Pada proses pembangkitan listrik turbin gas, motor cranking digunakan
sebagai pemutar awal saat turbin belum menghasilkan tenaga dengan
menggünakan energi listrik yang diambil dari jaringan listrik 150 kV/500 kV.
Motor cranking ini berfungsi memutar compressor sebagai penghisap udara
luar. Udara luar ini akan diubah menjadi udara berpartikel (atomizing) untuk
sebagian kecil pembakaran dan sebagian besar sebagai pendingin turbin Bahan
bakar berupa solar/HSD dialirkan dari kapal tongkang ke dalam rumah pompa
BBM HSD kemudian di pompa lagi dengan pompa bahan bakar (fuel pump)
yang akan dialirkan ke dalam ruang bakar (combustion chamber). Pada saat
bahan bakar yang berasal dari pompa bahan bakar dan udara otomizing yang
berasal dari compressor bercampur di dalam combustion chamber, secara
bersamaan busi (spark plug) memercikkan api untuk menyulut pembakaran.
Gas panas yang dihasilkan dari proses pembakaran inilah yang akan
digunakan sebagai penggerak turbin gas sehingga listrik dapat dihasilkan oleh
generator. Daya yang dihasilkan mencapai 100 MW untuk tiap Generator
Turbin Gas. Karena tegangan yang dihasilkan dari generator masih rendah,
maka pada tahap selanjutnya tegangan ini akan disalurkan ke trafo utama
untuk dinaikkan menjadi 150 KV. Pada proses Siklus Terbuka gas buangan
dan turbin gas yang temperaturnya berkisar 500-550ºC akan langsung dibuang
melalui cerobong saluran keluaran.

2. Proses Pembangkitan Listrik Turbin Uap


Gas bekas yang ke luar dari turbin gas dimanfaatkan lagi setelah terlebih dulu
diatur oleh katup pengatur (selector volve) untuk dialirkan ke dalam border/
HRSG untuk menguapkan air yang berasal dari drum perampung air. Uap
yang dihasilkan dipakai untuk memutar turbin wap yang terkopel dengan
generator sehingga dapat menghasilkan tenaga listrik Uap bekas dari turbin
uap diembunkan lagi di condenser, kemudian air hasil kondensasi di pompa
aleh Pompa Kondensor, selanjutnya dimasukkan lagi ke dalamdegerator dan
oleh feed water pump dipompa lagi ke dalam drum untuk kembali diuapkan
Inilah yang disebut dengan Siklus Tertutup/combined cycle. Jadi secara
singkat dapat dikatakan bahwa Siklus Tertutup merupakan rangkaian Siklus
Terbuka ditambah dengan proses pemanfaatan kembali gas buang dari proses
Siklus Terbuka untuk menghasilkan uap sebagai penggerak turbin uap.

2.3 Komponen PLTGU


2.3.1 Sistem Generator Turbin Gas (Gas Turbine Generator)
Turbin adalah suatu pesawat pengubah daya dari suatu media yang bergerak,
misalnya air, udara, gas dan uap untuk memutar generator sehingga menghasilkan
tenaga listrik. Pada PLTG/U, media yang digunakan untuk memutar turbin adalah gas
panas yang didapatkan dari pembakaran bahan bakar yang sudah dicampur udara
dalam ruang bakar. Udara pembakaran didapat dari kompresor yang terpasang satu
poros dengan turbin. Karena konstruksinya yang demikian, maka daya yang
dihasilkan tidak sepenuhnya untuk memutarkan generator, tetapi sebagian besar untuk
memutarkan kompresor sehingga menyebabkan efisiensi PLTG/U rendah.
Mula-mula rotor (kompresor dan turbin) di putar oleh alat penggerak awal, yaitu
motor listrik. Kemudian kompresor menghisap udara atmosfer dan menaikan tekanan
beberapa kali lipat (1-8) tekanan semula. Udara bertekanan tinggi tersebut masuk ke
dalam ruang bakar dimana ruang bakar itu pula ditempatkan sejumlah bahan bakar
dan dinyalakan oleh busi. Untuk ruang bakar lainnya cukup dengan disambung
penyalanya dan busi hanya menyala beberapa detik saja Akibat dari pembakaran akan
menaikan suhu dan volume dari gas bahan bakar tersebut, sekali terjadi percikan maka
terjadi pembakaran selama bahan bakar disemprotkan ke dalamnya.
Gas yang yang dihasilkan mempunyai tekanan dan temperatur tinggi kemudian
berekspansi dalam sebuah turbin dan selanjutnya ke atmosfir (melalui saluran
keluaran juntuk Siklus Terbuka Pembakaran akan terus berlangsung selama aliran
bahan bakar tidak berhenti. Pada saat gas panas masuk ke dalam turbin gas, gas
tersebut memutarkan turbin, kompresor, alat bantu dan generator.
Komponenkomponen utama sistem GTG adalah sebagai berikut:
a. Cranking Motor, adalah motor yang digunakan sebagai penggerak awal atau start
up sistem GTG. Motor cranking mendapat suplai listrik tegangan 6 kV yang
berasal dari switch gear.
b. Filter Udara merupakan filter yang berfungsi untuk menyaring udara bebas agar
udara yang mengalir menuju ke kompresor merupakan udara yang bersih
Kompresor berfungsi mengkompresi udara dalam turbin gas.
c. Ruang bakar, berfungsi sebagai tempat pembakaran di dalam sistem turbin gas.
Dapat berupa ruang bakar tunggal atau terdiri dari ruang-ruang bakar yang
banyak.
d. Turbin, berfungsi untuk mengekspansi gas panas hingga menghasilkan energi
mekanis untuk menggerakkan generator.
e. Generator, berfungsi sebagai pembangkit energi listrik dimana di dalamnya terjadi
proses perubahan dari energi mekanik ke listrik.

