Anda di halaman 1dari 9

PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA PANAS BUMI (PLTP)

Tugas ini Dibuat Untuk Memenuhi Tugas Dalam Mata Kuliah Mesin-Mesin Konversi
Energi(B)”

Oleh :

I Ketut Aris Dinata

(1905531044)

1
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kekayaan Indonesia yang melimpah memberikan kita sebagai penduduk yang tinggal di
Indonesia dan Indonesia juga negara yang terletak pada cincin api oleh karena itu kita
mendapatkan berbagai kemudahan bila kita mampu menggunakannya dengan baik. Indonesia
juga merupakan salah satu Negara dengan jumlah penduduk yang banyak dengan itu konsumsi
listrik juga besar dan meningkat seiring waktu, dan Sebagian besar sumber energi listrik di
Indonesia masih berasal dari energi fosil yang tidak dapat di perbaharui.
Energi panas bumi merupakan salah satu energi yang dapat di perbaharui yang mana hal
tersebut dikarenakan sumber energinya yang berasal dari panas bumi bukan dari bahan bakar
fosil, hal ini menjadi salahsatu peluang untuk Negara Indonesia dalam memperoleh sumber
energi listrik dari sumber yang dapat di perbaharui dan pembangkit listrik tenaga panas bumi
ini sendiri hampir samasekali tidak mengkasilkan polusi pada proses pengoprasiannya, yang
membuatnya menjadi masadepan energi Indonesia yang menjanjikan dan tidak merusak alam.
1.2 Rumusan Masalah
1. Sejarah PLTP
2. Pengertian PLTP
3. Prinsip Kerja PLTP
4. Apa keuntungan energi geothermal dibandingkan energi alternative lain?
5. Bagaimana pemanfaatan energi geothermal?
6. Apa kelebihan dan kekurangan pembangkit listrik tenaga geothermal?
1.3 Tujuan Masalah
1. Sejarah dari PLTP
2. Pengertian dari PLTP
3. Prinsip Kerja dari PLTP
4. Mengetahui bahwa banyak keuntungan yang didapatkan dari penggunaan energi
geothermal.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Sejarah

Pada abad ke-20, permintaan akan listrik membuat tenaga panas bumi dipertimbangkan
sebagai sumber penghasil listrik. Pangeran Piero Ginori Conti menguji coba pembangkit listrik
tenaga panas bumi yang pertama pada tanggal 4 Juli 1904 di Larderello, Italia. Pembangkit tersebut
berhasil menyalakan empat buah bola lampu.Kemudian pada tahun 1911 pembangkit listrik tenaga
panas bumi komersial pertama dibangun pula di situ. Pembangkit-pembangkit uji coba dibangun
di Beppu, Jepang dan di Kalifornia, Amerika Serikat pada tahun 1920, namun hingga tahun 1958
hanya Italia satu-satunya pemilik industri pembangkit listrik tenaga panas bumi.

Pada tahun 1958, Selandia Baru menjadi penghasil listrik tenaga panas bumi terbesar kedua
setelah Pembangkit Wairakei dioperasikan. Wairakei merupakan pembangkit pertama yang
menggunakan teknologi flash steam.

Pada tahun 1960, Pacific Gas and Electric mulai mengoperasikan pembangkit listrik tenaga
panas bumi pertama di Amerika Serikat di The Geysers, Kalifornia. Turbin aslinya bertahan hingga
30 tahun dan menghasilkan daya bersih 11 megawatt.

Pembangkit listrik tenaga panas bumi dengan sistem siklus biner pertama kali diuji coba di
Rusia dan kemudian diperkenalkan ke Amerika Serikat pada tahun 1981,[10] akibat krisis energi
tahun 1970-an dan perubahan-perubahan penting dalam kebijakan regulasi. Teknologi ini
memungkinkan penggunaan sumber panas yang bersuhu lebih rendah dari sebelumnya. Pada tahun
2006, sebuah pembangkit dengan sistem siklus biner di mata air panas Chena, Alaska, Amerika
Serikat mulai beroperasi, menghasilkan listrik dari sumber dengan rekor suhu terendah 57 °C.

