TUGAS
Dibuat untuk memenuhi syarat mata kuliah Pengetahuan Batubara
pada Jurusan Teknik Pertambangan
Oleh :
Leni Desi Aldian
Faizah Hayati
Andhiko Putra Pratama
Herru Adha
Ammaruhul Azmi
Ari Oktaza
Principal Roza
Ripal Ardiansyah
Roni Eflizar
Dimas Gustian A
Afrizal
Ahmad Kirti Prayogo
03091002014
03101002004
03101002030
03101002034
03101002092
03101002116
03111002002
03111002004
03111002010
03111002042
03111002072
03111002116
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
FAKULTAS TEKNIK
2014
BAB I
PENDAHULUAN
listrik
mencanangkan
Program
Percepatan
Pembangunan
Pembangkit Listrik.
Dengan dibangunnya proyek PLTU ini sekaligus memanfaatkan potensi
batubara kalori rendah (low rank coal), dikarenakan batubara digunakan
sebagai bahan bakar utama PLTU. Dalam hal ini PLTU menggunakan batubara
sebagai bahan bakar, Dari penggunaan bahan bakar batubara ini, penghematan
yang bisa diperoleh dari pengurangan bahan bakar minyak (BBM) adalah
sekitar Rp 4 triliun per tahun. (Kementrian ESDM, 2007)
Batubara yang digunakan sebagai bahan bakar didatangkan dari pulau
Kalimantan dan Sulawesi dengan menggunakan kapal pengangkut batubara.
Untuk melakukan proses pembongkaran batubara dari kapal pengangkut ke
PLTU,
dibutuhkan
suatu
pelabuhan
batubara
beserta
fasilitas
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
II.1 Definisi Batubara
Batu bara adalah salah satu bahan bakar fosil. Pengertian umumnya
adalah batuan sedimen yang dapat terbakar, terbentuk dari endapan organik,
utamanya
adalah
sisa-sisa
tumbuhan
dan
terbentuk
melalui
proses
Silofita, dari Zaman Silur hingga Devon Tengah, merupakan turunan dari
alga. Sedikit endapan batu bara dari perioda ini.
Antrasit adalah kelas batu bara tertinggi, dengan warna hitam berkilauan
(luster) metalik, mengandung antara 86% - 98% unsur karbon (C) dengan
kadar air kurang dari 8%.
Bituminus mengandung 68 - 86% unsur karbon (C) dan berkadar air 810% dari beratnya. Kelas batu bara yang paling banyak ditambang di
Australia.
Lignit atau batu bara coklat adalah batu bara yang sangat lunak yang
mengandung air 35-75% dari beratnya.
Gambut, berpori dan memiliki kadar air di atas 75% serta nilai kalori yang
paling rendah.
BAB III
PEMBAHASAN
III.1 Pemanfaatan Batu Bara Sebagai Bahan Bakar PLTU
Indonesia adalah salah satu negara di dunia yang kaya akan sumber
daya alamnya. Salah satu potensi sumber daya alam yang ada di Indonesia
adalah batubara. Berdasarkan data dari hasil riset Departemen ESDM, Total
sumber daya batubara di Indonesia diperkirakan mencapai 105 miliar ton,
dimana cadangan batu bara diperkirakan 21 miliar ton. Tambang batubara
utama berlokasi di Sumatera Selatan, Kalimantan Timur dan Kalimantan
Selatan. Produksi batubara meningkat sebesar 16% per tahun selama 5 tahun
terakhir. Saat ini, 75% dari total produksi batubara diekspor, terutama ke
Jepang, Taiwan, Korea Selatan dan Eropa.
Pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) adalah pembangkit yang
mengandalkan energi kinetik
Bentuk utama dari pembangkit listrik jenis ini adalah Generator yang
dihubungkan ke turbin yang digerakkan oleh tenaga kinetik dari uap
panas/kering. Pembangkit listrik tenaga uap menggunakan berbagai macam
bahan bakar terutama batu bara dan minyak bakar serta MFO untuk start up
awal.