Sedangkan untuk peralatan pendukung sistem turbin gas, adalah sebagai berikut:

- Sistem Pelumas (Lube Oil Sistem)


Fungsi utama sistem pelumas ini adalah untuk melumasi bearing-bearing, baik
untuk bearing turbin gas maupun bearing generator. Di samping itu juga
digunakan sebagai penyuplai minyak untuk sistem hidrolik pada Pompa Minyak
Hidrolik (Hydraulic Oil Pump). Mula-mula sebelum turbin gas dioperasikan,
maka Pompa Minyak Pembantu (AOP = Auxiliary Oil Pump) dihidupkan untuk
menyuplai minyak pelumas ke dalam bearing turbin gas dan generator untuk
selanjutnya diputar pada putaran turning gear atau dalam keadaan pendinginan (on
cooldown) pada putaran lebih dari 30 rpm, dengan tujuan agar ketika pengidupan
(stort up) gaya geser friction force) yang terjadi antara metal bearing dengan poros
turbin gas dan generator dapat dikurangi. Kemudian setelah turbin gas mulai
berjalan dan putaran mulai naik sampai putaran normal, maka suplai minyak
pelumas akan diambil alih dan AOP ke Main Lube Oil Pump (MOP) di mana
pompa ini diputar melalui hubungan antara Accessories gear atau Lood Gear
dengan poros turbin gas.
- Sistem bahan Bakar (Fuel Oil Sistem)
Sistem pembakaran untuk PLTG/U in menggunakan minyak HSD (High Speed
Diesel) Pada proses penyaluran bahan bakar, dilakukan melalui instalasi perpipaan
yang menghubungkan tangki penampungan sampai ke ruang bakar. Aliran bahan
bakar dan tangki penampung dipompa dengan transfer pump melalui flowmeter
untuk perhitungan pemakaian. Kemudian untuk mendapatkan hasil pembakaran
yang maksimal, maka dipasang Main Oil Pump yang terpasang dan berputar
melalui hubungan dengan paros Accessories Gear. Untuk mengatur jumlah aliran
bahan bakar yang masuk ke ruang bakar diatur dengan Katup Kendali (control
valve) yang berfungsi sebagal governor.
- Sistem Pendingin (Cooling Sistem)
Ketika minyak pelumas digunakan untuk melumasi bearing-bearing pada turbin
gas dan generator, mengakibatkan temperatur dari minyak pelumas ini menjadi
lebih tinggi, sehingga minyak pelumas tersebut perlu pendinginan. Adapun
sebagai media pendingin minyak pelumas digunakan air melalui sirkulasi di
dalam heat exchanger dan untuk mendinginkan air yang bertemperatur lebih
tinggi akibat transfer panas di dalam heat exchanger, maka air pendingin ini akan
didinginkan dengan dihembuskan di kisi-kisi radiator, Demikian sirkulasi ini
berlangsung secara tertutup dan untuk mensirkulasi air pendingin di gunakan
Water Cooling Circulating Pump.
- Sistem Hidrolik (Hydraulic Sistem)
Sistem hidrolik digunakan untuk menggerakkan Main Stop Valve, di mana di
dalam mekanisme operasinya untuk membuka dan menutup main stop valve
diperlukan hidrolik yang diambil dari Piping Sistem pelumas turbin gas kemudian
dipompa dengan hydraulic oil pump. Adapun fungsi dari main stop volve adalah
untuk menghentikan laju aliran bahan bakar minyak saat unit terjadi gangguan
atau untuk membuka saluran bahan bakar pada sistem perpindahan bahan bakar
(katup utama bahan bakar)

2.3.2 HRSG (Heat Recovery Steam Generator)


Heat Recovery Steam Generator (HRSG) berfungsi untuk memanaskan air dengan
menggunakan panas gas buang dari turbin gas sehingga dihasilkan uap dengan
tekanan dan temperatur tertentu yang konstan. HRSG merupakan penghubung
antara PLTG (siklus Brayton) dengan PLTU (siklus Rankine).