Pembangkit listrik tenaga panas bumi sampai dengan baru-baru ini hanya dapat dibangun
pada sumber panas bumi dengan suhu yang tinggi dan berada dekat dengan permukaan tanah.
Pengembangan pembangkit dengan sistem siklus biner dan peningkatan dalam teknologi
pengeboran dan penggalian memungkinkan dibuatnya Sistem Panas Bumi yang Ditingkatkan
(Enhanced Geothermal Systems) dalam rentang geografis yang lebih besar. Proyek demostrasi

3
sudah beroperasi di Landau-Pfalz, Jerman, and Soultz-sous-Forêts, Prancis, sementara percobaan
awal di Basel, Swiss dibatalkan setelah mengakibatkan gempa bumi. Proyek-proyek demonstrasi
lainnya sedang dibangun di Australia, Inggris, dan Amerika Serikat. Efisiensi termal pembangkit
listrik tenaga panas bumi pada umumnya rendah, berkisar 10-23%, karena fluida panas bumi
bersuhu lebih rendah dibandingkan dengan uap dari ketel uap. Berdasarkan hukum termodinamika
suhu yang rendah ini membatasi efisiensi mesin kalor dalam memanfaatkan energi saat
menghasilkan listrik. Panas sisa menjadi terbuang, kecuali jika dapat dipergunakan langsung
secara lokal, misalnya untuk rumah kaca, kilang gergaji, atau sistem pemanasan distrik. Efisiensi
sistem tidak memengaruhi biaya operasional sebagaimana pada pembangkit batubara atau
pembangkit bahan bakar fosil lainnya, namun tetap berpengaruh terhadap kelangsungan hidup
pembangkit. Untuk dapat menghasilkan energi lebih dari yang dipakai oleh pompa pembangkit,
dibutuhkan ladang panas bumi bersuhu tinggi dan siklus termodinakmika khusus. Karena
pembangkit listrik tenaga panas bumi tidak bergantung pada sumber energi yang berubah-ubah,
seperti misalnya tenaga angin atau surya, faktor kapasitasnya (capacity factor) bisa cukup besar,
pernah ditunjukkan dapat mencapai hingga 96%. Namun, rata-rata global faktor kapasitas
pembangkit listrik tenaga panas bumi adalah 74,5% pada tahun 2008 menurut IPCC.

2.2 Pengertian PLTP

Energi geothermal ialah energi panas yang dihasilkan dan berada di dalam perut bumi.
Sederhanya energi panas ini berasal dari batuan dan cairan yang ada di dalam bumi. Istilah
geothermal berasal dari bahasa yunani yaitu dari “geo” yang berarti bumi dan “thermos” yang
berarti bumi, menjadi geothermal yang berarti panas bumi. Energi geothermal telah digunakan
oleh manusia selama berabad-abad sebelum masehi di berbagai budaya. Panas yang digunakan
biasanya berupa air panas untuk memasak ataupun sebagai penghangat ketika musim salju. Energi
geothermal kala itu belum sampai titik yang fungsinya sangat berbengaruh besar terhadap
kehidupan manusia yaitu sebagai pembangkit listrik. Pembangkit listrik tenaga geothermal
pertama ialah di Larderello, Italia pada tahun 1904 yang digagas oleh Prince Piero Ginori Conti.

2.3 Prinsip Kerja PLTP

Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) merupakan pembangkit listik yang energi
penggeraknya berasal dari uap panas yang berasal dari panas bumi yang diperoleh dengan cara
mengebor dengan kedalaman tertentu pada lokasi dengan energi geothermal yang tinggi yang

4
kemudian energi panas tersebut di alirkan menuju turbin uap yang kemudian energi yang
tersalurkan memutar sudu yang berada pada turbin yang energi putaranya diteruskan ke generator
yan gdapat menghasilkan energi listrik yang dapat dimanfaatkan untuk kepentingan masyarakat.