PLTU batubara, bahan bakar yang digunakan adalah batubara uap
yang terdiri dari kelas sub bituminus dan bituminus. Lignit juga mulai
mendapat tempat sebagai bahan bakar pada PLTU belakangan ini, seiring
dengan
perkembangan
teknologi
pembangkitan
yang
mampu
Pembakaran
Lapisan
Mengambang
(Fluidized
Bed
Combustion/FBC)
Pada pembakaran dengan metode FBC, batubara diremuk
terlebih dulu dengan menggunakan crusher sampai berukuran
maksimum 25mm. Tidak seperti pembakaran menggunakan stoker
yang menempatkan batubara di atas kisi api selama pembakaran atau
metode PCC yang menyemprotkan campuran batubara dan udara
pada saat pembakaran, butiran batubara dijaga agar dalam posisi
mengambang, dengan cara melewatkan angin berkecepatan tertentu
dari bagian bawah boiler.
PFBC
Pada PFBC, selain dihasilkan panas yang digunakan untuk
o
memanaskan air menjadi uap untuk memutar turbin uap, dihasilkan pula
gas hasil pembakaran yang memiliki tekanan tinggi yang dapat memutar
turbin gas, sehingga PLTU yang menggunakan PFBC memiliki efisiensi
pembangkitan yang lebih baik dibandingkan dengan AFBC karena
mekanisme kombinasi (combined cycle) ini. Nilai efisiensi bruto
pembangkitan (gross efficiency) dapat mencapai 43%.
suhu
gas
pada
pintu
masuk
(inlet)
turbin
gas
IGCC
pada sistem ini terdapat alat gasifikasi (gasifier) yang digunakan
mekanisme
pada
A-PFBC,
selanjutnya
mengarahkan
teknologi
7. Untuk mengatur turbin agar mencapai set point, kita dapat menyeting
steam governor valve (10) secara manual maupun otomatis.
8. Suhu dan tekanan uap yang keluar dari Turbin tekanan tinggi (11) akan
sangat berkurang drastis, untuk itu uap ini dialirkan kembali ke boiler
re-heater (21) untuk meningkatkan suhu dan tekanannya kembali.
9. Uap yang sudah dipanaskan kembali tersebut digunakan sebagai
penggerak turbin tingkat kedua atau disebut turbin tekanan sedang (9),
dan keluarannya langsung digunakan untuk menggerakkan turbin
tingkat 3 atau turbin tekanan rendah (6).
10. Uap keluaran dari turbin tingkat 3 mempunyai suhu sedikit diatas titik
didih, sehingga perlu di alirkan ke condensor (8) agar menjadi air
untuk dimasak ulang.
11. Air tersebut kemudian dialirkan melalui deaerator (12) oleh feed pump
(7) untuk dimasak ulang. awalnya dipanaskan di feed heater (13) yang
panasnya bersumber dari high pressure set, kemudian ke economiser
(23) sebelum di kembalikan ke tabung boiler(17).
12. Sedangkan Air pendingin dari condensor akan di semprotkan kedalam
cooling tower (1) , dan inilah yang meyebabkan timbulnya asap air
pada cooling tower. kemudian air yang sudah agak dingin dipompa
balik ke condensor sebagai air pendingin ulang.
13. Ketiga turbin di gabung dengan shaft yang sama dengan generator 3
phase (5), Generator ini kemudian membangkitkan listrik tegangan
menengah ( 20-25 kV).
14. Dengan menggunakan transformer 3 phase (4) , tegangan dinaikkan
menjadi tegangan tinggi berkisar 250-500 kV yang kemudian dialirkan
ke sistem transmisi 3 phase.
15. Sedangkan gas buang dari boiler di isap oleh kipas pengisap(26) agar
melewati electrostatic precipitator (25) untuk mengurangi polusi dan
kemudian gas yg sudah disaring akan dibuang melalui cerobong (27).
BAB IV
PENUTUP
IV.1 Kesimpulan
Berdasarkan uraian yang telah dijelaskan mengenai Pemanfaatan
Batubara Sebagai Bahan Bakar PLTU dapat disimpulkan bahwa :
1.
2.
DAFTAR PUSTAKA