Ditinjau dari sumber


panasnya, HRSG
dibagi menjadi dua,
yaitu unfired dan fire
d (auxiliary
burner atau suppleme
ntary burner).
HRSG unfired adalah
HRSG yang seluruh
sumber panasnya diperoleh dari gas buang (exhaust gas) turbin gas. Sedangkan
HRSG supplementary burner adalah HRSG yang dilengkapi dengan peralatan
pembakaran bahan bakar (burner) sehingga sumber panas nya dapat diperoleh dari
gas buang turbin gas dan atau dari pembakaran bahan bakar. Tetapi pada umumnya
HRSG yang terpasang tidak dilengkapi dengan burner karena penerapan HRSG
pada PLTGU tujuan utamanya adalah memanfaatkan panas gas buang dari PLTG
yang masih tinggi temperaturnya untuk menghasilkan uap yang akan memutar
turbin uap. Dengan cara ini diperoleh peningkatan efisiensi termal yang besar.
HRSG juga disebut Waste Heat Recovery Boiler (WHRB).

2.3.3 Sistem Generator Turbin Uap


Turbin uap merupakan suatu penggerak mula yang mengubah energi potensial uap
menjadi energi kinetik dan selanjutnya diubah menjadi energi mekanis dalam bentuk
putaran poros turbin. Poros turbin, lansung atau dengan bantuan roda gigi reduksi,
dihubungkan dengan mekanisme yang akan digerakkan. Tergantung pada jenis
mekanisme yang digunakan, turbin uap dapat digunakan pada berbagai bidang seperti
pada bidang industri, untuk pembangkit tenaga listrik dan untuk transportasi. Pada
proses perubahan energi potensial menjadi energi mekanisnya yaitu dalam bentuk
putaran poros dilakukan dengan berbagai cara. Pengubahan energi potensial menjadi
energi kinetik dalam bentuk poros dilakukan dalam berbagai cara. Turbin uap secara
umum diklasifikasikan ke dalam tiga jenis, yaitu impuls, reaksi dan gabungan,
tergantung pada cara perolehan pengubahan energi potensial menjadi energi kinetik
akibat semburan uap. Komponen utama Sistem STG adalah sebagai berikut:
Turbin Uap (Steam Turbine), berfungsi mengekspansi uap superheat hingga
menghasilkan energi mekanis untuk menggerakkan generator.
Generator, berfungsi menghasilkan energi listrik dimana di dalamnya terjadi proses
perubahan energi mekanis menjadi energi listrik.
Kondensor (Condenser), berfungsi sebagai penampung air condensate sekaligus
sebagai tempat pendinginan uap bekas hasil ekspansi turbin uap dimana media air laut
digunakan sebagai media pendinginnya.
Tangki air Pengisi (Feed Water Tank), tangki ini berisi air murni sebagai tandon
pengisi air condenser.
Pompa air Pengisi (Feed Water Pump), pompa ini memindahkan air pengisi dari tangki
air pengisi ke condenser dan menjaga leverl condenaser tetap pada kondisi normal.
Prinsip kerja turbin uap adalah Turbin uap terdiri dari sebuah cakram yang dikelilingi
oleh daun-daun cakram yang disebut sudu-sudu. Sudu-sudu ini berputar karena tiupan
dari uap bertekanan yang berasal dari ketel uap, yang telah dipanasi terdahulu dengan
menggunakan bahan bakar padat, cair dan gas.
Uap tersebut kemudian dibagi dengan menggunakan control valve yang akan dipakai
untuk memutar turbin yang dikopelkan langsung dengan pompa dan juga sama halnya
dikopel dengan sebuah generator singkron untuk menghasilkan energi listrik.
Setelah melewati turbin uap, uap yang bertekanan dan bertemperatur tinggi tadi
muncul menjadi uap bertekanan rendah. Panas yang sudah diserap oleh kondensor
menyebabkan uap berubah menjadi air yang kemudian dipompakan kembali menuju
boiler. Sisa panas dibuang oleh kondensor mencapai setengah jumlah panas semula
yang masuk. Hal ini mengakibatkan efisisensi thermodhinamika suatu turbin uap
bernilai lebih kecil dari 50%. Turbin uap yang modern mempunyai temperatur boiler
sekitar 5000C sampai 6000C dan temperatur kondensor 200C sampai 300C. Turbin
inilah nanti yang dicouple dengan generator untuk menghasilkan listrik sebagai output
generator.