2.4 Keuntungan pemakaian energi geothermal

Letak Indonesia yang berada pada jalur ring of fire menguntungkan Indonesia di bidang
energi terbarukan. Ring of fire ialah zona yang terdapat banyak aktivitas seismic. Pada jalur ring
of fire inilah banyak sekali gunung berapi aktif yang masih menyimpan batuan dan cairan panas
yang merupakan sumber energi geothermal berasal. Banyaknya gunung berapi di Indonesia
bukanlah suatu musibah yang perlu diwaspadai melainkan perlu dipahami dan dipelajari
bagaimana energi ini bisa dimanfaatkan. Gunung berapi menyimpan energi panas dalam jumlah
yang sangat besar. Energi panas inilah yang nantinya dimanfaatkan sebagai sumber energi dari
pembangkit listrik tenaga geothermal.

2.5 Pemanfaatan energi geothermal

Sumber energi geothermal pada tiap-tiap daerah memiliki perbedaan tersendiri. Akibatnya
dalam pemanfaatannya diperlukan metode-metode yang berbeda. Secara garis besar energi
geothermal memiliki rentang suhu dari 50 sampai 300 derajat celsius. Bentuk sumber energi
panasnya berbeda-beda yaitu batuan dan atau cairan. Untuk mendapatkan energi panasnya, air
merupakan medium yang digunakan hingga saat ini.

2.6 Prinsip kerja pembangkit listrik tenaga geothermal

Terdapat tiga macam teknologi yang digunakan untuk mengkonversi panas yang

bertemperatur tinggi menjadi listrik yaitu:

1. Flash steam power plant

Pada tipe ini cairan panas merupakan energi utama untuk menggerakkan turbin. Pada
umumnya cairan ini berupa cairan asin yang disebut brine dan mengandung banyak mineral.
Cairan ini tidak bisa langsung disalurkan melalui pipa karena akan menyebabkan korosi. Cairan
ini harus dipisahkan antara air dan uap. Uap yang telah dipisahkan disalurkan ke pembangkit
melalui pipa. Uap dikumpulkan pada suatu wadah dan kemudian digunakan untuk menggerakkan
turbin. Uap yang meninggalkan turbin dikondensasikan untuk memaksimalkan kinerja turbin.

5
Pada umumnya uap tersebut dikondensasi dengan cara direct contact condenser. Pada direct
contact condenser, air yang sudah didingin disemprotkan sehingga bercampur dengan uap panas.
Uap yang telah terkondensasi akan menjadi bagian dari jalur air yang sudah didinginkan.
Sementara sebagian lagi yang menguap akan dilepaskan ke atmosfer melalui cooling tower. Hasil
keluaran dari air yang sudah didinginkan ini dinamakan blow down yang sering diinjeksikan
kembali.

2. Dry steam power plant

Tipe ini menggunakan uap basah sebagai sumber energinya. Uap ini perlu dipisahkan
antara air dan uapnya. Pada awalnya uap basah yang keluar berasal dari cairan bertemperatur tinggi
yang ada di perut bumi. Uap basah biasanya mengandung 20 % uap dan 80 % air. Berdasarkan hal
ini diperlukan separator untuk proses pemisahannya. Uap yang sudah dipisahkan diteruskan ke
turbin untuk menggerakkan generator, sedangkan airnya disuntikkan kembali ke dalam bumi.
Proses penyuntikan air ini selain untuk menjaga keseimbangan air dalam tanah, air yang sudah
diinjeksi ini akan mengalami proses pemanasan lagi dan nantinya bisa dimanfaatkan lagi. Tipe ini
merupakan tipe yang sering digunakan di Indonesia.

3. Binary cycle power plant

Pada tipe ini batuan panas merupakan sumber energinya. Batuan panas pada perut bumi
merupakan akibat berkontak dengan sumber panas bumi yaitu magma. Pada proses
pemanfaatannya air disuntikkan ke dalam batuan panas dan nantinya akan diambil uap panas dari
proses tersebut. Uap panas ini digunakan sebagai penggerak turbin. Karena letak sumber batuan
panas ini jauh di dalam perut bumi, untuk pemanfaatannya diperlukan teknik pengeboran khusus
yang memerlukan biaya yang relative tinggi.