2.4 Kelebihan dan Kekurangan PLTGU


2.4.1 Kelebihan PLTGU
Dengan menggunakan daur kombinasi gas dapat diperoleh duakeuntungan utama,
yaitu dapat menambah daya listrik dan dapatmenghemat biaya bahan bakar.
Penambahan daya listrik tanpamenambah bahan bakar juga berarti akan menaikkan
efisiensi termalsistem dan dapat dinaikkan dari sekitar 24% menjadi sekitar 42%.
Besarnya peningkatan efisiensi ini tergantung dari temperatur air pendingin yang
digunakan pada PLTU dan besarnya temperatur gas buang PLTG. Makin dingin
temperatur air pendingin dan semakin tinggi temperatur gas buangnya, maka
peningkatan efisiensinya juga semakin besar. Alasan atau petimbangan dalam
pemilihan PLTGU adalah waktu konstruksi yang cepat, sehingga bila ada lonjakan
permintaan tenaga listrik yang harus dipenuhi dalam waktu singkat dapat dibangun
PLTGU secara bertahap. Tahap pertama dibangun PLTG untuk memenuhi lonjakan
permintaan, sedangkan HRSG beserta PLTU dibangun dan dioperasikan kemudian
bila permintaan tenaga listrik sudah meningkat. PLTGU dapat dioperasikan sebagai
pembangkit untuk beban puncak maupun untuk beban dasar. Sebagai pembangkit
untuk beban dasar yang perlu diperhatikan adalah kontinuitas air pendingin,
sedangkan sebagai pembangkit untuk beban puncak perlu dipertimbangkan waktu
start-up dari PLTGU. PLTG mempunyai waktu start-up yang cepat, sedangkan untuk
PLTU mempunyai waktu start-up yang lambat bila dalam kondisi cold start-up,
sehingga untuk melayani beban puncak perlu beroperasi secara warm start-up.
Kelebihan lainnya dari pembangkit listrik tenaga gas dan uap ini adalah:
- Biaya operasi dalam rupiah per kWh menunjukkan angka lebih rendah daripada
pembangkit thermal lain sebab memiliki efisiensi termal yang tinggi.
- Memiliki biaya konsumsi energi berupa bahan bakar yang rendah.
- Cepatnya proses pembangunan dari PLTGU.
- Bahan bakar lebih ramah lingkungan.
- Memiliki variasi dalam hal kapasitas daya.
- Fkeksibel
- Didukung dengan teknologi komputerisasi yang dapat membantu proses operasi.
- Efisiensinya lebih tinggi
2.4.2 Kekurangan PLTGU
Kekurangan dari penggunaan pembangkit listrik tenaga gas dan uap ini adalah:
- Memerlukan lahan yang lebih luas.
- Tidak ramah ingkungan meskipun lebih rendah jika dibandingkandengan
pembangkt termal lainnya.
- Proses mentenance lebih sering dari oada PLTU

BAB III PENUTUP


3.1 Kesimpulan
Dapat disimpulkan bahwa penggunaan PLTGU dapat mengurangi biaya pembangkitan
listrik bila dibandingkan dengan menggunakan PLTG saja. Hal ini dapat dipahami
karena dengan menambahkan HRSG dan PLTU dapat meningkatkan tenaga listrik
yang dihasilkan tanpa menambah bahan bakar serta meningkatkan efisiensi panas dari
sekitar 24 % untuk PLTG menjadi sekitar 42 % untuk PLTGU. Berdasarkan harga gas
bumi sekarang ini, PLTGU masih dapat bersaing biaya pembangkitannya bila
dibandingkan dengan pembangkit listrik thermal lainnya. Di samping itu, waktu
pembangunan PLTGU yang cepat merupakan hal yang mendorong dipilihnya PLTGU,
khususnya untuk memenuhi lonjakan permintaan tenaga listrik. Dengan kemungkinan
pengembangan PLTGU yang cukup besar dan teknologi PLTGU di Indonesia masih
belum pernah digunakan, maka perlu dipersiapkan tenaga trampil. Pembangunan
PLTGU dalam waktu dekat ini diharapkan akan memberi pengalaman dalam
pengoperasian dan perawatan PLTGU
DAFTAR PUSTAKA

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Turbin_uap
https://rakhman.net/power-plants-id/heat-recovery-steam-generator-hrsg/
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Pembangkit_listrik_tenaga_gas_dan_uap

Anda mungkin juga menyukai