2.7 Kelebihan dan kekurangan pembangkit listrik tenaga geothermal

Pembangkti listrik tenaga geothermal memiliki kelebihan dan kekurangan yaitu:

1. Kelebihan

• Bersih. Pembangkit listrik ini tidak menggunakan bahan bakar fosil sebagai sumber
energinya. Jadi tidak melepas emisi gas dan juga tidak merusak atmosfer.

6
• Pembangkit listrik ini dapat beroperasi 24 jam. Ini dikarenakan pembangkit listrik ini
terletak di dekat sumber energi sehingga sumber energi tersebut terus menerus
terpenuhi untuk memutara turbin.
• Lokasi pembangkit listrik ini biasanya terletak di lokasi terpencil. Dengan dibangunnya
pembangkit ini kebutuhan listrik di daerah sekitar pembangkit akan terpenuhi.
• Menghemat anggaran. Penggunaan energi geothermal akan menghemat anggaran
import minyak.

2. Kekurangan

• Pembangkit listrik ini dibangun disekitar sumber energi geothermal. Disekitar daerah
itu terdapat banyak sumber air panas yang mengeluarkan gas yang bersifat korosit.
Sehingga menyebabkan peralatan mesin maupun listrik mudah berkarat
• Penurunan stabilitas tanah yang menybabkan bahaya erosi mengancam. Ini
dikarenakan beberapa teknologi yang digunakan berupa pengeboran.

7
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Pembangkit listrik tenaga geothermal merupakan salah satu pembangkitlistrik yang


menggunakan energi terbarukan. Energi geothermal merupakan salah satu energi terbarukan yang
dapat menghasilkan energi listrik dalam jumlah yang besar. Selain itu pembangkit listrik ini ramah
lingkungan karena tidak menggunakan energi fosil sebagai sumber energinya. Sehingga
pembangkit ini tidak menghasilkan emisi gas rumah kaca. energi geothermal juga merupakan
energi yang tidak akan habis dan bisa didaur ulang. Teknologi yang digunakan pada pembangkit
listrik tenaga geothermal ialah flash steam power plant, dry steam power plant, dan binary cycle
powerplant. Di Indonesia teknologi yang sering digunakan ialah dry steam power
plantdikarenakan sumber energi di Indonesia kebanyakan berupa cairan. Selain itu teknologi ini
juga paling cocok pada kondisi air pada Indonesia karena limbah yang dihasilkan dari teknologi
ini berupa air yang bisa diinjeksikan ke bumi sebagai sumber air tanah. Permasalahan yang
dihadapi pembangkit listrik ini ialah besarnya dana yang dibutuhkan untuk membangun
pembangkit disekitar sumber geothermal. Dan juga perlu waktu yang relative lama untuk
ekspolarasi dan eksploitasi sumber geothermal itu sendiri. Selain itu penggunaan teknologinya
haruslah tepat karena menyangkut efesiensi energi listrik yang dihasilkan. Selain permasalahan
tentu saja banyak sekali keuntungan yang diperoleh dari pembangkit listrik tenaga geothermal.
Pada sector lingkungan, lingkungan disekitar pembangkit tidak akan tercemar karena limbah yang
dihasilkan berupa air. Pada sector ekonomi, penggunaan energi geothermal akan menghemat
anggaran negara untuk import minyak. Pada energi, penggunaan energigeothermal mampu
mengurangi krisis energi. Pada energi listrik, energi listrik yang dihasilkan oleh energi geothermal
sekitar 1,197 MW

8
DAFTAR PUSTAKA

https://id.wikipedia.org/wiki/Pembangkit_listrik_tenaga_panas_bumi

http://ditjenppi.menlhk.go.id/kcpi/index.php/inovasi/358-pembangkit-lisrik-tenaga-panas-
bumi#:~:text=Secara%20sederhana%2C%20Pembangkit%20Listrik%20Tenaga,lokasi%20turbin
%20untuk%20menggerakkan%20turbin.

http://www.geothermal.org/what.html

https://en.wikipedia.org/wiki/Power_statio

Anda mungkin juga menyukai